CHAPTER 13
Title: BIGHIT BLOODY STREET
Cast: Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Choi Soobin, Choi Yeonjun, Choi Beomgyu, Kang Taehyun, Huening Kai
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V
.
CHAPTER 13
.
AUTHOR POV – JULI 2019
"Hyeong, bisakah kau dan Beomgyu ikut denganku? Ada yang harus aku tanyakan kepada kalian.." sahut Namjoon.
Yoongi terdiam sambil menatap Namjoon.
"Hyeong?" Beomgyu mencolek pelan bahu Yoongi.
"Haruskah aku ikut denganmu? Tidak bisakah aku menolak untuk ikut?" tanya Yoongi sambil terus menatap Namjoon dengan tajam.
Namjoon terbelalak mendengar jawaban Yoongi.
"Wae... Waeyo, hyeong?" sahut Namjoon, terkejut atas jawaban Yoongi.
Yoongi terdiam sejenak, lalu berkata, "Aniya.. Aku baru saja memasak air, aku berencana akan memasak ramyeon barusan."
"Ne?" Namjoon semakin terbelalak mendengar jawaban Yoongi.
"Tidak bisakah aku memakan ramyeonku dulu baru ikut denganmu?" tanya Yoongi.
Namjoon memasang tampang kebingungan.
"Araseo. Araseo. Nanti saja aku makan ramyeonnya. Tunggu sebentar, aku harus mematikan komporku terlebih dulu, baru aku dan Beomgyu bisa ikut denganmu. Tunggu sebentar." sahut Yoongi.
Yoongi segera berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Mian, hyeong. Yoongi hyeong memang terkadang seaneh itu kelakuannya..." sahut Beomgyu.
"Aaaahhhh..." sahut Namjoon dengan mulut yang terbuka lebar.
"Kalau begitu, aku ambil jaket dulu ya, hyeong. Angin malam ini sangat dingin..." sahut Beomgyu.
Namjoon menganggukan kepalanya.
.
.
.
Tak lama kemudian, kesebelas pria muda itu sudah terkumpul di halaman rumah Namjoon.
"Apa kecurigaan Namjoon sudah terbukti? Bahwa Taehyung pelakunya? Makanya ia mengumpulkan kita semua disini?" bisik Hoseok kepada Jimin dan Jin yang duduk bersebelahan dengannya itu.
"Molla..." sahut Jimin. "Bisa jadi, ini satu – satunya cara bagi Namjoon hyeong untuk bisa menginterogasi Taehyung tanpa terlalu menunjukkan kecurigaannya."
"Seolah, ia mencurigai semua orang?" tanya Hoseok. "Whoaaa, Namjoon sangat cerdas, jinjja!"
"Kalian berbisik apa? Aku tidak diajak, huh..." gerutu Jungkook yang duduk di sebelah Jimin.
"Aniya..." sahut Jimin. "Kami membicarakan hal – hal yang tidak boleh didengar anak kecil, hehehe"
"Yaishhh.. Usia kita hanya berbeda dua tahun, hyeong!" gerutu Jungkook.
Sementara Jin, yang sudah terlebih dahulu tahu rencana Namjoon, hanya bisa terdiam sambil tersenyum mendengar percakapan ketiga sahabatnya itu.
"Kira – kira ada apa? Mengapa kita dikumpulkan begini?" bisik Kai kepada Soobin yang duduk di sebelahnya.
"Molla... Mereka itu, bukankah anak buah Namjoon hyeong?" bisik Soobin.
"Majjayo.. Ada apa para detektif itu mengumpulkan kita disini malam – malam begini?" bisik Yeonjun.
"Aku jadi takut..." bisik Beomgyu.
"Apa terjadi sesuatu di daerah sini? Makanya mereka mengumpulkan kita semua?" bisik Taehyun.
"Oke. Selamat malam, untuk kalian semua. Terima kasih karena sudah bersedia membantu kami dengan bersedia berkumpul di tempat ini." sahut Namjoon. "Kenalkan, mereka bertiga adalah anak buahku. Kami akan melakukan beberapa hal malam ini, dan aku sangat membutuhkan partisipasi dan kerjasama kalian. Kumohon, semoga kalian bisa bekerjasama dengan baik malam ini."
