CHAPTER 14 - EPILOGUE

Title: Kill Me, Heal Me

Cast: Taehyung, Yoongi, Jungkook, Jimin (figuran/? : Hoseok, Jin, Namjoon) #TaeGi #MinYoon #VKook FF

Lenght: Mini Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

Note: (Visualisasi para tokoh sesuai dengan visualisasi mereka yang ada di cover ff)

--------------------------------------------------------------------------

"CHAPTER 14 - EPILOGUE"

.

.

.

"Mengapa kau begitu terkejut melihat kemunculanku?" sahut sosok yang kini bernama V.

"V~ Bolehkah aku jujur? Bahwa senyum menyeringaimu itu terlihat semakin menyeramkan dalam style Taesoon saat ini..." sahut Yoongi.

V melihat tubuhnya mulai dari sepatu heels pink pucat di kakinya hingga kuteks pink pucat di kesepuluh jari tangannya.

"Cih! Mengapa aku harus muncul setelah si gila Taesoon?" gerutu V saat menyadari bahwa saat ini tubuh itu masih dalam dandanan Taesoon style.

Jin nyaris tertawa kencang melihat kondisi V saat itu, namun ia menahan tawanya agar V dan Yoongi tidak menyadari keberadaannya.

Yoongi tertawa melihat kondisi V yang sangat mengenaskan saat itu.

"Jangan tertawa, atau aku bisa-bisa jatuh hati sepenuhnya kepadamu dan tak mengijinkan Taehyung kembali karena aku begitu menginginkanmu.." gerutu V.

DEG!

Yoongi terdiam. Apa yang diucapkan V nyaris persis seperti yang ada dalam mimpinya semalam!

Jin ikut terkejut mendengar ucapan V.

"Maksudmu?" Yoongi menatap tajam ke arah V.

"Kau pikir mengapa aku menciummu waktu itu?" sahut V sambil memiringkan kepalanya.

"Uhuk!" Yoongi terbatuk mendengar ucapan V, teringat akan kejadian waktu itu.

Jin ikut terbatuk, untung ia membekap mulutnya dengan tangannya sehingga suaranya tak terdengar.

"V? Mencium Yoongi? Mengapa Yoongi tidak mengatakannya padaku dan Taehyung?" gumam batin Jin.

"Kau grogi mengingat ciuman pertama kita?" sahut V dengan seringai mautnya.

"Mengapa kau menciumku?" sahut Yoongi, lagi-lagi berusaha terlihat kuat dihadapan V.

"Karena aku menyukaimu... Bukankah itu aneh? Padahal itu adalah pertama kali aku bertemu denganmu..." sahut V.

"Kau gila? Kau sedang mempermainkanku? Kau pikir aku akan mudah jatuh dalam pesonamu seperti Jungkook?" sahut Yoongi.

"Oke, call~ Kuakui aku sudah gila... Sejak bertemu denganmu..." jawab V.

"Uh?" Yoongi terkejut melihat V begitu saja setuju akan ucapannya.

Jin kembali memiringkan kepalanya. "Apa lagi yang terjadi kali ini?"

"Haruskah aku jelaskan? Aku... Langsung jatuh cinta padamu... Sejak kau melawanku malam itu... Makanya sejak aku menciummu, perasaanku kepada Jungkook sangat berubah drastis... Aku semakin hari semakin tidak tertarik padanya, dan semakin menyukaimu.." sahut V.

Yoongi membelalakan kedua bola mata kecilnya.

"Kau tahu mengapa aku kecelakaan malam itu? Aku bertengkar dengan Jungkook, dan memutuskan hubunganku dengannya saat itu juga... Karena sosokmu selalu melintas dalam pikiranku... Aku kesal atas diriku sendiri, dan akhirnya aku menabrakan tubuhku ke pohon di tepi jalan itu untuk menenangkan pikiranku..." sahut V.

"Dan kau menyebabkan Taehyung terluka, pabo ya..." sahut Yoongi sambil menatap V.

