CHAPTER 13 : CAUGHT IN A LIE

Title: Bangtan Fear Street

Cast: Jin, Suga, Namjoon, Hoseok, Jimin, Taehyung, Jungkook

Lenght: Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95}

Semua visualisasi member Bangtan disini based on MV "Blood, Swet, Tears" ya.

CHAPTER 13 : CAUGHT IN A LIE

.

YOONGI POV

Aku membuka mataku.

Dan tiba-tiba saja Jimin sudah duduk dihadapanku, menatapku dengan ekspresi begitu penuh dengan ketakutan. Seluruh tubuhnya dibasahi keringat dingin.

Ada apa dengannya?

Apa yang dilihatnya sampai ia setakut ini?

Aku menoleh ke belakangku.

Tidak ada apapun disana.

Aku kembali menatap Jimin, dan ia langsung memelukku dengan sangat erat sambil menangis.

"Jimin a.. Wae... Waeyo?" tanyaku sambil mengusap pelan punggung Jimin untuk menenangkannya.

"Hyeong... Aku takut, hyeong... Aku takut..." sahutnya sambil terus memelukku erat dan memangis dalam pelukanku.

Membuatku semakin bertanya-tanya, ada apa dengannya sebenarnya?

.

.

.

TAEHYUNG POV

Jimin bukan hanya bisa melihat arwah mereka yang kubunuh, tapi kini ia bahkan dipilih V untuk menjadi sex partnernya?

Aku semakin penasaran, siapa identitas Jimin yang sebenarnya?

Atau... Apa tujuan mereka semua mendekati Jimin? Apa benar aura Jimin yang kulihat begitu berbeda itu... Ada makna tersendiri dari aura itu?

Yaishhh! Padahal aku tahu V ada dalam tubuhku, tapi aku bahkan tidak bisa bertanya padanya jika ia tidak sedang ingin menunjukkan dirinya kepadaku!

Aku penasaran mengapa V... Memilih Jimin... Bukan lagi Jin hyeong...

Ah.. Jin hyeong...

Mungkin mereka semua berpikir aku benar-benar sudah membuang Jin hyeong dari hatiku sejak dulu..

Tanpa mereka tahu kebenarannya.. Bahwa terkadang... Jika aku dalam kondisi normal begini... Aku masih sering memikirkan Jin hyeong.. Dan merasa bersalah padanya.

Dan ingatanku mundur ke beberapa tahun yang lalu. Lima tahun yang lalu tepatnya?

Ketika pertama kali aku ditempatkan disana.

Saat itu, baru ada Jin hyeong, Yoongi hyeong, dan Namjoon hyeong disana.

Aku orang keempat yang bergabung disana.

Dengan karakterku yang memiliki dua kepribadian ini, agak sulit bagi Yoongi hyeong dan Namjoon hyeong untuk mendekatiku.

Namun tidak dengan Jin hyeong!

Jin hyeong tidak pernah takut dengan kepribadianku! Jin hyeong... Selalu memeluk dan menjagaku setiap aku butuh perlindungan.

Dan ketika pertama kali mereka bertiga melihatku memutilasi penjaga itu, hanya Jin hyeong yang berani memelukku sambil menangis melihat kekejian yang kulakukan, sementara Yoongi hyeong dan Namjoon hyeong hanya menatapku dari kejauhan.

Aku... Jatuh cinta pada Jin hyeong.. Wajar saja kan jika aku jatuh cinta padanya karena ia memperlakukanku sebaik itu?

Kami berkencan, dan melewati hari-hari kami disana dengan sangat bahagia.

Bahkan ketika Hoseok hyeong bergabung, dan tak lama kemudian Jungkook bergabung disana dengan kami, hubunganku dengan Jin hyeong masih sangat baik-baik saja.

Kami adalah sepasang kekasih yang saling mengerti dan melengkapi.

Sampai ketika V mulai sering memunculkan dirinya dihadapan Jin hyeong.

Dan jati diri Jin hyeong yang sebenarnya terbongkar...

Saat itulah hubungan kami berantakan.

Aku.. Harus meninggalkannya! Apapun yang terjadi, aku harus meninggalkannya! Tega atau tidak tega aku harus berpisah dengannya!

Namun, kurasa Jin hyeong masih tidak bisa merelakanku...

Sampai patung itupun... Dibawa ke dalam kamarnya? Ia ternyata masih terus menyimpan patung itu selama ini?

Cih!

Pantas saja tubuhku sering terasa lemah di pagi hari!

Karena jika Jin hyeong mencium patung itu, maka V akan masuk ke dalam mimpinya, dan bercinta dengannya.

Dan setiap V bercinta dalam mimpi seseorang, maka tenagaku ini yang akan terkuras habis sampai aku merasa sangat lemah keesokan paginya.