"Mwoya?" gumam Taehyung sambil menatap ke arah keempat detektif yang tengah berdiri di depan sana.
"Perkenalkan, namaku Kim Jisoo."
"Namaku Yook Sungjae."
"Namaku Jang Dongyoon."
"Kami berempat akan memanggil kalian satu per satu ke meja – meja yang ada disini." sahut Sungjae sambil menunjuk 4 buah meja di samping tempat mereka berdiri. Satu meja terdiri dari dua buah kursi yang posisinya saling berhadapan. "Akan ada beberapa hal yang akan kami tanyakan secara empat mata kepada kalian."
"Kami mohon, agar kalian semua bisa menjawab semua pertanyaan kami dengan sebenar – benarnya dan sejujur – jujurnya." sahut Dongyoon.
"Kami sangat menghargai kerja sama kalian. Tenang saja, kami hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan dan tidak akan melakukan tindakan yang menakutkan." sahut Jisoo.
"Aigoo... Aku jadi takut mendengarnya..." bisik Soobin.
"Hyeong.. Jantungku berdegup sangat kencang!" bisik Kai.
"Ada apa sebenarnya?" gumam Taehyun sambil menatap sosok Namjoon di depan sana.
.
.
.
Satu per satu, semua yang ada disana mulai dipanggil ke empat meja yang berbeda.
Namjoon memanggil Soobin, Jisoo memanggil Beomgyu, Dongyoon memanggil Kai, dan Sungjae memanggil Yeonjun.
Mereka mengajukan pertanyaan yang sama kepada keempatnya.
"Kalau boleh tahu, apa yang kalian lakukan di malam hari? Apakah kalian pernah keluar di malam hari? Biasa kalian tidur jam berapa? Apa kalian pernah melihat atau mendengar sesuatu yang aneh di sekitar sini pada malam hari?"
"Malam hari? Aku biasanya menonton televisi di ruang utama, bersama eomma dan appa. Atau jika sedang ada tugas dan ujian, aku biasanya mengerjakan tugas atau belajar untuk ujian di dalam kamar..." sahut Soobin. "Aku tidak pernah keluar di malam hari, karena aku memang agak penakut. Aku sedikit takut gelap, dan aku takut berkeliaran di daerah sini pada malam hari.. Bukankah psikopat itu masih berkeliaran? Aku tidak pernah melihat atau mendengar sesuatu yang aneh di sekitar sini rasanya.."
"Malam hari? Tentu saja aku selalu di rumah. Menonton televisi di ruang utama. Makan malam di meja makan. Belajar di dalam kamar." sahut Beomgyu. "Ah! Sesekali aku keluar di malam hari jika Yoongi hyeong menyuruhku membeli sesuatu. Biasanya Yoongi hyeong kelaparan di malam hari dan menyuruhku membelikannya makanan. Atau jika ada kebutuhan sehari – hari yang habis dan dibutuhkan segera oleh Yoongi hyeong, dan ia malas keluar rumah, ia akan menyuruhku. Kurasa... Aku tidak pernah mendengar sesuatu yang aneh..."
Jisoo menatap Beomgyu sambil bertanya, "Apa hyeongmu... Sering keluar di malam hari?"
Beomgyu terdiam sejenak sambil menatap wajah Jisoo.
"Ada yang melaporkan, sesekali melihat mobil hyeongmu melintas di malam hari..." sahut Jisoo.
"Aaaaah...." sahut Beomgyu. "Majjayo, sesekali ia keluar di malam hari dengan mobilnya."
"Apa kau tahu ia pergi kemana? Untuk urusan apa?" tanya Jisoo.
Beomgyu menggelengkan kepalanya. "Molla.... Ia sangat pendiam dan tertutup, jadi ia tidak pernah membahas hal - hal seperti itu denganku...."
"Ah... Araseo..." sahut Jisoo.