"Kau begitu mencintainya? Si idiot Kim Taehyung?" tanya V.

"Sudah kukatakan jangan menyebutnya idiot! Aku mencintainya, sampai aku rela melakukan apapun, termasuk berhadapan denganmu yang mengerikan ini, demi dapat bersamanya..." sahut Yoongi, mengumpulkan kembali semua sisa keberanian yang dimilikinya.

V menundukkan kepalanya sejenak, lalu kembali menatap Yoongi.

"Kau yakin tak ada tempat untukku dalam hatimu?" tanya V.

Yoongi menggelengkan kepalanya. "Apakah kau pikir aku akan jatuh cinta pada sosok semu sepertimu? Bukankah dengan aku mencintai Taehyung, kau seharusnya cukup merasa puas? Karena kalian berasal dari tubuh yang sama..."

"Sosok semu... Cih~" gerutu V.

Yoongi kembali mengatur nafasnya, bersiap menghadapi amarah V.

Namun justru kebalikannya, V justru memeluk Yoongi, bukan memukulnya.

Jin membelalakan lagi kedua bola matanya, menatap adegan V memeluk Yoongi dihadapannya.

"Terima kasih sudah terus mengingatkanku... Bahwa aku sosok yang semu... Aku rasa kali ini aku mencintai orang yang tepat... Kau pria yang hebat, Min Yoongi..." sahut V sambil memeluk tubuh Yoongi sangat erat.

"V..." Yoongi terkejut dengan pelukan dan ucapan V.

"Diam sejenak.. Biarkan aku memelukmu sejenak... Sebelum aku pergi selamanya... Dari kehidupanmu dan Taehyung..." sahut V.

DEG!

"Apakah V juga akan berpamitan?" gumam Jin sambil membelalakan kedua matanya.

"Maksudmu..." sahut Yoongi.

"Bukankah Taesoon sudah berpamitan denganmu? Kini saatnya aku yang berpamitan..." sahut V. "Cih! Aku sangat kesal harus berpamitan darimu... Namun apa lagi yang bisa kulakukan? Kau bahkan tak mungkin menyukai sosok semu sepertiku... Kau dan Taehyung saling mencintai, dan cintamu padanya memberikan kekuatan yang begitu besar dalam dirinya... Keberadaanku sudah tak ada artinya lagi dalam tubuh ini..."

V melepaskan pelukannya dan menatap wajah Yoongi. "Ijinkan aku menatapmu sebelum aku menghilang selamanya..."

Yoongi menatap V dalam diam.

Dan kejadian itu tiba-tiba mengejutkan Yoongi dan Jin untuk kedua kalinya.

Air mata mulai menetes dari kedua bola mata V.

Ini juga pertama kalinya V meneteskan air mata!

Dan itu semua karena seorang pria bernama Min Yoongi.

"Kau.. Menangis?" tanya Yoongi dengan ekspresi sangat terkejut.

"Terima kasih... Karena sudah mengingatkanku... Akan posisiku yang sebenarnya... Aku terbentuk karena kelemahan Taehyung... Aku tercipta untuk melindungi Taehyung dari kelemahannya...Namun egoku terlalu besar, sampai-sampai aku melakukan sangat banyak hal yang di luar batas..." sahut V sambil berusaha menahan agar tangisnya tidak meledak, demi menjaga harga dirinya sebagai sosok yang bernama V.

"Benar katamu... Tak seharusnya aku berusaha menyingkirkan Taehyung, karena Taehyung lah pemilik tubuh ini.. Dan justru karena Taehyung lah aku tercipta... Benar katamu, tak seharusnya aku membuat keonaran yang membuat Taehyung justru terluka.. Bukankah aku terbentuk untuk melindungi kelemahan Taehyung? Namun yang kulakukan selama ini justru malah membuatnya terluka, bukan menjaganya..." Kali ini beberapa tetes air mata mulai mengalir dari kedua bola mata V.

