CHAPTER 8

Title: BIGHIT BLOODY STREET 

Cast: Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Choi Soobin, Choi Yeonjun, Choi Beomgyu, Kang Taehyun, Huening Kai

Lenght: Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V

.

CHAPTER 8

.

AUTHOR POV – MARET 2019

"Jungkook bilang, ia melihat Taehyung sedang duduk sendirian malam itu di taman dekat mini market..." sahut Jimin. "Dan keesokan harinya... Bukankah ada mayat yang ditemukan di hutan yang terletak di belakang mini market?"

Kali ini, Jin, Hoseok, dan Namjoon terbelalak mendengar ucapan Jimin.

"Maksudmu..." sahut Hoseok.

"Bisa saja... Kim Taehyung pelakunya?" sahut Namjoon sambil mengernyitkan kembali keningnya.

Jimin menganggukan kepalanya.

"Benarkah... Taehyung pelakunya?" sahut Jin. Tiba – tiba saja, tubuhnya terasa sangat dingin.

"Tapi... Apa mungkin Taehyung tega melakukan hal sekeji itu?" sahut Jimin.

"Tapi, seperti yang kita tahu selama ini... Bukankah sosok Taehyung memang misterius?" sahut Jin. "Sejak kejadian waktu itu, ia bahkan tidak pernah lagi mau berkumpul dengan kita. Bahkan menyapa saja hanya sekedarnya.."

"Tapi, hyeong.. Bukankah kejadian itu sekitar tahun 2011? Sementara kasus pembunuhan berantai itu baru dimulai di awal tahun 2015..." sahut Jimin.

"Apa saja hal yang tak kuketahui tentang Taehyung?" tanya Namjoon sambil menatap Jin dan Jimin.

"Ah, majjayo. Namjoon dan Hoseok kan baru pindah kesini sekitar tahun 2016.." sahut Jin.

Akhirnya, malam itu, sambil memakan shabu shabu yang mereka masak, Jin dan Jimin menceritakan secara detail kepada Namjoon dan Hoseok mengenai kejadian antara Taehyung dan Yeonjun.

"Apa mungkin... Memang Taehyung pelakunya?" gumam Namjoon.

"Untuk sementara, biar kita berempat saja yang mengetahui hal ini... Aku tidak ingin kita membuat tuduhan yang belum terbukti kejelasannya." sahut Namjoon. "Tapi, aku akan berusaha untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai hal ini."

"Araseo.." sahut Jimin, Hoseok, dan Jin bersamaan.

"Gumawo, Park Jimin. Informasimu ini semoga saja bisa membawa timku menemukan titik terang untuk kasus ini." sahut Namjoon sambil menepuk pelan punggung Jimin.

.

.

.

NAMJOON POV – MARET 2019

Pagi – pagi sekali aku sudah duduk di meja kerjaku.

Aku menghubungi semua anggota timku semalam dan mengumpulkan mereka pagi ini. Setengah jam lagi aku akan memulai rapat bersama mereka.

Sudah sejak setengah jam lamanya aku duduk di mejaku, sambil mencoret – coret kertas di hadapanku.

Kim Taehyung...

Apa mungkin... Memang ia pelakunya?

Tapi, ucapan Jimin semalam terdengar sangat masuk akal bagiku untuk mencurigai Taehyung.

Mengapa... Ia suka keluyuran di malam hari? Padahal ia tahu ada psikopat gila yang sedang berkeliaran di kota ini.

Mengapa.. Ada mayat yang ditemukan tak jauh dari lokasi dimana Taehyung dan Jungkook bertemu malam itu?

Jika ucapan Yeonjun benar, seperti kata Jin hyeong semalam, bahwa Taehyung sering keluar di malam hari... Mengapa ia tidak pernah terbunuh oleh psikopat sialan itu? Bukankah ini sama sekali tidak masuk akal? Benar kan?

Aku memandangi kertas yang sudah penuh dengan coretanku itu.

Kim Taehyung..

Haruskah aku membentuk tim rahasia untuk memantau gerak – geriknya?

"Timjangnim, kurasa rapat sudah bisa dimulai. Semua anggota tim sudah berkumpul." sahut Jisoo, membuyarkan semua teori yang sedang terbentuk di benakku.

"Ah, araseo. Ayo kita berkumpul di ruang rapat!" sahutku sambil membawa kertas coretan itu.

Setelah semua anggota timku berkumpul, aku langsung menjelaskan semua informasi yang kudapat semalam dari Jimin dan Jin hyeong.

