Chp 180. Pilih Lelaki Idamanmu!
Hari ini Ina sendirian di dorm. Rekan grupnya sedang ada jadwal masing-masing. Ini situasi yang bagus karena Ina bisa berteriak-teriak tanpa diganggu siapa pun. Dia tidak berkesempatan menonton pertunjukan langsung Misi Produksi. Jadi dia bisa menyaksikan penampilan Tim Pray dan melihat Maehwa sepuasnya di kamarnya.
Beberapa lirik ditulis oleh Maehwa dan itu punya arti yang dalam. Interstellar yang menontonnya teringat dengan keluarga di rumah, termasuk Ina. Wanita itu menanyakan kabar orangtuanya beberapa menit lalu sebelum kembali ngereog.
Bagian komentar dipenuhi dengan komentar terharu serta ungkapan terima kasih telah mengingatkan mereka bahwa keluarga itu sangat penting. Kita boleh berselisih atau berbeda pendapat sesekali dengan orangtua. Pertengkaran merupakan hal wajar dalam suatu hubungan. Tapi jangan lupa selalu menyediakan pintu maaf.
Bukankah menjadi seorang idola adalah pekerjaan yang cukup menginspirasi banyak orang? Ina berharap Maehwa menyukai profesinya sebagai entertainer.
Setelah pertunjukan, eliminasi para trainee dilakukan membuat Interstellar menangis kehilangan idolanya. Terutama penggemar Haedal. Meski Haedal menegaskan bahwa dia baik-baik saja di Mestagram—bahkan memposting selfie-nya di restoran daging malam itu bersama Maehwa dan lainnya—tetap saja sangat disayangkan dia keluar.
Mereka juga tidak bisa menyalahkan Maehwa karena Haedal melarang. Ini pilihannya. Maehwa tidak melakukan kesalahan apa pun. Justru dia membuat cerita memungkinkan dimana Haedal lah yang memaksa Maehwa menulis namanya.
Maka Interstellar tidak memperpanjang masalah lagi. Jika itu keinginan Haedal, mereka bisa apa? Nama Haedal melonjak dalam daftar trending di Naven. Mereka memuji tindakan Haedal yang sangat jantan atas ekspetasinya terhadap Maehwa.
Itu tidak berakhir di sana. Begitu daftar iklan dan sponsor selesai ditayangkan, episode tersebut mendadak menampilkan layar hitam namun durasinya belum habis. Beberapa detik kemudian, tampak sosok Yihyun berdiri di belakang layar raksasa.
Apakah ini pengumuman penting yang dikatakan Jun-oh? Mau tak mau Maehwa ikut merapat untuk menyimak.
[Interstellar terhormat, rasanya baru kemarin kita memulai perjalanan ini dengan puluhan peserta pelatihan yang berbakat. Tapi hari ini trainee kami sudah masuk ke dua puluh peserta terakhir. Kalian sudah mengetahui angka ajaibnya adalah tujuh.]
Maehwa mengeluarkan suara puh pelan. Tsk, ternyata mereka keras kepala dan benar-benar tidak berniat menambah slot debut. Apa salahnya menerima satu lagi? Saingan sepuluh besar terlalu berat.
Layar berkedip menunjukkan tujuh kursi piramida yang menjulang ke atas. Terdapat logo Star Peak (S✶P) berkilau oleh cahaya lampu terang pada kursi tertinggi yang pastinya untuk juara pertama.
[Hanya tujuh dari dua puluh trainee tersisa yang akan menerima hak istimewa untuk debut. Clover dari Interstellar memiliki tanggung jawab penuh dalam menentukan siapa saja trainee yang akan debut. Tidak hanya itu, sang peringkat pertama akan mendapatkan benefit luar biasa yang misterius. Hadiahnya akan diungkap di final yang diselenggarakan secara live.]
"Kuharap hadiahnya uang."
Maehwa pikir dia keceplosan mengatakan isi hatinya, ternyata Kyo Rim yang mewakili pikirannya. Anak itu ternyata penyuka materi seperti Maehwa. Uang bukan segalanya, namun segalanya butuh uang.
"Mereka bisa memakainya untuk liburan."
Tergantung. Jika hadiahnya cuma 50 juta won dan dikurangi pajak sisanya 38 juta. Kalau dibagi ke tujuh anggota, berapa tuh dapatnya? Kecuali nominalnya 100 juta. Maehwa pasti akan menggunakan bagian untuknya membeli set komputer gaming.
Dia tidak butuh liburan. Game adalah liburan sejati bagi seorang progamer!
Layar berubah menjadi layar putih dengan hitungan mundur raksasa. Maehwa menatap sangsi angka-angka besar itu. Begitu angkanya mencapai nol, Yihyun menyunggingkan senyuman lebar.
[Yak! Saluran pemungutan suara telah dibuka. Itu akan terus berlanjut hingga pertunjukan langsung minggu depan pada hari Sabtu 13 Juli 2024 pukul 17.00 KST dan ditutup pada pukul 20.00 malam. Tidak ada tambahan waktu. Setelah itu nama tujuh trainee yang debut akan diumumkan.]
Wow, kedengaran seperti hari yang sibuk.
