CHAPTER 5 : EPILOGUE

Title: EVEN IF I DIE, IT'S YOU

Cast: Jin, Taehyung, Jungkook, Yoongi (slight: Jimin, Hoseok, Namjoon) #KookJin #TaeJin #TaeGi FF

Lenght: Three Shoot (5 Chapter include Prologue and Epilogue)

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

CHAPTER 5 : EPILOGUE

.

TAEHYUNG POV - 1 NOVEMBER 2016

Aku..

Sudah berusaha sebisa mungkin untuk melakukan apa yang Jin hyeong katakan padaku..

Aku sudah berusaha untuk melupakan Jin hyeong..

Aku sudah berusaha untuk tidak menemui Jin hyeong seperti apa yang diinginkannya...

Namun...

Pada akhirnya.. Hatiku tidak bisa berbohong..

Dan pagi ini tanpa sadar aku tengah dalam perjalanan menuju ke rumahnya...

Karena hatiku, sangat merindukannya..

Dan apapun yang terjadi, aku harus menemuinya hari ini...

Walaupun aku harus menjadikan nyawaku sebagai taruhannya..

Tanpa terasa aku sudah tiba di depan rumah Jin hyeong...

Terlihat dari luar, sepertinya mobil Jungkook tidak ada, mungkin ia sudah keluar.

Ini kesempatanku untuk menemui Jin hyeong.

Aku menekan bel, dan seorang pelayan membukakan pintu.

"Apa ada Kim Seokjin?" tanyaku.

Pelayan itu masuk ke dalam, dan tak lama kemudian sosok Jin hyeong berdiri, tepat di hadapanku.

Aku bisa melihat dari kedua bola matanya yang membulat, bahwa ia terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba ini.

"Hyeong... Oraenmaniyeyo..." sahutku sambil tersenyum, menyapanya.

Namun ekspresi wajah Jin hyeong berubah menjadi dingin.

Ia menatapku dengan tatapan dingin.

"Bukankah sudah kukatakan padamu? Jangan pernah menemuiku lagi?" sahutnya, lalu ia berjalan masuk ke dalam rumahnya, mengabaikanku...

.

.

.

TAEHYUNG POV - 3 NOVEMBER 2016

Bukan Kim Taehyung namanya jika aku menyerah begitu saja.

Sore ini aku kembali mendatangi rumah Jin hyeong, dan aku rasa kali ini Jungkook juga sedang tidak di rumahnya.

Jin hyeong kembali berdiri dihadapanku, dengan ekspresi sangat dingin di wajahnya.

"Kau tuli? Atau bodoh? Bukankah sudah kukatakan, jangan pernah mencoba menemuiku lagi?" sahutnya dengan nada sedingin salju di bulan Desember.

Ia kembali berjalan masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkanku begitu saja.

Aku menatap punggungnya yang berjalan menjauh dariku.

Rasanya aku ingin berlari dan memeluk erat tubuhnya... Karena aku.. Sangat merindukannya...

.

.

.

TAEHYUNG POV - 6 NOVEMBER 2016

Seingatku, kami dua kali bertemu di Han River di hari Minggu, karena itu sejak pagi-pagi sekali aku sudah duduk di tepi Han River, menunggu siapa tahu aku bisa berpapasan lagi dengan Jin hyeong kali ini.

Aku duduk sejak pagi, hingga malam tiba.. Namun sosoknya tidak juga kutemui..

Apa memang... Aku dan Jin hyeong tidak ditakdirkan bersama?

Tak lama kemudian Yoongi hyeong datang dengan wajah paniknya.

"Apa yang kau lakukan setiap malam disini? Mengapa kau begitu suka membuatku cemas, Taehyung ah?" gerutu Yoongi hyeong.

"Mian, hyeong.. Ada yang harus kulakukan disini... Lagipula, kau kan tahu betapa tertekannya aku jika berada di satu ruangan yang sama dengan kedua orang tuaku?" sahutku.

Yoongi hyeong duduk disampingku, dan aku membiarkannya duduk disana..

Bukankah aku sudah berjanji akan memperlakukannya dengan baik seperti ketika kami masih bersahabat dekat dulu?

"Kau... Apa begitu tertekan bertunangan denganku?" sahut Yoongi hyeong tiba-tiba.

Aku menatapnya dari samping.

Wajahnya tetap saja cool seperti biasanya.

Kulit pucatnya, dan tubuh mungilnya, selalu terlihat menggemaskan di mataku..

Hanya saja... Aku tak pernah bisa... Jatuh cinta padanya...

"Maafkan aku, Taehyung ah... Demi keegoisanku mendapatkan dirimu, hubunganmu dan keluargamu jadi berantakan begini.." sahutnya sambil menunduk, menatap rerumputan yang ada di sekitarnya.

Aku tak menyangka, bahwa ia ternyata juga memikirikan hal itu...

