CHAPTER 15 : LOST MY WAY
Title: Bangtan Fear Street
Cast: Jin, Suga, Namjoon, Hoseok, Jimin, Taehyung, Jungkook
Lenght: Chapter
Rating: 15+
Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95}
Semua visualisasi member Bangtan disini based on MV "Blood, Swet, Tears" ya.
CHAPTER 15 : LOST MY WAY
.
YOONGI POV
Aku benar-benar ingin membunuh Taehyung maupun V rasanya.
"Jimin... Sudah berulang kali bercinta dengan V... Dan ia sangat menikmatinya... Kau sebagai kekasihnya.. Mengapa tidak bisa menjaga tubuhnya dengan baik? Cih!" sahut psikopat bajingan itu sambil tersenyum mengejekku.
"MENGAPA KAU MELAKUKAN HAL ITU PADANYA!" bentakku sambil meninju pipi Taehyung, membuatnya mundur ke belakang beberapa langkah.
Taehyung menatap Yoongi dengan tatapan tajamnya.
"Bukankah sudah pernah kubilang padamu? Jimin... Hanya akan menjadi milikku seorang... Setelah ia tahu bahwa yang menyetubuhinya selama ini adalah V, dan V ada di dalam tubuhku ini, aku yakin ia akan menyerahkan tubuhnya untukku juga..." sahut Taehyung.
"Kau benar-benar berniat mencari gara-gara denganku rupanya?" sahutku.
"Tapi, sayangnya aku sudah tidak takut lagi denganmu... Karena Suga... Sudah tidak mendiami tubuhmu lagi... Karena kau... Megngusir Suga dan menelantarkannya..." sahut Taehyung dengan senyuman menyebalkan itu di wajahnya.
"Jangan lupa... Bahwa beberapa waktu yang lalu... Pianoku berbunyi sendiri.. Kau tahu kan apa maksudku?" sahutku sambil tersenyum tak kalah sinisnya.
Taehyung menatapku.
"Suga... Was... Returned... To this house..." sahutku sambil berjalan keluar dari kamar psikopat itu.
Aku membalikan tubuhku sejenak. "Dan kuperingatkan padamu, jangan pernah lagi menyentuh tubuh Jimin, atau aku akan menghabisimu!"
Aku berjalan masuk ke dalam kamarku.
Dan menatap piano dihadapanku itu.
"Apa yang kukatakan benar kan? Kau... Sudah kembali, Suga ya?" gumamku sambil menatap piano dihadapanku itu.
.
.
.
JIMIN POV
Aku duduk di kasur di kamarku.
Sebenarnya, siapakah sosok bersayap hitam itu?
Mengapa postur tubuh dan suara beratnya itu, seolah tak asing bagiku?
Lalu, mengapa cahaya wajahnya begitu terang sampai aku tak bisa melihat jelas wajahnya?
Mengapa ia mengajakku bercinta dengannya?
Dan mengapa aku.. Menyukai semua sensasi yang diberikannya padaku?
Seketika itu juga aku merasakan bahwa aku kehilangan arahku.
I lost my way.
Aku benar-benar bingung, harus bersikap bagaimana?
Apa aku harus memilih berada disamping Yoongi hyeong dan menghentikan semua kegiatan bercintaku dengan makhluk itu, atau menjadi budak sex makhluk bersayap hitam itu dan meninggalkan Yoongi hyeong?
Aku mencintai Yoongi hyeong, itu benar... Tapi, mengapa aku... Begitu menyukai semua sensasi yang diberikan sosok bersayap itu setiap kali aku bercinta dengannya?
Tanpa sadar aku bersenandung.
Menyenandungkan sebuah lagu yang bahkan tak pernah kudengar sebelumnya.
Apa aku punya bakat dalam menciptakan lagu? Seperti Hoseok hyeong?
"I'm still standing here with my eyes closed
Lost between the deserts and oceans
I'm still wandering
Where should I go yeah
I didn't know there were this many
Paths I can't go and paths I can't take
I never felt this way before
Am I becoming an adult?
This is too hard,
is this path right for me
I am confused
Never leave me alone
I still believe even though it's unbelievable
To lose your path
Is the way to find that path
Lost my way
Constantly pushing without rest within the harsh rainstorms
Lost my way
Within a complicated world without an exit
Lost my way
Lost my way
No matter how much I wander, I want to believe in my path
Lost my way
Found my way
Lost my way
Found my way"
Dan tiba-tiba aku teringat masalah piano yang kudengar waktu itu!
Benar! Aku lupa bertanya padanya mengenai piano itu!
Tanpa sadar, sedari tadi aku merenung, dan petir itu tiba-tiba kembali bergemuruh dengan sangat kencang.
DUAR!
Aku melihat jam di dinding. Pukul 00.20 AM.
Sudah jam segini? Dan aku belum juga tertidur?
DUAR!
Petir kembali bergemuruh dan hujan yang sangat deras turun.
