Chp 48. Solo Perfomance: Idol Serba Bisa
*
[Kami telah menemukan anomali misterius yang mengganggu jaringan server kami. Sistem meminta maaf atas pemberian quest yang tidak masuk akal.]
Aku mendengus, mengabaikan bacotan sistem. Mending aku ganti baju dan bersiap ke aula. Lihat saja! Aku akan serius merajuk kali ini. Dipikir dia saja yang bisa ngambek? Hah! Orang aku juga bisa kok.
Oh, benar. Kata PD, trainee akan ditempatkan di kamar baru dengan roommate baru karena jumlah peserta telah berkurang. Asrama yang tidak terpakai akan dikosongkan dan dibersihkan. Mereka gercep bersih-bersih.
Semoga aku dapat roommate yang kalem.
[Anda dengar? Anomali telah mengambil alih protokol kendali quest. Apa yang terjadi tadi bukan salah perusahaan kami. Anda tidak berhak marah karena sistem tidak menurunkan penalti ke pemain.]
"Hmm..., ya, ya, terserah."
[Sebagai kompensasi, 5000 koin emas akan dimasukkan ke akun anda. Puas?]
"Bukannya minta maaf dengan tulus, kau mau menyogokku? Tentu saja... aku akan terima koinnya." (Tersogok dengan baik).
Mana mungkin kutolak uang sebanyak itu. Aku bisa jual mahal kalau uangku masih banyak seperti dulu. Tapi kini biaya hidupku tergantung pada penyelesaian quest. Jadi, harga diri tidak bisa menyelamatkan kelaparan.
"Sekarang, mana barang Im Rae yang kau janjikan? Aku menginginkan kalung pemberian Ibu Panti. Im Rae selalu memakainya. Aku tidak jadi-jadi menerimanya karena badtiming mulu."
[Sistem bisa memunculkannya kapan saja, tapi sistem tidak menyarankan anda mengenakan benda itu secara gamblang. Orang-orang yang tahu tentang Im Rae akan curiga kenapa anda punya barangnya, lebih-lebih menuduh anda pelaku dari hilangnya diri anda sendiri. Parahnya anda bisa dituduh penculik.]
"Hoo, benar juga. Kau bijak rupanya. Ya sudah, kapan-kapan saja kasihinnya."
Debatku dengan sistem berakhir di situ. Aku buru-buru pergi ke aula karena takut berada di posisi terakhir lagi seperti waktu itu di hari itu. Kali saja PD mengadakan mini game dadakan. 'Siapa yang datang lebih awal, dia akan blablabla' semacam itu lah.
"M-Maehwa! Di sini!" panggil Ahram. Dia duduk bersama Jiho, Do Woo, dan Kyorim.
Aku mendekati mereka sembari melirik ke sana-sini. Hem, masih sedikit yang datang dan eh, suram sekali suasana di sini. Apa efek dari pengumuman ranking tadi? Jika mereka tidak meninggalkan kesan yang khas pada Interstellar, mereka bisa gugur di eliminasi selanjutnya.
Ini akan menjadi pertarungan adu penampilan. Lihat, di antara mereka ada yang star glitter make-up untuk menekankan kesan imut. Ada juga yang melambai-lambai imut ke kamera.
Huwek! Aku muntah pelangi.
Jangan dipikirkan. Posisiku aman saat ini. Aku tidak perlu memakai sesuatu yang imut-imut menjijikkan. Jiwa Im Rae akan tersiksa kalau aku sampai melakukan hal hina itu.
'Lelaki kemayu'? Membayangkannya saja membuatku merinding. Buang jauh-jauh pikiran cringe itu dari otakmu, Maehwa!
Tapi, aku sedikit khawatir oleh insiden jatuh di panggung memberikan pandangan negatif pada komunitas. Bagaimana kalau mereka menuduhku caper dan imej Hangang yang terjun bebas kembali mengudara? Begitu-begitu agensi yang dia naungi adalah agensi besar yang siap membela artisnya.
Cih, repot sekali menjadi non-trainee. Apakah aku harus mencari agensi kecil? Tidak. Selama sistem belum memberiku perintah, aku tak boleh asal berinisiatif memasuki sembarang agensi. Ini adalah karir masa depanku. Aku harus bijak memilihnya dengan bantuan sistem.
"M-Maehwa, apa kau mau cokelat—?! Maehwa, kau k-kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya Ahram khawatir melihatku lebay menekan dada seolah sedang serangan jantung.
Berhentilah memikirkan omong kosong, Maehwa! Benar. Fokus pada hal positif. Aku harus berterima kasih pada ratusan orang yang 'menyumbangkan' uang untukku bertahan hidup di neraka ini. Pikirkan kebaikan mereka saja.
Mereka mendukungku dan mencegahku sekarat mendadak. Aku harus memberi mereka balasan setimpal dengan penampilan yang bagus.
"Sepertinya kau sedang memikirkan hal pelik," celetuk Kyorim senyam-senyum tebar pesona. Ngapain dia begitu? Kulirik kamera yang rolling ke arah kami. Ah, begitu rupanya.
