Chp 103. Musim Dingin yang Sesungguhnya

"Hastag... apa...?"

Dain menyuruhku memeriksa ponsel. Aku menerima ponselnya dengan setengah hati.

- Aku tahu itu! Tidak mungkin Maehwa melakukan sesuatu tanpa alasan! Dia bukan hanya berhati malaikat, tapi berjiwa keadilan.

- Ramaikan #ForgiveUsMaehwa

- Maaf kami tidak mempercayaimu :(

- Apa-apaan ini? Daejung dan Hangang, bukankah tindakan mereka sudah kelewatan? Seharusnya kasus ini dibawa ke jalur hukum.

- Boikot Young Ent! Berikan perlindungan pada trainee individu! #ForgiveUsMaehwa #StarPeak #YoungEntIsATrash

- Sungguh mulia sekali hatimu, Maehwa. Padahal setiap peserta di acara survival saingan, tapi kau membela Jinyoung sampai babak belur. Respek! #ForgiveUsMaehwa

- Siapa pahlawan muda ini? Beri dia clover!

- Wah, brengsek sekali mereka. Aku tidak tahu kalau di balik topeng ramahnya, Daejung dan Hangang sebusuk dan sehina ini. Teganya kalian membuli bahkan sampai memukuli?! Aku tidak bisa tutup mata terhadap kejahatan ini. Aku akan membawanya ke jalur hukum.
-> Aku dukung. Aku punya kenalan jaksa.

- Maehwa, kenapa kau tidak bilang kalau kau menderita oleh mereka? Kami kan tidak perlu salah paham terhadapmu :(((

- Siapa anak-anak yang memfitnah Jinyoung? Aku akan pergi ke sekolah mereka besok. Ada yang mau gabung? Beraninya mereka mengeroyok Maehwa. Lihat saja!
-> Gas. Aku dan kakakku mau join. Kita balas mereka yang melukai Wintermoon!

- Sepertinya Daejung dan Hangang tidak pernah dididik. Makanya akhlak mereka minus.

- Lololol. Tim produksi pasti bekerja keras mengedit mereka berdua sebelum akhirnya kita tidak melihat duo bajingan itu lagi.

- Sungguh muka dua sekali kalian. Beberapa detik lalu kalian menghina Maehwa, sekarang setelah tahu kebenarannya, kalian berpaling semudah melempar kacang polong. Yang tadinya merendahkan, sekarang memujanya.
-> Seolah kau tidak ikut-ikutan.
-> Jangan sok paling benar deh.

- Aku telah berburuk sangka padamu padahal kau sosok adil dan baik :( #ForgiveUsMaehwa

- #PrayForMaehwa #ForgiveUsMaehwa

- Ambil semua clover-ku, Maehwa :((((

Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak melihat bagaimana cara mereka menjilatku. Apa aku akan senang karena Stellar-ku meningkat menjadi MR++? Apa aku terlihat senang mereka beralih mendukungku?

Tidak. Malahan aku merasa mual, tidak sanggup melihat layar hape lebih lama saking jijiknya dengan orang-orang internet itu.

Semua membela Daejung dan Hangang tanpa tahu apa yang mereka perbuat di belakang. Mereka beramai-ramai menyalahkanku tanpa ada niat untuk mencari tahu kebenarannya.

Saat seseorang terlihat seperti korban, mereka akan membela tanpa pandang bulu dan menyerang pelaku tanpa ampun. Maksudku, apakah sulit untuk mencari tahu kebenaran dahulu sebelum menghakimi?

Mereka yang tidak bisa mengurusi hidup sendiri, kini sok-sokan menghakimi orang lain yang sedang berusaha sampai bela-belain buat akun baru untuk hate comment, mengetik kata-kata mengerikan tanpa memikirkan dampak dari ketikan jari mereka.

Mereka asyik mengomentari kesalahanku, menghujatku sana-sini, menyebarkan fitnah pada teman-temannya yang non-kpop supaya up to date berita viral terbaru. Lucu sekali. Aku baru tahu netizen itu maha benar.

Minta maaf? Simpan maafmu yang hambar itu. Aku tidak butuh kata maaf dari orang yang sibuk cuci tangan seperti kalian.

Bulan Musim Dingin... Begitu kan cara mereka memanggilku? Mataku menggelap.

Maka aku akan menjadi musim dingin yang sesungguhnya. Pria egois tak berperasaan-

Dain menabuh punggungku tanpa peringatan. "Apa yang sedang kau pikirkan?! Kau membuat ekspresi tipikal antagonis!"

Kutatap dia jengkel, mengusap punggung yang pedih. "Apa yang kau lakukan? Itu sakit."

"Percuma kau meladeni para netizen yang dungu itu. Jangan stres sama orang-orang kayak mereka, Maehwa. Aku tahu profesimu bisa membuatmu kesakitan kapan saja, tapi kenyataannya mereka selalu busuk. Mereka takkan pernah berubah. Mereka akan kembali berulah jika kau berbuat kesalahan lagi."

"Aku..." Air mataku mengalir lagi.

"Aku baru saja mulai menikmati ini semua. Bernyanyi dan menari di panggung... Awalnya aku sangat membencinya, selalu misuh-misuh mengerjakan misi. Sekarang aku baru bisa menganggapnya menyenangkan. Tapi ketika aku larut dalam kesenangan, masalah datang silih berganti. Apa aku bahkan tidak diperbolehkan menikmati pekerjaan ini?

"Hati manusia diciptakan bukan untuk dipermainkan. Di tubuh sebelumnya, aku tidak pernah mendapat perlakuan seburuk ini membuatku bertanya-tanya, apakah hidup kembali di tubuh lain merupakan anugerah? Menangis pun rasanya tak menyesakkan lagi."