Yoongi kembali meneteskan air matanya, lagi-lagi karena senang akhirnya Taehyung akan segera pulih, dan lagi-lagi karena merasa kasihan dengan keadaan V saat itu.

"Mengapa pada akhirnya kau memutuskan untuk pergi?" tanya Yoongi, wajahnya mulai dipenuhi air mata.

V menghapus air mata di wajah Yoongi sambil berkata, "Cintamu pada Taehyung memberikannya kekuatan... Dan rasa cintanya padamu juga begitu kuat, sampai aku semakin kesulitan untuk muncul karena kekuatan cintanya padamu begitu besar... Kurasa, sudah saatnya aku pergi karena sudah ada kau disisi Taehyung..."

Yoongi menatap V dengan air mata masih menggenang di kedua bola matanya, dan teringat dengan Jungkook.

"Sebelum kau pergi, bisakah kau memberikan ucapan selamat tinggal juga untuk Jungkook? Bagaimanapun juga, bukankah kalian telah menghabiskan banyak waktu indah bersama?" sahut Yoongi.

V tersenyum singkat. "Kau memang pria yang sangat baik, Min Yoongi..."

Yoongi mengambil handphone di sakunya, dan mulai merekam video untuk diberikannya kepada Jungkook.

Setelah selesai merekam video perpisahan V untuk Jungkook, V kembali memeluk tubuh Yoongi. "Aku akan menghilang selamanya, Min Yoongi... Jangan pernah merindukanku, araseo? Kalau kau merindukanku, aku akan kembali dan merebut tubuh ini seutuhnya dari Taehyung!"

Yoongi menganggukan kepalanya dalam pelukan V sambil menangis.

"Tetaplah terus berada disisi Taehyung, karena kaulah satu-satunya kekuatan dalam hidupnya..." sahut V sambil meneteskan air matanya.

Air mata itu menetes ke bagian lengan baju Yoongi dan terasa sangat hangat di bahu Yoongi.

"Uljima, V..." sahut Yoongi sambil terisak.

V melepaskan pelukannya dan menatap Yoongi, air mata membasahi kedua wajah mereka.

"Ijinkan aku menciummu, sebagai tanda perpisahan ini..." sahut V sambil mendekatkan wajahnya.

Bibir V dan Yoongi menyatu, diiringi tetesan air mata dari kedua mata mereka.

Dan tubuh itu langsung terkulai lemas, jatuh ke tanah dihadapan Yoongi.

Yoongi segera berjongkok dan menepuk kedua pipi Taehyung.

Tak lama kemudian kedua mata itu terbuka, menatap Yoongi. "Uh? Yoongi hyeong? Kau menangis?"

"Tae... Taehyung?" tanya Yoongi.

Taehyung mengangkat kepalanya dan mengambil posisi duduk dihadapan Yoongi, menganggukan kepalanya lalu memandang sekelilingnya. "Kita ada dimana?"

"Taehyung aaaaaaaaaa~" Yoongi langsung memeluk tubuh Taehyung sambil menangis sejadi-jadinya.

"Hyeo... Hyeong... Waeyo?" Taehyung tercengang, tak mengerti situasi apa yang sedang dihadapinya.

"V... Dan Taesoon..." sahut Yoongi dalam isak tangisnya.

"Mereka kenapa?" tanya Taehyung.

"Mereka... Berpamitan... Padaku... Barusan..." sahut Yoongi, masih dalam isak tangisnya.

"Uh? Maksudmu?" tanya Taehyung.

"Mereka sudah pergi, Taehyung a... Yoongi yang membuat mereka pergi... Kau sudah pulih... Kau sudah sembuh dari masalah kejiwaanmu.. Karena Yoongi.. Karena cinta Yoongi untukmu..." sahut Jin yang tiba-tiba sudah berdiri di dekat Yoongi dan Taehyung.

Yoongi melepaskan pelukannya dan menatap Jin. "Kau ada disini? Ba.. Bagaimana kau tahu mereka menghilang?"

