Chp 143. Misi Produksi
"Selamat siang, peserta didik! Wah, jumlah kalian semakin sedikit ya. Dan akan semakin kecil karena final sudah di depan mata. Kalian sudah berjuang sampai di tahap ini."
Maehwa melirik trainee-trainee di sekitarnya yang antusias sekaligus tegang. Sebagian lagi sibuk menerka misi apa yang menanti mereka. Rasanya curang karena Maehwa sudah tahu berkat bantuan spoiler dari sistem.
"Sebelum benar-benar memasuki final, kalian akan melewati satu evaluasi lagi. Evaluasi tambahan di musim ini yaitu—Misi Produksi!"
Energi kegugupan terasa pekat begitu Yihyun menyebutkan nama misinya. Produksi? Itu tidak seperti yang mereka pikirkan, kan?
"Sayangnya itu benar," kata Yihyun, membaca ekspresi panik peserta pelatihan.
Mendengar jawabannya, mereka semakin panik. Aduh? Memproduksi lagu original?
"Seperti yang kalian ketahui, idola diharapkan menjadi artis serba bisa dengan keterampilan yang melebihi menyanyi di panggung. Misi ini adalah batu loncatan untuk kalian menjadi artis sejati. Kalian tidak berpikir lirik lagu, aransemen, koreografi, semua hal yang ada di industri musik, muncul dengan sendirinya, kan? Ada orang-orang berbakat di balik karya itu. Sebuah karya tercipta ketika kita bekerja keras, bukan hanya memimpikannya."
Wow! Maehwa berdecak kagum. Itu kata-kata yang bijak. Si tukang basa-basi ini ternyata bisa juga melontarkan kalimat membangun.
Kyo Rim mengangkat tangan. "Jadi kami akan membuat lagu sendiri di misi ini?"
"Tepat sekali!" Yihyun tersenyum sumringah. "Di evaluasi kali ini, kalian lah yang akan bertanggung jawab penuh terhadap eksekusi secara menyeluruh. Tulis lirik sendiri, susun musik sendiri, bentuk koreografi sendiri, rancang pelataran panggung sendiri. Pihak kami hanya menyediakan fasilitas. Selebihnya kalian sendiri yang mengaturnya. Misi Produksi diadakan untuk menguji sejauh mana kreativitas kalian, para calon bintang."
Kreativitas, huh? Yang ada metode penyiksaan baru! Maehwa mendengus geli (mendapat nilai dua di pelajaran kesenian).
"Apa hadiahnya?" Seorang trainee menceletuk. "Berapa suara yang bisa kami dapatkan?"
Yihyun menyeringai. Dia jangan dipancing pertanyaan yang memang dia tunggu. "Karena skala misi ini besar, tentu imbalannya juga besar. Tim yang memenangkan Misi Produksi, masing-masing anggotanya..."
Semua orang menelan ludah, menunggu tegang. Maehwa sendiri juga ikutan gugup.
"Akan mendapat benefit 300.000 vote suara."
Aula utama seketika ricuh oleh antusiasme.
Maehwa mengepalkan tangan. Itu tawaran yang sangat menggiurkan. Siapa yang tidak tergoda? Kalau dia menang, dia bisa menyalip peringkat lima-enam trainee sekaligus.
Tapi tantangannya terlalu sulit.
"Ini belum selesai, trainee! Aku tahu evaluasi ini takkan mudah dilewati. Maka dari itu Scarlett memberi kemudahan untuk kalian. Kalian punya waktu dua minggu mempersiapkan segalanya dan waktu tambahan sebanyak tiga hari untuk mencari inspirasi ke luar sana."
"Eh? Ke luar sana? Kami disuruh bepergian?"
Yihyun tepuk tangan. "Bingo! Liburan, tentu saja. Siapa yang tidak suka liburan? Tapi liburan ini bertujuan untuk mengumpulkan ide serta referensi. Nantinya kami akan mengutus satu kameramen untuk setiap tim."
Wajah-wajah gelap di aula itu sedikit menjadi cerah. Itu solusi yang membantu.
"Tapi ingat ya trainee! Kalian harus bersikap sportif di pertandingan ini. Jika kalian kedapatan meminta tolong ke pihak luar, lebih-lebih meminta bantuan ke agensi, dia akan langsung didiskualifikasi. Sakit lho diusir padahal sudah berada di paruh akhir acara."
Oh, jadi itu gunanya mereka mengutus kameramen guna mengawasi para peserta pelatihan. Ini takkan mudah.