"Semua sudah terjadi... Toh, kalau kita bisa berpikir secara jernih, bukankah ini semua dimulai dari kelakuan bodoh ayahku yang seenaknya saja berjudi sampai kami jatuh miskin dan dikejar-kejar oleh lintah darat brengsek itu?" sahutku.

Yoongi hyeong terdiam.

"Kau sudah sangat baik menolong kami... Maafkan aku yang waktu itu membentak-bentakmu dengan seenaknya karena aku merasa sangat emosi dengan kehidupanku ini..." sahutku, merasa bersalah pernah sebegitu membenci Yoongi hyeong yang sudah begitu baik padaku dan keluargaku.

"Aniya~ Bagaimanapun juga, benar katamu.. Aku memang menolongmu dan keluargamu dengan iklas.. Namun, setelah itu, aku dengan liciknya memanfaatkan situasi yang ada untuk mendapatkan dirimu... Keegoisanku.. Yang membuatmu dan keluargamu jadi seperti ini..." sahutnya.

Aku terdiam.

"Karena kupikir, kau juga memiliki rasa cinta untukku... Jadi, awalnya kupikir, ide ini akan sangat bagus untuk kita semua.. Kau dan aku bisa hidup bahagia berdua, begitu juga dengan kedua orang tuamu.." sahutnya.

Aku menatap Yoongi hyeong. Jadi, itukah alasannya memintaku bertunangan dengannya? Karena ia berpikir, aku juga bisa hidup bahagia dengannya?

Yoongi hyeong menatapku. "Tanpa kutahu, bahwa di matamu, aku ternyata tak lebih dari seorang hyeong dan sahabat... Tanpa kusadari, bahwa sebenarnya cintaku padamu bertepuk sebelah tangan..."

Air mata mulai menetes dari kedua bola mata mungilnya.

"Hyeong..." Aku tak tahu harus berkata apa lagi.

Jadi, aku hanya bisa memeluknya, membiarkannya menangis di bahuku, dan tak berhenti mengucapkan kata maaf karena aku tak pernah bisa membalas perasaan cintanya.

.

.

.

JIN POV - 9 NOVEMBER 2016

Lagi-lagi Taehyung datang ke rumahku, berusaha menemuiku.

Aku bersyukur karena setiap ia datang, Jungkook selalu sedang tak ada di rumah, jadi setidaknya, ia tidak perlu mendapatkan bekas pukulan di wajahnya.

Aku kembali menemuinya, berdiri di hadapannya.

Sebenarnya, aku bisa saja menolak menemuinya dan meminta pelayan yang ada untuk mengusirnya.

Namun, aku juga manusia biasa!

Aku... Sejujurnya juga sangat merindukannya..

Karena itu, aku tetap selalu menemuinya walau hanya untuk berpura-pura mengusirnya dan bersikap dingin di hadapannya.

"Ada apa kau kemari lagi, imma? Harus berapa kali kukatakan padamu agar berhenti mencoba menemuiku!" sahutku, dengan nada dingin seperti yang sudah-sudah.

"Aku... Merindukanmu, hyeong... Jinjja..." sahutnya.

Hatiku bergetar. Ingin rasanya aku berteriak dan mengatakan padanya bahwa aku juga begitu merindukannya.

Namun, tentu saja aku berusaha menahan semua yang kurasakan, demi keselamatannya.

Jadi, yang kukatakan adalah, "Apa kau begitu menggilaiku? Apa kau begitu mencintaiku? Sampai-sampai kau selalu berusaha menemuiku seperti ini, huh?"

Dan tanpa ragu ia menganggukan kepalanya.

"Aku sangat sangat mencintaimu, hyeong... Karena itulah, aku tak pernah lelah mendatangimu, meskipun aku tahu bahwa aku akan ditolak lagi olehmu..." sahutnya sambil menatapku, dengan sebuah tatapan yang menunjukkan keseriusan dirinya.

Hatiku kembali bergetar, dan tanpa kusadari, air mataku riba-tiba menetes.

Aku segera berlari ke dalam agar ia tidak mempertanyakan perihal air mataku ini.

Aku bisa mendengarnya berteriak memanggil namaku di luar sana, namun aku hanya bisa berjongkok di balik pintu dan menangis disana sejadi-jadinya.

Kim Taehyung yang bodoh... Aku.. Juga sangat mencintaimu...

.

.

.

AUHTOR POV - 14 NOVEMBER 2016

Taehyung tetap saja pantang menyerah..

Setelah hari Minggu kemarin ia lagi-lagi seharian menunggu Jin di tepi Han River dan tidak berhasil menemuinya lagi, pagi ini ia kembali mendatangi rumah Jin.

Apalagi setelah melihat air mata Jin yang tiba-tiba menetes beberapa hari yang lalu, ia semakin yakin, bahwa sebenarnya Jin begitu tersiksa tinggal disana.

Jin menemuinya untuk mengusirnya lagi, namun kali ini Taehyung memberikan sebuah CD kepadanya.

