CHAPTER 4
Title: BANGTAN HORROR CAMP
Cast: Yoongi, Hoseok, Taehyung, Namjoon, Jimin, Jin, Jungkook
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]
CHAPTER 4
.
Suara kicauan burung yang sangat merdu itu membangunkan Taehyung dari tidurnya.
Taehyung membuka kedua matanya sambil menstreching tubuhnya dalam posisi masih berbaring.
Taehyung menoleh ke samping dan melihat Sungjae masih tertidur sangat lelap.
Taehyung tertawa kecil ketika melihat ada air yang mengalir dari sudut bibir Sungjae.
"Aigoo! Dasar pria jorok.." gumam Taehyung pelan.
Taehyung pun terduduk sambil mengusap kedua matanya.
"Udara pagi ini sangat segar.." sahut Taehyung sambil berjalan keluar dari tenda.
Saat itu jarum jam di tangan Taehyung menunjukkan pukul 05.40 AM.
Suasana masih sangat hening.
"Pasti semua masih tertidur lelap.." gumam Taehyung sambil berjalan-jalan di sekitar sana.
Namun, tak jauh di depan Taehyung, Taehyung melihat ada seseorang yang tengah terduduk di bawah pohon.
"Uh? Ada yang sudah bangun rupanya?" gumam Taehyung sambil memicingkan matanya, mencoba melihat lebih jelas siapa yang terduduk disana.
Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundak Taehyung.
Membuat Taehyung melonjak kecil karena terkejut.
"Aigoo! Kkamjakiya!" sahut Taehyung sambil menoleh ke samping.
"Kenapa denganmu?" tanya Jimin, terkejut melihat ekspresi Taehyung yang terkejut karena sentuhannya di pundak Taehyung barusan.
"Kau mengagetkanku saja, Jimin ah!" gerutu Taehyung.
Jimin akhirnya sadar, Taehyung terkejut karena sentuhannya barusan di pundak Taehyung.
"Hahahaha! Kau terkejut karena aku menyentuhmu barusan?" sahut Jimin sambil tertawa.
"Yaishhhh.." gerutu Taehyung.
"Kau penakut juga rupanya? Hahaha~" Jimin terus tertawa.
"Aku bukannya penakut. Aku hanya terkejut, sejak kapan kau ada di belakangku?" tanya Taehyung.
"Kalian sudah bangun juga rupanya?" tanya suara itu dari bawah pohon di depan sana.
"Aku terbangun karena kau keluar dari tenda tadi, Jungkook ah.." sahut Jimin.
"Ahhh.. Jungkook rupanya?" gumam Taehyung ketika menyadari bahwa pria yang terduduk di bawah pohon itu adalah Jungkook.
Jungkook bangun dan berjalan menghampiri Taehyung dan Jimin.
"Udara disini sangat segar.." sahut Jungkook.
"Majjayo..." sahut Taehyung.
Mereka bertiga pun memutuskan berjalan-jalan di sekitar situ sambil berbincang-bincang.
Tak lama kemudian, satu per satu para peserta perkemahan itu berjalan keluar dari tenda mereka masing-masing.
Tepat pukul 06.30 AM, kesepuluh bocah itu sudah berkumpul di lapangan tengah.
"Pukul 06.30 AM, waktunya kita mandi pagi bersama di air terjun yang terletak sekitar lima belas menit dari sini. Kajja!" sahut Jongsuk.
Kesepuluh bocah itu terlihat antusias untuk mandi pagi bersama pagi itu.
Sepanjang perjalanan menuju air terjun, mereka asik berbincang-bincang dan bercanda.
Hanya saja, Yoongi agak sedikit lebih diam, karena masih memikirkan suara apa yang didengarnya semalam.
"Kau kenapa, hyeong? Seperti ada yang kau pikirkan.." tanya Namjoon ketika menyadari Yoongi seolah tengah memikirkan sesuatu.
Yoongi hanya menggelengkan kepalanya. "Aniya.."
.
.
.
Setibanya di air terjun itu, kesepuluh bocah itu langsung saja melepas pakaian mereka dan melompat ke dalam danau kecil di bawah air terjun itu.