"Seperti biasa, kalian akan tampil di studio TSP1 pada tanggal 26 juni 2024. Ini mungkin performa terakhir kalian tampil di sana karena final akan diselenggarakan di tempat lain. Scarlett masih merundingkannya. Tapi kita bahas itu besok-besok saat evaluasi terakhir. Mari kita lanjut ke topik selanjutnya.
"Pemilihan tim dan genre masih dipegang oleh Star Peak. Tidak ada bola nomor, tidak ada papan roulette, tidak ada keterlibatan Interstellar. Pokoknya tidak ada yang ikut campur. Pemilihan anggota tim di misi ini akan ditentukan berdasarkan cara lumrah di program survival idol yaitu lima trainee peringkat teratas akan memilih anggotanya. Lima buah tim, lima orang anggota."
Kangsan menoleh cepat ke Jinyoung yang tersenyum penuh kemenangan. Sial! Ini jelas keuntungan besar untuknya. Dia bisa mengambil semua trainee berpotensi.
"Lima besar, silakan maju ke depan."
Jinyoung melangkah maju dengan percaya diri. Dia dengan cepat memilih Jun-oh, Geonwoo, dan beberapa trainee peringkat belakangan. Sungguh mulia sekali dia. Lihat, trainee-trainee itu bersorak gembira karena bisa satu tim dengan sepuluh besar ditambah juara satu. Kemenangan mereka terjamin!
Kangsan dan Eugeum juga menyebutkan nama teman yang akan mereka ajak ke kapalnya. Satu per satu trainee berdiri.
Tapi kenapa? Maehwa duduk gelisah di tempatnya. Kenapa tidak ada satupun di antara mereka memanggil namanya?! Hiks! Apakah nilai Maehwa seburuk itu di mata mereka? Ikatan pertemanan mereka palsu.
Dasar tidak setia kawan—
"Anggota pertamaku tentu saja harus Maehwa." Celetukan Kyo Rim membuyarkan umpatan bernada yang tengah berlangsung di kepala Maehwa. Dia tersenyum lebar.
Maehwa dengan kikuk melangkah ke tempat Kyo Rim. Setibanya, pria itu menepuk-nepuk pundaknya. "Akhirnya kita satu tim juga! Aku berdoa Jinyoung, Kangsan, dan Eugeum tidak mengambilmu. Sepertinya Tuhan mendukung kita untuk setim kali ini."
"Memangnya aku barang, heh?"
"Eh, hampir lupa!" Kyo Rim kembali mendekatkan mikrofon ke bibir. "Selanjutnya anggota kedua, aku memilih Kim Haedal."
Haedal maju dengan kelopak bunga di kepala. "Terima kasih sudah memungutku, Song Kyo. Hai, Maehwa! Akhirnya kita setim sungguhan. Aku sangat ingin merasakan satu tim denganmu. Aku menyesal membiarkanmu pindah di pertandingan sebelumnya."
Maehwa hanya tertawa datar.
"Yang ketiga Gong Do-Woo. Yang terakhir..." Kyo Rim berpikir keras. Tatapannya terhenti ke trainee berambut putih. "Aha! Wahai Lantern sobatku! Aku memilihmu!"
Kau pikir ini pokemon?!
Tunggu dulu... Maehwa menelan ludah. Bukankah dia salah satu trainee berambut putih sepertinya? Dia juga salah satu trainee independen yang tersisa.
Rambut seputih salju. Mata albino. Astaga, dia seperti manusia lilin. Tapi namanya kok...
Maehwa mengusap wajah. Sepertinya author sudah kehabisan ide mengarang nama dan mencomot apa saja yang ada di sekitarnya.
"Mohon bantuannya." Lantern membungkuk, sedikit kikuk. Sepertinya dia pemalu.
"Santai saja!" Kyo Rim menepuk-nepuk bahunya, seperti yang dia lakukan ke Maehwa tiga menit lalu. "Nah, tim kita lengkap."
Selebihnya otomatis bergabung ke tim 5.
"Semuanya sudah kebagian anggota? Bagus, bagus. Ini permulaan yang menarik. Pemilihan genre akan dilaksanakan besok pagi di belakang gedung Scarlett. Malam ini kalian bisa menyimpan energi dan saling berkenalan dengan anggota tim."
"Besok? Tidak sekarang?"
Yihyun tersenyum misterius. "Direktur Je Wool mengusulkan sebuah permainan untuk peserta pelatihan. Tidak seru kan mendapatkan genre pilihan tanpa tantangan berarti."
Kepala Maehwa tertoleh. Game?! Asyik! Sudah lama Je Wool tidak mengusulkan itu. Permainan apakah itu? Yah, apa pun jenis gamenya, jelas Maehwa yang mendominasi—
"Gamenya berupa kompetensi olahraga!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top