"Dengarkan lagu ini baik-baik, hyeong... Lagu ini... Adalah lagu yang menggambarkan perasaanku untukmu... Aku akan kembali menemui lagi di hari-hari selanjutnya.." sahut Taehyung.

Jin mengambil CD itu dengan ekspresi dingin, lalu segera berjalan masuk dan berlari menuju kamarnya untuk segera mendengarkan apa lagu yang ada di CD itu.

Sementara Taehyung, ia berjalan kembali ke tepi Han River untuk mencari udara segar disana.

Jin menyetel lagu itu dan mendengarkan lirik demi lirik dari lagu itu.

"In my cracked heart
Your cold sighs
Like a slowly withering flower
Fall onto my heart

This damn love, because of you
I can't move even if I'm hurt
Even if I die, it's only you
Without you, tears fill up my heart
It's just black hell
To me, that's who you are

Don't leave me, don't leave me here
Turn the footsteps of your heart back to me
I really want you, I put my life on the line
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

The key of my fate that I gave to the sky
It's in my hands again
I swallow in a long sigh and burn up my soul
So I can have you

This damn love, because of you
I can't quit even if I'm hurt
Even if I die, it's only you
Without you, I have no blood or tears
I become a dangerous shadow
To me, that's who you are

Don't leave me, don't leave me here
Turn the footsteps of your heart back to me
I really want you, I put my life on the line
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

I'll sacrifice myself to protect you
I'll do it obviously
I will make this crisis into an opportunity
You are my best decision, nothing can stop me
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

na na na na na na
na na na na na na
"

Tanpa terasa air mata Jin menetes ketika mendengarkan lagu yang dipersembahkan Taehyung untuknya itu.

Dan Jin menemukan ada sebuah surat kecil di dalam CD itu.

Jin membuka kertas itu dan membaca isinya.

"This damn love, because of you, i can't quit even if I'm hurt...
Even if I die, it's only you...
Without you, I have no blood or tears.. I become a dangerous shadow...
To me, that's who you are..

Don't leave me, don't leave me here...
Turn the footsteps of your heart back to me..
I really want you, I put my life on the line...
It's gonna be you.. I can't let go..

I'll sacrifice myself to protect you, I'll do it obviously...
I will make this crisis into an opportunity...
You are my best decision, nothing can stop me..

Saranghae, Kim Seokjin... Even if i die, it's you..."

Tentu saja, air mata Jin mengalir semakin deras setelah membaca surat itu.

Betapa besar rasa cinta Taehyung untuk Jin, membuat Jin tak kuat lagi menahan perasaannya.

Jin segera berlari keluar rumah walaupun ia tahu bahwa ia tidak diijinkan sembarangan keluar rumah selain hari Minggu.

Jin, seolah bisa membaca pikiran Taehyung, segera berlari menuju tepi Han River.

"Kim Taehyung!" teriak Jin ketika ia melihat Taehyung berjalan dihadapannya.

Dan akhirnya mereka berdiri saling berhadapan.

"Hyeong..." Taehyung membelalakan kedua bola matanya, terkejut melihat Jin yang penuh dengan keringat itu tengah memanggil namanya...

Jin segera berlari dan memeluk erat tubuh Taehyung.

Membuat Taehyung bingung ada apa sebenarnya.

"Taehyung ah... Nado... Saranghae..." sahutnya sambil menangis dan memeluk erat tubuh Taehyung.

Taehyung membelalakan kedua bola matanya.

.

.

.

TAEHYUNG POV - 14 NOVEMBER 2016

Aku sudah mendengar semua penjelasan Jin hyeong, alasan mengapa ia selalu menghindariku selama ini.

Dan aku sangat sangat bahagia.. Karena ternyata cinta pertamaku tidak bertepuk sebelah tangan.

Setelah Jin hyeong mengutarakan semua isi hatinya padaku, kami saling bertukar cerita akan kepedihan yang kami rasakan selama ini..

Alasan mengapa Jin hyeong ingin bunuh diri malam itu... Dan alasan mengapa aku berkata pada Jin hyeong bahwa aku juga hidup dalam beban yang sangat berat.

"Jadi... Kau sudah bertunangan?" sahut Jin hyeong dengan ekspresi sangat terkejut.

"Mian... Karena baru memberitahumu sekarang..." sahutku.

Namun, seolah ia bisa membaca isi hatiku, bukannya marah, ia justru memeluk erat tubuhku.

"Aku.. Mengerti dengan sangat jelas bagaimana perasaanmu... Karena aku juga.. Menikah dengan terpaksa demi membayar hutang-hutang kedua orang tuaku.." sahutnya sambil memelukku.

"Bukankah ini seperti sebuah takdir? Mengapa kita.. Bernasib sama? Dan semua ini berasal dari satu orang yang sama! Jeon Jungkook, si lintah darat bajingan itu!" sahutku dengan ekspresi kesal mengingat wajah Jungkook.

Jin hyeong menganggukan kepalanya. "Majjayo.. Semua.. Karena ketamakan Jungkook dalam melipatgandakan jumlah pinjaman itu..."