"Aku sudah ada disana sejak kau menarik Taesoon dari toko make up hingga ke tempat ini... Aku berdiri di ujung gang dan mendengarkan dengan jelas semua pembicaraanmu dengan Taesoon dan V..." jawab Jin.

"Aaaah..." Yoongi menganggukan kepalanya.

"Tunggu sebentar.. Maksud kalian apa? V dan Taesoon pergi bagaimana?" Taehyung masih kebingungan menatap Yoongi dan Jin.

"Taehyung a... Semua berkat bantuan Yoongi... Berkat cinta Yoongi yang tulus untukmu... Kau sudah sembuh dari masalah kejiwaanmu..." sahut Jin sambil berjongkok dan memegang kedua bahu Taehyung.

Taehyung terlihat berpikir,mencerna kata-kata Jin, sementara Yoongi kembali menangis.

"Ya... Yoongi-sshi.. Mengapa kau menangis lagi?" tanya Jin.

"Aku... Aku senang Taehyung sudah sembuh... Hanya saja... Tetap saja... Perpisahan ini... Kepergian V dan Taesoon... Perpisahanku dengan mereka... Menyisakan kesedihan bagiku... Kepergian mereka... Aku menangisi kepergian mereka... Dan bersyukur... Atas kesembuhan Taehyung..." sahut Yoongi dalam isak tangisnya.

Taehyung mulai mengerti maksud ucapan Yoongi dan Jin.

"Jadi mereka benar-benar sudah pergi dariku? Selamanya?" tanya Taehyung sambil mengusap pelan kepala Yoongi untuk menenangkannya.

Jin dan Yoongi menganggukan kepala.

"Aku akan menunjukkan padamu videonya nanti di rumah..." sahut Jin.

"Kau merekamnya?" tanya Taehyung dan Yoongi bersamaan.

Jin menganggukan kepalanya. "Dari awal Taesoon berpamitan hingga kepergian V..."

Isak tangis Yoongi kembali meledak. Menangisi kedua sosok semu yang harus pergi dengan menyedihkan. Mensyukuri kesembuhan Taehyung.

Taehyung memeluk Yoongi dengan erat.. Sangat erat...

"Gumawo, hyeong... Gumawo, karena cintamu yang berhasil menyembuhkanku..." sahut Taehyung, berbisik di telinga Yoongi sambil memeluknya erat.

.

.

.

Jin menunjukkan video itu kepada Taehyung ketika mereka sudah tiba di apartement mereka, sementara Yoongi tengah tertidur di sofa yang ada di kamar Taehyung, kelelahan karena terlalu banyak menangis sepanjang pagi tadi.

"Berani-beraninya V merebut ciuman pertamaku dengan Yoongi hyeong.." sahut Taehyung sambil menatap Jin.

"Itu ciuman kedua mereka... Kau dengar kan tadi, mereka pernah berciuman sebelumnya, entah kapan dan dimana... Mengapa Yoongi tidak menceritakannya kepada kita?" tanya Jin.

Taehyung menggelengkan kepalanya. "Molla, hyeong..."

Tanpa sadar air mata mulai menetes dari kedua bola mata Taehyung.

"Ternyata... Perpisahan ini cukup menyedihkan juga rasanya, hyeong... Selama beberapa tahun ini mereka ada di dalam tubuhku, dan aku sudah terbiasa dengan keberadaan mereka, walaupun aku membenci kehadiran mereka dalam tubuhku... Perpisahan ini memang terasa menyedihkan... Bahkan Yoongi hyeong yang baru mengenal mereka saja sampai menangis sekeras itu... Aku.. Juga sedikit merasa kehilangan, hyeong..." sahut Taehyung sambil menangis.

Jin menghapus air mata dari wajah dongsaeng satu-satunya itu.

"Si brengsek V bahkan tidak berpamitan denganku sama sekali, cih~" gerutu Jin.

