Chp 101. Dan Kebenarannya Adalah...
Jun-oh keluar dari toko serba ada sambil menenteng dua mangkok ramyeon panas, meletakkan sumpitnya di hidung. Dia sedikit ribet karena kasir meminta selfie.
"Malam-malam begini enaknya makan mie~!" Jun-oh menyodorkan satu mangkok ke Maehwa, cengengesan. "Aku tidak tahu kau suka yang mana, jadi aku ambil random saja."
Lalu kenapa situ tidak bertanya?
"Berikan aku yang pedas itu. Aku alergi udang," jawab Maehwa pendek.
Hanya satu yang ada di pikirannya saat ini. Habisi dengan cepat, pulang, dan tidur. Seluruh tubuhnya terasa lemas. Belum lagi dia pusing seolah ada drummer bermain di atas kepalanya. Apa ini efek jatuh ke air?
Ditambah, Maehwa tidak bisa mengabaikan sepotong memori tentang Im Rae. Dia harus ke Pulau Jeju sesegera mungkin.
"Benarkah? Kau akan puasa dong kalau menu kafetaria berbasis udang," kata Jun-oh, memasang wajah sok serius.
Maehwa mulai menyantap ramyeon-nya. "Kau berbicara seolah aku masih bertahan di acara itu. Tinggal menunggu waktu mereka akan memposting pengumuman pengeluaranku dan aku juga sudah tidak mempedulikannya."
Toh, lagian Danyi dan GM tidak menyuruh Maehwa harus debut tahun ini. Masih ada waktu. Siapa tahu dia bisa debut di agensi kecil-kecilan. Lebih baik memulai dari awal lagi tanpa lingkaran setan bernama evil editing.
Jun-oh tersenyum misterius. "Sepertinya kau belum melihat berita, ya?"
"Berita apa?" (Dalam kondisi linglung, jadi dia tidak sadar apa saja yang dia lakukan sebelum khilaf melompat ke sungai.)
"Episode sembilan diundur tayangnya."
Bodoh. Itu namanya semakin memanasi opini publik karena mereka mempertahankan Maehwa secara tidak langsung. Apa yang dipikirkan Scarlett sih? Tidak biasanya mereka bertele-tele begini. Rating acaranya bisa benar-benar merosot ke dasar.
Mereka makan dalam senyap. Jun-oh tidak mau mengganggu Maehwa yang tampak perang batin dalam benaknya.
Saat perjalanan ke motel Banana, Jun-oh bermain dengan kerikil sambil terus melirik Maehwa, jaga-jaga anak itu lemah mental lagi. Tapi agaknya Maehwa masih asyik bergumul dalam pikirannya. Entah memikirkan apa.
Kekhawatiran Jun-oh terjadi.
Dinding kamar yang disewa Maehwa kembali dicoret dengan cat baru. Oh, ayolah, tidak mudah membersihkan cat permanen. Dikira motel ini milik nenek moyang mereka?
Jun-oh menyingsingkan lengan baju. "Dasar para haters itu! Tidak tahu kebenarannya, ikut-ikutan melakukan hal bodoh begini."
"Lebih baik kau pulang. Tidak usah pedulikan aku lagi. Kau juga harus memperhatikan sentimen publik. Apa jadinya kau terlibat dengan seorang pembuli sepertiku?"
"Apa salahnya mengkhawatirkan seseorang yang kita pedulikan? Mereka tidak punya hak melarang seseorang peduli pada orang lain."
Apa sih motif orang ini? Maehwa tidak bisa membacanya. Dia terlalu licin. Butuh sekelas detektif remaja genius dari Amerika itu untuk mengulik isi pikiran Jun-oh.
"Tidak ada untungnya kau melakukan ini."
"Ada kok. Kau akan memanggilku kakak," sahutnya Jun-oh tersenyum lebar.
Maehwa jengkel. "Makanya kutanya, umurmu berapa sampai kau sepercaya diri itu—"
[Quest telah terselesaikan. Semua fasilitas sistem yang dikunci telah dipulihkan.]
Benarkah? Maehwa tersenyum miring. Ah, sudah lama dia tidak melakukannya.
'Status Window!' serunya dalam hati.
Hm? Jun-oh menoleh ke Maehwa yang mendadak berdiri mematung, mengernyit. "Hei, ada apa? Kau baik-baik saja? Hellow, Maehwa~ Apakah internetmu ngelag?"
Tidak bisa dipercaya. Ini pertama kalinya Maehwa melihat rarity setinggi itu. Dia kira yang paling tinggi adalah SSR, ternyata tidak.
Nama: Moon Jun-oh
Umur: 24 tahun
Title: The Final Reasons
Stat: Charm (R++). Dance (R+). Rap (S). Vocal (S+). Visual (R++). Stellar (R-). Mental (GSR+).