Aku menatap Jin hyeong.

"Kau... Pasti sangat tersiksa menikah dengannya..." sahutku.

Air mata Jin hyeong menetes, menunjukkan betapa tertekannya ia akan semua siksaan yang diterimanya sebagai pasangan Jungkook.

.

.

.

AUHTOR POV - 14 NOVEMBER 2016

Jin dan Taehyung sudah hampir dua jam duduk bersama sambil bertukar cerita dan air mata mereka di tepi Han River.

Tanpa mereka berdua sadari, bahwa sedari tadi Yoongi mendengar semua pembicaraan mereka..

Yoongi berencana menemui Taehyung karena berniat mengajak Taehyung menemaninya memilih hadiah untuk wedding anniversary orang tua Yoongi.

Namun, yang dilihatnya ketika ia tiba di Han River adalah, ketika Jin memeluk tubuh Taehyung sambil mengatakan bahwa Jin juga mencintai Taehyung.

Yoongi, yang sama sekali tidak mengenal Jin, akhirnya memilih diam-diam menguping pembicaraan Taehyung dan Jin..

Dan Yoongi sangat terkejut mendengar semua pembicaraan mereka..

Apalagi ketika Yoongi tahu... Bahwa Taehyung, pria yang sangat dicintainya itu, sangat mencintai Jin.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" gumam Yoongi sambil menahan agar air matanya tidak menetes.

Yoongi segera berlari kembali ke rumahnya, dan menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya.

"Aku... Benar-benar sudah patah hati..." sahutnya sambil menangis di atas kasurnya.

Dan malamnya, setibanya Jin di rumahnya, Jungkook langsung menampar wajah Jin dengan sangat keras.

"Bukankah sudah kubilang? Jangan berani keluar rumah tanpa seijinku?" bentak Jungkook.

Jin menatap Jungkook. "Mian..."

Jungkook segera menjambak rambut Jin dan menariknya masuk ke dalam kamar.

"Arghhhhh~" Jin merintih kesakitan, namun Jungkook mengacuhkan rintihan Jin.

Sesampainya di kamar, Jin dipaksa Jungkook untuk melayani hawa nafsunya.

Jin disiksa dan dipaksa bersetubuh dengannya...

Dan seperti biasanya, Jin hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu sambil menangis.

.

.

.

AUHTOR POV - 27 NOVEMBER 2016

Setelah bertemu secara diam-diam selama dua minggu, akhirnya Taehyung dan Jin bisa berkencan dengan bebas Minggu pagi itu karena Jungkook ada keperluan dan sudah pergi sejak pagi-pagi.

Dan setiap hari Minggu, Jin memang dibebaskan untuk pergi kemanapun ia mau, asalkan harus kembali sebelum jam sepuluh malam.

Mereka berdua berkencan layaknya sepasang kekasih yang sedang dibakar api asmara.

Mereka bermain dan tertawa sepuasnya, seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Sampai tiba-tiba, Jungkook dan anggota komplotannya menghampiri Taehyung dan Jin ketika Taehyung sedang mencium bibir Jin dengan lembut di depan taman bermain tempat Jin dan Taehyung berkencan hari itu.

Jin ditarik dan tubuhnya dipegang kuat-kuat oleh seorang anak buah Jungkook, sementara punggung Taehyung dipukul dengan kencang oleh sebuah tongkat kayu oleh anak buah Jungkook yang lainnya hingga Taehyung jatuh berlutut di hadapan Jungkook.

"Apa kau... Benar-benar menganggap ancamanku hanya sebuah gurauan?" sahut Jungkook dengan nada sinis.

"Taehyung ah!" teriak Jin.

Mulut Jin langsung dibekap oleh anak buah Jungkook.

"Bawa mereka ke gudang!" bentak Jungkook.

Dan tiga anak buah Jungkook segera mengikat tubuh Taehyung dan membawa Taehyung beserta Jin dengan paksa ke sebuah gudang tua, markas Jungkook dan komplotannya berkumpul.

Taehyung dan Jin berusaha meronta namun sia-sia.

Setibanya di gudang, tubuh Jin diikat sambil terduduk di sebuah kursi. Mulutnya diikat juga agar tidak bisa bersuara.

Sementara Taehyung, dilemparkan ke lantai, lalu dihajar habis-habisan dengan tongkat kayu oleh tiga anak buah Jungkook.

"Arghhh!" Taehyung berteriak dan berusaha melawan, namun ia kehabisan tenaga karena sudah terlebih dulu dipukul oleh kayu ketika mereka berada di depan taman bermain itu.

Jin terus meronta, berusaha melepaskan dirinya dan menolong Taehyung, namun ia tidak bisa lepas dari ikatannya.

DUG!

BUK!

"Arghhhhh!"

Pukulan demi pukulan terus menghantam tubuh Taehyung.

"Apa peringatanku ini masih juga kurang?" sahut Jungkook sambil menjambak rambut Taehyung yang tengah terkapar di lantai.

