CHAPTER 1
Title: BIGHIT BLOODY STREET
Cast: Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Choi Soobin, Choi Yeonjun, Choi Beomgyu, Kang Taehyun, Huening Kai
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V
.
CHAPTER 1 : PROLOGUE
.
PERKENALAN TOKOH
.
.
.
KIM SEOKJIN
Biasa dipanggil dengan nama Jin.
Pria berwajah tampan, terlahir di Gwacheon, Provinsi Gyeonggi, tahun 1992, berusia 27 tahun.
Merupakan seorang dosen di Fakultas Seni Bighit International University.
Memiliki selera humor yang cukup untuk membuat orang – orang disekitarnya merasa kesal, namun sosoknya yang cukup perhatian ini membuatnya menjadi sosok yang cukup disukai di Bighit Street.
Sudah bertempat tinggal di dalam kompleks Bighit Street selama 20 tahun, yaitu sejak ia berusia 7 tahun pada tahun 1999.
Memiliki kemampuan bisa merasakan kehadiran makhluk kasat mata, bahkan terkadang ia bisa melihat sosok – sosok yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa.
Satu – satunya penghuni Bighit Street yang sangat akrab dengannya ialah Kim Namjoon.
Ah, ada 1 orang lagi yang sangat mengagumi sosok seorang Kim Seokjin. Tetangganya yang tinggal tepat di samping kanan rumahnya.
.
.
.
KIM NAMJOON
Pria bertubuh tinggi, dilahirkan di Ilsan, Provinsi Gyeonggi, pada tahun 1994, berusia 25 tahun.
Karena kecerdasannya yang luar biasa, ia lulus dari Akademi Kepolisian ternama di Ilsan, pada usianya yang baru menginjak 20 tahun. Kini ia berprofesi sebagai Senior Detektif di Bighit Street Criminal Division.
Baru bertempat tinggal di Bighit Street sejak 3 tahun yang lalu.
Awalnya, setelah lulus dari Akademi Kepolisian, ia sempat menjadi Police Officer selama dua tahun di Ilsan. Namun, karena prestasinya yang sangat baik, di tahun 2016 ia diangkat menjadi Senior Detektif dan dipindahkan untuk bertugas di Bighit Street yang terletak di Bundang-gu, Provinsi Gyeonggi.
Ia tinggal di Bighit Street bersama seorang sepupu jauh yang berusia cukup jauh di bawahnya.
Bersahabat baik dengan Jin karena Namjoon tipe yang penyabar dan tahan dengan selera humor Jin yang agak mengganggu lingkungan sekitar. Apalagi, kemampuan luar biasa yang dimiliki Jin bisa membantunya dalam proses penyelidikan sebuah kasus.
.
.
.
MIN YOONGI
Pria bertubuh mungil, kelahiran Daegu, tahun 1993, berusia 26 tahun.
Berprofesi sebagai seorang composer music di Bighit Music And Arts, sebuah agensi musik ternama di wilayah Bighit Street. Ia menggunakan nama samaran Suga untuk semua lagu yang diciptakannya, karena ia tidak ingin ada keluarganya yang tahu bahwa ia bekerja sebagai komposer musik. Orang tuanya di Daegu hanya tahu Yoongi mendapatkan pekerjaan di Bighit Street, namun tidak mengetahui persis apa pekerjaannya itu.
Kepribadiannya yang bipolar membuatnya cukup ditakuti di Bighit Street. Ia bisa terlihat sangat ceria di beberapa waktu, namun jika moodnya sedang tidak baik, ia bisa menjadi sesosok pria yang mengerikan.
Jika Yoongi mulai terdiam dan memasang wajah dingin, siapapun yang ada di dekatnya akan memilih untuk menjauh, sebelum tatapan tajam milik Yoongi menusuk tajam ke arah mereka.
Memiliki seorang adik sepupu bernama Choi Beomgyu.
Ia pindah ke Bighit Street sekitar 4 tahun yang lalu, tahun 2015, setelah ia lulus dari kuliahnya di Daegu dan mendapatkan pekerjaan di Bighit Music And Arts pada tahun 2015.