GUBRAG!
Pintu kamar mandiku yang tadinya tertutup tiba-tiba terbuka sendiri seperti terhempas angin kencang.
Ada apa ini? Mengapa perasaanku sangat tidak enak?
Tiba-tiba sekujur tubuhku terasa sangat dingin.
Tanganku sedingin es! Sekujur tubuhku rasanya membeku.
Dan tiba-tiba sosok itu muncul tak jauh dihadapanku...
Tatapannya memohon seolah meminta tolong padaku.
Sesosok wanita dengan rambut sepanjang bahu.
Aku bisa melihat jelas betapa mengerikan wajahnya! Wajahnya hancur terbakar. Gosong... Darah menetes dari hidung, mata, dan mulutnya.
Aku bisa melihat jelas, kakinya buntung sebelah, dan tangannya dipenuhi sayatan pisau yang mengalirkan darah.
Perutnya penuh luka tusukan, dapat kupastikan luka itu bekas tusukan-tusukan dari seseorang yang tidak memiliki jiwa kemanusiaan.
Sosok wanita itu berjalan menghampiriku, seolah memohon pertolonganku.
Dan aku lagi-lagi tidak dapat bergerak.
Sekujur tubuhku kaku. Keringat dingin membasahi tubuhku...Dan aku tidak bisa membuka mulutku sama sekali.
Sosok itu semakin dekat denganku, membuat nafasku terasa sesak.
Dan tiba-tiba saja petir itu kembali bergemuruh.
DUAR!
Seketika itu juga sosok mengerikan itu menghilang.
Tubuhku terasa sangat lemas, dan aku terbaring tak sadarkan diri di atas kasurku.
.
.
.
YOONGI POV
Aura ini!
Apa si psikopat itu langsung pergi setelah bertengkar denganku tadi?
Ah, Jimin!
Pasti roh sang korban tengah mendatangi Jimin!
Aku segera membuka pintu kamarku, berniat untuk lari ke kamar Jimin.
Namun tiba-tiba kudengar suara rintihan Jungkook memanggil namaku dari dalam kamarnya.
Aku baru teringat, sosok itu pasti mendatangi Jungkook!
Aku harus bagaimana?
Aku harus ke kamar Jimin atau Jungkook?
"Yoongi hyeoooooooong! Tolong... Aku..." terdengar suara Jungkook memohon dari dalam kamarnya.
Aku segera membuka pintu kamar Jungkook, dan Jungkook segera berlari memeluk tubuhku erat ketika aku masuk ke dalam kamarnya.
.
.
.
JUNGKOOK POV
Begitu melihat Yoongi hyeong masuk ke dalam kamarku, sosok mengerikan itu menghilang da aku langsung saja memeluk erat tubuh Yoongi hyeong sambil terus menangis ketakutan.
Aku memejamkan kedua mataku, namun bayangan sosok yang barusan lagi-lagi menghampiriku itu kembali terlintas di benakku.
Seorang pria yang sudah sangat kukenal itu, dengan sekujur tubuhnya yang dipenuhi dengan luka tusuk, luka bekas pukulan bertubi-tubi, dan luka bakar.
Aku masih bisa mengenali wajahnya hancur terbakar itu, dan aku selalu saja merinding ketakutan setiap melihat matanya yang hancur karena luka bakar, dan kulitnya yang hitam kemerahan, akibat luka bakar yang bercampur dengan darah.
Kedua tangannya yang gosong, dan perutnya yang dipenuhi luka tusuk yang meneteskan darah.
Pria yang mati dengan sangat mengenaskan itu, selalu saja menghampiriku setiap kali Taehyung hyeong memutilasi seseorang.
Walaupun matanya hancur terbakar, namun aku masih bisa melihat betapa ia menatapku dengan tatapan sangat memohon.
Memohon bantuan dariku, agar menghentikan semua kelakukan tak beradab yang dilakukan Taehyung hyeong.
Namun, apa yang bisa kulakukan? Aku mana mungkin bisa menghentikan Taehyung hyeong? Mana mungkin Taehyung hyeong si psikopat itu mau mendengarkan permohonanku jika aku memohon padanya agar berhenti membunuh?
Walau sejujurnya, aku sangat tidak tega melihat Baekhyun hyeong, kakak dari Taehyung hyeong, yang harus meninggal dengan cara tragis dan tidak adil itu.
"Baekhyun hyeong mendatangimu lagi?" tanya Yoongi hyeong sambil mengusap punggungku, berusaha menenangkanku seperti biasanya.
Aku hanya bisa menganggukan kepalaku sambil menangis dalam pelukan Yoongi hyeong.
Dan tiba-tiba saja Yoongi hyeong berkata, "Jungkook ah~ Jika kau sudah lebih tenang, ikut aku ke kamar Jimin.. Ia juga pasti didatangi oleh roh dari korban yang baru saja dimutilasi Taehyung..."