"Ada seorang pria yang cukup misterius di dekat rumahku. Menurut informasi dari adik tirinya yang serumah dengannya, ia sering keluar di malam hari dan baru pulang sejenak sebelum matahari terbit.." sahutku sambil menuliskan beberapa hal di papan tulis yang ada di ruang meeting.

"Lalu?" tanya Sungjae.

"Semalam, ketika aku berkumpul dengan teman – temanku yang tinggal di gang yang sama denganku, aku mendapatkan informasi bahwa ada seseorang yang melihatnya tengah duduk di taman pada tengah malam, dan keesokan paginya ditemukan mayat di hutan yang terletak tak jauh dari taman." sahutku, membuat anggota timku terkejut.

Aku menjelaskan secara rinci kepada mereka sambil menuliskan kronologis kejadian sesuai informasi yang kudapat semalam di papan tulis.

Aku menulis nama itu pada akhirnya di papan tulis.

KIM TAEHYUNG.

Aku melingkari nama itu.

"Haruskah kita... Mulai diam - diam menyelidikinya?" sahutku.

"Sepertinya sedikit tidak masuk akal jika pelakunya ternyata selama ini berada di dekatmu, Namjoon Timjangnim." sahut Jang Dongyoon, salah satu anggota timku.

"Tapi... Itu cukup menjadi alasan yang kuat.. Mengapa selama ini kita tidak bisa menangkapnya." sahutku. "Karena aku, kita tepatnya, tidak pernah mencurigai seorang pun yang tinggal di gang rumahku, ya kan?"

"Ah! Majjayo!" sahut Sungjae. "Bukankah kita sudah berkeliling, rasanya semua tempat di Bighit Street pun sudah kita telusuri, namun kita tidak juga berhasil menemukan psikopat sialan itu. Dan aku kini menyadari satu hal. Tidak semua tempat sudah kita telusuri. Karena kita sama sekali tidak pernah mencurigai siapapun yang tinggal di gang rumahmu, timjangnim."

"Karena kita selama ini menganggap lingkungan sekitar tempat tinggalmu tidak mencurigakan, makanya kita tidak pernah mencurigai siapapun yang tinggal berdekatan denganmu, timjangnim!" sahut Jisoo. "Apakah benar... Pelakunya adalah tetangga yang tinggal berdekatan denganmu itu?"

Pembicaraan kami pagi itu berlangsung cukup lama, membahas mengenai kemungkinan bahwa Taehyung adalah psikopat yang selama ini kami cari.

.

.

.

AUTHOR POV – MARET 2019

"Namjoon hyeong berangkat sangat pagi hari ini. Apakah ada kasus lagi?" tanya Beomgyu ketika sedang berjalan kaki menuju sekolah bersama Kai dan Taehyun.

"Molla. Ia sudah tidak ada ketika aku bangun tidur pagi tadi.." sahut Taehyun sambil mengucek kedua matanya.

"Aku tadi pagi melihatnya berangkat dengan mobilnya, pagi – pagi sekali." sahut Beomgyu.

"Kau mengapa bisa ada di luar rumah sepagi itu, hyeong?" tanya Kai.

"Yoongi hyeong memintaku membelikannya sarapan pagi – pagi sekali. Ia juga berangkat pagi ke kantornya hari ini bersama Hoseok hyeong." sahut Beomgyu.

"Apa ada kasus pembunuhan lagi? Tapi tadi pagi belum ada berita apa – apa di televisi.." sahut Kai.

"Kau kurang tidur lagi, Taehyun ah?" tanya Beomgyu sambil menatap Taehyun yang terlihat masih sangat mengantuk pagi itu.

Taehyun menganggukan kepalanya.

"Apa yang kau kerjakan setiap malam? Kukira, orang pintar sepertimu tidak perlu bergadang untuk mendapatkan nilai yang bagus.." sahut Kai.

"Ada hal yang harus kukerjakan semalam.." sahut Taehyun.

.

.

.

AUTHOR POV – MARET 2019

Sore itu sepulang kuliah, Jin mengajak Soobin dan Yeonjun ke kolam renang yang berada di gedung olahraga Bighit International University.

Kebetulan hari itu cuaca agak panas, dan ketika mereka makan siang bersama siang tadi, Soobin berkata, "Sepertinya enak jika berenang ketika udara sepanas ini!"

Makanya, Jin mendapat ide untuk mengajak kedua mahasiswa kesayangannya itu berenang di gedung olahraga kampus.

"Enak ya kalau jadi dosen. Bisa memanfaatkan semua fasilitas secara cuma - cuma di kampus ini. Hehehe.." sahut Yeonjun.

