Chp 165. Pertunjukan Paruh Akhir Acara

Hari H datang juga.

Siang itu matahari menyinari gedung studio TSP1 dengan terik, membuat kerumunan fans yang berkumpul di halaman mandi keringat. Beberapa membeli minuman dingin untuk melepaskan dahaga dan beberapa lagi mengembangkan payung. Melindungi diri.

Meski berpeluh, mereka tidak mengeluh. Tidak juga menyurutkan antusiasme Interstellar. Yang ada mereka semakin semangat karena hari ini adalah pertunjukan terakhir yang diselenggarakan di TSP1. Yang ada jumlah mereka membludak sampai antrian mengular ke area parkir. Membawa spanduk masing-masing trainee kesukaan.

"Berapa kalipun aku memikirkannya, aku nggak paham. Apa cakepnya cowok lemah yang menari nggak jelas di panggung lalu bertingkah sok imut yang menggelikan?"

Di arena parkir, terdapat segerombolan laki-laki berseragam SMA mengoceh tentang kejijikan mereka pada idol. Terutama bocah yang mengenakan headband. Sepertinya dia pemimpin kelompok tersebut. Tatapan tajamnya mengarah ke Yeosu dan Narae.

Tidak mungkin Yeosu melewatkan live pertunjukan setelah dia bertemu Maehwa tempo lalu. Dia tidak sabar melihat biasnya tampil dengan konsep baru sampai lupa akan masalahnya dengan Nang-in belum selesai sepenuhnya hanya dengan permintaan maaf.

"Yang di parkir itu bukannya tunanganmu?" Narae mengernyit tidak nyaman, mengintip hati-hati agar tidak ketahuan. "Apa dia mengikutimu ke sini? Aku ragu dia suka kpop."

"Sudah, abaikan saja. Sebentar lagi pagarnya akan dibuka." Yeosu menjawab santai. Bibirnya membentuk huruf w. Moodnya lagi bagus. Dia takkan merusaknya dengan tunangan yang beralih profesi jadi stalker.

Sebuah mobil kia putih memasuki area parkir dan berhenti tepat di depan motor tunangan Yeosu serta teman-temannya. Membatasi jarak pandang mereka ke bangunan studio. Dia hendak protes. Tapi begitu pintu mobil terbuka dan menampilkan seseorang yang lebih tua darinya, nyalinya tiba-tiba menciut.

Apa-apaan ini. Bahkan ada wanita tua yang sepertinya sudah berkepala tiga menjadi penggemar acara menggelikan ini? Gayanya gagah seperti anak kuliahan. Kaos putih dan jaket yang bermotifkan bunga maehwa. Rambut hitamnya berkibar sampai punggung. Dia melepaskan kacamatanya. Bergantian menatap studio TSP1 dan jam tangan.

Beberapa penggemar merasa familiar dengan wajah wanita paruh baya namun babyface itu. Seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

"Wow! Daebak!" Yeosu menyikut lengan Narae, menyuruh temannya  memperhatikan wanita beraura bos itu. "Bukankah tante itu terlihat elegan banget? Aku tidak percaya melihat orang berumur datang ke acara beginian. Dia penggemar siapa ya? Eh bentar, jaketnya... bunga maehwa?! Mungkinkah..."

Daripada pertanyaan siapa trainee yang wanita itu sukai, kepala Narae lebih condong memikirkan wajahnya yang tidak asing. Di mana Narae pernah melihatnya?

Tidak tahan rasa keponya tak terpuaskan, Narae segera searching di google. Di saat seperti inilah internet itu berguna. Saat seseorang buntu mendapatkan jawaban.

"Pantas saja aku merasa familiar dengan mukanya. Dia Moon Joonha. Ibunya Jun-oh!"

🦢🦢🦢

Di ruang tunggu mentor, Ados melongok ke luar jendela. "Bukankah kali ini penontonnya lebih banyak dari yang sebelum-sebelumnya? Kudengar tim produksi memaksimalkan kapasitas bangku dari jumlah standar."

Terlepas dari beberapa angin skandal yang telah berlalu, tidak dapat dipungkiri lagi kalau musim ini akan jadi musim tersukses. Star Peak memiliki trainee yang menjanjikan. Ada banyak taruhan bagus untuk debut.

Faktor utamanya kepopuleran peserta pelatihan. Trainee yang dari perusahaan besar. Trainee yang bersinar sejak awal. Trainee yang sudah punya fandom sebelum episode satu. Dan trainee yang berkembang pesat mengambil hati Interstellar. Mereka seperti pengasuh yang membesarkan bayi.