"Whoaaaa~ Pemandangannya sangat indah!" sahut Jin dengan ekspresi penuh kekaguman.
"Majjayo, hyeong~" sahut Sungjae sambil tersenyum.
"Udaranya sangat segar, dan pemandangannya sangat indah.. Aku tak menyesal mengikuti perkemahan ini~" sahut Hoseok dengan penuh antusias.
Kesepuluh bocah itu asik saling mengusili satu sama lain sambil berenang di danau itu.
Tak terasa dua puluh menit telah berlalu.
"Ayo anak-anak! Waktu mandi sudah selesai. Saatnya kita kembali ke area perkemahan untuk sarapan!" sahut Lee Joon.
Kesepuluh bocah itu segera keluar dari dalam danau, lalu mengelap tubuh mereka yang basah dengan handuk yang tadi mereka bawa dari tenda, dan mengenakan pakaian mereka.
Mereka kembali berjalan menuju area perkemahan.
Setibanya di area perkemahan, mereka mulai bertugas mempersiapkan sarapan mereka.
Menu sarapan mereka pagi itu adalah sosis bakar dan roti selai.
Namjoon, Taehyung, Sungjae, dan Jungkook bertugas mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api.
Kyungsoo, Yoongi, dan Sandeul bertugas mempersiapkan sosis untuk mereka bakar.
Sementara Jin, Jimin, dan Hoseok bertugas mengoleskan selai ke roti tawar yang sudah disediakan oleh Jongsuk dan Lee Joon.
Setelah api mulai menyala, mereka membakar sosis mereka masing-masing, lalu mereka pun menyantap sarapan mereka dengan perasaan sangat senang.
"Perkemahan ini sangat menyenangkan~" sahut Hoseok sambil tersenyum lebar.
"Syukurlah kalau kalian merasa senang.." sahut Lee Joon sambil tersenyum.
.
.
.
Setelah selesai sarapan, mereka mulai ke aktivitas pertama mereka, yaitu mendaki gunung sampai ke tengah puncak, yaitu sekitar 10 km dari area perkemahan mereka.
"Sepuluh kilometer? Semangat!" sahut Jimin, menyemangati dirinya sendiri.
"Kalau kalian merasa kelelahan di tengah jalan, kita bisa beristirahat sejenak, jangan dipaksakan! Ingat, acara ini untuk refreshing, bukan olahraga untuk militer." sahut Jongsuk.
"Ne, hyeong~" sahut kesepuluh bocah itu dengan antusias.
Mereka pun memulai pendakian itu sambil bercanda satu sama lain.
"Padahal kita baru kenal kemarin, tapi kita semua sudah sangat dekat.." sahut Namjoon.
"Majjayo.." sahut Kyungsoo.
Sesekali, mereka bernyanyi sambil berjoget kecil di tengah perjalanan, membuat Jongsuk dan Lee Joon tertawa melihat kelakuan kesepuluh bocah itu.
Lucunya lagi, ternyata kesepuluh bocah itu sama-sama suka menyanyi dan menari. Makanya, mereka jadi sangat cepat akrab.
Separuh perjalanan sudah mereka lalui dengan baik.
Tiba-tiba Taehyung jatuh terduduk dan berteriak kencang.
"ARGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHH!"
Semua mata menatap ke arah Taehyung.
"Ada apa, hyeong?" tanya Jungkook.
"Kau kenapa, Taehyung ah?" tanya Lee Joon.
Dan Jongsuk menyadari satu hal!
Ada ular yang tengah merayap di sekitar kaki Taehyung.
"Kakiku tergigit ular..." sahut Taehyung sambil merintih.
"Aigoo!" Para peserta perkemahan itu refleks berteriak dan berusaha menjauh dari ular yang merayap di sekitar kaki Taehyung.
Jimin langsung berlindung di belakang punggung Jungkook. "Jungkook ah! Aku takut ular!"
Hoseok juga langsung bersembunyi di belakang Yoongi, padahal tubuh Yoongi lebih kecil dari tubuhnya. "Hyeong! Aku takut!"