"Tidak ada kok. Perasaanmu saja kali," kataku, tersenyum kecil. Aku tahan karena ada kamera. Aku tak ingin didamprat siaran dengan tuduhan baru: Peserta Han Maehwa mengabaikan kebaikan peserta Sung Kyorim yang khawatir padanya!
Sejak kapan pula otakku secerewet ini?
Aku berhenti bicara begitu PD-nim masuk ke ruangan bersama Direktur Je Wool. Wanita itu memakai busana kantoran yang entah kenapa terlihat sangat cocok untuknya...
Spontan aku menggelengkan kepala. Sadar umur, wahai diriku. Aku yang sekarang baru 20 tahun, bukan 32 tahun. Toh, aku tidak berniat mencoreng gelar jombloku.
Tunggu, sepertinya Je Wool MC hari ini?
"Halo, para peserta." Je Wool memegang mic dengan catatan kecil berlogo The Star Peak, tersenyum ramah. "Saya Jung Je Wool—kalian sudah mengenal saya—yang akan menyampaikan tema evaluasi individu babak terakhir."
Semua trainee bertepuk tangan, termasuk aku. Hebatnya, Jung Je Wool. Wibawanya membuat tanganku inisiatif bergerak lebih dulu.
"Kalian sudah berjuang dengan baik sampai sini. Tidak terasa, The Star Peak yang dimulai dari 50 orang, sekarang tersisa 30 peserta. Kalian pantas memberi pujian pada diri kalian sendiri yang bertahan sampai putaran ketiga."
Di saat aku fokus-fokusnya menyimak, aku menoleh ke Kyorim dan Jiho yang mengusap kepala mereka dengan mimik bangga. Lalu Do Woo dan Ahram yang duduk berdekatan, tak ayal mengikuti mereka: mengelus kepala.
What the hell they doing?
Mereka benar-benar melakukannya, memuji diri sendiri. Yang Je Wool maksud bukan seharfiah itu! Tapi yah, biarkan saja lah mereka senang. Kamera mendapatkan adegan yang bagus.
"Perhatikan layar monitor di depan."
<Solo Perfomance: Idol Serba Bisa>
Trainee yang duduk di lantai saling bisik-bisik dengan temannya. Aku mengatupkan rahang. Apa maksudnya 'idol serba bisa'? Kami tidak disuruh melawak, kan? Bisa-bisa The Star Peak bukan lagi acara survival idol melainkan stand-up comedy. Ha ha ha, itu lucu.
"Misi ini sama seperti misi pertama kalian, menyanyikan lagu yang telah ditentukan secara solo. Tetapi, yang menjadi pembeda pada misi ini adalah staf lah yang menentukan posisi serta lagu yang akan kalian nyanyikan."
Nam Yihyun yang biasanya mc acara kini menjadi seorang asisten. Dia menarik tirai hitam yang menutup meja panjang di atas platform. Semua trainee berseru bingung. Pasalnya, ada 30 kotak tersusun seperti piramida kartu yang sering kumainkan waktu senggang dulu.
Apa ini. Mystery Box lagi? Si Je Wool kehabisan ide untuk memeriahkan program TV-nya? Tidak mungkin.
"Anak-anak, jangan menganggap enteng babak ketiga," ucap Je Wool seolah membaca pikiranku, tersenyum. "Pada misi ini, para peserta akan diminta keluar dari zona nyaman. Bukankah bagus mengembangkan potensi kalian dengan tidak berpaku pada satu posisi saja?"
"Apa maksudnya?" Trainee mulai panik.
"Di dalam 30 kotak ini, terdapat lagu yang berbeda-beda dengan penyanyi beragam dan posisi yang telah kami siapkan. Posisi dibagi menjadi dua katalog. Pertama, posisi Tunggal: Rap, Vocal, dan Dance. Kedua, posisi Kombinasi: Rap-Dance, Vocal-Dance, Vocal-Rap. Jika keberuntungan kalian tinggi, kalian akan menampilkan perfoma Tunggal. Sebaliknya, jika keberuntungan kalian rendah, bersiaplah menampilkan perfoma Kombinasi tak peduli kalian payah menari, bernyanyi, ataupun rap."
Kan. Pada akhirnya ini kembali ke metode gacha, keberuntungan trainee. Tapi kurasa dia masih belum selesai briefing. Je Wool belum menjelaskan tentang 'Solo Perfomance' lho.
Itu tidak seperti yang kupikirkan, kan? Ayo cepat lanjutkan, Je Wool! Supaya aku berhenti nethink-an! Katakan evaluasi individu terakhir takkan terjadi seperti bayanganku!
"Para peserta akan diberi waktu latihan selama 10 hari untuk mengkaji, memahami, menghafal lagu yang kalian dapatkan. Setelah itu kalian akan memperlihatkan hasil latihan di atas panggung secara solo sesuai urutan. Proses ini berlangsung lima hari lamanya. Kami juga akan mengundang tiga juri ternama untuk menilai kemampuan kalian. Kalian bisa menyebutnya, Audisi Publik!"
Maksudnya kami harus tampil solo di hadapan seluruh Interstellar dan juri? Ini sama saja dengan eksekusi terbuka!
~To be continued~
Rajin like, rajin komen, rajin update.
♩✧♪●♩○♬☆
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top