"Malam hari? Tentu saja aku selalu di dalam rumah! Aku, Soobin hyeong, Yeonjun hyeong, Beomgyu hyeong, dan Taehyun, biasanya kalau sore kami bermain di toko Jimin hyeong. Lalu, kami makan bersama, kemudian pulang ke rumah masing – masing. Setelah pulang, aku selalu di dalam rumah hingga matahari bersinar keesokan paginya. Aku takut! Bukankah psikopat mengerikan itu masih berkeliaran?" sahut Kai. "Suara – suara aneh di malam hari? Eobseoyo. Paling, suara mobil. Terkadang aku mendengar suara mobil di malam hari. Tapi, disini, rata – rata para hyeong memiliki mobil. Aku tidak tahu siapa yang sering keluar di malam hari."
"Malam hari? Waeyo?" tanya Yeonjun kepada Sungjae ketika Sungjae mengajukan pertanyaan itu.
"Eoh?" Sungjae menatap balik wajah Yeonjun.
"Mengapa kau bertanya seperti ini? Apa..... Ada penjahat di sekitar sini? Mengapa aku curiga, ada yang aneh hingga kalian harus mengumpulkan kami seperti ini secara tiba – tiba?" tanya Yeonjun dengan tampang kebingungan.
"Aniya.. Kami hanya ingin bertanya mengenai kondisi lingkungan disini..." sahut Sungjae sambil berusaha menjaga ekspresi wajahnya. "Ada yang melaporkan, sepertinya melihat sesuatu yang aneh di sekitar sini. Makanya, kami berusaha bertanya kepada kalian semua."
"Sesuatu yang aneh? Apa itu?" Rasa penasaran Yeonjun begitu tinggi.
"Geunyang..." sahut Sungjae. "Ah... Bisakah kita melanjutkan ke pertanyaanku tadi?"
"Ah, majjayo! Hehe~" sahut Yeonjun dengan ekspresi polos di wajahnya. "Akan kujawab.."
Sungjae mulai bersiap mencatat apa saja ucapan Yeonjun.
"Sepulang kuliah, aku dan keempat sahabatku bermain di toko Jimin hyeong. Lalu, terkadang kami langsung pulang, terkadang kami makan berlima di kedai tteokboki di ujung jalan sana, atau di beberapa tempat langganan kami lainnya. Lalu... Sepulang itu, kami kembali ke rumah masing - masing, lalu aku mandi, berganti baju tidur. Dan selalu berada di dalam rumah sepanjang malam." jawab Yeonjun. "Suara - suara aneh? Molla... Kurasa, tidak ada....."
Sungjae terdiam sejenak sambil menatap Yeonjun.
"Ada apa lagi, hyeongsanim?" tanya Yeonjun. "Sepertinya, masih ada yang ingin kau tanyakan.."
"Majjayo.." sahut Sungjae sambil berbisik. "Hyeongmu... Apa ia... Sering keluar di malam hari?"
Yeonjun terbelalak. "Majjayo! Bagaimana kau tahu?"
"Geunyang... Ada yang melaporkan, sering melihat hyeongmu berkeliaran di malam hari. Apa kau tahu, apa yang dilakukannya jika ia berkeliaran selarut itu?"
Yeonjun menggelengkan kepalanya. "Molla... Ia bahkan tidak pernah mengajakku bicara sepatah katapun. Bagaimana aku tahu apa yang dilakukannya di malam hari? Menjawab pertanyaanku saja ia tidak pernah mau...." Kali ini Yeonjun menundukkan kepalanya, menunjukkan betapa sedih perasaannya karena diabaikan oleh hyeong yang sangat ia sayangi itu.
"Ah.... Araseo... Terima kasih sudah bersedia menjawab, Yeonjun-sshi.." sahut Sungjae.
.
.
.
Setelah selesai dengan keempat bocah itu, Namjoon memanggil Taehyun, Jisoo memanggil Jimin, Dongyoon memanggil Hoseok, dan Sungjae memanggil Jungkook
Mereka kembali mengajukan pertanyaan yang sama.