"Aku... Tidak akan pernah... Akan melepaskan... Jin hyeong... Uhuk..." sahut Taehyung sambil tersengal-sengal. "Karena bagiku... Bahkan jika nyawaku.. Taruhannya... Uhuk... Aku... Akan tetap.. Uhuk... Mencintainya..."

BUK!

Sebuah pukulan mendarat tepat di kepala Taehyung, membuat darah mulai mengucur dari kepalanya.

Jin semakin histeris melihat pemandangan dihadapannya itu.

Sementara darah mulai menetes membasahi wajah Taehyung.

"Even if i die... It's you... Kim... Seok... Jin... Uhuk..." sahur Taehyung dengan segala sisa tenaga yang dimilikinya.

"Cih!" Jungkook meludahi wajah Taehyung dan menginjak-injak tubuh Taehyung tanpa ampun.

Dan tiba-tiba saja pintu gudang didobrak.

"Angkat tangan kalian, jatuhkan semua senjata kalian, atau aku akan menembak kalian semua!"

Semua pandangan tertuju ke arah pintu masuk.

Seorang kapten kepolisian bersama dua puluh anggotanya sudah berdiri disana sambil mengarahkan pistol ke arah Jungkook dan anak-anak buahnya.

"Siapa.. Yang melaporkan ini?" gumam batin Jin.

"Jeon Jungkook.. Dan kalian semua yang termasuk komplotannya... Kami tahan dengan kasus penyiksaan dan pemerasan!" sahut sang kapten kepolisian.

Jungkook membelalakan kedua bola matanya.

Tak lama kemudian, Jungkook dan komplotannya segera dibekuk oleh para tim kepolisian, dan Yoongi segera berlari menghampiri Taehyung yang sudah nyaris tak bernyawa itu.

"Yoon.. Gi... Hyeong...?" sahut Taehyung.

Yoongi menganggukan kepalanya. "Aku.. Mendengar semua pembicaraanmu dan pria itu... Ketika kalian di Han River... Setelah berpikir panjang, aku berencana melepasmu, dan mencari tahu semua kejahatan yang dilakukan lintah darat brengsek itu agar ia bisa kujebloskan ke dalam penjara.. Jadi, pria yang kau cintai itu juga bisa terbebas darinya, dan bisa hidup bahagia bersamamu..."

Air mata Yoongi mulai menetes, sedih melihat kondisi Taehyung yang babak belur itu.

"Namun, ketika aku melintas di dekat taman bermain tadi, aku melihat lintah darat sialan itu membawamu dan pria itu ke dalam mobilnya, makanya aku segera membuntuti kalian, dan segera melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian..." sahut Yoongi sambil menangis.

Taehyung tersenyum. "Mengapa kau.. Selalu muncul... Setiap aku... Butuh bantuan?" sahut Taehyung sambil menahan rasa sakitnya.

"Hanya ini yang bisa kulakukan... Untuk membuktikan cintaku padamu, imma.." sahut Yoongi sambil menangis.

"Gumawo... Hyeong... Uhuk! Mianhae... Jinjja... Uhuk!" sahut Taehyung. Ia batuk mengeluarkan darah, dan langsung terbaring pingsan.

"Taehyung ahhhhhhhhhhhh!" teriak Yoongi.

Tak lama kemudian ambulans datang dan membawa Taehyung ke rumah sakit terdekat.

Jin sudah berhasil dibebaskan dari ikatannya dan segera ikut dengan ambulans itu bersama Yoongi untuk membawa Taehyung.

.

.

.

JIN POV - 27 NOVEMBER 2016

Aku terus menangis melihat kondisi Taehyung yang sangat parah di hadapanku.

Begitu juga dengan pria, yang aku yakin bahwa ia adalah Min Yoongi, tunangan yang pernah diceritakan Taehyung padaku. Pria itu terus menangis sambil menggenggam erat tangan Taehyung.

"Kau harus hidup, Taehyung ah! Kau harus hidup, araseo?" sahut Yoongi berkali-kali sambil terus menggenggam erat tangan Taehyung.

Aku hanya bisa menangis dan menutup mulutku dengan kedua tanganku.

Setibanya di rumah sakit, Taehyung segera dibawa ke ruang operasi, sementara aku dan Yoongi duduk bersebelahan di kursi yang ada di depan ruang operasi itu.

Yoongi memperhatikanku, dan akhirnya ia yang terlebih dulu menyapaku.

"Kau... Baik-baik saja?" tanyanya padaku dengan mata sembab karena terus menangis sejak tadi.

Aku menganggukan kepalaku.

"Aku tidak terluka... Taehyung... Ia yang terluka parah.. Karenaku..." sahutku, tanpa kusadari air mataku menetes.

Yoongi menggelengkan kepalanya. "Jangan menyalahkan dirimu..."

Aku menghapus air mataku dan menatapnya.

Yoongi menatapku. "Kenalkan, namaku Min Yoongi.. Seharusnya kau sudah tahu siapa aku..."

