Chp 22. Bintang Favoritisme
Aku memang mengajaknya pergi, tapi kok Ahram lebih tahu restoran enak di sini ketimbang aku? Sepertinya ini kampungnya atau dia sudah mengetahui kontur Incheon.
"Rating episode dua melejit," gumam Ahram. "Reaksi dari penonton luar pun bagus dan semakin bagus saat stage tim Sunny. A-aku dengar kau lah yang memikirkan konsepnya."
"Benarkah?" Mumpung sudah ditraktir begini, aku makan saja lah ya. "Kau sendiri bagaimana? Tidak ada masalah di grupmu?"
Hmm? Naengmyeon di sini lumayan enak.
Ahram tertawa simpul. "T-tidak ada kendala kok. Di luar karakter humornya, Ha Yoon leader yang kompeten. Hanya saja... ada peserta yang tidak kusukai. D-dia telah menunjukkan bendera permusuhan padaku di awal pembagian tim."
Nasibmu tumpang tindih denganku. "Siapa?" Kalau sampai membuat si pemalu Ahram bicara terang-terangan, berarti orang itu amak buruk perangainya.
"Byun Yihwan. Dia vokalis juga sepertiku."
Dia kalau tidak salah masuk 10 besar, kan? Kalau posisinya vokalis, wajar jika Ahram tertekan. Perbedaan peringkat mereka sangat jauh. Harus kuintip stat-nya nanti.
"Kuharap di battle grup berikutnya aku setim denganmu, Maehwa," kata Ahram.
"Kenapa?" Aku lanjut makan. "Aku juga vokalis. Kita bisa bertengkar saat pembagian part. Tidak mau mengalah."
"K-karena kurasa Maehwa berbeda dengan Yihwan. Kau bukan tipe yang suka membandingkan orang ini dan orang itu. M-Maehwa orang yang baik, makanya aku suka padamu. Oh, tunggu, jangan salah paham. Ini dalam konteks pertemanan. A-aku ingin berteman dengan Maehwa. Bisakah kita terus berhubungan sampai acara ini berakhir?" Ahram tersenyum.
"Boleh. Tapi aku tak punya ponsel. Kita hanya bisa ketemu di luar seperti sekarang dan saat di lokasi syuting," bohongku, sigap pasang wajah tembok. Tak buruk berteman dengan trainee berpotensi menjadi center.
Ahram menyodorkan sebuah ponsel. "S-sebenarnya aku punya dua ponsel dan aku tidak menggunakan keduanya. M-Maehwa bisa memakai ini."
Sungguh? Sial. Kenapa dadaku sakit begini? Apa aku merasa bersalah membohonginya? Bocah, kau terlalu dermawan. Berbeda dengan om ini.
"Terima kasih. Akan kupakai sebaik mungkin."
~Idol Player~
Kenapa...! Kenapa listriknya belum menyala juga?! Ini sudah enam jam! Aku mau main game sialan!!! Seolah perusahaan listrik melarangku ngegame.
"Han Maehwa, kupikir kau takkan datang."
Sial! Tanpa sadar aku pergi ke warnet langganan. Manajernya sudah menungguku di depan kursi operator. Andai ada warnet lain yang memakai genset, aku pasti sudah tancap gas ke sana.
"Terima kasih ya!" Alih-alih memarahiku, Manajer justru berseru senang. "Berkatmu, warnet ini jadi terkenal. Aku benar-benar tidak tahu kau seorang calon idol. Apa kau mau main?"
Iyain deh biar cepat. "Ya, seperti biasa."
"Kalau begitu langsung masuk saja. Oh ya, kau tidak perlu bayar. Kau cukup tinggalkan tanda tanganmu sebagai jimat keuntungan warnetku~"
Aku menghela napas. Ini butterfly effect. Andai aku mendapatkan saluran 20 ke atas, aku kan tak perlu main pakai akun utama.
Persetan lah. Pertama buka game dulu. Sembari menunggu loading, mari baca komentar-komentar terbaru. Kuharap tuduhan tak berdasar 'oplas' sudah tenggelam di lautan artikel.