Yoongi diam-diam menatap tajam ke arah ular itu.
Jongsuk langsung menginjak kepala ular itu dan menusuk leher sang ular dengan pisau.
Sebagai ketua tim Bangtan Camp, tentu saja Jongsuk sudah terlatih dengan urusan seperti ini.
Tak lama kemudian ular itu diam di tempatnya, tak lagi bergerak ataupun bernafas.
"Ularnya sudah mati!" pekik Sungjae.
"Whoaaaa! Kau sangat hebat, hyeong!" Jin menatap kagum ke arah Jongsuk.
Namjoon mendekati Taehyung. "Kau tidak apa-apa?"
"Agak sakit, tapi sepertinya tidak apa-apa..." sahut Taehyung, masih sambil meringis kesakitan.
"Ularnya tidak beracun, tenang saja." sahut Jongsuk sambil mengeluarkan kotak P3K dari ranselnya dan langsung mengobati Taehyung dengan sigap.
Setelah kondisi Taehyung membaik, mereka melanjutkan perjalanan mereka.
.
.
.
Setelah lelah dan berkeringat, mereka semua akhirnya tiba kembali ke area perkemahan mereka.
Tak terasa sore hari telah tiba. Pukul 04.20 PM.
Kesepuluh bocah itu kembali ke air terjun untuk mandi sore disana.
Jongsuk dan Lee Joon juga ikut mandi bersama disana.
Sesekali mereka saling mencipratkan air, sesekali mereka saling menggendong dan melemparkan tubuh ke dalam air.
"Kau baik-baik saja, Taehyung ah?" tanya Jimin ketika ia tengah berenang bersebelahan.
Taehyung terlihat sangat cool dalam keadaan basah seperti itu.
Dan dengan gaya coolnya, ia menganggukan kepalanya. "Aku baik-baik saja.."
"Dahengiya..." sahut Jimin.
"Apa rasanya sangat sakit?" tanya Hoseok, yang entah sejak kapan sudah berada di samping Jimin dan Taehyung.
"Awalnya sangat sakit.. Kupikir aku akan segera mati tadi.." sahut Taehyung. "Untung Jongsuk hyeong cepat bertindak dan mengobatiku dengan baik.."
"Untung ularnya tidak beracun..." sahut Sungjae, yang ternyata juga kini sudah berada di samping ketiga bocah itu.
"Majjayo! Untung saja itu bukan ular berbahaya..." sahut Taehyung dengan ekspresi sedikit meringis, membayangkan bagaimana jika ular tadi beracun dan mungkin nyawanya sudah melayang sejak tadi.
"Aku harus lebih berhati-hati dalam melangkah.." sahut Hoseok, diiringi anggukan kepala Jimin dan Sungjae.
Setelah puas membersihkan tubuh mereka dari keringat, mereka semua kembali ke area perkemahan.
.
.
.
Setelah mandi, mereka segera berolahraga kecil di sekitar area perkemahan. Jongsuk dan Lee Joon memimpin kesepuluh bocah itu untuk melakukan senam ringan agar merilekskan otot tubuh mereka.
Setelah selesai berolahraga ringan, mereka mulai mempersiapkan makan malam.
Beberapa pergi mengumpulkan kayu bakar, beberapa menyiapkan ayam, sosis, dan jagung, serta sayur-sayuran yang akan mereka bakar untuk makan malam.
Setelah semua selesai, mereka mulai berkumpul di tengah are perkemahan dan menyalakan api unggun kecil untuk mulai membakar makan malam mereka.
"Bagaimana kalau kita... Saling menceritakan pengalaman horor yang pernah kita alami?" usul Lee Joon, yang langsung disetujui oleh Taehyung, Yoongi, dan Kyungsoo.
"Setuju!" sahut ketiga bocah itu berbarengan.
"Andwe! Aku takut.. Bagaimana jika aku tidak bisa tidur nanti malam?" sahut Sandeul.
"Aku juga takut.." sahut Jin, teman setenda Sandeul.
