Chp 8. Battle Grup Ronde Satu
Di bilik toilet, aku membeli ramuan penyembuh karena mualku sudah hilang. Suaraku yang serak kembali normal. Kantung mata panda dan vertigo menghilang. Aah~ Health Potion memang yang terbaik. Andai bisa kuproduksi.
Kurasa Tim Sunny masih bisa diselamatkan. Lagi pula masih ada Yoon-Il yang terlihat netral. Aku bisa dalam masalah kalau gagal di sini.
"Investasikan 1 poin stat ke Mental." Aku akan fokus menaikkan Mental-ku dahulu agar tidak tertekan dan down di kelompok gloomy ini.
Sekarang mari kita ke kafetaria dulu...
Seseorang atau lebih tepatnya dua orang masuk ke dalam toilet membuatku batal keluar. Didengar dari suaranya, itu Dam dan Hyunsung!
"Brengsek. Kenapa aku harus satu tim dengan tukang suap itu sih? Ini benar-benar buruk."
"Setidaknya ada Maehwa Hyung dan Jiho."
"Mereka itu sama brengseknya! Terutama Jiho. Aku benci sekali dengan orang-orang tak punya semangat sepertinya. Ah, keberuntunganku~"
"Aku juga tidak suka padanya," celetuk seseorang yang kuyakini Yoon-Il. "Maksudku Maehwa. Geonwoo memang petaka, tapi Maehwa bencana. Aku tidak suka cara dia mengambil atensi juru kamera. Dia pasti ingin menjadi pusat perhatian."
Kapan aku melakukannya? Ngadi-ngadi nih anak.
"Ya! Sama! Dia mengincar screentime."
Ah, bagaimana bisa aku lupa? Di manapun selalu ada orang-orang seperti mereka. Yoon-Il pasti hanya pencitraan tadi karena kamera menyala.
Jadi musuhku bukan dua melainkan tiga orang. Ini... akan sedikit merepotkan, huh?
~Idol Player~
"Para calon bintang, apa kalian sudah saling kenalan selama break? Sekarang kita akan mulai memilih lagu yang akan kalian tampilkan."
Berkenalan apanya? Yoon-Il, Hyunsung, Dam, asyik menggosip di toilet membuatku terkurung. Entahlah bagaimana dengan Jiho dan Geonwoo.
PD menyuruh lima perwakilan agensi maju untuk memutar roulette. Kulihat Geonwoo agak tegang. Dam dan Hyunsung berdoa semoga gacha kami tidak ampas. Shuffle ini menentukan nasib kelompok kami.
"Semoga Dream in The Morning - No Other!"
"Jangan sampai," gumam Jiho pelan. "Kalau kita dapat lagu yang sedang populer, kita akan dibandingkan atau dikecam oleh fans No Other."
Hyunsung menelan ludah. "B-benar juga."
Aku melirik Jiho lewat ekor mata. Kukira dia hanya akan diam sesuai kepribadiannya, tak kusangka Jiho impulsif seperti Ahram. Kurasa dia bersungguh-sungguh terhadap survival idol ini. Haruskah kupantau dulu dia?
"Roulette telah diputar. Buka stikernya!"
Seluruh peserta berubah jadi manusia putih. Tidak ada lagu Boy Group yang keluar. Semuanya... lagu Girl Group... Apa ini juga sudah direncanakan? Industri ini benar-benar melakukan segala macam tipuan untuk mempermainkan mental trainee.
I Stopped Being a Magical by Ashana - Sunny.
"Hei, Nona Sistem..." Aku tersenyum ikhlas.
"Apa aku boleh pergi ke neraka saja?"
~Idol Player~
Rasa-rasanya aku sedikit paham mengapa ronde pertama putaran pertama battle grup, kami disuruh meng-cover lagu Girl Group.
Ini dilakukan oleh tim produksi untuk menebus kesalahan hiatusnya mereka di tahun 2022. Kan harusnya The Star Peak 2024 mencari Girl Group. Makanya mereka melampiaskannya pada kami yang tidak bersalah.
