Chp 7. Ini Penipuan Namanya!
[Status Abnormal terdeteksi: Anda tidak dapat meningkatkan Visual lebih tinggi lagi.]
Tsk. Aku pikir masalahnya sudah berakhir jika aku menaikkan level Visual-ku, ternyata aku mendapat debuff permanen. Apa-apaan njir! Aku tidak boleh bersinar seperti idol ganteng lainnya?! Sistem ini berat sebelah banget.
Sudah pukul tiga malam, jejalanan Seoul masih saja ramai. Aku kebablasan main game hingga tak sadar pada waktu (kebiasaan Im Rae). Tidak ada kantung mata, kan?
Terdengar suara lenguh seseorang. Ada seorang pria meringkuk di bawah tiang lampu.
"Gembel?" ucapku lurus berkomentar. Aku menoleh ke sekitar, menggaruk kepala. "Yah, aku kan juga gembel." (Sadar diri).
Kulewati orang tersebut. Koinku cuman 150 dan tidak cukup untuk diuangkan. Aku tidak bisa membantunya karena aku sendiri kere. Semua koinku habis untuk membayar sewa motel.
[Main-Quest telah dibuat. Bantu pria tak dikenal.]
Hmm? Bukan 'sub', tapi 'main'? Aku menoleh ke arahnya, berdecak. "Baiklah. Status Window!"
Nama: (??) Status Abnormal: (Lupa bawa obat)
Apa dia sakit? Wajar sih dia berpenyakitan karena tidur sembarangan. Aku harus bersyukur aku gembel yang masih punya tempat tinggal.
[Anda bisa membantunya jika membeli ramuan. Memerlukan koin emas 100. Beli/Tidak.]
A-apa? Ramuan katanya? Aku menelan ludah, mengetuk tombol 'beli'. Sebuah botol berisikan air berwarna hijau jatuh dari udara. Jantungku deg-deg serr.
Jangan bilang ini adalah item 'itu'? Benaran 'itu'?? Sungguhan item 'itu' ada di dunia nyata?! Kalau benar, ini kan penipuan besar namanya! Tapi, apa ini tidak berbahaya?
Po-ti-on. Pe-nye-mbuh.
Saat itu, sebuah ide laknat muncul di benakku.
Aku diam tanpa ekspresi, tersenyum smirk. "Yosh. Mari lupakan tentang menjadi idol. Aku akan menjadi pelopor pabrik potion ajaib."
[Jika anda tidak jadi idol, jiwa anda akan dikembalikan ke akhirat. Karena penyesalan balas dendam 'Im Rae' tak tertuntaskan, maka bersiaplah ke neraka.]
"Bercanda, sistem bangsat! Siapa juga yang mau masuk neraka hanya karena gagal debut. Sejauh ini, kau terus memaksaku menjadi idol. Apa kau punya misi tertentu, heh?" Aku bersedekap. "Cih, kau tak tahu apa arti joke?"
[Selamatkan pria tak dikenal. Reward: 500 koin.]
"Ayo minum ini, Pak, dan cepatlah bangun." Aku menepuk-nepuk pipi orang itu. 500 koin cok! 500! Uang lho itu.
Dia mengerjap, terbatuk-batuk. Quest berhasil diselesaikan. Yes! Aku beranjak bangkit. "Aku mau makan pizza malam ini. Minumannya kola."
Lagian syuting berikutnya masih tiga hari lagi. Aku masih bisa berleha-leha selama dua hari.
Yep. Itulah yang kupikirkan. Tapi mana kutahu jika tim produksi menghubungiku (aku meninggalkan nomor telepon motel) pagi-pagi buta, bilang jadwal dimajukan karena The Star Peak menerima ratusan tuaian positif. Para penonton sangat tidak sabar menantikan rilisnya episode pertama.
A-aku akan syuting dengan kondisi seperti ini?
~Idol Player~
Biar kujelaskan sedikit tentang The Star Peak.
Ada dua evaluasi dalam program survival idol ini. Satu, evaluasi individu. Dua, evaluasi battle grup. Mengingat 'evaluasi individu' pertama dilakukan minggu lalu, maka kali ini adalah misi battle grup. Setelah itu baru lah para peserta dieliminasi satu per satu sesuai dengan poin/skor ujian yang dikumpulkan sebelum lanjut ke babak kedua. Poin personal lah sebutannya.
Dan hari ini pemilihan anggota tim untuk kompetensi beserta lagu yang akan di-cover.
"A-apa kau sakit, Maehwa?" tanya Ahram.
"Aku baik-baik saja." Karena perutku mual, aku bisa muntah minum potion penyembuh rasa jus melon. Jadilah aku memakai topi dan masker.
[Debuff: Pusing, mual, mengantuk, suara serak.]
Aku sungguh benci acara terkutuk ini. Tapi, aku lebih benci pada sistem yang menyuruhku mengikutinya. Kalau ingin membuatku debut, kenapa sistem tidak datang dari dulu? Saat aku masih memiliki hasrat untuk menjadi idola.
Aku menguap. Kapan PD selesai khotbahnya? Aku ingin cepat-cepat berbaring di asrama!
