Path-21
"Apakah dia tabib yang diutus orang itu?!" Hantu Kesatu menatapku galak.
"Kita harus membawa Pangeran Andrew pergi dari sini secepatnya!" Hantu Kedua dan Ketiga memukul-mukul kepala pemilik nama yang sama sekali bergeming. "Ayo berdiri, Pangeran! Anda harus pergi!"
"Percuma saja! Pangeran Andrew tidak dapat melihat kita lagi. Kali ini beliau benar-benar takkan selamat...!" Hantu Keempat sudah banjir oleh air mata.
Apa sih yang diocehkan hantu-hantu itu?
"Anda pastilah Tuan Muda Peaceful yang sering dikatakan oleh kakak... Maaf Anda melihat saya dalam kondisi lemah begini."
Aku menggeleng cepat. "I-itu bukan salah siapa-siapa, Yang Mulia Pangeran Kedua."
Kondisinya sungguh buruk. Aku kagum. Sudah sakit begitu, dia masih memiliki semangat belajar. Bikin terharu saja!
"Saya dengar anda Saint berbakat yang jitu. Apa anda bisa menyembuhkan saya? Sejauh ini, dokter yang datang selalu menyerah mencari tahu penyakit yang saya derita... Eh, tentu saja saya tidak meremehkan anda, Tuan Muda Peaceful."
Aku bukanlah Saint ataupun dokter. Aku hanya Penjaga Arwah yang kebetulan memiliki kekuatan penyembuhan. Aku juga tidak tahu kenapa kemampuan spesialku menyembuhkan padahal aku tidak berniat menjadi dokter atau semacam itu lah.
Tidak mungkin kan aku bilang begitu. Senya betulan akan memecatku kalau aku membeberkan tentang Upside Down.
"Kau! Jangan berani menyentuhnya!" Hantu Kelima mengancam. Dia menatap Pangeran Andrew dengan pandangan nanar. "Anda harus pergi, Pangeran. Orang ini utusan si penjahat itu! Dia akan membunuh anda!"
Dari tadi... sebenarnya apa yang dikatakan hantu-hantu sialan ini?! Aku mau membunuh Pangeran Andrew? Yang benar saja! Yang ada aku duluan dieksekusi.
Jika aku membalas perkataan mereka, aku bisa ketahuan kalau aku indigo. Sebisa mungkin aku harus menahan diri mau segatal apa mulut ini ingin membalas.
Pangeran Martin memindahkan adiknya ke atas kasur. "Apa ada yang sakit, Andrew?"
Dia menggeleng. "Tidak ada, Kak. Aku baik-baik saja kok! Malahan aku sangat senang saat ini karena aku akhirnya bisa memecahkan soal-soal trigonometri."
Melihat gerak-gerik Pangeran Martin, sepertinya Pangeran Andrew tidak bisa berjalan, heh. Penyakitnya serius dan sudah menular ke sekujur tubuhnya. Aku mengatupkan rahang. Ini bukan masalah sepele. Aku harus cepat menyembuh—
"Berhenti di sana!"
Baru juga aku berniat mengeluarkan kekuatanku, seseorang datang berseru mencegahku. Yang anehnya hantu-hantu di sekitar Pangeran Andrew seketika pucat dan tegang oleh kedatangan sosok ini.
Ck, siapa sih? Berani banget melarangku mendapatkan uang sepuluh juga utra?!
Berbeda dengan para hantu pelindung, Pangeran Andrew justru terlihat welcome oleh pemuda itu. Dia tersenyum lebar.
"Kak Freddie! Hari ini kakak telat banget."
"Maaf kalau aku terlambat, Andrew. Hari ini aku dapat tugas tambahan dari tutor."
Huh? Dia memanggilnya tanpa gelar dan honorifik? Mereka kelihatan akrab banget.
"C-cepat menjauh dari penjahat itu, Pangeran! D-dia akan membunuhmu..."
Siapa membunuh siapa? Aku menoleh ke hantu-hantu cerewet itu, mengernyit. 'Tubuh' mereka samar seperti kanal TV yang kehilangan siaran. Ini persis seperti yang terjadi pada Siswa Tak Bernama!
Aku tidak bisa membiarkan mereka menghilang begitu saja. Setidaknya aku harus mendapatkan informasi, demi menolong hantu Murid Tanpa Nama juga.
[Selamat datang di Toko Keeper! Apa yang bisa saya bantu, Pelanggan Peaceful?]
"Beli kekuatan menghentikan waktu!"
[10 detik harganya 1000 utra. Tapi karena Toko Keeper sedang mengadakan diskon murah meriah, diskon besar-besaran, kami akan memotong harganya sebesar 80%!]
