Chp 184. Fans yang Pemalas

Mustahil. Bagaimana mungkin peringkat Maehwa hanya naik empat tingkat (sebelumnya 18)? Apakah ini masuk akal? Ise tidak habis pikir. Posisi Maehwa saat ini sangat tidak wajar.

Maehwa melakukannya dengan sangat baik selama Misi Produksi. Malahan, pertunjukan itu adalah yang terbaik dari keseluruhan episode. Dia juga mendapatkan cukup banyak penggemar selama berada di Star Peak, salah satunya Ise. Wanita itu rajin membelikan clover untuknya. Belasan stasiun penuh dengan ads bunga Maehwa.

Penampilan Tim Pray sangat meriah. Gaya rambut, properti, kostum, bahkan pelataran panggung sempurna. Episode sebelas juga tidak ada komentar buruk atau evil editing. Maehwa mendapatkan screentime yang banyak.

Jadi kenapa? Apa alasannya? Apa yang salah?

Jewool sudah menyeleksi karyawan perusahaan pemungutan suara yang bertanggung jawab atas voting real-time Star Peak, bahkan ada pihak ketiga untuk mencegah terjadinya manipulasi vote. Jadi tidak mungkin akar masalahnya di sini.

Ise tiba di kesimpulan terakhir. Benar, letak salahnya bukan ada di Star Peak. Melainkan para penggemar yakninya Interstellar sendiri.

Terkadang ada fans yang tidak berperilaku sebagai fans alias hanya ikut-ikutan. Mereka tidak melakukan sesuatu untuk mendukung idolanya. Dengan kata lain fans yang pemalas dan fomo.

Misal, kita menyukai seorang aktor dan dia mengeluarkan film baru dimana kita diharuskan menontonnya di aplikasi berbayar. Kita terlalu malas dan pelit mengeluarkan uang. Lebih memilih menunggu versi ilegal di-update.

Atau seseorang menyukai sebuah novel, tapi kita terlalu malas berkomentar. Moral penulisnya akan menurun dan jadi ikutan malas melanjutkan karyanya sehingga menjadi terlantar. Ironisnya, begitu hiatus atau menghilang tanpa kabar, baru lah mereka keluar dari sarang untuk memprotes. Padahal selama ini mereka diam-diam saja.

Sudah diberi bacaan gratis tinggal scrolling, namun begitu malas berkomentar. Tidak ada pilihan selain menggantungnya di adegan klimaks dan memaksa mereka melakukan sesuatu.

Interstellar hanya diperbolehkan memilih satu trainee favorit satu kali setiap hari dan memberi clover maksimal 5 pack dalam satu akun. Untuk melakukannya, mereka diminta mengunjungi situs resmi Star Peak di aplikasi ponsel. Tapi mereka mesti mengisi biodata, nomor hape, dan lainnya.

Karena terlalu malas melakukannya, mereka pun tidak jadi mengirimkan suaranya yang berharga.

Jadi mereka akan menunggu Maehwa dieliminasi baru bertindak menyerang Scarlet? Sadarkan diri kalian, partai Wintermoon! Kalau terus begini, Maehwa benar-benar akan terancam. Ini adalah pemilihan terakhir untuk awal bagi mereka!

Interstellar tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli clover. Menyumbangkan satu suara saja sudah lebih dari cukup atau meluangkan waktu menulis komentar promosi di komunitas. Apa mereka begitu malas mengerahkan waktu?!

Ise menatap prihatin Maehwa berbaris sesuai peringkat untuk mengatur tim, mengepalkan tangan. Ini tidak adil untuknya. Dia sudah bekerja keras, namun tidak diberi apresiasi. Apa gunanya penggemar pemalas seperti mereka?

Tidak bisa begini. Ise harus menunjukkan sesuatu. Dia takkan membiarkan Maehwa dieliminasi begitu saja karena kelalaian para penggemar. Tapi dia dilarang memberi spoiler ke Interstellar dan Ise juga tidak berniat melakukan kecurangan.

Hanya satu cara untuk mengtrigger Interstellar jika Maehwa dalam posisi berbahaya.

Chan-ri menoleh ke Ise yang keluar untuk menelepon seseorang. Ada apa sih dengannya dari tadi? Mendadak pendiam. Apa mungkin karena Maehwa mendapat peringkat rendah?

Tidak butuh waktu lama sosok yang dihubungi Ise mengangkat panggilannya. Dia tersenyum senang. "Sayang, kamu sibuk? Aku ingin minta tolong."

Ya, dia menelepon suaminya.