[Sub-Quest telah dibuat. Cari komentar buruk tentang Anda!]
Sistem ini sangat pintar membuat seseorang naik pitam. Untuk apa aku mencari komentar negatif? Untuk meruntuhkan mental sendiri? Kasih quest yang agak ngotak dong. Lelah diri ini.
"Baiklah. Aku jago urusan ini karena Rank 5 dunia kategori game anagram. Plesetan dari nama Han Maehwa jadi H@NM43HWA dan..." Kutekan tombol enter.
- Aku yakin dia miskin karena habis oplas!
- Bisa-bisanya kalian suka anak oplas seperti dia daripada Ha Yoon atau Jinyong? Apa kalian sudah buta?
- Dia pasti dari Gangnam. Paham maksudku, kan? Wkwkwk.
- Bhaks! 'Sudah takdir' katanya! Dia pasti tak punya ide untuk mengarang alasan karena lagi live.
- Anak oplas seperti dia keluarkan saja.
- Dia meniru konten Hangang yang punya 25 ribu penonton. Udah oplas, plagiat lagi. Hu!!! Out sana! Keluarkan dia, TSP!
Lihat? Selalu saja ada yang seperti ini. Mereka rata-rata memakai profil trainee dengan peringkat 5 ke atas, terutama Ha Yoon dan Jinyong yang punya fandom besar berkat agensi.
Aku yang non-trainee ini bisa apa?
Lagian mereka gaptek? Jelas-jelas konten Hangang bermain pump it up game. Sedangkan aku betulan fanservice mabar. Mereka asal mengkritik. Tidak boleh ada yang bersinar lebih terang dari biasnya.
Aku menopang dagu (tak goyah). "Jadi, untuk apa kau memberikan quest seperti ini, Nona Sistem manis yang ingin kubacok? Pasti ada alasannya."
[Sudah saatnya player <Han Maehwa> berevolusi.]
"Apa? Apa? Kau mau memberiku skin?!"
[Benar. Tapi, tentu ada persyaratannya. Anda harus membuat 2000 orang mengingat anda untuk membuka kunci <Hairstyle>. Anda juga dibebaskan menggunakan item <Pens> dalam waktu satu jam. Bukankah ini terdengar menarik?]
"Item Pens itu apa? Mungkinkah..."
[Mungkinkah yang Anda pikirkan itu benar. Anda dapat 'drawing' ulang karakter <Han Maehwa> untuk menambahkan apa yang ingin anda tambahkan.]
Akhirnya! Aku bisa merombak 'Maehwa'!
Aku bersedekap, menyeringai. "Inilah oplas yang sesungguhnya. Jadi, apa yang harus kulakukan?"
[Main-Quest: Bertemu dengan sponsor. ]
~Idol Player~
"Kita bertemu lagi, para calon superstar! Apa kalian sudah istirahat secukupnya selama cuti liburan? Hari ini adalah hari konferensi penting The Star Peak 2024! Kalian pasti bertanya-tanya mengapa kalian dikumpulkan di tribune, kan?"
Ukh... Kenapa barisannya sesuai tinggi sih. Aku dapat bagian depan baris kedua. Di sini sedikit sempit. Sudah dua kali aku meringis dalam hati ketika ada yang tak sengaja menyentuh lengan kananku. Aku harus mempertahankan ekspresiku senormal mungkin karena ini siaran langsung.
"Apa kalian lihat 100 kursi di hadapan kalian?" PD berseru.
Gelap hei. Tapi aku yakin memang ada 100 kursi dan kaki-kaki juri—jika itu juri betulan. Atau mungkin mereka mengundang tamu idol senior? Entah kenapa vibesnya seperti suprise camera.
"Nyalakan lampunya!"
Seluruh peserta berseru tertahan, bahkan aku sudah payah mempertahankan mimik datarku. Mereka bukan tamu. Aku menelan ludah. Mereka adalah para sponsor!
Apa-apaan ini. Apalagi yang pihak produksi rencanakan? Situasi ini mirip... pelelangan.