Dain mengembuskan napas, mengusap-usap lenganku. "Ketika kau menjatuhkan kalung mutiara di kubangan lumpur, akan sulit untuk mengumpulkannya kembali. Tapi dengan niat hati yang teguh dan semangat membara, kau pasti akan menemukannya. Maehwa, tidak usah kau pikirkan manusia-manusia munafik. Pikirkan orang-orang yang tulus padamu. Di antara banyaknya manusia bertopeng, pasti ada beberapa yang memakai wajah aslinya."

"I-itu b-benar!" seru Dahlia menerobos masuk ke ruangan Dain. "J-jadi jangan menangis lagi. Hatiku tidak kuat melihat (keimutan)mu bersedih. Biarkan saja para netizen itu! Aku akan selalu menggemarimu! Hanya dirimu!"

Dain bersedekap. "Kenapa kau di sini? Kau tidak menjaga posmu? Bagaimana kalau ada pasien darurat? Cepat balik sana."

Aku menahan Dain mengusirnya. "Nona Dahlia, saya dengar dari Dain, anda berpartisipasi meluruskan kesalahpahaman yang menimpa saya. Terima kasih banyak atas bantuannya."

"T-tidak apa! Aku hanya melakukan apa pun yang bisa menolong biasku. Aku kesal sekali dengan pemuda bernama Daejung itu. Kuharap dia mendapatkan karmanya...!"

Dain mengelus dagu. Memang benar yang dilakukan Daejung melewati batas. Bahkan sebenarnya, mengeluarkannya dari Star Peak masih belum cukup. Ini tentang nyawa orang.

"Kalau begitu aku pulang deh," kataku mengambil jaket. "Dain sepertinya masih enggan aku menginap di ruang kerjanya."

Dahlia menatap tajam bosnya. "Kok begitu, Pak? Kalau pelit pantatnya berbisul lho."

"Dari mana asalnya alegori menyesatkan itu?"

Aku tersenyum—senyum pertama setelah semua kontroversi tak berkesudahan. "Tidak apa, Nona Dahlia. Saya tak ingin mengganggu jam kerja kalian. Sampai besok, Dain."

Dahlia memegang dadanya. "Oh, cowok kesayanganku sudah pulih. Senangnya ♪"

"Mau aku temani pulang tidak?" seru Dain.

"Tidak, aku bisa sendiri. Aku ini pria dewasa."

♫♫♬

Seharusnya aku terima saja tawaran Dain tadi. Tak kusangka motel Banana sesak oleh para penggemar Star Peak. Di sana bukan studio TSP1 lho? Lagian kompetensi sudah selesai. Ngapain mereka berkumpul di situ?

Aku benar-benar enek dan dongkol pada para penjilat, namun melihat beberapa di antara mereka menangis, ekspresi penuh penyesalan, membuatku sedikit terenyuh.

Sepertinya mereka bersungguh-sungguh...

Tidak, tidak. Kalau aku melemah begini, mereka akan melunjak karena tahu aku mudah memaafkan. Enak saja kalian menginginkan maafku setelah semua kalimat-kalimat itu?!

"Han Maehwa."

Aku menoleh. "Kim Dong-Moon?" Sedang apa dia di sini? Apalagi yang dia inginkan...

"Aku minta maaf, Nak!" katanya, membungkuk sebelum aku sempat merespon apa pun. "Aku menyesal! Aku benar-benar minta maaf atas kecurangan yang kulakukan terhadapmu. Aku... aku terpaksa melakukannya. Lee Hangang, dia lah yang mengancamku! Dia memegang rahasiaku dan menggunakan itu sebagai senjatanya. Aku tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaannya."

Karena induk semangnya tidak bisa menyusui lagi, sekarang dia menyembah orang lain. Ckckck, orang hina seperti Dong-Moon bahkan tidak layak untuk diajak bicara.

"Enyahlah," jawabku dingin. Mending aku melayani para penggemar muka dua itu daripada menghadapi bajingan sepertinya.

"MEREKA SEDANG MERENCANAKAN SESUATU YANG GILA!" teriak Dong-Moon lagi, mengepalkan tangan. "Jika kau ingin tahu lebih lanjut, bantu aku menjelaskan semuanya ke Scarlett. Aku memberanikan diri bertemu denganmu demi keselamatanmu."

"Kau tidak dengar? Tuli mendadak? Aku bilang 'enyahlah', kan? Aku tidak butuh peringatan darimu. Jilatlah Hangang dan Daejung seperti yang kau lakukan selama ini."

Lagi pula kegilaan apalagi yang bisa mereka lakukan? Mereka kan sudah dikeluarkan.

~To be continued~

Cuap-cuap Baginda Kapur 👑

1. Tolonglah ya, ini bukan BL bukan juga NOVEL TERJEMAHAN. Baca blurb nggak sih? Jangan masukkin ke reading list BL dong :) Lo cari kemanapun, gak bakal ada. Kalau ada, itu berarti pencuri. IDOL PLAYER hanya ada di WP. Gue kirim juga nih meteor Abah Zhongli.

2. Budayakan like sebelum membaca dan tinggalkan komentar. Jari gue kek gimana gitu karena ngetiknya rutin. Membaca komentar salah satu penyemangat :>

Well, itu saja dulu. I'M WATCHING YOU.

Silakan joblos Maehwa supaya dia debut :v

Hehehe, ada yg penasaran nama grupnya?

♩✧♪●♩○♬☆

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top