Aku menganggukan kepalaku. "Aku.. Kim Seokjin.. Kau bisa memanggilku dengan panggilan Jin saja.."

Yoongi menganggukan kepalanya. "Kau... Sangat beruntung, Jin-sshi... Karena Taehyung... Mencintaimu..."

Aku menatap Yoongi. "Mianhae, Yoongi-sshi... Karena merebut Taehyung... Dari sisimu..."

Yoongi menghapus air matanya, lalu kembali menatapku.

Yoongi menatapku dalam diam beberapa saat lamanya, sampai akhirnya ia buka suara.

"Aku... Bersyukur... Karena pria yang dicintai Taehyung... Semanis dan sebaik dirimu..." sahutnya.

Aku menundukkan kepalaku, merasa bersalah padanya.

"Jinjja ya... Walaupun aku sakit hati, aku sedih, aku kesal... Tapi... Melihatmu dari jarak sedekat ini.. Aku yakin pilihan Taehyung tidak salah.. Ia... Jatuh cinta pada orang yang tepat... Chukkae, Jin-sshi..." sahutnya.

Aku hanya bisa terus menundukkan kepalaku.

AUHTOR POV - 6 DESEMBER 2016

Satu minggu lebih sudah berlalu.

Kondisi Taehyung sudah semakin membaik, namun ia masih dirawat di rumah sakit.

Jin selalu menemani Taehyung selama Taehyung dirawat disana, sementara Yoongi juga berkali-kali kesana untuk mengunjungi Taehyung.

Taehyung tak henti-hentinya terus mengucapkan terima kasih kepada Yoongi atas semua bantuannya membekuk Jungkook dan komplotannya, serta atas semua pertolongannya menyelamatkan Taehyung dan Jin.

Orang tua Taehyung juga mengunjungi Taehyung dan meminta maaf atas semua keegoisan mereka selama ini.

"Ternyata, jatuh sakit ada keuntungannya juga.." sahut Taehyung sambil tersenyum kepada kedua orang tuanya ketika kedua orang tuanya meminta-minta maaf padanya.

Dan senyuman itu adalah senyuman yang pertama kali ditunjukkan Taehyung kepada kedua orang tuanya sejak ia dipaksa bertunangan dengan Yoongi.

"Cepatlah sembuh... Hanya itu harapan eomma saat ini.. Eomma janji, setelah kau sembuh, kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan..." sahut ibu Taehyung dengan air mata menggenangi kedua bola matanya.

"Kami tidak akan lagi mengusik-usik kehidupanmu.. Kau bebas menjalani hidupmu sesuai dengan keinginanmu.. Maafkan semua keegoisan kami selama ini.." sahut ayah Taehyung sambil memegang bahu Taehyung.

"Araseo.. Gumawo, eomma... Gumawo, appa..." sahut Taehyung sambil tersenyum.

Jin, yang tengah duduk di kursi di sebelah kanan Taehyung, ikut tersenyum melihat Taehyung dan kedua orang tuanya berbaikan.

Selama Jin menjaga Taehyung, kedua orang Taehyung banyak berbincang-bincang dengan Jin, dan untunglah kedua orang tua Taehyung menyukai Jin, jadi ia merestui hubungan Taehyung dengan Jin.

Yoongi juga akhirnya bersedia mengakhiri pertunangannya dengan Taehyung, demi kebahagiaan pria yang dicintainya itu.

.

.

.

AUHTOR POV - 7 DESEMBER 2016

"Mianhae, hyeong... Dan juga.. Gumawo, jinjja.." sahut Taehyung ketika Yoongi mengatakan bahwa ia akan mengakhiri hubungan pertunangan mereka.

Sore itu hanya ada Yoongi dan Taehyung dalam kamar tempat Taehyung dirawat.

Jin sedang kembali ke rumah Jungkook untuk mengemas barang-barangnya karena rumah itu sudah disita oleh pihak kepolisian atas semua kasus penipuan dan pemerasan yang dilakukan Jungkook.

Yoongi menganggukkan kepalanya. "Tapi, ada dua syaratnya yang harus kau penuhi!"

"Apa itu, hyeong?" tanya Taehyung.

"Pertama... Kita tetap seperti dulu... Sebagai sahabat baik, sekaligus hyeong dan dongsaeng... Jangan menjadi canggung atau menjauh dariku..." sahut Yoongi.

Taehyung menganggukan kepalanya. "Aku janji, hyeong.. Kau.. Satu-satunya hyeong terbaik yang kumiliki di dunia ini.. Kau juga tahu akan hal itu kan?"

Yoongi tersenyum. "Kedua... Kau harus berjanji, kau akan hidup berbahagia dengan Jin-sshi... Jika kalian berpisah suatu saat nanti, aku akan langsung memaksamu untuk menikah denganku, araseo?"

Taehyung tertawa mendengar syarat kedua yang diucapkan Yoongi. "Araseo, hyeong! Aku janji aku akan hidup bahagia dengan Jin hyeong... Gumawo.. Jinjja... Karena sudah memahamiku..."

