Chp 186. Arti Bunga Maehwa
Jun-oh melangkah gontai menuju barisan trainee yang selesai memilih sambil bersenandung, mengabaikan tatapan kutub utara dari Maehwa yang menusuk. Sebenarnya, dia tidak serta-merta memindahkan anak itu ke sana tanpa alasan.
Alasan pertama, begitu-begitu mereka tetaplah saingan di dalam acara. Apalagi Maehwa sangat bersinar di Evaluasi Konsep membuat sisi ambisius Jun-oh ketrigger dan takkan mengalah di final.
Alasan kedua, memberikan tema seksi sekali lagi setelah Maehwa tampil sebagai anak polos di Misi Produksi sangat tidak pas. Saat ini, efek dari perfomance Tim Pray masih terasa. Jika citra anak kuil dilepas begitu saja menjadi anak nakal, itu bisa memicu narasi kepolosan telah ternodai. Penonton takkan menyukai perubahan tersebut.
Bukankah pilihan aman mengambil Pretty Feeling? Anak polos yang belajar jatuh cinta. Lihat, lihat! Sepertinya Maehwa mengerti tujuan Jun-oh karena dia sudah berhenti menggeram di tempat. Dia mengelus dagu. Tampak berpikir serius.
Tapi tetap saja perasaannya masih mengganjal karena ada nama Wondrous Night. Yang dia hindari itu adalah WN. Bukan masalah lagunya. Ternyata pilihan buntu itu menyebalkan.
"Fufufu! Maeh itu penilai yang bijak. Dia hanya kesal sebentar..." Kalimat Jun-oh menghilang demi merasakan aura mengerikan di sebelahnya. Dia tersenyum kikuk. "A-ada masalah, Geum?"
"Kenapa kau menggesernya?" tajam Eugeum. Kalau saja mereka sedang sendiri saat ini, bukan di aula dengan mentor dan belasan kameramen, dia pasti sudah baku hantam dengan Jun-oh.
"I-itu demi kebaikan Maehwa kok. Kau tahu kan kalau dia di peringkat tidak aman sekarang."
Eugeum bersungut-sungut. Sepertinya dia memang tidak berjodoh untuk satu tim dengan Maehwa. Pasti ada saja hambatannya.
Sisanya berlangsung cepat. Kangsan diam-diam mendepak seseorang untuk mengambil tepat di Pretty Feeling sebagai penyanyi rap utama. Saat giliran Ha-yoon, dia tersenyum lebar ke Maehwa yang melamun. Tanpa pikir panjang dia mengikuti Kangsan. Akhirnya bisa reuni dengan Maehwa!
Jinyoung yang terakhir. Dia ragu-ragu melirik Pretty Feeling. Kawannya, Kangsan ada di sana. Terlebih ada Maehwa kakak kesukaannya!
Tapi Jinyoung berpikir ulang. Selama ini dia tidak pernah keluar dari zona aman. Interstellar pasti bosan jika role-nya hanya seputar anak street. Sesekali dia harus mengganti konsep dan final adalah kesempatannya untuk jadi sesosok pria.
Maka dari itu, Jinyoung mengambil posisi Eugeum dan mengusirnya ke tim Pretty Feeling. Bukannya sedih akan itu, Eugeum berbinar-binar. Anak itu tersenyum tipis, mengacungkan jempol secara sembunyi-sembunyi. "Traktir aku nanti, Kak."
"Jinyoung..." Eugeum membalas kodenya.
Dengan begitu tim final telah ditentukan.
*
Setelah beristirahat 30 menit, seluruh peserta latihan kembali dikumpulkan di aula dengan tim masing-masing dan memakai seragam latihan. Tim 'The Man' berwarna hitam, sedangkan tim 'The Boys' berwarna merah muda.
Jewool mengambil alih posisi Yihyun untuk memberitahu briefing lanjutan. "Trainee, masih ada satu hal lagi yang harus kalian ketahui tentang dua lagu yang terpilih untuk final. Kedua lagu ini sebenarnya belum selesai menyeluruh. Tugas kalian adalah menulis lirik sendiri. Karena kalian sudah pernah memproduseri lagu di misi sebelumnya, ini bukan pekerjaan yang sulit. Kalian hanya perlu menyempurnakan liriknya."
Sesuai dugaan, mereka tidak mungkin memberi tantangan mudah (menyediakan lagu dan koreografi) tanpa pekerjaan tambahan. Yah, setidaknya tugas mereka hanya menulis lirik.
Meski begitu, mereka tidak bisa sembarangan dalam menyambung liriknya. Trainee harus bijak mengolah kata, menginternalisasinya, karena salah-salah bisa melecetkan mahakarya.