"Seperti yang kalian tahu, aku membuka toko di sekitar sini. Dari pagi sampai malam hari, aku selalu disana. Lalu, sepulang dari toko, biasanya aku membeli makan dulu. Atau jika eomma memasak makanan enak, aku langsung kembali ke rumah. Kurasa, setelah itu, aku selalu di dalam rumah." sahut Jimin. "Sesekali aku keluar untuk membeli beberapa kebutuhan di mini market, lalu langsung segera kembali ke rumah. Atau terkadang, aku berkumpul di rumah Hoseok hyeong atau Jin hyeong, lalu kami mengobrol sejenak dan segera pulang ke rumah masing - masing ketika malam semakin larut. Kami takut pada psikopat berbahaya itu, makanya biasanya sebelum jam sebelas malam, kami kembali ke rumah masing - masing."
"Aku pulang bekerja biasanya sekitar jam tujuh atau jam delapan malam.... Sepulang bekerja, aku sesekali berbelanja di mini market dekat sini. Atau mampir ke tempat makan jika sedang ingin makan di luar." sahut Hoseok. "Lalu, aku segera kembali ke rumah dan jarang sekali keluar, jika sama sekali tidak ada keperluan yang mendesak. Atau terkadang, aku dan beberapa temanku berkumpul di teras rumah kami bergantian jika sedang ingin mengobrol atau bertukar cerita. Itupun tidak pernah sampai terlalu larut karena kami juga masih merasa takut karena psikopat sialan itu masih berkeliaran.."
"Aku selalu berada di toko Jimin hyeong karena aku memang tinggal disana sejak pindah kesini..." sahut Jungkook. "Tapi, sesekali... Jika ada hal mendesak, aku ke rumah Jimin hyeong di malam hari."
Sungjae ingat ucapan Namjoon, bahwa Jungkook pernah melihat Taehyung berada di taman pada tengah malam.
"Ah... Apa ketika kau ke rumah Jimin-sshi, kau melihat Taehyung-sshi sedang duduk sendirian di taman, pada tengah malam?" tanya Sungjae.
"Ah, majjayo!" Jungkook refleks menjawab dengan nada bicara agak keras.
"Sssstttt... Bisa kau kecilkan suaramu?" sahut Sungjae.
"Ah, mianhae, hyeongsanim.... Hehehe.. Aku baru teringat hal itu!" sahut Jungkook.
"Ceritakan padaku, apa yang kau lihat malam itu.." sahut Sungjae.
Jungkook pun menjelaskan semuanya. Mengenai pertemuan pertamanya dengan Taehyung, dan pertemuan keduanya dengan Taehyung.
"Apa... Ia terlihat mencurigakan? Seperti sedang mengamati sesuatu? Atau terlihat seolah sedang berencana melakukan kejahatan? Atau ada hal - hal aneh lainnya yang kau lihat malam itu?"
Jungkook terdiam sejenak, berpikir, lalu menjawab, "Kurasa tidak ada.... Maksudku, memang sangat aneh. Untuk apa ia berada disana selarut itu? Namun, selain itu, aku rasa tidak ada hal aneh atau hal - hal janggal lainnya..."
Kali ini Namjoon menatap Taehyun dalam - dalam setelah mengajukan pertanyaan. Ia menunggu jawaban dari adik sepupunya itu.
"Malam hari? Hyeong.. Kau kan tahu, aku selalu di rumah setiap kau pulang kerja. Mengapa kau bertanya padaku?" Tanya Taehyun.
Namjoon menyadari, ada sesuatu yang Taehyun tutupi darinya. "Kalau malam hari? Setelah masuk ke kamarmu, apa yang kau lakukan?"
"Belajar di dalam kamar. Atau mengerjakan tugas. Atau, terkadang, langsung tertidur jika merasa sangat lelah seharian..." sahut Taehyun.
"Mengapa kau berbohong padaku?" Kali ini Namjoon menemukan waktu yang tepat untuk bertanya kepada Taehyun. "Aku pernah beberapa kali melihatmu keluar dari rumah larut malam. Bukan hanya sekali atau dua kali, tapi beberapa kali... Mengapa kau pergi diam – diam dan tidak bercerita padaku?"
Taehyun terdiam. Ekspresi wajahnya menegang seketika.