"Makanya, kalau sudah lulus nanti, kalian mendaftar menjadi dosen saja disini. Menggantikanku jika sudah waktunya aku pensiun kelak, hahaha~" sahut Jin, membuat kedua tetangganya itu tertawa.

"Joha! Aku akan berusaha agar bisa menjadi dosen disini, hyeong!" sahut Soobin dengan penuh antusias.

"Agar kau bisa terus berada dekat dengan Jin hyeong, Soobin ah?" sahut Yeonjun.

"Tepat sekali! Seratus untukmu, hyeong! Hehehe~" sahut Soobin sambil tertawa, membuat lesung pipinya terlihat sangat jelas di wajahnya.

"Aigoo... Sebesar itukah kau mengagumiku, Choi Soobin?" sahut Jin sambil mengusap pelan kepala Soobin.

Soobin tersenyum sambil menganggukan kepalanya. "Ne~ Hehehe"

Yeonjun langsung duduk di kursi yang berada tak jauh dari tepi kolam renang. "Kalian letakkan saja barang – barang kalian disini. Aku akan menjaganya."

"Kau tidak berenang, Yeonjun ah?" tanya Jin sambil menatap Yeonjun.

"Ia tidak suka berenang, hyeong." sahut Soobin. "Setiap kami berlima ke kolam renang, ia tidak pernah mau menyelam. Ia selalu menjaga barang – barang kami berempat dan menjadi juru foto kami, hehehe"

"Ah, jinjja? Waeyo? Kau punya trauma dengan kolam renang?" tanya Jin.

"Dulu waktu kecil, aku sering berenang bersama Taehyung hyeong..." sahut Yeonjun. "Karena itu, sejak ia menjauh dariku, aku jadi membenci kolam renang. Berenang hanya akan membuatku teringat kepada semua masa – masa bahagia yang pernah kujalani bersama Taehyung hyeong.."

"Aigoo... Sebegitu besarnya kah kau menyayangi hyeongmu itu?" tanya Jin.

Yeonjun menganggukan kepalanya sambil berusaha tersenyum.

.

.

.

Malamnya, sepulang bekerja, Namjoon menghampiri rumah Jin.

"Hyeong.. Aku akan diam – diam memantau Taehyung." sahut Namjoon ketika ia sedang duduk berdua dengan Jin di teras rumah Jin.

"Kau sudah membicarakan dengan timmu? Apa pendapat mereka?" tanya Jin.

"Mereka sependapat denganku. Kemungkinan besar mengapa kami belum juga berhasil menangkap psikopat brengsek itu, bisa jadi karena pelakunya justru ternyata memang orang terdekatku yang tidak pernah kucurigai." jawab Namjoon.

"Tapi..." Jin terdiam sejenak sambil menatap ke langit malam.

"Tapi apa?"

"Apa mungkin... Memang Taehyung pelakunya?" Kali ini Jin menatap Namjoon dengan tatapan tidak percaya. "Aku tahu ia aneh. Tapi.. Apakah ia benar – benar sebiadab itu?"

Namjoon menghela nafas panjang.

"Aku juga... Masih tidak percaya... Apa mungkin ia pelakunya? Apa mungkin, ia melakukan semua tindakan mengerikan itu?" sahut Namjoon. "Namun, dari cerita Jimin dan Yeonjun, bukankah semua membuat kecurigaan mengarah kepadanya?"

"Majjayo..." sahut Jin.

"Kalau memang ia pelakunya.. Apakah itu menjawab semua pertanyaanmu, hyeong? Mengenai.. Mengapa para korban mendatangimu setelah mereka terbunuh." sahut Namjoon sambil menatap Jin.

"Eoh?"

"Karena rumah kalian berdekatan. Dan dari semua penghuni Bighit Street yang tinggal berdekatan dengan Taehyung, hanya kau yang memiliki kemampuan bisa melihat hal – hal gaib. Makanya mereka mendatangimu. Untuk memberi petunjuk, bahwa orang terdekatmu pelakunya?" sahut Namjoon.

Jin tercengang. Ucapan Namjoon sangat masuk akal.

"Majjayo! Kalau memang Taehyung pelakunya... Itu artinya, mereka mendatangiku bukan untuk menggangguku, tapi untuk memberi petunjuk bahwa pelakunya ada di dekatku?" sahut Jin.

Mereka berdua terdiam sejenak sambil saling bertatapan dalam diam.

"Tapi.. Apa mungkin... Memang Taehyung pelakunya?" sahut Jin sambil menundukkan kepalanya.

.

.

.