Ah, majjayo! Jimin hyeong! Bukankah ia bisa melihat roh dari semua korban Taehyung hyeong?
Aku menghentikan tangisanku. "Ayo kita ke kamar Jimin hyeong!" sahutku.
Aku dan Yoongi hyeong segera berlari menuju kamar Jimin hyeong.
Dasar pabo!
Di satu sisi aku sangat cemburu karena kini perhatian Yoongi hyeong mulai terbagi, kepadaku dan juga kepada Jimin hyeong.
Namun, di sisi lain, aku juga tidak bisa mengabaikan keadaan Jimin hyeong karena aku sangat menyayanginya seperti hyeongku sendiri.
Dan benar saja dugaan kami.
Ketika kami masuk ke dalam kamar Jimin hyeong, ia terbaring lemah di atas kasurnya.
Dan kami sangat yakin ia pingsan bukan tertidur, karena posisinya tidak seperti posisi orang yang tengah tertidur.
.
.
.
JIN POV
Akhir-akhir ini dunia seolah berheti berputar bagiku.
Sosok V yang tidak pernah lagi mampir ke dalam mimpi-mimpiku.
Taehyung, yang terus menjaga jarak denganku...
Aku benar-benar merasa hidupku sudah tidak ada artinya lagi.
I think.. I lost my way...
Aku kehilangan arah... Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan...
Selama ini, aku selalu hidup dengan semua mimpi-mimpiku bersama V.. Namun sekarang?
Aku sudah sepenuhnya dibuang oleh Taehyung maupun V..
Dan ini semua hanya karena satu hal..
Hanya karena... Dalam tubuhku... Berdiam sosok bernama Jinnie... Sang penguasa kegelapan dari Anyang...
Jinnie adalah musuh besar V, sang penguasa kegelapan dari Daegu...
Jinnie pernah hampir melenyapkan V ketika mereka bertarung untuk memperoleh kekuatan yang lebih.
Jinnie mengurung V dalam sebuah patung besar bersayap hitam dan Jinnie menyerap banyak energi yang dimiliki V ketika V terkurung dalam patung itu, hingga V kehilangan hampir semua kekuatannya dan nyaris musnah.
Untung saja Suga, sang penguasa kegelapan kedua dari Daegu, menolong V hingga akhirnya V selamat.
Sejak saat itu, siapapun yang terlahir dengan didiami sosok Jinnie dalam tubuhnya, tidak akan pernah bisa bersatu dengan siapapun yang terlahir dengan didiami sosok V dalam tubuhnya.
Padahal, pertarungan mereka sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu..
Dan mengenaskannya, mengapa aku dan Taehyung harus dipertemukan lalu saling jatuh cinta?
Padahal Jinnie dan V mendiami tubuh kami..
Seandainya saja aku tidak terlahir dengan sosok Jinnie dalam tubuhku, aku yakin hingga saat ini aku pasti masih bersama Taehyung...
.
.
.
JIMIN POV
Aku membuka kedua mataku, dan mendapati posisi tubuhku dalam posisi tidur yang sempurna.
Apa aku semalam hanya bermimpi? Melihat sosok wanita mengerikan itu?
Aku semakin merasakan banyak keanehan di rumah ini, jadi pagi itu setelah sarapan, aku memutuskan untuk bertanya kepada Yoongi hyeong.
Bukankah ia kekasihku? Itu berarti, seharusnya ia mau menjelaskan padaku kan mengenai apa yang terjadi padaku selama aku berada di rumah ini?
Jadi, setelah sarapan, aku mengajak Yoongi hyeong berbicara empat mata di tepi kolam ikan di kebun belakang.
"Ada apa, Jimin a? Kau begitu merindukan kekasih tampanmu ini kah?" sahutnya dengan gaya yang dibuat cool, membuatku tertawa melihat kelakuannya yang seperti itu.
"Hyeong.. Kumohon, jawab jujur pertanyaanku...." sahutku.
Yoongi hyeong menatapku. "Apa?"
"Apa yang sebenarnya terjadi di rumah ini? Mengapa aku tidak boleh memasuki kamar kalian? Mengapa aku sering mengalami halusinasi atau mimpi mengerikan? Bahkan, aku pernah mendengar suaramu bernyanyi dengan diiringi piano, padahal Jin hyeong bilang tidak ada piano di rumah ini?" tanyaku.
Yoongi hyeong menatapku sambil memicingkan kedua matanya.
"Sebelum aku menjawab semua pertanyaanmu, kumohon kau jawab jujur satu pertanyaanku..." sahutnya.
Aku menganggukan kepalaku. "Apa pertanyaanmu, hyeong?"
"Apa kau... Sering bercinta.. Dengan sosok bersayap hitam akhir-akhir ini?" tanya Yoongi hyeong sambil menatap serius ke arahku.
DEG!
Jantungku serasa berhenti berdetak untuk beberapa saat lamanya.
Mengapa ia... Tahu?
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top