.
.
.
JUNG HOSEOK
Pria yang memiliki sifat ceria dan sering tersenyum ini dilahirkan di Gwangju, tahun 1994, berusia 25 tahun. Seumuran dengan Namjoon.
Bekerja sebagai instruktur dance di Bighit Music And Arts, makanya ia cukup dekat dengan Yoongi.
Satu – satunya yang berani menggoda dan mengganggu Yoongi di kawasan kompleks Bighit Street hanya Hoseok, karena selain mereka bekerja di perusahaan yang sama, rumah mereka juga bersebelahan. Dan entah kenapa, Yoongi sering merasa membutuhkan kehadiran Hoseok di dekatnya jika moodnya sedang buruk.
Bertempat tinggal di Bighit Street sekitar 3 tahun yang lalu, yaitu tahun 2016.
Karena ia dan Namjoon pindah ke Bighit Street pada waktu yang bersamaan, dan kebetulan mereka juga seumuran dan rumah mereka berada di blok yang sama, mereka bisa dibilang lumayan dekat. Ah, bukan lumayan. Cukup dekat tepatnya.
.
.
.
PARK JIMIN
Pria berwajah manis bertubuh mungil, kelahiran Busan tahun 1995, berusia 24 tahun.
Karakternya yang manis dan menggemaskan, serta ramah dan suka menyapa siapapun yang ditemuinya, membuatnya menjadi salah satu sosok yang digemari di Bighit Street.
Ia membuka sebuah toko musik yang cukup besar di Bighit Street. yang menjual berbagai macam album penyanyi terkenal dan juga menjual alat – alat musik. Toko miliknya terbagi menjadi 3 lantai. Lantai 1 menjual CD dan DVD album penyanyi – penyanyi terkenal, lantai 2 menjual alat musik dan segala jenis perlengkapannya. Sementara lantai 3 terdiri dari 1 buah kamar tidur, 1 ruangan dapur kecil, 1 kamar mandi, dan terdapat ruangan kosong yang memiliki televisi dan seperangkat peralatan games di tengah ruangan di lantai 3.
Ia dan keluarganya pindah dari Busan dan bertempat tinggal di Bighit Street sejak ia berusia 15 tahun, yaitu pada tahun 2010, karena ayahnya mendapat pekerjaan di wilayah itu.
.
.
.
KIM TAEHYUNG
Pria bertubuh tinggi, berwajah tampan, dan memiliki aura yang kuat ini dilahirkan di Daegu pada tahun 1995, namun ia hanya tinggal sejenak di kota kelahirannya itu dan pindah ke Geochang selama 2 tahun, sebelum akhirnya ia dan keluarganya pindah lagi ke Bighit Street pada tahun 1998.
Kepindahannya ke Bighit Street dikarenakan ibunya menikah lagi dengan pria yang berasal dari wilayah Bighit Street.
Ayah dan ibunya bercerai karena sang ayah memergoki sang ibu berselingkuh dengan pria yang kini menjadi ayah tirinya itu. Kedua orang tuanya bercerai pada awal tahun 1998, lalu ibunya menikah lagi dengan ayah tirinya itu dua bulan setelah perceraian sang ibu dengan ayah kandungnya, dan saat itulah Taehyung dan ibunya pindah dan menetap di Bighit Street.
Memiliki karakter yang pendiam dan tidak terlalu suka berkomunikasi dengan lingkungannya. Ia hanya bicara seperlunya, dan lebih suka menyendiri ketimbang ikut berkumpul dengan yang lainnya.
Berprofesi sebagai seorang fotografer ternama di Bighit Magazine.
Setahun yang lalu, ia mencat rambutnya menjadi warna biru terang, dengan alasan bahwa ia begitu menyukai indahnya biru lautan. Namun, justru karena warna rambut biru terangnya itu, sosoknya menjadi terlihat lebih menakutkan. Auranya terlihat lebih menyeramkan ketimbang ketika rambutnya masih berwarna hitam.
