Chp 1. Progamer Im Rae, Tewas!
Tiga tahun kemudian...
"Selesai!" Aku berseru, mengepalkan tangan. "Anjay! Akhirnya aku berhasil menyelesaikan game laknat ini!" Tatapanku pindah ke kolom komentar yang mengetik respon puas. "Apa kubilang? Tak ada game yang tidak bisa kutamatkan." [Im Rae, 32 tahun, Game Streamer. Newtube: 777 ribu subscriber.]
- Dasar gila! Dia benar-benar berhasil!
- @Softly memberikan anda donasi
- @Ordinary98 memberikan anda donasi
'Make Your Idol Shine. Buatlah idolamu bersinar.' Sebuah game simulasi dengan tajuk yang eksplisit, rilis tiga tahun lalu. Siapa sangka game terkenal ini menjadi game paling sulit ditamatkan?
Pemain berupa seorang penasehat yang akan menuntun jalan karir karakter mereka. Untuk menamatkannya, player harus membuat sang karakter menjadi idola sukses dengan cara apa pun.
Banyak player tertipu dengan genre game ini. Mereka mengira MYIS tipikal game musik ternyata ini game RTS. Aku berkali-kali top-up demi mencegah pengulangan ke level awal, berkali-kali mencari cara agar karakterku debut, berkali-kali juga merancang strategi ketika tiba di arc skandal. Aku berjuang untuk menghindari ending yang buruk.
IdolStory Company pasti kenyang oleh uang. Tapi aku juga kenyang oleh donasi (aku kan juga memainkan game lain). Uang mengalir tiap saat~
- Anda adalah Dewa Game, Rae-nim!
"Aha, kalian terlalu memujiku. Ini semua berkat kalian juga yang senantiasa mendukungku."
- @Sohwan: Kau player pertama yang menaklukkan Make Your Idol Shine. Apa pihak developer game tidak memberi hadiah untuk pencapaianmu?
Waduh, tiba-tiba membahas hadiah. Aku menggaruk kepala. "Eh, aku tidak mengharapkan hadiah kok. Aku memainkannya sekadar senang-senang saja. Teman-teman tidak boleh menyerah."
- @CatBaby: Bukankah MYIS game tersulit di dunia? Tapi ada player yang menyelesaikannya. Paling tidak developer harus memberi apresiasi padamu.
"Ahahaha! Game ini baru rilis 3 tahun, Kawan. Pasti ada player lainnya yang akan menyusulku—"
Pesan masuk ke mailbox-ku. Aku melongo, para penonton streaming-ku lebih melongo. I-itu... Direktur IdolStory Company?! Beliau benar-benar menghubungiku?! Beliau sendiri? Tidak mungkin. Tapi ada centang biru! Ini akun official Make Your Idol Shine!
[Halo, Tuan Im Rae. Saya CEO dari 'Make Your Idol Shine'. Sebelumnya saya ucapkan selamat telah menyelesaikan game perdana kami. Kami kagum pada kepintaran dan kebijaksanaan anda.]
Sial, apa ini sungguhan? Beliau CEO perusahaan game MYIS sungguhan? Saking kagetnya aku tidak bisa berbicara sepatah kata pun.
[Kami mengakui kualitas anda dan hendak memberi penghargaan. Bisakah kita mengadakan pertemuan di Restoran Sashimi XXX di Jeju minggu depan?]
~Idol Player~
Scammer.
Tidak salah lagi, ini pasti ulah scammer.
Dipikir-pikir lagi tak wajar direktur perusahaan menonton streaming-ku. Dia bukan orang senggang. Dan yang lebih bodoh adalah aku mempercayainya lantas pergi ke Jeju dengan polosnya.
"Kau memalukan, Im Rae," desahku dongkol.
Tapi, karena sudah terlanjur ke sini, haruskah aku jalan-jalan sebentar menghirup udara segar? Toh, sudah lama aku tidak bepergian karena sibuk gaming untuk mempersiapkan konten video.
