CHAPTER 19 : SUGA IS BACK
Title: Bangtan Fear Street
Cast: Jin, Suga, Namjoon, Hoseok, Jimin, Taehyung, Jungkook
Lenght: Chapter
Rating: 15+
Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95}
Semua visualisasi member Bangtan disini based on MV "Blood, Swet, Tears" ya.
CHAPTER 19 : SUGA IS BACK
.
YOONGI POV
Aku menatap piano itu lekat-lekat... Dan benar saja dugaanku!
Tuts-tuts piano itu bergerak dengan sendirinya, melantunkan sebuah nada yang begitu sedih.
"Suga?" sahutku.
Tidak ada jawaban, tapi alunan nada itu terus berdenting.
Lagu ini... Alunan nada Boy Meets Evil...
Lagu yang diciptakan Hoseok ketika pertama kali ia bertemu dengan kami berlima dan menyadari bahwa hanya ia seorang yang manusia biasa... Sementara kami berlima semuanya dipengaruhi kuasa-kuasa kegelapan dalam tubuh kami.
"Itu kau kan, Suga?" sahutku sambil terus menatap piano yang bergerak sendiri dihadapanku itu.
Dan tak lama kemudian, bayangan hitam itu kembali menampakkan wujudnya dihadapanku...
"Aku kembali, Min Yoongi..." sahutnya.
Aku membelalakan kedua bola mataku... "Untuk apa kau kembali?"
"Untuk mempertahankan apa yang menjadi milikku..." sahutnya.
Belum sempat aku bertanya apa maksudnya, ia sudah menghilang dari hadapanku...
Bersembunyi lagi dalam piano?
Tak lama kemudian Jungkook membuka pintu kamarku, aku bisa melihat Taehyung ada dibelakang Jungkook.
"Mengapa kau memainkan pianomu lagi, hyeong?" tanya Jungkook.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku tidak memainkannya, sungguh.." sahutku dengan gaya cool seperti biasa.
Jungkook membelalakan kedua bola matanya. "Su... Ga..?"
Aku bisa melihat bola mata Taehyung juga membulat, menandakan keterkejutannya.
Aku menganggukan kepalaku. "Suga is back..."
"Cih..." gerutu Taehyung sambil berjalan menjauh, kurasa ia kembali ke kamarnya.
"Bagaimana mungkin ia tiba-tiba kembali, hyeong?" tanya Jungkook.
Aku menggelengkan kepalaku. "Aku juga tidak mengerti..."
.
.
.
JIN POV
Aku baru saja bermaksud menuju kamar Yoongi, namun Jungkook dan Taehyung sudah ada di depan kamar Yoongi.
Jadi aku hanya melihat dari depan kamarku.
Dan aku bisa mendengar suara Yoongi.
"Suga is back..."
Aku membelalakan kedua bola mataku.
Aku segera masuk ke kamarku dan menelepon Namjoon agar segera ke kamarku.
Tak lama kemudian kudengar suara Jungkook berbicara dengan Namjoon di depan kamar Yoongi.
"Hyeong.. Suga sudah kembali..." sahut Jungkook.
Dan tak lama kemudian Namjoon masuk ke dalam kamarku.
"Hyeong! Suga..." sahut Namjoon.
Aku menganggukan kepalaku. "Kata Yoongi, ia sudah kembali.."
"Kau dengar suara piano barusan?" tanya Namjoon.
Aku menganggukan kepalaku.
"Kata Jungkook, Yoongi tidak memainkan pianonya..." sahut Namjoon.
"Suga.. Benar-benar sudah kembali?" sahutku.
Aku memejamkan kedua mataku, dan semua yang kulihat dari pikiran Jungkook kembali terlintas di benakku.
Bagaimana kejamnya semua penyiksaan yang Suga lakukan kepada ketiga pria malang itu.
Dan sekujur tubuhku kembali bergidik...
"Jimin..." sahutku sambil menatap Namjoon.
Namjoon menganggukan kepalanya. "Kurasa, Suga kembali untuk menghabisi Jimin..."
.
.
.
TAEHYUNG POV
Aku menutup pintu kamarku dan duduk di atas kasurku.
Suga.. Kembali?
Apa tujuannya kembali setelah menghilang cukup lama?
Aku memejamkan kedua mataku, dan ingatan itu melintas di benakku.
Ketika Jungkook dirasuki Suga dan membunuh ketiga pria muda itu dengan sadisnya.
Membuatku merasa, bukan hanya aku saja yang terlahir dengan jiwa V yang sesadis ini...
Ternyata, Suga juga sesadis V.
Pantas saja mereka disebut sebagai dua penguasa kegelapan paling kejam dari Daegu.