Jin hyeong... Sampai kapan sebenarnya kau mau terus hidup dalam mimpimu ini?

Kapankah kau siap bangun dari mimpi-mimpimu bersamaku ataupun V?

Karena sampai kapanpun, aku tak akan pernah... Bisa kembali padamu...

Jadi kumohon, hyeong... Cepatlah bangun dari mimpi-mimpimu!

.

.

.

HOSEOK POV

Aku menatap wajahku yang terpantul di kaca dihadapanku.

Sebenarnya... Dimanakah kekuranganku sehingga Taehyung tidak pernah bisa memberikan hatinya seutuhnya hanya untukku?

Atau... Karena aku ini hanya manusia biasa? Makanya, ia tidak tertarik padaku sepenuhnya?

Ia hanya membutuhkanku untuk memuaskan nafsunya... Dan tololnya, aku selalu pasrah setiap ia melakukan itu padaku.

Aku tidak bisa menolaknya.

Ah, bukan tidak bisa... Lebih tepatnya, aku tidak mau menolaknya.. Aku.. Tidak bersedia menolak permintaannya...

Karena aku.. Haus akan cumbuan dan belaiannya...

Aku ingat betul pertama kali aku bergabung di tempat itu.

Saat itu, Jin hyeong dan Taehyung sedang berpacaran.. Aku bisa meilhat betapa bahagianya Taehyung ketika menjadi kekasih Jin hyeong..

Mereka benar-benar terlihat sebagai sepasang kekasih terbaik di dunia ini!

Bahkan, seingatku, selama ia berpacaran dengan Jin hyeong, ia memberikan semua cinta dan perhatiannya hanya untuk Jin hyeong seorang...

Dan aku bahkan dengan sangat bodohnya, sudah jatuh cinta padanya sejak saat itu..

Aku sudah jatuh cinta pada Taehyung sejak pertama kali ia mengulurkan tangannya untuk mengajakku berkenalan saat aku pertama kali datang ke tempat itu sambil menangis. Walau saat itu, Taehyung mengacuhkan perasaanku dan hanya fokus memberikan cintanya sepenuhnya hanya kepada Jin hyeong seorang.

Tidak seperti denganku sekarang.. Taehyung bukan hanya tidak mencintaiku sepenuhnya, ia bahkan menyatakan terang-terangan bahwa ia juga menyukai Jimin...

Tanpa sadar air mataku menetes.

Taehyung a... Apa aku... Benar-benar tidak akan pernah bisa memilikimu seutuhnya?

.

.

.

JUNGKOOK POV

Ini sudah hampir jam sebelas siang, namun Yoongi hyeong maupun Jimin hyeong belum juga terlihat keluar dari kamar Jimin hyeong.

Apa mereka tertidur selama itu?

Atau... Ada hal lain yang mereka lakukan berduaan di dalam sana?

Yaishhhh!

Berbagai pikiran jelek melintas di benakku.

Aku benar-benar bingung... Aku ingin rasanya masuk kesana karena aku juga mencemaskan kondisi Jimin hyeong..

Tapi, aku belum siap melihat Yoongi hyeong yang duduk disebelah Jimin hyeong untuk menjaganya.

Apa yang harus kulakukan sebenarnya?

Apa benar... Yoongi hyeong begitu mencintai Jimin hyeong?

Lalu.. Bagaimana denganku?

Tanpa sadar air mataku menetes.

Tidakkah Yoongi hyeong ... Menyadari semua perasaanku untuknya selama ini?

Atau... Ia sudah menolakku dan berpura-pura tidak tahu?

.

.

.

NAMJOON POV

Sudah hampir tiga jam Jin hyeong kukurung dalam kamarku.

Karena aku takut, jika Jin hyeong menghilang dari pandanganku, Taehyung akan nekat mendatanginya dan menyakiti hatinya.

Betapa tololnya aku! Mengapa aku harus menceritakan pada Taehyung bahwa Jin hyeong masih menyimpan patung itu dalam kamarnya?

"Namjoon a~ Sampai kapan kita akan terus di kamar begini? Aku bosan~" gerutu Jin hyeong yang sedari tadi bermain game dihandphonenya sambil berbaring di kasurku.

"Apa kau siap jika Taehyung menanyakan masalah patung itu padamu?" tanyaku.

Jin hyeong menggelengkan kepalanya. "Aku belum siap menghadapinya... Lagian, mengapa kau ceritakan padanya?" sahut Jin hyeong sambil memajukan bibirnya, menyatakan bahwa ia sedang kesal.

"Mian, hyeong~ Aku hanya berniat menanyakan mengapa V meniduri Jimin, bukannya dirimu... Aku lupa bahwa tidak seharusnya aku mengatakan masalah patung itu..." sahutku dengan wajah penuh rasa bersalah.

