Chp 62. Jalan-jalan ke Hongdae

(UP DUA KALI SEHARI KALAU RAME)

***IDOL PLAYER***

"Pertama, ring-nya Raiden. Kedua, panggil pasukan imut Furina. Ketiga, shield-nya Abah Zhongli. Lalu mulai. Tak lupa membidik semua musuh dengan kamera Nahida."

Aku menganjakkan jariku dari keyboard, memakan ramyunku. Ahh, AFK team memang mantap. Tinggal pasang ini-itu, dan biarkan mereka bertarung sendiri.

Tapi, beda lagi di ruangan kedua.

Oke! Aku fokus menatap layar komputer, menekan 'mulai tantangan'. Musuh berdatangan. Ini permainan kecepatan.

"Teman air Mona, kumpulin musuh dengan kupu-kupunya dan ultimate Nona Sucrose, elemental skill Ayaka, lalu burst Tante Shenhe, terakhir burst Ayaka."

Hahaha! Freeze team juga mantap! Ini akan semakin mantap kalau aku punya Kazuha. Gobloknya aku menggacha banner Yoimiya padahal tahu sedang rate-on. Aku kehilangan kesempatanku mendapatkan Kazuha. Tapi akhir-akhir ini Chevreuse lebih meta daripada Kazuha dan Bennet.

Apakah Dua Raja Support akan tersaingi? Aku pengen dapatin dia! Tapi aku rate-on! Nanti insiden Yoimiya terulang. Aku kan mau save primo buat Tante Xianyun.

"Ya sudahlah. Toh, dia cuman B4. Pasti bakal dapat suatu hari nanti," gumamku, lanjut Spiral Abyss lantai sebelas ruang tiga.

Dasom mengintip sambil bersandar ke kaca pembatas kubikel yang sering dipakai di warnet untuk menutupi komputer para pemain. "Aku melihat performamu lho. Kau membawakan lagu WN dengan baik."

"Kau tahu Wondrous Night?"

Dasom menggeleng. "Jangan salah paham. Aku bukan pencinta kpop. Adikku yang menggemari mereka. Tapi, setelah melihat penampilanmu, sepertinya dia jatuh cinta padamu. Aku tidak bisa bilang kalau kau langganan warnetku. Dia bisa tewas."

"Apa?! Tewas? Ah!" Sial, Burst-ku miss. Cepat-cepat aku menekan tombol exit. Aku mana bisa fokus kalau begini jadinya.

"Hahaha! Itu hanya kalimat ibarat." Dasom tersenyum padaku. "Kau benar-benar terlihat seperti seorang idol sekarang."

"Apa sih. Jangan menggodaku."

"Tapi kau terlihat seperti sepuh gamer tiap datang ke sini. Apakah kau ini idol-gamer? Pilih salah satunya saja dong!"

"Tidak ada larangan idol menyukai game. Lagi pula aku masih calon. Calon idol."

"Merendah untuk dihantam." Dasom memberikanku buku gambar dan spidol. "Nah, berikan aku tanda tanganmu. Ini bukan untukku ya, tapi untuk adikku. Di mataku, kau hanya gamer gabut yang ikut survival idol karena pengen coba hal baru. Aku takkan menggemarimu."

Tidak salah, tapi tidak benar juga.

"Apa bayarannya? Tanda tanganku tidak gratis lho." Aku tersenyum bisnis.

"Akan kutambah billing-mu dua jam sekarang juga. Waktumu hampir habis, kan? Toh, warnetku laku keras karenamu juga. Banyak gadis sma datang dengan alasan memprint tugas sambil berharap bisa bertemu denganmu. Aku tidak berhak meminta uangmu." Dasom menyeringai.

"Gas!" Siapa yang tidak semangat billing-nya ditambah cuma-cuma dan bayarannya hanya tanda tangan.

"Tanda tangan macam apa ini? Seleramu seperti paman-paman," ejeknya.

Aku mendengus. "Cih. Maaf-maaf saja kalau burik. Aku udik urusan ginian." Dan kau benar, aku memang om-om yang kembali muda di tubuh anak muda.

[SubQuest telah diperbaharui.]
[Pergilah ke Hongdae.]

'Heee?? Sekarang? Duh, Spiral Abyss-ku belum kelar. Bisa ditunda bentar nggak, Danyi? Aku akan main dengan kilat.'

[Saya hanya menuruti perintah GM.]

Kalau itu perintah atasannya, Danyi tidak punya otoritas untuk menentang.

Melihatku beranjak bangun, Dasom bertanya, "Kenapa? Udahan mainnya? Wow! Ini rekormu selesai bermain dalam waktu tiga jam. Biasanya enam jam."