Kalau begitu sejak awal kalian paksakan saja melahirkan Girl Group! Apakah itu menentang visi-misi acara?! Betapa menyebalkannya.
'I Stopped Being a Magical' adalah album kedua Ashana dengan konsep penyihir sesuai judulnya. Lagu ini berputar pada kegiatan sehari-hari seorang penyihir yang menurutnya kehidupannya membosankan. Si gadis penyihir pergi ke bumi dan meninggalkan jati dirinya lantas berubah jadi manusia biasa.
"Apa kita disuruh cosplay Harry Potter? Avada Kedavra! Ridiculous! Wingardium Leviosa!"
"Apa kau penggemar berat? Sampai hafal gitu."
Yoon-Il menepuk tangan. "Baiklah, mari fokus. Lagu telah ditentukan. Sebaiknya kita menonton koreografinya dan mulai latihan. Lihat, Geonwoo dan Jiho telah mendengarkan lagunya. Sepertinya kita bisa berharap banyak pada mereka."
Wah, lihat cara dia menekan dua bocah itu. Kalau saja kamera off, akan kutempeleng kepalanya dan mukanya yang bertopeng itu.
"Kau juga mendengarkan lagunya kan, Maehwa? Kita tidak boleh bermalas-malasan."
"Hmm." Aku mengangguk. Untuk sekarang, biarkan dia yang memimpin. Aku hanya perlu mengikuti alur.
Lagi pula, sejak mendengar ocehan mereka di toilet, aku sudah menyiapkan rencana untuk mematahkan sayap semangat mereka.
~Idol Player~
"Berhenti, anak-anak. Apa kalian benar-benar sudah memahami inti lagu ini? Dari yang saya dengar, kalian menyanyikannya seperti sedang membaca novel, menyebut apa yang tertulis. Ketukan nada salah sana-sini. Tiada perasaan. Kalian harus menghidupkan suasana yang ceria."
Kami dimarahi Instruktur Ise, traine suara.
"Woo Geonwoo. Kau mendapatkan nilai bagus saat audisi karena dancing-mu cukup berkualitas. Tapi apa-apaan ini? Koreografi yang kau buat sangat monoton dan tidak ada menarik-menariknya. Sepertinya juri hanya melebih-lebihkannya saja."
Itu sedikit tajam. Instruktur Ados, traine dance, memang kejam perihal kritikan. Aku sudah menandainya dari awal mengikuti acara ini.
Tapi, Instruktur Ados, anda salah besar...
Nama: Woo Geonwoo. Umur: 19 tahun
Title: Low self-confidence
Stat: Charm (A), Dance (Locked), Vocal (B), Visual (S). Potensi (A++). Mental (F+++)
Dia lebih parah daripada Ahram dan Jiho. Terlebih, kenapa rarity Dance-nya terkunci? Aku mengelus dagu. Ini kondisi baru yang ganjil bagiku. Rasanya sedikit menyebalkan aku dikelilingi orang-orang berkepribadian rapuh.
"Dan kau, Han Maehwa." Aku tersentak namaku dipanggil. "Kau sering kehilangan fokus. Tak peduli sebagus apa tarian dan nyanyianmu, itu tidak berguna jika kamu dilanda kebingungan."
Ya mau bagaimana lagi? Salahkan sistem bangsat itu selalu muncul di timing jelek. Aku jadi sulit mempertahankan ekspresiku karena ada kamera.
"Lalu Jiho, Yoon-Il, Kim Dam, dan Hyunsung. Kalian penari atau semak belukar, heh? Tangan kalian melambai-lambai seperti rumput bergoyang. Ke mana perginya tenaga kalian sampai selemas itu?"
Nih orang nggak selesai-selesai mengkritik. Aku takkan terpengaruh karena faktor umur jiwa dan Mental-ku sudah level C, tapi anak-anak ini berbeda! Mental mereka masih lembek.
"Jika kalian belum menentukan konsepnya, maka kalian hanya akan mentok di sini. Sepertinya Tim Sunny akan mendapatkan nol besar di hari kompetensi. Lanjutkan latihan kalian."
"Terima kasih ulasannya, Mentor!"
~To be continued~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top