Memiliki adik tiri bernama Choi Yeonjun.
.
.
.
JEON JUNGKOOK
Pria bertubuh atletis berwajah tampan, namun memiliki sifat kekananak-kanakan, terlahir di Busan pada tahun 1997, berusia 22 tahun.
Walaupun tubuhnya tinggi, dan memiliki sifat kekanak-kanakan, namun jika ia sedang serius, wajah tampannya itu bisa memikat hati siapapun yang tengah berada di sekitarnya.
Ia baru saja pindah ke Bighit Street beberapa bulan yang lalu karena tetangganya dulu di Busan yang bernama Park Jimin meminta Jungkook untuk membantu Jimin mengelola toko musik disana.
"Aku kewalahan, Jungkook ah! Kudengar kau baru saja di wisuda. Ayo kesini, temani aku! Ada ruangan kosong di lantai 3 di tokoku untuk kau tempati! Kita akan bagi hasil secara adil. Otte, Jungkook ah?" pinta Jimin kepada Jungkook pada hari dimana Jungkook di wisuda, di usianya yang baru menginjak 21 tahun, dari Busan Arts University.
Jungkook yang selama ini selalu menganggap Jimin sebagai hyeong kesayangannya itu, dimana mereka masih terus berkomunikasi walaupun Jimin sudah pindah dari Busan, tentu saja tidak bisa menolak permintaan Jimin.
Maka, pada bulan November tahun 2018 itu, Jungkook pun pergi dari Busan, menyusul Jimin dan menetap di Bighit Street.
.
.
.
CHOI SOOBIN
Pria bertubuh tinggi menjulang berwajah manis dengan dua lesung pipi di kedua pipinya ini dilahirkan di Sangnok-gu, Ansan, Provinsi Gyeonggi, pada tahun 2000, berusia 19 tahun.
Ia dan keluarganya pindah ke Bighit Street pada tahun 2012, 7 tahun yang lalu.
Karena ia tergolong agak pemalu dengan orang – orang yang baru ditemuinya, ia merasa sangat kesepian ketika baru saja pindah ke Bighit Street. Namun, untung saja tetangganya sangatlah ramah.
Kim Seokjin, tetangga baru Soobin itu, selalu menyapa dan memperlakukan Soobin seperti adik kandungnya sendiri, maka dari itu Soobin sangat menyukai sosok seorang Kim Seokjin. Soobin pun bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya karena bantuan Jin.
Selain Namjoon, Soobin adalah orang kedua yang menyukai selera humor Jin yang dianggap mengganggu lingkungan sekitarnya.
Merupakan mahasiswa tahun pertama jurusan seni di Bighit International University. Sejak ia menginjak kelas 3 SMA, ia sudah bertekat kuat harus menjadi mahasiswa di Fakultas Seni Bighit International University demi bisa menghadiri kelas yang diajar oleh Jin.
.
.
.
CHOI YEONJUN
Pria berwajah tampan ini memiliki sifat yang ramah. Ia sering melakukan aegyo dan terlihat lebih menggemaskan dari penduduk Bighit Street yang berusia lebih muda darinya.
Namun, jika moodnya sedang tidak baik, ia akan menjadi sangat pendiam dan memilih untuk menyendiri.
Hanya ia satu – satunya anak muda di Bighit Street yang asli berasal dari sana. Dilahirkan di Bighit Hospital, Bundang-gu, Provinsi Gyeonggi, pada tahun 1999, berusia 20 tahun. Tahun dimana Jin pertama kali menginjakkan kaki di Bighit Street.
Merupakan adik tiri dari Kim Taehyung.
Mengapa marga mereka berbeda? Karena mereka satu ibu, namun berbeda ayah. Dan ayah kandung Taehyung bersikeras tidak mengijinkan ibu Taehyung untuk merubah marga anaknya itu menjadi semarga dengan ayah tirinya.