"Bagaimana aku bisa tahu?" tanya Namjoon, seolah mengetahui isi di benak Taehyun. "Aku sedang melakukan pemantauan diam – diam sepanjang malam di wilayah ini. Dan beberapa kali aku memergokimu diam – diam berjalan keluar dari rumah pada waktu sangat larut. Apa yang kau lakukan sebenarnya di luar sana, Kang Taehyun?"
"Apa kau... Sengaja mengumpulkan kami malam ini.... Agar menemukan waktu yang tepat untuk bertanya akan hal ini kepadaku, hyeong?" tanya Taehyun.
"Salah satunya itu.." sahut Namjoon. "Dan sejujurnya, ada beberapa orang lagi yang sangat membuatku penasaran selain kau."
"Siapa orang itu? Apa kau mencurigai sesuatu, hyeong?" Kali ini Taehyun terlhat sangat penasaran. "Siapa orang lain yang ingin kau tanyakan selain aku, hyeong?"
Namjoon merasa, ada yang aneh dengan pertanyaan Taehyun. Seolah.. Ia tahu sesuatu.
"Apa kau.. Mengetahui sesuatu? Atau.... Hal – hal aneh semacam itu?" tanya Namjoon.
Taehyun terdiam.
"Setidaknya, jawab pertanyaanku. Apa yang kau lakukan setiap ku berkeliaran di malam hari?"
"Ada hal penting yang harus kulakukan... Dan belum bisa aku jelaskan padamu saat ini, hyeong..." sahut Taehyun.
"Apa itu?" tanya Namjoon dengan ekspresi penasaran.
"Akan kujelaskan padamu, jika waktunya sudah tepat, hyeong.." sahut Taehyun. "Lalu... Siapa orang lain yang kau sedang kau pantau selain aku?"
"Apa kau tahu... Bahwa Kim Taehyung juga sering berkeliaran malam hari?" tanya Namjoon.
"Ah... Taehyung hyeong?" Kali ini ekspresi Taehyun terlihat datar. "Siapapun yang dekat dengan Yeonjun hyeong pasti tahu akan hal ini. Ia selalu bercerita, mengenai hyeongnya yang tidak pernah mau tidur seatap dengannya, makanya selalu keluar di malam hari dan baru kembali sesaat sebelum matahari terbit."
"Apa ada hal lain yang Yeonjun ceritakan? Mengenai... Apa yang dilakukan Taehyung di malam hari?" tanya Namjoon.
Taehyun menggelengkan kepalanya. "Eobseo.."
"Apa kau.... Pernah bertemu atau berpapasan dengannya ketika kau mengerjakan urusanmu di malam hari?"
"Sesekali aku melihatnya dari kejauhan."
"Apa yang ia lakukan?"
"Terduduk di taman sendirian... Atau tengah memakan makanan sambil duduk sendirian..." sahut Taehyun.
"Ya.. Kang Taehyun! Tidak bisakah kau menjawab pertanyaanku? Apa yang kau lakukan sebenarnya di malam hari?" tanya Namjoon sambil menatap tajam ke arah Taehyun.
Taehyun terdiam beberapa saat sambil menatap wajah Namjoon.
"Waeyo?" tanya Namjoon.
"Akan kuceritakan padamu kelak, hyeong.. Jika waktunya... Sudah tepat." sahut Taehyun.
Namjoon memicingkan kedua matanya sambil menatap Taehyun.
"Ada lagi yang ingin kau tanyakan?" tanya Taehyun ketika ia menyadari bahwa ketiga pria yang dipanggil bersamaan dengannya sudah kembali ke tempat duduk masing – masing dan hanya ia yang masih berada di meja tanya jawab.
"Kalau tidak ada, aku akan kembali kesana." sahut Taehyun sambil menunjuk kearah keempat sahabatnya tengah duduk bersama.
Namjoon sebenarnya masih penasaran dengan apa yang Taehyun lakukan di malam hari, namun masih ada 2 orang lainnya yang harus ia tanyai, yang lebih ia curigai daripada adik sepupunya itu. Jadi, ia membiarkan Taehyun untuk kembali ke tempat duduknya.