Yoongi menganggukan kepalanya.

Namun, tiba-tiba ekspresi wajah Taehyung berubah menjadi sedikit muram.

"Waeyo, Taehyung ah?" tanya Yoongi.

"Aku... Tidak punya pekerjaan... Tidak punya rumah ataupun uang... Bagaimana aku menjalani kehidupanku untuk membahagiakan kedua orang tuaku dan Jin hyeong setelah ini?" sahut Taehyung sambil menundukan kepalanya.

Yoongi tertawa kecil. "Jadi... Sekarang kau menyesal melepasku dan memilih Jin-sshi?"

"Aniya... Aku tidak menyesal karena memilih Jin hyeong... Hatiku tidak bisa berbohong, hyeong..." sahut Taehyung sambil menatap Yoongi.

"Cih.. Bisakah kau jangan menjawab secepat itu? Kau selalu pintar membuatku sakit hati..." sahut Yoongi dengan ekspresi wajah cemberut.

"Ah..." Taehyung membuka lebar mulutnya sambil menatap Yoongi. "Mian, hyeong..."

Ekspresi wajah Taehyung menunjukkan betapa ia merasa bersalah.

"Gwenchana.. Aku sudah mulai terbiasa disakiti olehmu.." sahut Yoongi dengan gaya coolnya.

Taehyung tersenyum.

"Aku sudah berpikir panjang akan hal ini, Taehyung ah.. Jadi, kau tenang saja.." sahut Yoongi.

"Uh? Apa maksudmu, hyeong?" tanya Taehyung sambil menatap Yoongi.

"Apartement itu... Akan kuberikan untukmu dan kedua orang tuamu... Ajak juga Jin-sshi tinggal disana karena ia sekarang tidak punya tempat tinggal, kan? Anggap saja itu hadiah perpisahan dariku untuk pertunangan kita yang berakhir ini..." sahut Yoongi.

"Hyeong!" Taehyung berusaha menolak pemberian Yoongi, namun Yoongi segera meletakkan telunjuknya di bibir Taehyung, menyuruh Taehyung untuk diam.

"Jangan menolak niat baikku ini, imma! Anggap saja ini tanda maafku karena sudah membuat hidupmu berantakan karena harus terpaksa bertunangan denganku... Kalau kau menolak pemberianku ini.. Aku.. Akan terus merasa bersalah padamu... Jebal... Terima pemberianku ini, ne?" sahut Yoongi dengan tatapan memohon agar Taehyung tidak menolak pemberian Yoongi itu.

Taehyung menatap Yoongi lekat-lekat.

Yoongi terus menatap dengan tatapan memohon kepada Taehyung.

"A... Araseo.. Gumawo, hyeong.. Jinjja..." sahut Taehyung,

"Dan setelah kondisimu pulih dengan sempurna, kau harus bersiap untuk segera masuk bekerja di perusahaan ayahku.." sahut Yoongi lagi.

"Ne?" Taehyung membelalakan kedua bola matanya.

"Aku tahu betul, kau sangat cerdas.. Nilai kelulusanmu tertinggi di angkatanmu, kan? Kebetulan perusahaan appa membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya untuk memegang urusan keuangan perusahaan... Satu-satunya orang kepercayaan appa mengundurkan diri beberapa waktu lalu karena mendapatkan pekerjaan lain di Swiss..." sahut Yoongi.

Taehyung menatap Yoongi.

"Kau akan digaji dengan gaji yang cukup tinggi.. Jadi, lakukan pekerjaanmu dengan sebaik mungkin, jangan buat ayahku kecewa dengan kinerjamu, araseo?" sahut Yoongi.

"Apa aku... Berhak menerima semua kebaikanmu padaku ini, hyeong? Setelah aku menyakitimu sedemikian rupa..." sahut Taehyung dengan ekspresi penuh rasa bersalah.

"Hanya ini yang bisa kulakukan untuk sahabat terbaikku... Dan hanya ini yang bisa kulakukan untuk menebus semua rasa bersalahku padamu selama ini... Hanya dengan cara ini, aku akan bisa bernafas lega setiap melihatmu..." sahut Yoongi sambil menatap Taehyung.

Air mata Taehyung menetes. "Gumawo, hyeong.. Jinjja... Aku.. Tidak bisa berkata apa-apa lagi selain ini.. Aku hanya bisa berkata... Jinjja gumawo.. Jinjja ya..."

"Aku mengerti, Taehyung ah~" sahut Yoongi sambil menepuk pelan bahu Taehyung.

.

.

.

AUHTOR POV - 31 DESEMBER 2016

Taehyung tiba di apartementnya pukul 11.40 PM.

Jin menyambut kepulangan Taehyung dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

"Kau bilang kau akan pulang cepat dan melakukan counting down pergantian tahun denganku di tepi Han River, cih.." gerutu Jin.