Aku mengambil topiku. "Aku lanjut main nanti malam. Jangan lupa billing-nya."

Kukira untuk apa sistem menyuruhku ke Hongdae, ternyata untuk melihat iklan anak-anak The Star Peak!

Aku hati-hati melewati penggemar yang selfie bersama-sama dengan iklan tersebut. Kebanyakan iklan Ahram, Jun-oh, Jinyong, Do Woo dan Kyorim. Mereka memasang post-in, kesan pesan untuk idolanya.

Sepertinya di sini dominan pendukung Ahram dan Do Woo deh. Lihat tuh, iklannya rata-rata milik mereka berdua. Dua anak itu memang menyilaukan sih. Visual R+ dan SSR+ bukan sembarangan rarity.

Yowes. Aku berhasil keluar dari kerumunan, menatap ke depan. Terkesiap.

Memang iklan yang banyak milik Ahram dan Do Woo, tapi yang kulihat ini... adalah iklanku dengan ukuran tiga kali lipat lebih besar dari yang lain. Aku punya satu iklan di Hongdae tapi ukurannya bukan main!

Aahh!! Siapa yang memasangnya?! Berapa biaya pemasangannya?! Kenapa mereka harus mengambil ukuran jumbo sih! Aku kan jadi terlihat mencolok.

Tidak sedikit orang foto-foto di iklanku. Syukurlah mereka tidak menyadari keberadaanku karena sibuk selfie dan menulis post-in. Apa aku sudah memenuhi syarat menjadi agen penyamaran?

Oh, itu aku masih dengan rambut putih. Siapa yang mengambil gambarnya? Bagus sekali. Dia pasti seorang fotografer.

"Eh-eh, di sana ada yang jual lightstick Maehwa. Beli yuk!" ucap seseorang.

"Yang benar? Mana? Ayo! Ayo! Nanti kita kehabisan," sahut temannya.

Penasaran, aku pun mengikuti mereka sambil terus menjaga langkah. Jadi aku tidak salah lihat waktu itu. Mereka betulan membuat lightstick untukku. Padahal aku belum menentukan nama fandom.

Tiba-tiba aku teringat komentar tentang 'Bulan Musim Dingin'. Aku menelan ludah. Jangan bilang mereka menjadikan istilah itu sebagai fandom resmi Maehwa? Jangan! Wintermoon terlalu menggelikan!

Haah, percuma aku merapikan rambut jika yang berantakan isi kepala.

Ngomong-ngomong, aku kan sudah di Hongdae. Kenapa questnya belum selesai juga? Apa akan terjadi suatu event di sini...

"Kita tak bisa tampil lagi di tempat ini. Apa kau tak baca respon negatif di Newtube? Jumlah dislike lebih banyak daripada like. Kita mengotori iklan-iklan trainee The Star Peak. Ayo kita cari tempat lain saja."

"Takkan ada yang peduli pada orang tidak terkenal seperti kita. Ayolah, Leader."

"Baiklah. Bagaimana kalau di dekat Namsan Tower? Kita harus cari lokasi strategis."

Aku menatap tiga pria yang membawa gitar dan alat musik sedang berdiskusi itu. Siapa mereka? Band jalanan?

[Saya habis mencari tahu. Mereka I.L.O. trainee dari agensi BJ Entertainment. Sepertinya mereka melakukan street dance untuk mempromosikan diri.]

"Trainee? Lalu kenapa tidak ikut TSP?"

[Kemampuan mereka kurang. Ditambah Blue Jelly Entertainment benar-benar agensi baru didirikan. Yah, apa peduli kita? Mereka tidak hubungannya dengan anda.]

"Kau benar sih. Tapi questnya belum—"

[SubQuest terselesaikan.]

Panjang umur. Questnya baru saja selesai. Kalau begitu aku bisa pulang sekarang, kan? Aku mau lanjut main warnet—

Lenyap. Semua orang lenyap. Kebisingan ikut menghilang. Ini artinya...

Virtual Room-Break.

Aku memanggil <Mikrofon Impian>. "Sudah lama aku tidak bertemu sesama player. Tipe apa yang kulawan kali ini?"

Lagi, panjang umur. Musuhku langsung nongol tak jauh dari tempatku berdiri. Tabung HP seketika muncul di atas kepala. Dia seorang pria paruh baya. Senjatanya... sebuah suntik raksasa? Hah? Apa-apaan?

Ini akan jadi pertarungan antara...

Idol Player VS Doctor Player!

~To be continued~
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top