"Kau boleh mengajak Taehyung tinggal denganmu, tapi tidak akan kuijinkan kau merubah marga Kim yang dimilikinya menjadi marga Choi, ingat itu!" bentak ayah kandung Taehyung di hari pernikahan ibu Taehyung dengan Mr Choi.
Ia selalu berusaha menjadi dongsaeng yang baik untuk Taehyung.
Awalnya, ia dan Taehyung sangat dekat. Hingga ketika Taehyung menginjak usianya yang ke 16 tahun, pada tahun 2011, Taehyung mendengar cerita keseluruhan akan perceraian orang tuanya, dan ia merasa kesal dengan ibu serta ayah tirinya. Sejak saat itulah, Taehyung menjadi pendiam dan memilih untuk menjaga jarak dengan semua yang ada di rumah itu, termasuk Yeonjun.
Yeonjun, yang baru berusia 12 tahun saat itu, merasa sangat sedih melihat perubahan drastis dari hyeong yang sangat disayanginya, namun, tentu saja, ia terus berusaha menjadi dongsaeng yang baik bagi hyeong kesayangannya itu.
Bahkan, Yeonjun ikut mengecat rambutnya menjadi warna biru terang seperti hyeong kesayangannya.
Merupakan kakak kelas Soobin, mahasiswa tahun kedua di Fakultas Seni Bighit International University. Ia dan Soobin sangat dekat. Dan mereka berdua sama – sama merupakan mahasiswa kesayangan sang dosen yang bernama Kim Seokjin.
.
.
.
CHOI BEOMGYU
Pria berwajah manis dan cukup periang, dilahirkan di Daegu pada tahun 2001, berusia 18 tahun.
Merupakan adik sepupu dari Min Yoongi.
Walaupun memiliki wajah manis dan karakter periang, namun sama seperti hyeong sepupunya itu, ia bisa menjadi terlihat cukup galak dan mengerikan jika sedang dalam situasi yang serius, atau ketika moodnya sedang tidak baik.
"Aku rasa, semua yang berasal dari Daegu memiliki sifat yang galak dan menyeramkan. Lihat saja Beomgyu dan Yoongi hyeong! Apalagi... Taehyung hyeong..." bisik Soobin kepada Yeonjun ketika pertama kali mereka melihat Beomgyu marah.
Ia pindah ke Bighit Street pada tahun 2016, karena disuruh oleh kedua orang tua Yoongi.
"Lebih baik kau tinggal berdua dengan Yoongi. Kami takut ia kesepian jika tinggal sendirian disana!" pinta orang tua Yoongi kepada Bemogyu pada suatu hari di tahun 2016. Mana mungkin Beomgyu bisa menolak permintaan paman dan bibinya itu?
Merupakan siswa kelas 3 di Bighit Arts Highschool.
.
.
.
KANG TAEHYUN
Pria bertubuh kurus dan sedikit mungil dengan bola mata yang besar dan hidung yang sangat mancung ini dilahirkan di Gangnam, pada tahun 2002, berusia 17 tahun.
Merupakan adik sepupu jauh dari Kim Namjoon.
Seperti hyeong sepupunya itu, Taehyun memiliki kecerdasan di atas rata – rata anak muda seusianya. Ia sangat cerdas dan selalu menjadi juara pertama di kelasnya. Kelas 2-A Bighit Arts Higschool.
"Taehyun ah, hyeong mendapat promosi jabatan dan harus pindah ke Bighit Street, Provinsi Gyeonggi. Kau ikut hyeong ya! Kau bisa melanjutkan sekolahmu disana. Hyeong merasa kesepian membayangkan harus tinggal seorang diri disana. Dan hanya kau saudara hyeong yang paling hyeong percaya." pinta Namjoon ketika Namjoon mendapat kabar bahwa ia akan dimutasi bulan depan, tahun 2016.
"Araseo, hyeong. Hitung – hitung, aku sekalian belajar hidup mandiri, jauh dari orang tua. Itu akan membantuku menjadi sosok yang lebih dewasa, iya kan?" sahut Taehyun dengan polosnya malam itu, tahun 2016.