"Sebelum para peserta datang, 100 sponsor telah membeli 'bintang favoritisme' untuk dialokasikan ke trainee pilihan mereka. Bintang sama seperti vote suara. Jumlah bintang yang diterima akan diakumulasi ke poin personal masing-masing peserta. Bintang akan memberi pengaruh nyata pada para trainee sebelum pengeliminasian yang akan datang. Kalian boleh menganggapnya 'tabungan masa depan'. Tetapi...! Trainee juga diperbolehkan untuk menolak bintang sponsor dan menggantinya dengan pengurangan poin pribadi. The Star Peak takkan mengekang bibit-bibit superstar."
Kocak kau bung. Lalu kenapa dendanya harus potong poin pribadi? Trainee yang viewers self promotion-nya tinggi akan sangat diuntungkan di sini.
"Wahai sponsor terhormat, bagikan bintangmu yang berkilauan pada para trainee! Kepada siapa kalian mempersembahkan bintang itu?"
"Nomor 13. Saya ingin memberikan 50.000 bintang ke trainee Kwon Ahram. Dia pendongeng yang andal dan akan tenar di kalangan anak-anak."
"Nomor 9. 30.000 bintang ke Kwon Ahram."
Wah, baru mulai target mereka bukan Ha Yoon tapi Ahram? Aku manggut-manggut. Bocah itu punya aura innocent plus introvert membuat kita tak tahan untuk mengelus kepalanya.
Tapi, ini benar-benar mirip pelelangan. Aku harus jaga ekspresiku sampai konferensi ini berakhir.
"Nomor 67. 50.000 bintang untuk peserta Woo Geonwoo!"
"Nomor 6. 100.000 bintang ke Go Ha Yoon."
"Nomor 14! 30.000 bintang ke Ha Yoon! Visualnya cocok untuk mempromosikan produk kami."
"Nomor 21. 10.000 bintang ke peserta Ahn Jiho. Saya jatuh cinta dengan kelembutannya saat menyeduh kopi dengan sepenuh hati."
Aku melirik Jiho. Pipinya bersemu merah. Lihat dia. Gagal menyembunyikan ekspresinya. Yah, siapa juga yang tak senang dipuji secara live.
"Nomor 9. 8000 bintang ke trainee Jang Hyunsung!"
"Nomor 43! 40.000 bintang ke Sung Kyorim!"
"Nomor 2. 150.000 bintang ke Doo Jinyong."
Seketika ruangan itu lenyap. Apa dia gila? 150 ribu untuk Jinyong? Seberapa kayanya dia?! Jinyong sampai kehilangan kata-kata. Anak itu sangat beruntung.
"Ck. Nomor 5. 200.000 bintang ke Go Ha Yoon."
"Nomor 17. 120.000 bintang ke Lee Hangang!"
"Nomor 30. 400.000 bintang untuk Moon Jun-oh. Anak-anak saya menggemarimu!"
Ini... sejak kapan konferensi jadi ajang pamer kekayaan? Sudah kuduga. Alih-alih investasi saham, mereka menganggap ini pelelangan. Calon idol seperti kami adalah produk di mata mereka.
"Nomor 100. 200.000 bintang untuk Han Maehwa!"
"Nomor 1. 300.000 bintang untuk Han Maehwa."
Hah? Nomor pertama dan nomor terakhir? Apa mereka kompakan? Dan, woi, kenapa aku? Ada banyak target segar di sini. Aku yang rank 22 ini hanya butiran semesta.
"APA?!" PD mewakili keterkejutanku. "Bintang peserta Han Maehwa tiba-tiba meroket! Apa yang kalian sukai darinya?"
Bagus. Itu juga yang mau kutanyakan.
Si Nomor Satu mengangkat tangan. Seketika aku mematung melihat wajahnya.
"Saya Direktur IdolStory Company alias CEO dari perusahaan game 'Make Your Idol Shine'. Saya tertarik menjadikan Han Maehwa sebagai model untuk karakter game rintisan saya."
[Main-Quest terselesaikan.]
~To be continued~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top