"Yaishhh.. Bagaimana bisa dua penakut seperti kita tidur dalam tenda yang sama? Aigoo~" sahut sandeul sambil menatap Jin.
"Majjayo.." sahut Jin pelan.
"Aku... Juga takut..." sahut Jimin, yang sudah mulai bersembunyi di belakang Jungkook.
"Nado..." sahut Hoseok, yang sudah mencengkram erat lengan Yoongi.
"Aigoo.. Kalian ini benar-benar parah..." sahut Namjoon sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi, sepertinya idemu cukup menarik, Lee Joon hyeong.." sahut Jongsuk. "Bagaimana kalau aku mulai dari ceritaku?"
Kesepuluh bocah itu mulai tenang dan memperhatikan Jongsuk.
Jongsuk pun mulai menceritakan pengalaman menyeramkan yang pernah dialaminya.
"Waktu itu aku masih duduk di kelas dua SMA.. Kami ada kelas malam. Aku yakin kalian pasti tahu betul kan apa maksudku?" sahut Jongsuk.
"Majjayo... Kelas malam, pelajaran tambahan sebagai persiapan ujian kelulusan kelas tiga, ya kan?" sahut Sungjae. "Aku paling benci masa-masa itu.."
"Aku juga. Waktu bermainku jadi sangat berkurang.." sahut Taehyung.
"Nah... Ketika aku sedang bersama teman-temanku di kelas waktu itu, aku tiba-tiba ingin ke toilet. Aku mengajak temanku, tapi ia bilang malas, jadi aku memutuskan ke toilet sendiri. Ketika aku sedang asik buang air, tiba-tiba saja aku mendengar ada suara denting piano! Padahal ruang kelasku dan toilet itu berada dua lantai di bawah ruang musik!" sahut Jongsuk.
Beberapa dari kesepuluh bocah itu mulai bergidik ketakutan.
"Dan tak lama kemudian, ketika aku terburu-buru untuk mencuci tanganku di wastafel... Aku mendengar suara wanita bernyanyi! Padahal.. Sekolahku itu sekolah khusus pria! Aku segera berlari ke dalam kelasku. Dan sejak saat itu, aku tidak pernah lagi berani sendirian ke toilet setiap ada kelas malam.." sahut Jongsuk.
"Whoaaa.. Itu pasti mengerikan, hyeong!" sahut Jin.
"Majjayo.. Kalau aku, pasti sudah pingsan di tempat.." sahut Hoseok.
"Kalau yang lainnya bagaimana? Apa kalian ada cerita yang mengerikan yang pernah kalian alami?" tanya Lee Joon.
Taehyung mengacungkan tangan kanannya.
"Silakan, Taehyung ah." sahut Lee Joon sambil menatap Taehyung.
"Waktu itu, sekitar dua tahun yang lalu, aku dan kedua orang tuaku berlibur ke pulau Jeju. Kami menginap di sebuah hotel yang cukup besar. Aku ini agak sulit tidur cepat, dan mudah bosan. Jadi, sebelum tidur aku memutuskan berjalan-jalan sendirian di sekitar hotel." sahut Taehyung.
"Hotel memang salah satu tempat yang menyeramkan di malam hari.." gumam Yoongi.
"Ketika aku hendak kembali ke kamarku, di lorong hotel aku merasakan ada yang mengikutiku dari belakang. Dan setiap aku menghentikan langkah kakiku, sesuatu yang mengikutiku juga ikut berhenti. Aku memberanikan diri menoleh ke belakangku, dan aku langsung berteriak karena ternyata ada sesosok wanita yang berlumuran darah berdiri tepat di belakangku." sahut Taehyung.
Para peserta perkemahan itu langsung bergidik ngeri semua.
"Kukira kau tidak penakut, Taehyung ah.." sahut Jin sambil bergidik ketakutan.
"Walaupun aku suka film-film dan novel-novel tentang dunia psikopat, tetap saja, melihat sosok hantu mengerikan secara langsung seperti itu membuatku menjerit kencang!" sahut Taehyung.