Adegan bertukar menjadi foto profil 20 trainee terakhir. Yihyun menunjukkan pada Interstellar yang sekiranya baru menikmati acara Star Peak bagaimana cara memvoting peserta pelatihan yang disukai.
Final akan menguras dompet Interstellar karena harus membeli clover sebelum keduluan oleh penggemar lain. Maehwa yakin penjualan clover akan naik tajam. Scarlet akan menari di bawah hujan uang.
[Pilih anak lelaki impianmu, Interstellar terhormat. Sampai jumpa minggu depan!]
Episode sebelas pun selesai.
*
Besoknya pagi-pagi buta sekitar pukul enam, Yeosu sudah selesai dengan perlengkapan perang. Ah, itu hanya kiasan. Dia tidak pergi ke medan perang betulan.
Dia sudah minta izin ke ayahnya semalam dan Nang-in mengizinkan. Sepertinya Yeosu berhasil menyakinkan ayahnya bahwa Maehwa sosok yang layak disukai. Kabar baiknya, Nang-in juga membersihkan nama Maehwa.
"Kau di sini," gumam Narae telah menunggu Yeosu dari tadi di teras rumahnya. "Kak Ina mentransfer apa yang kita butuhkan."
"Kalau begitu kita langsung pergi saja."
Apa yang sedang dilakukan gadis-gadis ini? Tentu saja berlomba-lomba mencari stasiun untuk memasang ads Maehwa. Mereka sengaja berangkat pagi-pagi sekali agar tidak kehabisan tempat oleh fans lain.
Ina bertugas sebagai sponsor. Yeosu dan Narae bertugas sebagai orang yang bekerja menempelkan iklan Maehwa ke puluhan statiun di Seoul. Bahkan Verdandi di Jepang sana juga melakukan hal sama: mempromosikan Maehwa ke mana pun.
Yeosu dan Narae berencana memulainya di stasiun Hyehwa, lalu Yongsang, Sadang... Mereka terus menandai peta stasiun selagi Ina memilihkan foto yang bagus untuk dipajang. Mereka layaknya agen mencari harta warisan yang disembunyikan.
"Kita juga perlu memperbarui iklan bunga Maehwa yang di Hongdae."
"Eh, kenapa? Aku suka Maehwa mode pangeran. Biarkan saja yang itu. Sebagai gantinya, kita pasang Maehwa mode seksi di Sinchon. Tapi jangan berdempetan dengan Maehwa mode anak polos."
"Bagaimana dengan Sungin-dong?"
Itulah yang membuat mereka penasaran. Ada yang lebih cepat memasang iklan Maehwa versi Tim Pray di Sungin-dong. Yeosu dan Narae keduluan. Bukannya bersaing dengan fans trainee lainnya, mereka justru berlomba-lomba sesama Wintermoon membuktikan kesetiaan.
Siapa lagi kalau bukan kerja Dahlia dan Rara? Mau secepat apa Yeosu dan Narae bangun, mereka takkan bisa mengalahkan orang dewasa lembur oleh pekerjaannya.
Dain menatap lelah ads Maehwa terpasang di mana-mana di halaman rumah sakit. Pasien bertanya-tanya siapa pria rupawan itu sampai harus dipajang di sekitar taman.
Yah, ini hal penting untuk Maehwa sama seperti Dain yang dipromosikan. Pria itu melihat-lihat stasiun Gangnam, mencari tempat kosong untuk memasang iklan temannya. Wintermoon mungkin tergila-gila dengan Maehwa beragam mode. Tapi bagi Dain, temannya itu cocok dengan seragam sekolah SP karena dia terlihat natural.
Tok, tok, tok!
Dain mengalihkan pandangan ke pintu. "Kaukah itu, Dahlia?" Jika iya, kemungkinan ada dua. Dia membahas Maehwa atau ada pasien darurat sedang dalam perjalanan.
"Tidak, ini aku. Rara. Ada yang mau bertemu denganmu. Katanya dia kenalan Maehwa. Namanya Go Ha-yoon."
Untuk apa trainee terkenal macam Ha-yoon yang berpeluang besar debut ingin bertemu Dain? Ada yang tidak beres di sini. Maehwa jarang membicarakan anak bernama Ha-yoon. Pasti ada apa-apanya.
"Suruh dia masuk."
Ha-yoon tidak datang sendirian. Dia datang bersama seorang remaja laki-laki dengan rambut hitam kusut. Apa pun yang terjadi, jelas Ha-yoon sedang banyak pikiran. Itu terlihat dari wajah letihnya.
"Apa anda mau berkonsultasi atau...?"
"Ah, tidak. Saya yang ingin bertemu dengan anda, Dokter Cheon Dain." Remaja SMA di sebelah Ha-yoon yang menjawab. "Saya dengar selain mendalami jurusan bedah, anda juga cukup ahli hematologi, bukan?"
Dain mengernyit. Dari mana dia tahu?
"Lalu kau siapanya dia? Adik? Keponakan?"
"Ah, saya hanya orang asing. Kasus yang saya dan teman-teman saya tangani sepertinya melibatkan kakak tampan yang malang ini secara tidak sengaja. Kali ini saya akan menyelesaikannya sampai ke akar-akar hingga ia tak dapat tumbuh lagi."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top