"Tapi aku bersyukur.. Sangaaaat bersyukur... Karena aku sudah sembuh dari masalah kejiwaanku, hyeong..." sahut Taehyung lagi sambil menghapus air matanya. "Gumawo, hyeong... Karena kau juga selalu ada disampingku setelah kau menyadari ada masalah dengan kejiwaanku..."

"Dasar pabo~ Aku sudah mengobatimu dengan obat dan terapi selama beberapa tahun tapi kau tak kunjung membaik... Justru Yoongi yang baru bertemu denganmu bisa dengan mudahnya membuat V dan Taesoon mendengarkan ucapannya dan membuat mereka pergi, membuatmu sembuh dari masalah kejiwaanmu... Haruskah kututup klinikku?" sahut Jin.

"Andwe! Bukankah kau dan Namjoon hyeong sudah banyak menyembuhkan pasien? Kalian adalah dua dokter kejiwaan yang hebat! Masalah kejiwaanku, mungkin memang harus disembuhkan oleh pendamping hidupku, bukan oleh hyeongku, hehehe~" sahut Taehyung.

"Aigoooo~" sahut Jin sambil mengacak rambut Taehyung.

"Acara makan pagi kita yang rencananya akan dimasak oleh Yoongi hyeong disini rasanya harus digagalkan hari ini..." sahut Taehyung sambil menatap jarum jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11.20 AM.

"Aku sudah sangat kelaparan, dan Yoongi masih tertidur kelelahan.. Ayo hubungi delivery order pizza saja, Taehyung a~" sahut Jin.

"Ne~" sahut Taehyung sambil memegang handphonenya, bersiap menghubungi pizza agar segera mendelivery makanan ke apartement mereka.

.

.

.

TING TONG~

Jungkook berlari, membukakan pintunya, dan mendapati Taehyung dan Yoongi ada di depan rumahnya.

"Kalian? Ada apa?" sahut Jungkook dengan tatapan penuh emosi, merasa kesal karena kepergian V begitu saja beberapa malam yang lalu.

"Ada yang ingin kami tunjukan untukmu, Jungkook a..." sahut Yoongi.

"V sudah pergi... Selamanya.." sahut Taehyung.

Jungkook membelalakan kedua matanya. "Maksudmu?"

"Lihat video ini, dan kau akan mengerti..." sahut Yoongi.

Jungkook mempersilakan mereka berdua masuk ke dalam rumahnya, namun mereka bilang tidak akan lama, karena itu Jungkook melihat video di handphone Yoongi itu sambil berdiri di depan pintu rumahnya.

Wajah V dalam dandanan Taesoon muncul dilayar.

"Ini bukan V hyeong.." sahut Jungkook.

"Dengarkan dulu isi videonya..." sahut Taehyung.

Jungkook kembali menatap layar handphone Yoongi di tangannya itu.

"Annyeong, bunny~ Ini aku, V... Kau pasti heran dengan dandananku kan? Taesoon memberantakan styleku, dan aku tak punya waktu untuk merubah gayaku menjadi V style yang kau sukai..."

Jungkook terus menatap layar itu.

"Maaf untuk pertengkaran kita malam itu... Kau tahu mengapa aku seperti itu? Kurasa aku gila... Aku jatuh cinta pada Yoongi, dan perasaanku padamu mulai memudar, makanya aku berubah. Mianhae, bunny..."

"Uhuk!" Jungkook tersedak mendengar ucapan V.

"Lanjutkan sampai selesai sebelum kau berkomentar.." sahut Taehyung.

Jungkook kembali menatap layar itu.

"Setelah menyadari banyak hal... Aku rasa seperti yang Yoongi katakan... Aku ini memang sosok semu... Taehyung yang membentukku, dan Taehyung pemilik sebenarnya dari tubuh ini... Aku hanya ada sementara dan tak seharusnya aku mampir ke dalam hidupmu, merusakmu seperti selama ini..."