"Nado. Aku juga suka dengan hal-hal berbau psikopat. Tapi, aku juga pernah melihat sosok hantu mengerikan di dalam kamar mandi di hotel yang kutempati, kejadiannya sekitar tiga tahun lalu, dan aku juga menjerit ketakutan karenanya." sahut Yoongi.
"Aku juga termasuk pemberani. Dan suka menonton film-film pembunuhan. Tapi, ketika aku berlibur bersama beberapa temanku tiga tahun lalu, kami melihat seorang anak kecil, kedua matanya bolong dan dari kedua liang matanya itu mengalirkan darah sangat banyak, aku langsung pingsan di tempat saat itu juga." sahut Kyungsoo.
"Mwoya? Kau melihat hal mengerikan begitu? Pantas saja kau pingsan.. Kalau aku pasti sudah mati di tempat.." sahut Sandeul sambil bergidik.
Mereka melanjutkan saling menceritakan pengalaman mengerikan mereka, sementara Yoongi terus bertanya dalam hatinya, perlukah ia menceritakan kejadian aneh yang dialaminya semalam.
Akhirnya, Yoongi memilih diam. Dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.15 PM.
"Ayo, semuanya kembali ke tenda masing-masing, waktunya tidur! Besok jam enam pagi kita berkumpul lagi di tengah sini dan bersama-sama mandi ke air terjun." sahut Jongsuk.
Kesepuluh bocah itu msegera berjalan masuk ke tenda masing-masing.
"Jungkook ah, bolehkah aku tidur sambil memelukmu? Aku takut..." bisik Jimin setelah ia dan Jungkook masuk ke dalam tenda mereka.
"Aigoo.. Kau sangat penakut sekali, hyeong.." sahut Jungkook sambil mengacak pelan rambut Jimin.
.
.
.
Sekitar pukul 03.18 AM, Namjoon terbangun karena ingin buang air kecil. Kyungsoo masih tertidur lelap di samping Namjoon.
Namjoon berjalan keluar tenda sambil mengusap-usap kedua matanya, lalu sesekali menguap.
Namun, sebelum Namjoon sempat buang air kecil, ketika ia tengah menatap sekeliling untuk mencari tempat yang aman untuk buang air kecil, ia tiba-tiba berteriak sangat kencang.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
Namjoon langsung jatuh terduduk di atas rerumputan.
Seluruh peserta perkemahan yang terbangun karena mendengar teriakan Namjoon segera berjalan keluar dari tenda.
"Ada apa?" tanya Yoongi ketika ia berjalan keluar dari tenda. "Kau mengganggu tidurku, imma."
Dan semua mata ikut terbelalak lebar, beberapa dari mereka ikut berteriak, dan sebagian lainnya langsung menangis, ketika melihat apa yang membuat Namjoon berteriak.
Tubuh Sandeul sudah tak bernyawa.
Tergantung di pohon besar yang terletak tak jauh dari tenda mereka.
Dengan penuh sayatan di sekujur tubuhnya dan juga wajahnya, dan darah membasahi sekujur tubuh serta wajahnya.
Jin berteriak sangat kencang, "SANDEUL AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" sambil terus menangis. Tak menyangka nasib teman satu tendanya setragis itu.
Dan yang lebih mengejutkannya lagi. Tepat disamping tubuh Sandeul yang tengah hancur tergantung itu. Ada seekor ular yang juga tergantung di samping Sandeul, dengan tubuh yang sudah hancur penuh dengan koyakan dan sayatan.
"Bukankah itu... Ular yang tadi mengigit Taehyung dan dibunuh Jongsuk hyeong?" tanya Kyungsoo tiba-tiba.
"Majjayo.." sahut Jongsuk sambil menatap ular itu dengan terkejut.
"Ada apa sebenarnya dengan ini semua?" sahut Taehyung sambil memicingkan kedua matanya, seolah tengah berpikir keras.
Sementara Yoongi terus terdiam sambil menatap mayat Sandeul dan ular yang tengah tergantung di hadapannya itu.
Jimin terus menangis dalam pelukan Jungkook, begitu juga Hoseok yang terus menangis di bahu Jin.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top