AUTHOR POV – APRIL 2019

Sudah sebulan Namjoon berusaha memantau Taehyung secara diam – diam, namun itu bukanlah hal yang mudah.

Dari jendela kamar Namjoon, ia bisa melihat dengan jelas ke arah pintu gerbang rumah Taehyung. Jadi, Namjoon bisa memantau apakah Taehyung berkeliaran di malam hari atau tidak.

Namun, memantau Taehyung ternyata cukup sulit. Namjoon kesulitan untuk diam – diam mengikuti Taehyung jika ia melihat Taehyung keluar di malam hari, karena jalanan di Bighit Street sangat sepi, dan Taehyung bisa dengan mudah memergoki Namjoon jika Namjoon mengikutinya dari belakang.

Bahkan terkadang, Taehyung keluar sangat larut, dan Namjoon saat itu sudah tertidur di kamarnya karena terlalu lama menunggu Taehyung keluar dari rumahnya.

Namun, anehnya, selama sebulan itu, sama sekali tidak terjadi kasus apapun disana.

"Apakah Taehyung tahu aku memantaunya?" gumam Namjoon siang itu ketika ia sedang makan siang sendirian di ruang kerjanya.

"Sudah sebulan ini ia tidak beraksi, timjangnim. Apakah tetanggamu itu tahu kau memantaunya diam – diam?" tanya Dongyoon, membuyarkan lamunan Namjoon.

"Ah! Kalian sudah kembali?" tanya Namjoon sambil melihat ke arah ketiga anak buahnya yang baru saja kembali ke ruangan.

Ketiga anak buah Namjoon pun melaporkan kepada Namjoon mengenai semua informasi yang mereka dapatkan dari lapangan siang itu.

"Menurut beberapa warga yang tinggal di sekitar taman, sesekali mereka memang pernah melihat sesosok pria berambut biru melintas di taman pada malam hari. Terkadang ia memakai topi, terkadang tidak, sehingga rambut birunya terlihat jelas di tengah kegelapan malam." sahut Jisoo.

"Kasir yang bertugas shift malam di mini market juga mengatakan beberapa kali pria berambut biru itu membeli jajanan dan terkadang hanya sekaleng susu coklat dingin disana pada malam hari, lalu pria itu sesekali hanya duduk selama beberapa waktu lamanya di depan mini market sambil meminum susu kaleng itu." sahut Sungjae.

"Aku mengecek semua CCTV yang berada di sekitar lokasi para mayat korban ditemukan, namun tidak ada satupun sosok pria berambut biru yang tertangkap di kamera CCTV. Kurasa, psikopat biadab itu sudah hafal betul dengan semua letak CCTV di kota ini." sahut Dongyoon.

"Dan anehnya... Sudah sebulan ini, psikopat itu belum beraksi sama sekali..." sahut Namjoon. "Apa benar Taehyung pelakunya? Apa ia tahu aku diam – diam berusaha memantaunya?"

.

.

.

NAMJOON POV – MEI 2019

Sudah hampir dua bulan aku memantau dari kamarku setiap malam, namun aku masih kesulitan untuk mencari cara bagaimana aku bisa membuntuti Taehyung tanpa ketahuan olehnya.

Yaish! Mengapa jalanan di kota ini sangat sepi? Aku kan jadi kesulitan untuk memantaunya secara diam – diam!

Aku terus terduduk di kursi yang berada dekat dengan jendela kamarku dan menatap ke arah rumah Taehyung.

Siang tadi, aku sudah tertidur cukup lama, sekitar enam jam lamanya. Jadi, malam ini, aku pasti kuat menahan ngantuk dan aku bisa memantau Taehyung hingga matahari terbit nanti!

Sesekali aku menegak kopi kaleng yang sudah kusiapkan di meja kamar.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01.12 AM.

Dan tiba – tiba...

Aku tercengang ketika melihat pemandangan yang kulihat dihadapanku.

Sesosok pria bertubuh mungil tengah berjalan...

Keluar dari gerbang rumahku...

Bukankah itu...

Kang Taehyun? Adik sepupuku?

Mengapa ia keluar rumah pada jam selarut ini?

Ia mau kemana? Apa yang hendak dilakukannya selarut ini?

Dan tak lama setelah sosok Taehyun tak terlihat lagi dari jendela kamarku, aku melihatnya! Pria berambut biru itu!

Kim Taehyung!

Ia keluar dari gerbang rumahnya dan berjalan ke arah yang sama dengan arah dimana Taehyun berjalan tadi.

Ada apa sebenarnya dengan semua ini?

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top