Maehwa menelan ludah. Hei, hei, sungguhan nih? GSR (godlike super rare)? Lama sekali rasanya terakhir kali dia melihat rarity GSR karena sistem rarity dalam game gacha saat ini sudah jauh berbeda dari game jadul.
Sepertinya Maehwa mulai paham dari mana semua kepercayaan diri Jun-oh. Apa saja yang sudah dilewati pemuda itu?
Tunggu dulu... kayaknya ada hal paling penting yang terlewatkan oleh Maehwa. Dia menatap layar yang masih mengambang.
SEJAK KAPAN QUESTNYA SELESAI?!
♪♫♬
Yeosu, Narae, dan Sang-Hee berkumpul (Ina absen karena dia harus syuting drama) di sebuah kafe jam tujuh pagi.
Apa yang mereka lakukan? Menunggu.
Melihat bagaimana cara Star Peak mengundur jadwal tayang episodenya, sudah jelas terjadi sesuatu yang bersangkutan dengan skandal Maehwa termasuk Jinyoung.
Mereka harap hari ini adalah titik terangnya. Kebenaran dari perbuatan Maehwa. Mereka begadang untuk melawan para haters yang melakukan cyber bullying kepada Maehwa.
"Kalian percaya pada Wintermoon, kan?"
"Jangan tanya lagi. Sejak awal, aku yakin Maehwa bukan tipe anak pemarah."
"Kau mengenalku, Yeosu. Bagaimana mungkin anak sekecil Maehwa bertarung dengan remaja liar. Tidak cocok untuknya."
Yeosu dan Sang-Hee menatap Narae malas. "Kau memuji atau mengejek sih?"
"Lho, kenapa? Aku berbicara fakta. Maehwa memang lebih pendek daripada Jinyoung padahal tuaan dia. Kurasa dia harus rajin minum susu supaya tingginya naik."
"Ssst!!! Live streamingnya dimulai!"
Mereka pikir yang muncul Nam Yihyun selaku produser perwakilan Interstellar, ternyata Jung Je Wool sendiri jadi pewaranya. Mereka bertiga semakin tegang. Apakah... apakah Maehwa akan dikeluarkan? Benarkah ada masalah pada kepribadiannya? Tidak mungkin!
[Selamat pagi, Interstellar. Semoga sabtu kalian menyenangkan dan Interstellar semua dalam kondisi sehat selalu.]
Tidak hanya Yeosu, Narae, Sang-Hee saja yang menonton live itu, tetapi seluruh Interstellar yang mengikuti The Star Peak.
[Interstellar terhormat, sebelumnya kami hendak minta maaf jika kami mengundurkan jadwal tayang episode sembilan karena telah terjadi sesuatu yang besar membuat kami kewalahan menenangkan amukan massa.
[Terlepas dari beberapa kontroversi yang menimpa trainee-trainee di bawah pelatihan kami, Scarlett memutuskan untuk mengeluarkan trainee-trainee bermasalah yang kedapatan melakukan kekerasan fisik.
[Tidak hanya itu, kami juga mendapatkan bukti manipulasi suara yang membawa nama agensi besar di kancah dunia entertainment. Beberapa trainee telah dicurangi votenya.
[Karena melanggar peraturan Star Peak yang melarang keras menyerang sesama peserta, dengan ini kami akan mengeluarkan trainee Lee Hangang dan Park Daejung. Dua trainee dari Young Ent ini diklarifikasi melakukan manipulasi suara serta kekerasan fisik.
[Kami menerima laporan dari anonim berupa rekaman video bahwa peserta Lee Hangang dan peserta Park Daejung sama-sama menindas trainee individu yang namanya melonjak akhir-akhir ini. Dimohon kebijakan Interstellar karena video ini mengandung adegan yang tidak dianjurkan ditonton.]
Semuanya diungkap. Pembulian Hangang di kamar mandi, Daejung yang memakai obat untuk mengganggu konsentrasi. Mereka berdua spesifik membenci satu orang. Dan...
Daejung yang memukul Maehwa dengan tongkat besi demi mengambil bukti.
Kenapa? Kaget? Kala itu, sebenarnya bukan tanpa sebab Dahlia membawa Maehwa ke UGD. Jam segitu memang jam Dahlia pergi ke rumah sakit sambil video call dengan ibunya yang menanyakan kabarnya. Dahlia tak sengaja merekam perbuatan kejam Daejung. Dia juga lah pelapor anonim itu. Datang ke Scarlett dengan amarah yang membara-bara.
[Kami mendapatkan diagnosis dari dokter yang merawat trainee bersangkutan. Kami bersedia memberi kompensasi karena kelalaian kami tidak bisa menjaga trainee kami. Berikut daftar luka yang didapatkan trainee individu Han Maehwa atas kekejaman peserta Lee Hangang dan Park Daejung.]
Yeosu, Narae, dan Sang-Hee tidak dapat membendung air matanya lagi.
"Maehwa... semenderita ini?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top