TES~

Air mata mulai menetes dari kedua bola mata Jungkook.

"Cinta Taehyung untuk Yoongi begitu kuat, bunny.. Begitu juga dengan cinta Yoongi untuk Taehyung... Aku bahkan tidak lagi memiliki tempat dalam tubuh ini... Jadi kuputuskan, ini saatnya bagiku untuk pergi... Dan itu berarti, aku harus meninggalkanmu... Untuk selamanya..."

"Hyeong..." sahut Jungkook sambil terus meneteskan air mata.

"Jalanilah hidupmu dengan baik! Jangan pernah berbuat nakal lagi seperti apa yang kuajarkan padamu selama ini.. Maafkan aku, yang pernah mampir ke dalam kehidupanmu, dan merusakmu seperti ini.. Maafkan aku yang begitu brengsek menghancurkan kehidupanmu..."

"Hyeong.. V hyeong..." Air mata mengalir semakin deras dari kedua bola mata Jungkook.

Yoongi mulai ikut menangis melihat perpisahan V dengan Jungkook dihadapannya itu.

Taehyung merangkul pundak Yoongi, menenangkannya agar berhenti menangis.

"Mulai saat ini, anggap saja semua kenangan kita sebagai mimpi indah dan mimpi burukmu... Saatnya bagimu untuk bangun dari tidur panjangmu bersamaku, dan memulai kehidupanmu yang sesungguhnya, tanpa kehadiranku disampingmu..."

Dan sebuah lagu seolah berputar di benak Jungkook.

Lagu yang selama ini sering dinyanyikannya untuk V ketika mereka bersama.

Lagu yang selama ini menggambarkan ketakutan Jungkook akan kepergian V dari kehidupannya, seperti yang tengah dialaminya sekarang.

Lagu yang selalu dinyanyikan Jungkook kepada V setiap Jungkook takut V akan tiba-tiba menghilang dari hidupnya.

Lagu yang menggambarkan keberadaan V yang bagaikan mimpi dalam hidupnya, dan kepergian V yang begitu saja bagaikan seekor kupu-kupu yang terbang menghilang dari genggaman tangannya.

"Don't think about anything
Don't even speak
Please just smile for me

I still can't believe it
Everything feels like a dream
Don't try to disappear

Is it true? Is it true?
You You
So handsome, so terrifying
Untrue Untrue
You You You

Be by my side
Will you promise me
If I touch you I'm afraid you'd fly away or break
I'm afraid afraid afraid

I wanna stop time
When this moment is done
Would it be like a fantasy
Would I forget you
I'm afraid afraid afraid

Butterfly, like a Butterfly
Almost Butterfly, bu butterfly like
Butterfly, like a butterfly
Almost Butterfly, bu butterfly like
"

"Gumawo, bunny~ Untuk semua saat-saat terindah yang telah kita lalui bersama... Mianhae, bunny~ Untuk segala kesalahanku kepadamu... Annyeong, bunny~ Selamat tinggal untuk selamanya... Selamat kembali ke dalam kehidupan nyatamu..."

Dan video itu berhenti sampai disitu.

Jungkook terkulai lemas, jatuh terduduk sambil menangis sejadi-jadinya.

Jungkook tak menyangka bahwa perpisahan itu benar-benar terjadi diantara dirinya dan V.

Yoongi segera berjongkok dan memeluk tubuh Jungkook, memberikan kekuatan kepada Jungkook.

"Yoongi hyeong bahkan hampir satu jam tak berhenti menangis ketika V dan Taesoon berpamitan padanya.." sahut Taehyung.

Jungkook menyandarkan kepalanya ke bahu Yoongi dengan lemas, menangis sejadi-jadinya.

Setelah kondisinya jauh lebih tenang, Yoongi dan Taehyung berpamitan, meninggalkan Jungkook dan semua kenangannya bersama V.

Sementara Jungkook masih terus menatap ke atas, menatap langit yang sangat indah sore itu, dengan tatapan sedih. Air mata masih menggenang sedikit di bola matanya.