Taehyung menggaruk kepalanya dengan ekspresi bersalah di wajahnya. "Mian, hyeong... Akhir tahun ini keuangan perusahaan harus melakukan tutup buku dan pekerjaanku sangat penuh seharian ini... Makanya, aku baru bisa pulang sekarang.."

Jin memajukan bibirnya, menunjukkan betapa kesalnya ia karena Taehyung pulang terlalu malam.

Tiba-tiba sebuah ide melintas di benak Taehyung.

"Hyeong, kajja! Ikut aku, ppali~" sahut Taehyung sambil menarik tangan Jin.

Jin berjalan mengikuti Taehyung sambil terus bertanya-tanya mau kemana mereka.

"Ikuti saja aku.." sahut Taehyung sambil menarik tangan Jin hingga tubuh mereka berdua masuk ke dalam lift.

Taehyung membawa Jin ke roof.. Atap apartement... Di apartement itu memang ada sebuah roof garden di lantai paling atas.

Taehyung terus menggandeng tangan Jin, dan mereka berdua tiba di roof garden itu.

Dari sana, terlihat pemandangan di sekitar apartement dan Han River.

"Dari sini, kita bisa melakukan counting down dan melihat fireworks party dengan lebih romantis, kan? Hanya ada aku dan kau... Dan tentu saja dari atas sini kita bisa melihat dengan lebih jelas semua fireworks yang dipasang di sekitar sini!" sahut Taehyung sambil mengangkat alisnya dan tersenyum menatap Jin.

Jin menatap Taehyung sambil tersenyum. "Majjayo..."

Taehyung melihat jarum jam di tangannya.

"Daripada melakukan counting down, lebih baik aku menyanyikan sebuah lagu untukmu, hyeong... Dan aku akan berhenti menyanyi tepat ketika pukul 00.00 tiba dan fireworks bertaburan di langit malam ini.. Otte?" sahut Taehyung.

"Ide bagus! Joha!" sahut Jin.

Taehyung berdeham sejenak, lalu menatap dengan lembut ke kedua bola mata Jin, dan mulai menyanyikan lagu itu untuk Jin.

"In my cracked heart
Your cold sighs
Like a slowly withering flower
Fall onto my heart

This damn love, because of you
I can't move even if I'm hurt
Even if I die, it's only you
Without you, tears fill up my heart
It's just black hell
To me, that's who you are

Don't leave me, don't leave me here
Turn the footsteps of your heart back to me
I really want you, I put my life on the line
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

The key of my fate that I gave to the sky
It's in my hands again
I swallow in a long sigh and burn up my soul
So I can have you

This damn love, because of you
I can't quit even if I'm hurt
Even if I die, it's only you
Without you, I have no blood or tears
I become a dangerous shadow
To me, that's who you are

Don't leave me, don't leave me here
Turn the footsteps of your heart back to me
I really want you, I put my life on the line
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

I'll sacrifice myself to protect you
I'll do it obviously
I will make this crisis into an opportunity
You are my best decision, nothing can stop me
Take me into the scattered light
To the end of the world na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
I can't let go

na na na na na na
na na na na na na"

DUAR!

DUAR!

Tepat ketika Taehyung mengakhiri nyanyiannya, jarum jam menunjukkan pukul 00.00.

Dan seketika itu juga tepat di hadapan Jin, di langit yang ada di belakang Taehyung, puluhan fireworks memenuhi langit malam itu.

Taehyung tersenyum, dan bagi Jin, itu adalah pemandangan terindah yang pernah dilihatnya di dunia ini!

Kekasihnya yang tengah tersenyum begitu manis tepat dihadapannya, dikelilingi percikan cahaya kembang api di langit yang ada tepat di belakang kekasihnya itu.

"Selamat tahun baru, Kim Seokjin yang paling kucintai..." sahut Taehyung sambil tersenyum.

Jin segera memeluk erat tubuh Taehyung. "Gumawo, Taehyung ah.. Ini.. Akan menjadi malam yang tak akan pernah bisa kulupakan seumur hidupku!"

Taehyung melepaskan pelukannya, lalu meletakkan kedua tangannya di kedua bahu Jin.

Mereka saling beradu pandang.

"Saranghae, Kim Seokjin... Even if i die, it's you.. Only you..." sahut Taehyung.

Jin tersenyum, sangat manis.

Taehyung memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jin.

Tatapan Taehyung terkunci menatap bibir kemerahan milik Jin.

Jin memejamkan kedua matanya.

Dan kedua bibir merekapun bertautan, diiringi suara-suara ledakan petasan dan kembang api di sekitar mereka.

"Nado saranghae, Kim Taehyung.." gumam batin Jin sambil menikmati lumatan-lumatan Taehyung di bibirnya.

.

-END-

Note: AKHIRNYA END JUGA :)

Thx to Hwarang, yang sudah meminta TaeJin menyanyikan OST nya, dan memberikan inspirasi saya untuk membuat FF ini :)

Thx a lot juga buat semua readers yang menyempatkan waktunya buat baca ff saya ini /deep bows/

Saya cinta kalian semua :*


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top