"Baiklah. Tanpa menunggu lama, mari kita masuk ke pemilihan tim." Haah, astaga! Akhirnya PD tiba di inti sari.
"Seperti yang kalian ketahui, di antara kalian ada yang berasal dari agensi ternama. Agensi yang memiliki artis dengan lagu yang pernah masuk list chart, konser di acara tersohor 'Musica Parade', dan memenangkan berbagai penghargaan. Maka dari itu kalian akan diundi menggunakan bola nomor untuk satu tim dengan perwakilan agensi."
Tulisan di layar monitor seketika berubah.
Rank 1, Go Ha Yoon, Cloudy Entertainment.
Rank 4, Doo Jinyong, Melody Entertainment.
Rank 5, Moon Jun-oh, Sky Entertainment.
Rank 11, Lee Hangang, Young Entertainment.
Rank 29, Woo Geonwoo, Sunny Entertainment.
"Peserta yang ada di monitor, silakan maju ke depan. Kita akan memulai pengundian."
Sunny Entertainment. Orang awam sepertiku saja tahu jika itu agensi dari Girl Group yang hits tiga tahun lalu, Ashana, dan sedang mempersiapkan comeback-nya. Mereka juga memiliki Boy Group, model dan artis/aktor. Kalau tidak salah SE adalah lima dari agensi terbesar di dunia perkpop-an.
Lalu kenapa... Kulirik Woo Geonwoo melangkah maju dengan kepala tertunduk. Kenapa ada trainee rank rendah berasal dari agensi terkenal itu? Jangan-jangan ini... orang dalam?
"Apa pun yang terjadi, semoga aku tidak setim dengan si penyuap Geonwoo," bisik seseorang.
"Mentang-mentang dia seorang chebol, dia dapat menjadi apa saja dengan uang orangtuanya."
Hoi, hoi, hoi. Ekspresi busuk kalian terlalu jelas kelihatan. Apa mereka mau jadi korban produksi? Kasihanilah anak malang yang masih 19 tahun! Padahal menurutku dia lumayan ganteng kok.
Biar kuperiksa dulu. Status Win—
Ahram menyodorkan sebotol air. "K-kau terlihat pucat. Minumlah yang banyak, Maehwa."
Aku menerimanya. Bocah ini mengganggu saja. Untuk melihat stat orang, aku harus memusatkan konsentrasiku ke target yang ingin diterawang.
Dasar apes. Nomor antrian terbaruku adalah 9. Kenapa tidak di angka pertengahan sih?
"Selanjutnya nomor 9, silakan bergerak."
[Main-Quest telah dibuat. Bergabunglah dengan tim Woo Geonwoo. Reward: 1 poin stat.]
Bukankah itu keterlaluan, Nona Sistem? Ini kan diundi. Bagaimana cara aku bisa setim dengan...
Tanganku mengeluarkan bola dari kotak, terdiam. KEBETULAN aku dapat Sunny Entertainment. Oi, Nona Sistem, ini bukan ulahmu kan?
Haah, sialan. Sistem dan takdir bekerjasama. Baru satu orang yang ada di Tim Sunny. Seseorang dari Kelas B bernama Lee Yoon-Il. Kalau saja aku punya energi, aku pasti sudah menghina sistem dalam hati. Yah, setidaknya mualku sudah berkurang.
"Halo, Maehwa," sapa Yoon-Il tersenyum.
"Halo." Aku membalas sekenanya. Meh, banyak sekali trainee dengan marga Lee di sini.
Aku hendak menyapa Woo Geonwoo, namun kuurung melihat betapa lemasnya anak ini sampai mengeluarkan aura muram sepekat itu. Saat ini bukan timing yang bagus berbicara dengannya.
Semoga tidak ada anggota bermasalah—
"Haah." Seseorang menghela napas kasar, namun berusaha tersenyum. "Mohon bantuannya ke depan, tim." [Kim Dam, 22 tahun, Kelas B.]
Bentar. Dia... salah satu anak yang mencecar Geonwoo, kan? Ini perpaduan yang buruk! Belum apa-apa dia sudah mendesah jengkel begitu.
Ketegangan makin terasa begitu teman dari anak yang meledek Geonwoo juga bergabung ke tim ini. Dia Jang Hyunsung, 21 tahun, kelas B.
Aku tidak bisa tidak panik lagi. Ini... ini tidak bisa dibiarkan. Dua orang membenci perwakilan agensi. Tim ini akan flop dan bisa mempengaruhi skor pribadiku.
Aku menoleh ke sekitar. Seseorang...! Apa tidak ada seseorang yang kukenal selain Sung Kyorim terpilih ke tim ini?! Bagaimana dengan Ahram??
Kwon Ahram dan Kyorim yang kukhawatirkan berada di kelompok Go Ha Yoon.
Dasar pengkhianat kau, Ahram!
Peserta nomor 16 mendekat. "Halo..."
Ah?! Aku menoleh. Yes, penyelamatku datang. Ahn Jiho tersenyum malu-malu melihatku berdiri di sebelahnya dengan ekspresi tenang (baca: puas).
"Pemilihan selesai. Kita istirahat 30 menit!"
~To be continued~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top