Prologue: Something Inside The Cage
Malam telah kembali. Bintang-bintang muncul di antara awan kemerahan yang warnanya mulai memudar. Jalan utama kota ini masih terlihat sibuk. Namun berbeda seratus delapan puluh derajat dengan sebuah jalan kecil yang disebut-sebut sebagai 'Akai Michi', atau yang memiliki arti 'Jalan Merah'.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti, sejak kapan dan siapa yang membuat kekangkeran jalan ini menyebar luas ke telinga warga sipil. Yang mereka ketahui hanya alasan di balik rumor tersebut.
Pada malam tertentu, beberapa orang yang melewatinya akan mendengar seseorang menyanyikan lagu "Kagome Kagome", lagu yang biasa digunakan dalam permainan anak-anak dan terkenal memiliki kisah kelam. Mereka yang bernasib kurang beruntung dirumorkan akan menghilang, bahkan tewas dalam kondisi mengerikan.
Tanpa peduli dengan urban legend tersebut, seorang wanita muda berusia seperempat abad dengan tenangnya melewati Akai Michi. Suara high heels yang bersentuhan dengan jalan terdengar begitu jelas dikarenakan kesunyian di tempat itu. Rambut hitam panjangnya melambai-lambai tertiup angin. Namun wajah cantik yang memiliki reputasi dalam menaklukkan hati pria itu sama sekali tidak menunjukkan guratan ketakutan.
Dari kejauhan, seseorang mengawasi wanita muda itu dengan sebuah seringai iblis yang terlukis jelas di wajah yang separuhnya tertutup tudung. Perlahan, dia bangkit dari persembunyian. Jubah hitam yang menyembunyikan identitasnya berkibar-kibar. Ia tersenyum puas ketika mengetahui wanita itu tidak menyadari seseorang di belakang.
https://youtu.be/vgcZFAIHLrI
"Kagome kagome. Kago no naka no tori wa. Itsu itsu deyaru. Yoake no ban ni. Tsuru to kame ga subetta.
Ushiro no shoumen daare."
Wanita muda itu segera berhenti ketika menyadari suara nyanyian lirih dari belakang. Wajahnya masih tidak tampak takut. Tentu saja dia tahu jika banyak teori mengenai lagu itu. Namun menurutnya, mengetahui siapa yang bernyanyi adalah hal terpenting. Memikirkan urban legend menurutnya tidak berguna. Karena itu, dia segera menoleh tanpa berpikir panjang.
Orang misterius berjubah hitam tadi memperlihatkan seringai menyeramkan seraya memantapkan pegangan kedua tangan pada sebuah kapak yang berkilau ditimpa cahaya bulan, lantas mengayunkannya pada wanita tadi hingga terpelanting cukup jauh. Ia mendekati korbannya yang masih bernapas walaupun kemeja putihnya sobek pada bagian pinggang serta berlumuran darah segar.
Senyuman yang terlukis di wajah orang itu semakin lebar. Dia melepaskan kapak itu. Dengan sebuah pisau yang disembunyikannya, ia mulai beraksi -- melampiaskan kemurkaannya pada seluruh dunia -- hingga wanita itu benar-benar kehilangan detak jantung.
Setelah cukup puas, orang misterius itu mengambil kapaknya dengan santai lalu pergi meninggalkan tubuh korbannya yang sudah hancur. Darah segar menggenang di sekitar sana. Membuat jalan tersebut berubah menjadi merah. Seperti namanya di telinga publik, Akai Michi.
*
WARNING: Beberapa bagian dalam cerita ini mungkin mengandung konten gore eksplisit. Jadi, bagi yang MASIH DI BAWAH UMUR ataupun yang tidak tahan dengan konten seperti itu, harap segera pindah sebelum menemukan lebih banyak scene berdarah.
Jadi alasan Ichi nulis work ini adalah nggak tahan karena kangen sama Kaito yang kemungkinan nggak akan muncul lagi di serial High School of Mystery. Ada yang kangen selain Ichi, nggak ada ya? Ya udah deh, Kaito mungkin memang kurang populer di sana.
__________________________________
Note: [Revisi 9 Desember 2020]
Hai. Reader lama, apakah kaget karena notif ini?
Kalo gini, kalian pasti bisa menduga. Cerita ini belum bisa menang. Yah, Ichi juga sadar sih cerita ini masih banyak kurangnya. Jadi, jangan ragu untuk memberikan kritik dan sarannya ya 😄.
__________________________________
Oke, Ichi kebanyakan curhat. Jangan lupa vote dan comment ya 😊.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top