Pulau Jeju selalu indah seperti biasa. Angin di sini sejuk dan pemandangannya luar biasa. Hmm-hmm, perlahan namun pasti badmood-ku berkurang. Tidak sia-sia kemari. Aku bisa healing mandiri.
Meski sudah sejuk, cahaya matahari masih sama menyengatnya. Apakah ini tanda-tanda musim panas akan segera tiba? Aku mengelus dagu. Oh, iya. Aku ingat sudah masuk ke pertengahan juli.
"Sebentar lagi The Star Peak 2024 dimulai!"
Tanganku berhenti memotret laut, menoleh ke dua gadis di belakangku yang asyik bercengkrama.
"Benarkah? Wah! Aku harus siap-siap memilih calon bias baru nih," kata temannya semangat.
Program itu, ya? Dari yang kuketahui, The Star Peak diadakan setiap tahun untuk melahirkan grup idola dan itu secara bergantian. Jika tiga tahun lalu mereka membuat Boy Grup, maka seharusnya tahun ini Girl Grup. Tapi karena The Star Peak tahun 2022 ditiadakan, pembagiannya menjadi kacau.
Tunggu dulu. Aku menepuk pipiku sendiri hingga mengagetkan dua pelajar di belakangku. Sejak kapan aku peduli tentang program musik? Ayolah, Im Rae, ini tidak seperti dirimu saja. Sebaiknya aku fokus healing sebelum kembali berkutat ke game...
Napasku tercekat melihat sebuah truk melaju tak terkendali akan menabrak dua gadis kuliahan itu.
Entah apa yang kupikirkan, badanku lebih dulu bergerak daripada otakku. Aku menerjang maju, mendorong mereka ke samping. Tapi aku sudah terlambat untuk menghindar. BRAK! Bumper mobil menabrak kencang tubuhku membuatku terpental.
Wow, apa aku akan mati? Napasku semakin berat, pandanganku mengabur, dan kepalaku sangat sakit. Telingaku berdengung. Darah mengenang deras.
"Ahjussi! Tolong tetap buka matamu!"
"Woi! Jangan kabur, dasar pengecut! Kalian menabrak seseorang! Sial, aku akan memanggil polisi dan ambulans! Kumohon bertahanlah, Ahjussi!"
Yah, tidak apa jika aku mati sekarang. Setidaknya aku mati menyelamatkan dua remaja yang masih memiliki masa depan panjang. Aku juga tak punya penyesalan dalam hidupku. Aku sudah mandi di bak emas selama lima tahun terakhir.
Pemandu game Im Rae tutup usia di sini.
~Idol Player~
[Sedang memuat integrasi karakter...]
[Integrasi berhasil dimuat!]
[Anda telah terpilih sebagai Idol Player.]
Suara 'ting' apa itu barusan? Ukh, kepalaku...
Aku memegang kepala, tertegun. Sejak kapan rambutku sehalus ini? Tidak, bukan itu sekarang. Tenggorokanku kering. Aku butuh air. Haus masbro.
Ternyata aku tidak mati. Sepertinya ambulans datang tepat waktu. Aku tidak tahu harus senang masih hidup atau malu karena sudah bergaya akan mati dengan meninggalkan kata-kata wasiat.
Tapi tunggu, apa aku benar-benar di rumah sakit? Kok lebih mirip motel? Ada tv dan kulkas. Ruangan ini juga gelap. Tidak tercium bau obat-obatan.
Bodoh amat lah. Yang penting air dulu, air.
Aku melewati cermin, tertegun untuk kedua kalinya. Kakiku mundur tiga langkah, menatap lekat-lekat penampilanku. Aku mencengkeram cermin. "Hah? Bentar, ini siapa dah?" kataku mencubit pipi sendiri.
Itu bukan wajahku! Mana ada wajahku babyface begini. Mana ada kulitku mulus bening begini. Lalu, sejak kapan aku jadi sependek dan semuda ini? Rambutku kan warnanya hitam! Kok jadi putih sih?
Woi! Apa yang sebenarnya terjadi?!!
~To be continued~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top