Maka, bersamaan dengan Namjoon, ia pindah dan menetap di Bighit Street pada tahun 2016.
.
.
.
HUENING KAI
Biasa dipanggil dengan sebutan Kai.
Pria berwajah tampan, blasteran Korea – Amerika, dilahirkan di Honolulu, USA, pada tahun 2002, berusia 17 tahun.
Ayahnya German, sementara ibunya Korea. Namun karena suatu hal, mereka terpaksa harus berpisah secara baik-baik. Ibunya mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan dan akhirnya mengajaknya pindah ke Bighit Street pada tahun 2016.
Merupakan siswa kelas 2 di Bighit Arts Higschool.
Karena ia, Beomgyu, dan Taehyun sama – sama pindah ke Bighit Street pada tahun 2016, dan bersekolah di sekolah yang sama, mereka bertiga menjadi sangat dekat dan bersahabat baik. Mereka juga cukup dekat dengan Yeonjun dan Soobin karena mereka berlima tinggal di blok yang sama.
Sifat Kai sangat periang, ia sangat menyukai skinship dan selalu bertingkah sebagai sosok dongsaeng yang polos dan menggemaskan.
Kai paling kesal setiap Soobin dan Yeonjun asik mengobrol berduaan, membahas dunia perkuliahan. Bagi Kai, Soobin adalah sosok hyeong yang sangat disayanginya.
.
.
.
PROLOGUE – AUTHOR POV – 2015
"Eomma! Terjadi lagi..." sahut Jin, dengan sedikit berteriak, sambil menatap layar televisi di depannya.
"Jinjja? Lagi?" teriak Ibu Jin dari dapur.
"Majjayo, eomma.. Aigoo, aku jadi semakin takut keluar malam sendirian! Ottokaji?" sahut Jin.
Ibu Jin berjalan dari dapur menuju ruang tengah sambil membawa semangkuk buah – buahan yang sudah terpotong kecil – kecil.
Jin segera mengambil garpu yang ada di mangkuk yang dibawa ibunya itu ketika ibunya sudah terduduk tepat di sampingnya.
"Aigoo.. Lihat, mayatnya sangat mengerikan! Tega sekali pelakunya! Aigoo!" Ibu Jin bergidik ketakutan melihat mayat korban pembunuhan yang terpampang di layar televisi dihadapannya itu.
Ibu Jin menatap ke samping, ke wajah anaknya yang tengah asik mengunyah semangka di dalam mulutnya. "Yaaaa! Kau bisa makan dalam keadaan seperti ini? Dihadapanmu ada pemandangan mayat yang semengenaskan itu, dan kau bisa makan dengan lahap?" gerutu Ibu Jin.
Jin menatap wajah ibunya. "Eomma, wujud penunggu kamarmu jauh lebih mengerikan dari mayat di televisi. Dan aku tetap bisa makan walau hantu itu sering mengikutimu kemana – mana kan?" sahut Jin dengan santainya.
PLAK!
"Sudah kubilang, jangan pernah membahas sosok – sosok itu di hadapan eomma, aigoo!" gerutu Ibu Jin sambil terus memukul pelan kepala anak satu – satunya itu dengan remote televisi.
"Yaishhhh, aphayo, eomma!" gerutu Jin sambil memajukan bibirnya beberapa milimeter ke depan.
"Lagian, siapa suruh kau membahas masalah itu dengan eomma?" sahut Ibu Jin sambi meletakkan remote televisi ke atas meja.
.
.
.
AUTHOR POV – 2016
"Kim Namjoon, bulan depan kau akan dimutasi ke Bighit Street. Kau akan dipromosikan menjadi Senior Detektif untuk Criminal Division disana." sahut Ji Changwook, atasan Namjoon.
"Aku akan menjadi detektif? Aku dipromosikan? Jinjja?" Namjoon terbelalak.
"Jinjja. Tapi ingat, kasus itu, kau yang akan bertugas menanganinya. Araseo?" sahut Ji Changwook.