Karena dua-duanya... Memiliki jiwa psikopat biadab seperti itu...
Dan ingatanku kembali ke setahun yang lalu.
Ketika V begitu kuat merasukiku untuk menghabisi pelayan keempat kami. Karena ia menolak untuk menjadi pasangan bercintaku.
Aku ingat malam itu aku mengajaknya tidur bersama, namun ia menolakku dan berkata bahwa ia mencintai Yoongi hyeong.
Jadi, aku segera membiusnya dan menyeretnya ke gudang tua di ujung gang yang sepi itu.
Setelah ia sadar dari pengaruh obat biusku, aku menghajar habis-habisan wajahnya hingga biru lebam...
Dan aku melakukan aksi kesukaan V, atau... Juga aksi kesukaanku?
Aku mulai mengambil pisau lipat kecil dari sakuku, dan menyayat-nyayat wajahnya, membuatnya berteriak memohon ampun, memintaku menghentikan siksaanku atasnya, dan kukatakan padanya bahwa inilah harga yang harus dibayarnya karena menolak kutiduri.
Ia berusaha memberontak dan pada akhirnya aku menemukan sebuah kapak di sudut ruangan gedung tua itu.
Langsung saja kapak itu kuarahkan tepat ke atas kepalanya.
Membuat kapak itu tertancap disana, dan ia mati saat itu juga.
Aku membawa mayatnya dan kuhanyutkan ke sungai yang ada di belakang gedung tua itu.
Kudengar mayatnya ditemukan tak jauh dari Bangtan Fear Street, membuat kawasan Bangtan Fear Street ini semakin ditakuti.
Dan kejadian sembilan bulan yang lalu juga kembali melintas di benakku.
Ketika pria muda itu, pelayan kelima kami, juga menolak kuajak bercinta karena ia juga menyukai Yoongi hyeong.
Aku membiusnya, dan ia kubawa ke hutan yang ada di belakang kawasan Bangtan Fear Street.
Aku mulai menyayat-nyayat wajahnya dengan pisau lipat kesukaanku. Teriakan dan rintihan kesakitan yang keluar dari mulutnya terdengar seperti alunan nada yang indah di telingaku.
Dan tiba-tiba ia merutuki!
Membuatku segera menyayat-nyayat bibirnya agar ia berhenti merutukiku dengan kata-kata kasar itu!
Aku mencungkil kedua bola matanya, dan aku mulai menyalakan api sehingga api itu membakar separuh tubuhnya.
Setelah separuh tubuhnya hanus, aku memadamkan api itu hanya dengan mengepakan sayap hitam V yang keluar dari tubuhku.
Dan aku pergi meninggalkan mayatnya tergeletak disana. Kudengar, pria tua yang menemukan mayatnya meninggal terkena serangan jantung karena melihat mayat yang sangat mengenaskan itu.
Cih! Apa hebatnya Yoongi hyeong sampai semua pelayan di rumah ini selalu berakhir dengan mencintainya?
Termasuk... Jimin...
.
.
.
AUTHOR POV
Keesokan paginya, setelah selesai sarapan, Jin mengajak Jimin menemaninya berbelanja bahan-bahan makanan karena stok di rumah mereka sudah hampir habis.
Sementara Taehyung, Yoongi, Hoseok, Jungkook, dan Namjoon berkumpul di kamar Hoseok, membahas mengenai kembalinya Suga ke rumah itu.
"Mengapa ia tiba-tiba kembali?" tanya Hoseok sambil menatap Yoongi dengan ekspresi sangat terkejut.
Yoongi menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak tahu..."
"Apa ia kembali karena merindukanmu, hyeong?" sahut Taehyung dengan senyuman sinis di wajahnya.
Yoongi memicingkan matanya menatap Taehyung.
"Apa yang ia katakan saat ia kembali semalam?" tanya Namjoon.
"Ah! Aku ingat! Ia mengatakan bahwa ia kembali untuk mempertahankan apa yang menjadi miliknya... Tapi, aku masih tidak mengerti apa maksudnya.. Apa ia kembali untuk berdiam dalam piano itu lagi? Karena ia sudah mendiami piano itu selama ratusan tahun..." sahut Yoongi.
Ketiga sahabatnya terlihat tengah berpikir, sementara Namjoon mengernyitkan keningnya.
"Mempertahankan apa yang menjadi miliknya?" sahut Hoseok sambil memiringkan kepalanya.
"Apa maksudnya?" tanya Jungkook.
Hoseok menggelengkan kepalanya. "Molla... Apa benar piano itu satu-satunya tempat dimana ia bisa tinggal?"
"Aku tahu..." sahut Namjoon tiba-tiba.