Ise senang dengan situasi ini. Tidak ada lagi rekan kerjanya yang meremehkan Maehwa. Meski ada beberapa penggemar yang tidak menyukai anak itu dengan membuat rumor tak berdasar seperti lipsync, itu tidak menutup fakta bahwa Maehwa telah menjadi ikonik.

Interstellar global memanggilnya Bulan Musim Dingin yang sangat cocok untuknya.

Lihatlah, di pos penukaran tiket ada banyak yang membawa layar LED Maehwa. Rasio penggemar yang cukup baik untuk pemula. Seorang trainee independen yang mampu menyaingi trainee berlatar belakang kuat.

"Kuharap Ha-yoon tidak mengacau lagi kali ini. Anak itu terlihat tertekan oleh sesuatu. Kalau sampai aku tahu perusahaannya lah yang menekannya, aku akan mengadakan petisi untuk memboikot agensinya."

Ise melirik Chan-ri yang gregetan sambil menggigit sapu tangan. Wanita itu sangat menyukai Ha-yoon dan sangat menyayangkan penampilan Ha-yoon di ronde sebelumnya.

Jujur saja, Ise juga sedikit kepikiran tentang Ha-yoon. Dia trainee yang terlatih. Tidak seperti Maehwa yang berkembang secara bertahap, levelnya sudah ditentukan sejak dia bergabung ke acara ini. Mustahil dia mengacau dengan sangat kentara.

Ada yang menekannya. Ada yang mengusik pikirannya. Ada yang mempengaruhinya. Apakah Ha-yoon juga dirundung diam-diam seperti Maehwa? Tidak, tidak. Ise pikir Ha-yoon bukan tipe yang akan diam saja.

Selang beberapa menit, teriakan keras berkumandang di studio memotong keseruan mereka yang asyik mengobrol. Para mentor terlonjak kaget di kursinya. Meski sudah sampai di sini, mereka masih tidak terbiasa dengan basis penggemar aktor Nam Yihyun.

Mereka menoleh ke panggung. Yihyun dengan pakaian kasual disorot cahaya lampu. Tampan cemerlang seperti biasa sampai mereka sudah muak menjelaskannya.

Sudah dimulai. Misi Produksi.

"Selamat siang, Interstellar tersayang! Hari ini kami mempunyai sesuatu yang belum pernah ada di musim pertama maupun musim berikutnya. Apa kalian penasaran? Kalau begitu langsung saja, kami memperkenalkan kepada anda sekalian. Evaluasi Produksi!"

Tulisan di layar besar mengeja kalimat Misi Produksi dalam huruf hangul. Penggemar bersorak-sorai lebih heboh, menepuk-nepuk balon tepuk, menggoyangkan lightstick.

Gallagher tersenyum miring. "Pria itu tahu betul kapan harus menonjol di panggung."

"Sesuai namanya, ini adalah misi memproduksi lagu yang meminta peserta pelatihan untuk menggenjot habis bakat mereka. Trainee ditugaskan menciptakan lagu, koreografi, bahkan kostum dan pelataran panggung secara mandiri! Untuk menjadi artis sejati, ini adalah kesempatan memperlihatkan potensi, jiwa artistik, dan kreativitas."

"Oh, itu terdengar sangat menarik. Aku tidak sabar mendengar lagu buatan mereka."

Yihyun menatap penonton yang semangat bergelora, bahkan mereka tampaknya sudah tidak sabar dengan perfom tim pertama dan ingin melempar Yihyun dengan sesuatu agar menghentikan pidato pembukaan.

Yihyun terkekeh, tidak tersinggung. Justru bagus mereka antusias. "Sepertinya saya tidak perlu memberitahu lagi bagaimana cara memvote trainee kesukaan anda. Suara vote dari Interstellar sangat berdampak bagi trainee. Jadi  pilihlah dengan bijak karena kita sudah sampai di paruh akhir acara. Tidak hanya itu, sama seperti di Misi Konsep, kalian juga berhak menentukan tim yang paling kalian suka. Kemenangan tim akan memberi keuntungan ganda bagi trainee."

Para penggemar menggenggam alat vote masing-masing, mengingat biasnya.

"Kalau begitu tanpa basa basi lagi, mari kita sambut tim pertama. Tim yang menampilkan genre musik kontemporer R&B yang akan membuat kalian ingin berdansa. Saya memanggil tim pertama—Melon Honey!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top