"Bighit Street? Tunggu sebentar." Namjoon terlihat tengah berpikir. "Maksudmu, kasus pembunuhan berantai itu?"
"Majjayo." sahut Ji Changwook.
Namjoon terdiam.
"Prestasimu sangat luar biasa disini. Kurasa, mungkin kau satu – satunya jalan yang bisa membantu untuk menangkap pelakunya. Psikopat sialan itu." sahut Ji Changwook sambil menatap tajam ke arah Namjoon.
Namjoon memicingkan kedua mata kecilnya. "Araseo. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menangkap pelakunya!"
.
.
.
AUTHOR POV – NOVEMBER 2018
"Oke, semua rumah yang perlu kau datangi untuk berkenalan sudah semua kita datangi. Aku harap kau bisa beradaptasi dengan baik disini. Araseo, imma?" sahut Jimin sambil berjinjit kecil dan merangkul pundak Jungkook.
"Araseo, hyeong.. Aku rasa mereka semua ramah dan menyenangkan. Seharusnya, aku bisa hidup dengan baik disini, iya kan?" sahut Jungkook sambil tersenyum, memamerkan sederetan gigi kelincinya.
"Aku saja betah tinggal disini." sahut Jimin. "Selain masalah psikopat sialan itu, aku rasa Bighit Street adalah tempat yang sangat nyaman."
"Ah.. Tapi ada satu orang yang agak mengerikan.." sahut Jungkook. "Yang berkulit sangat pucat tadi.."
"Soobin? Kau tidak melihat betapa ramahnya ia dari senyumannya?" sahut Jimin dengan polosnya.
"Aniya! Bukan bocah jangkung itu." sahut Jungkook. "Yang kau panggil hyeong, yang badannya sependek dirimu, hehehe.."
"Ah! Yoongi hyeong!" Jimin nyaris lupa, ada si menyeramkan Min Yoongi.
"Majjayo.." sahut Jungkook.
"Yaishhh! Tunggu sebentar! Tadi kau bilang apa? Ia sependek aku? Kau masih belum bosan mengejekku, imma?" Jimin berusaha berpura – pura mencekik leher Jungkook dengan lengannya yang masih melingkar di pundak Jungkook.
"Nyatanya, kau memang pendek, hyeong... Hehehe~" sahut Jungkook sambil mengernyit kesakitan.
Jimin tiba – tiba teringat akan sebuah rumah yang lupa didatanginya barusan.
Jimin melepaskan lengannya dari pundak Jungkook.
"Uhuk! Uhuk!" Jungkook sedikit terbatuk akibat cekikan Jimin.
"Jungkook ah.. Masih ada satu rumah lagi yang harus kita datangi." sahut Jimin sambil menatap Jungkook.
"Araseo, ayo kita kesana." sahut Jungkook dengan antusias.
Jimin terdiam sesaat.
"Waeyo, hyeong?" tanya Jungkook, kebingungan.
Jimin menatap Jungkook dengan pandangan serius. "Kuharap, kau tidak memberikan kesan yang buruk padanya."
"Ne?" Jungkook memiringkan kepalanya, kebingungan.
.
.
.
"Kim Taehyung." sahutnya singkat, ketika Jimin memperkenalkan Jungkook kepada pria berambut biru cerah itu.
Jungkook sedikit merasakan hawa – hawa yang tidak enak. Ia sedikit bergidik melihat sosok Taehyung dihadapannya.
"Jeon.. Jeon Jungkook.." sahut Jungkook dengan sedikit terbata.
"Aku Choi Yeonjun. Senang berkenalan denganmu, Jungkook hyeong.. Hehehe~" sahut pria berambut biru lainnya sambil tersenyum.
Jimin tersenyum menatap Yeonjun.
Setelah berkenalan sejenak, Jimin dan Jungkook pun berpamitan.
Mereka berdua kini tengah berjalan kaki menuju toko milik Jimin.
"Hyeong.." sahut Jungkook sambil merangkul pundak Jimin.
"Waeyo?" sahut Jimin, membiarkan tangan Jungkook merangkul pundaknya.