"Kak Maeh! Akhirnya kita satu tim!" Kangsan melompat-lompat seperti kelinci ke arah Maehwa.
Aneh. Standar Maehwa kan tidak sehebat itu. Apa yang membuat si kelinci monster berbakat ini begitu antusias terhadapnya? Maehwa menanggapinya dengan dehaman kikuk.
Lengannya diketuk pelan oleh seseorang. Maehwa menoleh. Tenyata Eugeum. Dia selalu ingin tampil bersama Maehwa. Tadinya Eugeum sudah berhenti berharap, tapi Jinyoung membantunya! Takkan dia sia-siakan kesempatan emas ini.
Sebenarnya ini kombinasi yang tidak buruk. Ada Eugeum, Kangsan, Ha-yoon di sana. Kelompok trainee yang cukup dekat dengan Maehwa.
"Maaf mengganggumu," celetuk peringkat 16. Min Ahyun namanya. Dia mendekati Maehwa malu-malu, menyela suasana gembira. "T-tapi bolehkah aku meminta tanda tanganmu?"
Hening menyergap. Seorang trainee mengidolakan trainee yang lain? Wow, itu screentime yang layak untuk dimasukkan ke episode terakhir.
"Fufufu. Ahyun menyukai Maehwa?"
"Tentu saja! Maehwa pria yang baik dan imajiner. Aku selalu terpaku saat menontonnya di setiap episode. Dia selalu memberikan ide-ide gila pada rekan..." Ahyun menatap Maehwa yang langsung memasang ekspresi masam. "M-maksudku ide luar biasa untuk membimbing timnya."
Ha-yoon merangkul bahu Ahyun, mengangkat tangan. "Pokoknya ayo kita buat penampilan epik mengagumkan! Ayo kita buat tim The Man ternganga dengan penampilan kekanakan!"
"Iya!" seru mereka kompak. Peduli amat dengan peringkat. Mau debut atau tidak, yang penting penampilan terakhir harus ikonik.
Ha-yoon kemudian menoleh ke Maehwa yang diam dari tadi (dia sedang memberikan tanda tangannya pada Ahyun), cengengesan. "Jadi apa kau punya pemasukan, Yang Mulia Maehwa?"
Lantas yang lain segera mengikuti Ha-yoon, menatap Maehwa dengan binar mata berharap. Seperti yang dikatakan Ahyun, pria itu selalu muncul dengan ide brilian. Lihat saja perfomance Tim Pray. Mereka tampil sedemikian mewahnya.
Maehwa menggaruk pipi canggung. "Entahlah, aku belum tahu. Tapi pertama-tama, bukankah kita harus memilih pemimpin tim?"
"Biar Maehwa saja jadi leader!"
"Kalau begitu siapa yang mau jadi center?"
"Biar Maehwa saja jadi center dan leader!"
Hah. Apa ini cuci otak massal? Maehwa bahkan tidak berniat melamar kedua posisi itu, namun mereka sudah sepakat menyerahkannya kepada pria itu tanpa mendengar komplain. Ha-yoon menempelkan stiker leader dan stiker mahkota tanda center ke dada Maehwa yang bengong.
"Kenapa harus aku? Ini terlalu menekanku."
"Semua penampilanmu ketika kau menjadi salah satu yang terpenting dalam tim selalu melegenda karena kau adalah jubir dan lubung ide. Lihat saja efek dari As Your Wish Employer dan Had I Not Seen The Moon. Interstellar menggila dengan dua perfomance tersebut. Tapi begitu kau tidak menonjol, moral timmu ikut menurun. Sepertinya kau ditakdirkan menjadi center, Maeh."
Ahyun manggut-manggut. "Itu benar! Kami akan mendengarkanmu dengan baik, Pak Bunga!"
"Jangan panggil aku bunga."
"Namamu kan dari bunga. Hihi."
"Lagipula namamu itu punya arti yang cantik lho, Maeh. Kau tahu tidak bunga maehwa adalah lambang pembawa harapan, kebahagiaan, dan keberuntungan? Karena pohon ini sanggup tumbuh bahkan berbunga saat salju masih ada seakan tidak takut dengan suhu dingin. Kau juga begitu. Setiap kali kau berkendala, pada akhirnya kau akan bersinar di atas panggung."
"Wow! Kak Eugeum pintar berbicara manis!"
Maehwa tersenyum kecil memperhatikan anggota timnya yang kini malah sibuk mengoceh menanyakan di mana bisa melihat bunga maehwa. Mereka menjawab di Kota Gwangyang.
Padahal aku ambil nama itu secara random.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top