"Mengapa... Semua harus berakhir secepat ini?" bisiknya dengan nada lirih.

.

.

.

"Gumawo, Taehyung a~ Karena sudah menemaniku memberikan video itu padanya..." sahut Yoongi ketika ia dan Taehyung naik ke dalam bus menuju rumah Yoongi.

"Gumawo, hyeong.. Karena bahkan disaat terakhirpun, kau masih mengingat Jungkook dan merekamkan video itu untuknya..." sahut Taehyung.

Taehyung pun tersenyum sambil mengusap pelan poni Yoongi.

Membuat Yoongi ikut tersenyum.

"Ah! Aku belum resmi memintamu menjadi kekasihku ya, hyeong?" sahut Taehyung tiba-tiba.

Yoongi memajukan bibirnya sambil menganggukan kepalanya. "Kita sudah saling mengatakan perasaan masing-masing, tapi kau belum memintaku menjadi kekasihmu..."

Taehyung mengecup pelan kening Yoongi, lalu menatap lembut ke kedua bola mata Yoongi.

"Min Yoongi, saranghae... Maukah kau menjadi kekasihku?" sahut Taehyung.

Yoongi tersenyum manis, sangat manis, sambil menganggukan kepalanya. "Ne, Taehyung a~"

Taehyung segera menempelkan bibirnya di bibir Yoongi dan memeluk erat tubuh Yoongi, melupakan bahwa mereka ada di dalam bus dan banyak penumpang lainnya yang memperhatikan mereka.

Setelah beberapa menit mereka saling melumat dan beradu lidah, Taehyung melepaskan ciumannya.

"Cih! Ini seharusnya menjadi ciuman pertama kita, tapi V sudah terlebih dulu menciummu, bahkan dua kali.." gerutu Taehyung.

Yoongi tertawa mendengar celotehan Taehyung.

"Ah, mengapa waktu ia menciummu pertama kalinya, kau tidak mengatakan apa-apa padaku dan Jin hyeong?" tanya Taehyung.

"Aku bingung.. Itu sangat tiba-tiba dan terjadi saat aku dan V bertengkar di depan apartement Jimin waktu itu... Padahal itu pertemuan pertama kali, dan ia tiba-tiba menciumku setelah ia menghajar pipiku... Jadi kuputuskan untuk diam dan tak menceritakan apapun agar kau dan Jin hyeong tidak kebingungan..." jawab Yoongi.

"Berarti sejak saat itulah V mulai jatuh cinta padamu, hyeong.. Whoaaa~ Lihat betapa hebatnya dirimu! Kau bukan hanya menarik hatiku, kau juga menarik hati V dan Taesoon, sampai-sampai mereka mau mendengarkan ucapanmu..." sahut Taehyung sambil mencubit kedua pipi Yoongi.

"Ouch, sakit~" gerutu Yoongi sambil melepaskan kedua tangan Taehyung dari kedua pipinya.

CUP!

Taehyung kembali mengecup bibir Yoongi.

Dan mereka kembali berciuman di dalam bus itu, mengabaikan seluruh pandangan mata yang memandang ke arah mereka.

.

-END-

Note: AKHIRNYA END JUGA :)

Maafkan ya readers, ini FF rencananya mini chapter eh tau-tau jadi 14 chapter waks

Semoga FF ini bisa menghibur kalian semua ya :) Semoga ending dan alurnya juga tidak mengecewakan ekspektasi kalian semua :)

Sekali lagi, thx a lot buat semua dukungan, support, semangat, masukan, pujian, saran, dan review2nya selama penggarapan FF ini. Saya bukanlah siapa-siapa tanpa kehadiran kalian semua dalam kehidupan saya sebagai author... /deep bows/

Untuk next mystery FF, akan saya published BANGTAN BLOODY SCHOOL :) Silakan ditunggu, and see u again there, all :)


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top