Semua pandangan tertuju ke arah Namjoon.
"Apa, hyeong?" tanya Jungkook.
"Apa yang kau tahu, Namjoon a?" tanya Yoongi.
Namjoon ragu harus mengatakannya atau tidak..
"Apa itu, hyeong?" tanya Taehyung sambil menatap Namjoon.
"Ji.. Min..." sahut Namjoon.
"Jimin? Apa maksudmu?" tanya Hoseok.
"Ia kembali untuk menghabisi Jimin... Mempertahankan Yoongi hyeong.. Yang dianggap Suga sebagai miliknya..." sahut Namjoon.
Yoongi membelalakan kedua bola mata kecilnya.
"Kau.. Menyukai Jimin.. Iya kan, hyeong?" tanya Namjoon.
Yoongi menganggukan kepalanya. "Majjayo... Kami bahkan... Sudah berpacaran..."
Membuat semua mata terbelalak mendengar ucapan Yoongi.
"Mengapa kami tidak ada yang tahu?" tanya Hoseok.
"Aku.. Mencari waktu yang tepat untuk memeberitahukan hal ini pada kalian..." sahut Yoongi.
Dada Jungkook seketika itu juga terasa sangat sesak... Ia nyaris pingsan ketika mendengar ucapan Yoongi..
Namjoon, yang sangat mengerti perasaan Jungkook, segera merangkul pundak Jungkook, berusaha menenangkan Jungkook.
"Jadi... Maksudmu... Kejadian itu... Akan terulang lagi, Namjoon a?" tanya Yoongi kepada Namjoon.
Namjoon menganggukan kepalanya.
"Kejadian apa?" tanya Hoseok dan Jungkook bersamaan.
"Aniya... Bukan apa-apa..." sahut Yoongi.
Jungkook dan Hoseok menatap Yoongi dengan kebingungan, sementara Yoongi segera menatap Taehyung, seperti Taehyung yang juga tengah menatapnya.
Pandangan mereka beradu.
.
.
.
JIMIN POV
Malam itu, angin tiba-tiba berhembus dengan sangat kencang dalam kamarku.
Aku merasakan seluruh tubuhku menggigil tidak karuan.
Ada apa ini?
Semua kertas yang ada di kamarku mulai berterbangan.
Sepertinya kejadian ini pernah terjadi sebelumnya!
Aku berusaha memperhatikan sekelilingku, tapi tidak ada apa-apa selain angin yang berhembus dengan kencang.
Dan ketika aku menoleh ke arah lemariku, kelima sosok yang pernah muncul di kamarku beberapa hari yang lalu, kembali terlihat ada di depan lemari bajuku, tengah menatapku.
Sesosok pria muda dengan kemeja putihnya yang bersimbah darah... Ada sayatan - sayatan penuh darah di wajahnya, sementara bola mata kirinya hilang.. Dan batok kepalanya juga hancur dan terlihat sangat mengerikan..
Disebelahnya, ada sesosok pria muda lainnya dengan wajah yang sangat hancur dan penuh darah, seperti habis telindas kendaraan... Kepalanya terlihat nyaris putus dari lehernya!
Disebelahnya lagi, ada sesosok pria muda tanpa kedua kuping di wajahnya.. Matanya hancur tersayat-sayat pisau... Hidungnya juga terlihat hancur, dan tangan kanannya tidak ada!
Tepat dibelakang ketika sosok itu, ada pula pria muda dengan sebuah kampak menancap di ujung atas kepalanya. Darah menetes dari tancapan kampak itu.. Wajahnya sangat hancur dipenuh sayatan-sayatan dan luka lebam.
Dan tepat diisampingnya, ada sesosok pria muda lainnya tanpa bola mata di kedua matanya... Hanya darah yang terus menetes dari kedua matanya... Bibirnya telihat hancur tak berbentuk akibat sayatan-sayatan cutter yang dipenuhi darah, dan tubuhnya juga terlihat hancur dipenuhi luka bakar dan sayatan.
Kelima sosok yang pernah menghampiriku di kamar ini ketika Yoongi hyeong tertidur di tepi kasurku untuk menemaniku waktu itu.
Mengapa mereka... Lagi-lagi bermunculan dihadapanku?
Tubuhku kembali terasa sangat kaku! Tubuhku membeku, tak bisa digerakkan.
Mulutku tak bisa kubuka sama sekali, dan keringat dingin kembali membasahi tubuhku.
Kelima sosok itu...
Berjalan...
Menghampiriku!
Dan kali ini aku bisa mendengar suara-suara rintihan mereka...
Seolah... Memperingatkanku.. Akan suatu hal...
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top