"Aku.. Agak takut dengan pria itu.." sahut Jungkook.
"Ah... Kim Taehyung?" sahut Jimin.
"Ummm... Majjayo.." sahut Jungkook sambil menganggukan pelan kepalanya.
.
-TBC-
Note : FINALLY! AKHIRNYA! ADA JUGA SEBUAH IDE YANG TERLINTAS LAGI DI BENAK SAYA! /tepok tangan sendiri/ WOO HOO!
Akhirnya, janji saya membuat ff misteri lagi terkabulkan :) Ini semua jujur saja, 10000000% murni karena semua support kalian. Setelah kemarin menamatkan Bighit Hospital, jujur saya sudah bertekat kuat mau berhenti menulis, karena saya terlalu takut tidak bisa lagi menghasilkan cerita yang layak dibaca. Jujur, saya merasa takut, kalau saya terus menulis, dengan waktu yang semakin sulit saya luangkan di tengah kesibukan saya ini, saya takut tulisan saya hanya akan bisa mengecewakan ekspektasi kalian.
Tapi, baca semua review, masukan, komentar, saran, dan dukungan kalian di setiap ff yang saya post di wattpad, saya mau nangis, eh udah nangis deng, bacanya :') SEBEGITU BESAR SUPPORT KALIAN BUAT SAYA, SAMPAI JIWA INGIN MENULIS SAYA PUN AKHIRNYA KEMBALI MENGUAK KE PERMUKAAN, DAN TERCIPTALAH FF INI :)
Jujur aja, saya agak takut juga nulis ff ini. Takut mengecewakan kalian akan jalan ceritanya, takut ga sesuai ekspektasi kalian, takut ff ini ga bisa sebagus yang sudah – sudah (IH PEDE AMAT, YANG KEMAREN2 JUGA GA ADA YANG BAGUS PADAHAL, BIASA AJA SEBENERNYA, TAPI KALIAN TERNYATA SUKA SAMA FF SAYA YANG SUDAH2, MAKANYA SAYA TUH MAU NANGIS TERUS TIAP BACA KOMENAN KALIAN.. TERHARU, KARYA2 SAYA YANG SAYA RASA SAMA SEKALI JAUH DARI SEMPURNA ITU JUSTRU BISA DAPET MASUKAN POSITIF DARI KALIAN SEMUA, HUWEEE, MAKASIH READERS-NIM).
Intinya, TERIMA KASIH UNTUK SEMUA SUPPORT KALIAN SELAMA INI /nangis tersedu-sedu/, karena dukungan kalian makanya saya terinspirasi untuk kembali menulis lagi.
Tapi, BERHUBUNG SEPERTI YANG SUDAH SAYA BILANG, waktu saya semakin susah buat nulis huweeeeeeee, maka kelanjutan chapternya mungkin agak lama baru saya post. Dan mungkin FF ini bakalan slow update chapter, MOHON PENGERTIANNYA YA READERS-NIM huweeeeee /pelukin readers satu2/
Dan jangan berharap banyak juga akan FF ini hehehe Jujur saya masih ga pede ceritanya bakalan sesuai sama ekspektasi kalian atau ga :( Saya ngerasa, jalan ceritanya bakalan biasa aja :') Tapi saya pingin wujudin janji ke kalian buat bikin FF misteri lagi, makanya nekat nih saya post ini FF walau jujur saya beneran ga pede sama FF ini :")
INTINYA, SARANGHAE, READERS-NIM!
ME WITHOUT U ALL = ZERO!
Saya bukan siapa2 tanpa dukungan dan support kalian!
Selamat menunggu kelanjutannya ya, doakan saya wahai readers-nim, agar diberikan kesehatan, dan waktu serta ide buat ngelanjutin FF ini :)
SARANGHAE, ALL~ MUAH!
ANYWAY, BAGI SEMUA YANG MERAYAKAN, HAPPY FASTING!
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA, MOHON MAAF LAHIR BATIN ATAS SEMUA KESALAHAN SAYA SELAMA INI YA :)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top