"Masih ingat dengan anak laki-laki yang sering kuceritakan? Bisakah kamu memasang iklan Han Maehwa di bioskop dan mall? Atau di mana pun yang sering dikunjungi publik dalam jumlah banyak. Aku mencintaimu, sayang!!"

*

"Kakak baik-baik saja?" Lantern bertanya. Dia peringkat 12, lebih tinggi daripada Maehwa padahal konstribusinya pada evaluasi sebelumnya tidak sebanyak yang dilakukan Maehwa.

"Karena aku masih bernapas, ya aku baik-baik saja." Maehwa menjawab ala kadarnya.

Lantern meringis mendengar jawaban Maehwa yang terkesan acuh tak acuh. Mood pemuda itu sedang datar karena peringkat barusan. "Kita tak pantas bersandingan begini. Kakak tidak layak berada di sini. Kau seharusnya di sana," ucapnya menunjuk barisan terdepan. Tempat lima besar.

Maehwa mengedikkan bahu cuek. "Hasil menunjukkan aku tidak pantas berada di sana."

"Semangat, Kak. Aku yakin kau pasti bisa debut."

Syuting pun dilanjutkan. Yihyun berdiri di depan sambil memegang kartu petunjuk. "Seminggu dari sekarang, pada hari sabtu tanggal 13 Juli, kalian akan tampil di panggung secara live di hadapan Interstellar nasional. Kami akan menyatukan pemilihan secara langsung dan pemilihan daring selama tujuh hari terakhir untuk menentukan tujuh trainee yang akan melakukan debut."

Serba tujuh ya... Seharusnya mereka mengadakan final pada tanggal 17 Juli biar bisa semakin dramatis. Maehwa tertawa garing dalam hati.

"Kali ini takkan ada evaluasi sementara. Jadi kejutkan kami saat final nanti. Ada pertanyaan?"

Jinyoung mengangkat tangan. "Bagaimana dengan pembentukan tim? Apakah itu akan dilakukan secara acak atau lewat permainan?"

Yihyun tersenyum, seolah sudah menunggu pertanyaan tersebut. "Sejak awal, Star Peak sangat menghargai peringkat di setiap musim. Umumnya peringkat 1-10 akan menjadi satu tim dan sisanya membentuk tim kedua."

Maehwa tersenyum meledek dalam hati. Jadi sekarang dia hanyalah 'sisanya'?

Selain Lantern, Maehwa tidak pernah tampil bersama orang-orang ini. Apalagi wajah mereka sangat muram karena kehilangan harapan.

Jun-oh memperhatikan Maehwa dari kejauhan. Penyakit cuek anak itu kambuh lagi. Dia pasti susah payah menyembunyikan kekesalannya oleh peringkatnya yang merangkak naik sangat pelan.

"Tapi di musim ini kami merubah pengaturannya! Mari kita dengarkan dahulu dua lagu yang telah disiapkan untuk kalian, peserta pelatihan."

Maehwa yang melamun tersentak kaget demi mendengar seruan peserta pelatihan. Apa? Apa? Ada apa? Dia ikut memperhatikan layar. Ada dua produser mempersembahkan lagu buatan mereka untuk evaluasi terakhir trainee Star Peak.

Nama panggilan mereka adalah VIOLET (Vi & Letty). Produser yang membuat lagu debut FANTASIES dan berpartisipasi dalam lagu opening Star Peak musim kedua. Ada juga mahakarya mereka untuk beberapa grup senior seperti Mooncake, Skyline, dan EV (Eclipse Viewing). Grup yang bersaing ketat dengan Wondrous Night.

Lagu yang mereka persembahkan bergenre Mainstream Pop. Perpaduan berbagai genre musik seperti country, blues, jazz yang bersifat intens dan bergerak. Dimana kita bisa mengharapkan adanya pesona dari anak laki-laki.

Para trainee refleks berseru malu saat menonton koreografi yang cukup seksi. Maehwa? Dia melotot dan merinding ngeri. Kenapa mereka membuat koreo memegang alat kemaluan? Sial. Bulu roma Maehwa pada berdiri semua. Anehnya, ada yang antusias terhadap lagu pertama.

Apa pun yang terjadi bahkan jika dia harus mati sekalipun, Maehwa takkan memilih lagu ini.

Beberapa menit kemudian, layar berkedip untuk menampilkan cuplikan lagu kedua. Lagi-lagi trainee berseru seperti orang purba ketemu benda modern. Maehwa hanya perlu bersabar karena ini adalah pemandangan terakhir.

Tapi sepertinya Maehwa tahu mengapa mereka sangat antusias ketimbang lagu pertama. Karena...

Lagu ini diproduseri oleh leader Wondrous Night.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top