Pukulan yang didaratkan oleh Pak Maxel terakhir kali ternyata adalah pemberian diskon ke Toko Keeper. Aku bisa membeli kekuatan apa saja sebab harganya murah!
Waktu berhenti. Kampret! Padahal aku hendak membeli yang '20 detik', tapi adminnya telah mengaktifkan efeknya saja.
"Hei!" Aku menoleh cepat ke hantu-hantu pelindung Pangeran Andrew yang terheran-heran. "Jelaskan maksud kalian!"
"Apa ini?! Kau bisa melihat kam—"
"Aku tidak punya waktu menjelaskan itu. Apa maksud kalian barusan? Orang ini," aku menunjuk Freddie, "ingin membunuh Pangeran Andrew? Apa tujuannya?"
Mereka saling tatap, mengangguk.
"Pangeran Andrew dulunya sangat sehat, tidak seperti sekarang. Pangeran Andrew dulunya seorang indigo, sama sepertimu. Tapi semenjak Freddie keparat itu masuk ke istana dan berpura-pura menjadi guru pribadinya, Pangeran Kedua sakit-sakitan dan kemampuan indigonya lenyap. Beliau tak bisa mendengar suara atau melihat wujud kami lagi. Kami sangat sedih."
"Karena kami merasa ada yang salah dari penyakit Pangeran Andrew, kami pun mengikuti Freddie. Ternyata firasat kami benar. Dia lah biang keladi dari sakitnya pangeran! Freddie meracuni Pangeran Kedua dan mengancam semua dokter yang dipanggil Baginda Raja dan Baginda Ratu!"
Aku berbinar-binar. Pangeran Kedua sakit keras karena diracuni? Terlebih oleh orang dekatnya sendiri. Terlebih lagi, tak ada satu pun yang mengetahuinya!
Waktuku makin menipis. "Kalau begitu alasan kalian waspada terhadapku...?"
"Freddie punya siasat sesat. Dia akan merekomendasikan seorang dokter kepada Yang Mulia Raja untuk menyembuhkan Pangeran Andrew. Kami pikir dokter itu adalah dirimu, rupanya kau seseorang yang melebihi itu. Siapa kau sebenarnya?"
"Lupakan tentang identitasku. Ada yang ingin kutanyakan pada kalian. Kenapa wujud kalian samar padahal beberapa menit lalu tidak terjadi apa pun? Kalian jadi samar persis saat Freddie datang."
"Itu karena... Dia seorang Penjelajah Waktu! Hantu lemah dengan Penjelajah Waktu! Kami akan dipaksa ke tubuh kami yang masih hidup di waktu yang berbed—"
Pembelian Penghentian Waktu habis. Semuanya kembali bergerak. Hantu-hantu pelindung Pangeran Kedua menghilang.
"Eir, kenapa bengong?"
Sialan. Aku tidak bisa bertindak gegabah. Bisa-bisa nyawa Pangeran Kedua terancam dan aku tidak jadi dapat uang dari raja.
"Putra Mahkota, bukankah ada sesuatu yang harus anda bicarakan dengan saya?" celetuk Freddie. "Bagaimanapun Baginda Raja telah mempercayai saya untuk mengurus Pangeran Kedua. Beliau juga menunggu surat rekomendasi dokter dari saya. Anda tidak bisa tiba-tiba membawa seseorang yang mengaku Saint kemari dan meminta anak ini menyembuhkan Andrew."
"Tuan Freddie, rasa percaya Yang Mulia Raja kepada anda tidak berlaku pada saya. Wewenang kesehatan adikku sepenuhnya masih dipegang oleh Butler Admon."
Keren! Aku tidak menyangka Pangeran Martin sepeduli itu pada Pangeran Kedua!
Di komik yang kubaca, adik-kakak di suatu kerajaan biasanya saling membunuh dan menuduh untuk memperebutkan takhta.
Memang ya, komik tetaplah komik.
"Lagi pula..." Freddie menatapku tajam. "Tidak ada yang namanya Saint ataupun Saintess di dunia modern ini. Bukankah anda sudah menangkapnya? Dukun yang menganggap dirinya Saintess Suci, namun nyatanya meminjam kekuatan kotor."
"Eir berbeda dari wanita penipu itu."
Selagi mereka berdebat, tiba-tiba aku teringat momen hantu Murid Tanpa Nama menghilang. Bukankah dia hilang ketika Pangeran Martin masuk ke kelasku?
K-kalau begitu... Aku menelan ludah, menatap Pangeran Martin masih adu mulut dengan Freddie. Mungkin saja...
Pangeran Martin Penjelajah Waktu juga!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top