.
.
.
"Dan untuk tiga orang terakhir, Jin-sshi, Taehyung-sshi, dan Yoongi-sshi, kami akan bertanya bersamaan." sahut Jisoo sambil mengatur semua meja dan kursi agar keempat meja itu menempel menjadi satu meja panjang ke samping.
Namjoon dan ketiga anak buahnya duduk bersebelahan, sementara Jin, Taehyung, dan Yoongi juga duduk bersebelahan bertiga, dengan posisi Taehyung berada di tengah diantara Jin dan Yoongi, dan mereka bertiga duduk berhadapan dengan Namjoon dan ketiga anak buahnya.
Namjoon mengajukan pertanyaan yang sama kepada ketiganya. "Kalau aku boleh tahu, apa yang kalian lakukan di malam hari? Apakah kalian pernah keluar di malam hari? Biasa kalian tidur jam berapa? Apa kalian pernah melihat atau mendengar sesuatu yang aneh di sekitar sini pada malam hari?"
Taehyung langsung menatap tajam ke arah Namjoon ketika Namjoon mengajukan pertanyaan itu.
Namun, baru saja Taehyung hendak bertanya, Yoongi terlebih dulu membuka suara.
"Waeyo?" tanya Yoongi sambil menatap Namjoon. "Mengapa kau menanyakan hal itu kepada kami?"
"Sepulang bekerja, aku biasanya mampir membeli makan jika eomma tidak memasak. Atau ke mini market untuk membeli beberapa kebutuhan yang harus kubeli." sahut Jin, sebelum suasana menjadi tegang akibat pertanyaan Yoongi. "Setelahnya, seperti yang kau tahu, Namjoon ah... Sesekali aku berkumpul dengan Hoseok dan Jimin, terkadang juga denganmu... Lalu kembali ke rumah. Di dalam rumah, aku mengerjakan beberapa hal untuk materi kuliah esok hari, lalu aku segera tertidur. Dan terkadang, aku terbangun di tengah malam jika ada sosok mengerikan yang menghantuiku...."
Taehyung dan Yoongi menatap Jin.
"Ini jawaban yang mereka butuhkan.." sahut Jin sambil menatap balik ke arah Taehyung dan Yoongi.
"Mengapa kalian ingin tahu mengenai aktifitas kami di malam hari?" tanya Taehyung sambil menatap tajam ke arah Namjoon dan ketiga anak buahnya.
"Sepulang kerja, aku langsung kembali ke rumah, dan bermalas – malasan di rumah. Jika ada yang kubutuhkan, aku biasanya meminta tolong Beomgyu keluar untuk membelikanku beberapa hal." sahut Yoongi.
"Apa karena kalian tahu aku selalu keluar di malam hari? Makanya kalian menanyakanku hal ini?" tanya Taehyung.
"Maaf, Yoongi-sshi.. Apa kau... Tidak pernah keluar di malam hari?" tanya Jisoo.
Yoongi terbelalak mendengar pertanyaan Jisoo.
"Menurut adik sepupumu tadi, kau beberapa kali keluar dengan mobilmu di malam hari...." sahut Jisoo. "Apa kau bisa menjelaskan dengan detail kepada kami, kau pergi kemana selarut itu? Apa yang kau lakukan di malam hari ketika kau pergi dengan mobilmu?"
Yoongi menatap Jisoo dengan tatapan yang sangat dingin dan tajam. "Apa aku harus menjelaskan secara detail mengenai privasiku kepada kalian?"
"Kalian bahkan belum menjawab pertanyaanku." sahut Taehyung, dengan tatapan yang tak kalah tajamnya dengan tatapan Yoongi. "Mengapa kalian menanyakan hal ini kepada kami? Apa kalian sedang menyelidiki kami? Atas dasar apa kalian bertanya mengenai hal seperti ini kepada kami?"
Jin menoleh ke samping, menatap Taehyung dan Yoongi yang duduk disampingnya. Seketika, ia merasakan, bahwa tatapan keduanya terlihat cukup mengerikan.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top