Jin hyeong menatapku. "Aku sangat kesal.. Tapi anehnya, aku tidak bisa marah padamu... Karena kau sudah terlalu banyak melindungiku selama ini, Namjoon a~"

Dan tiba-tiba saja aku teringat dengan Jungkook!

Pasti saat ini Jungkook begitu terluka karena mengetahui Yoongi hyeong menjaga Jimin sejak malam tadi.

Apa benar Yoongi hyeong.. Mencintai Jimin?

Haruskah aku ke kamar Jungkook dan menghiburnya? Atau... Sudah seharusnya aku membiarkannya seperti ini agar aku semakin cepat bisa melupakannya?

.

.

.

JIMIN POV

Setelah tangisku mereda, aku menceritakan apa yang kulihat tadi kepada Yoongi hyeong.

Yoongi hyeong menatapku, seperti biasa, datar, tidak ada ekspresi apapun, membuatku jadi bingung membaca situasi sebenarnya.

"Kurasa kau sangat kelelahan sampai kau bermimpi semenyeramkan itu, Jimin a.." sahutnya menghiburku.

Aku menggelengkan kepalaku, berusaha meyakinkah Yoongi hyeong bahwa yang kulihat adalah hal nyata, namun ia tetap berkata ketika ia bangun tidur, cuaca normal-normal saja, tidak gelap dan juga tidak ada apapun dalam kamar itu selain aku dan dia.

"Aku yakin kau hanya kelelahan makanya kau bermimpi seburuk itu.." sahutnya.

Tiba-tiba aku teringat satu hal!

"Ah, hyeong.. Ngomong-ngomong, mengapa kau bisa ada di kamarku? Mengapa kau mengompres keningku? Apa aku demam? Mengapa kau tahu aku tidak enak badan?" tanyaku.

Yoongi hyeong menatapku. "Aku tadinya ingin mengajakmu duduk menemaniku di kebun belakang semalam karena aku tidak bisa tidur... Tapi aku mengetuk pintu kamarmu dan kau tidak juga membukanya, jadi aku mencoba masuk, namun kau sudah tergeletak di lantai... Ngomong-ngomong, mengapa kau pingsan semalam?"

Aku bingung harus berkata apa. "Aku juga tidak tahu, hyeong~ Rasanya dadaku sangat sesak... Seluruh tubuh bagian dalamku terasa panas terbakar, namun tubuh luarku justru berkeringat dingin... Aku juga tidak tahu ada apa denganku.."

"Berisitirahatlah yang cukup seharian ini... Aku yang akan membantu Jungkook merapikan rumah hari ini.." sahutnya, membuatku begitu terharu dengan semua perhatiannya.

Aku segera memeluk tubuh Yoongi hyeong. "Hyeong... Bolehkah kujawab pertanyaanmu sekarang?"

"Uh?" Kudengar suara Yoongi hyeong yang terdengar kebingungan.

Aku melepaskan pelukanku dan menatap tepat ke kedua bola matanya.

"Aku... Juga mencintaimu, hyeong..." sahutku.

Yoongi hyeong membelalakan kedua bola matanya.

Aku menganggukan kepalaku. "Aku serius, hyeong... Aku sudah banyak berpikir akhir-akhir ini, dan aku semakin yakin akan perasaanku.. Saranghae, hyeong~"

CUP!

Sebuah kecupan kilat menempel di bibirku.

Aku tersenyum, dan kini giliranku yang memulai permainan cinta ini.

Aku memajukan wajahku dan memiringkan kepalaku.

Aku memejamkan kedua mataku dan bibirku melumat pelan bibir Yoongi hyeong.

Yoongi hyeong membalas lumatanku, dan kami berciuman untuk waktu yang cukup lama.

Setelah kami mulai kehabisan nafas, kami menyudahi ciuman itu.

"Kalau begitu, mulai detik ini, kau milikku seorang, araseo?" sahutnya sambil tersenyum dan memegang kedua pipiku dengan kedua telapak tangannya.

Aku tersenyum dan menganggukan kepalaku.

"Namun.. Rahasiakan dulu hal ini dari siapapun... Aku akan mencari waktu yang tepat.. Untuk mengatakan pada yang lainnya mengenai hubungan kita... Araseo?" sahut Yoongi hyeong.

Aku menganggukan kepalaku lagi. "Ne~"

.

.

.

TAEHYUNG POV

Sialan!

Yoongi hyeong sialan!

Ia berani-beraninya merebut Jimin dariku?

Aku tadinya berencana hanya mengintip ke kamar Jimin untuk melihat bagaimana keadaan Jimin, namun yang kulihat ketika membuka pelan pintu kamar Jimin justru adalah Jimin dan Yoongi hyeong yang tengah berciuman dengan penuh kenikmatan!

Aku segera menutup pintu kamar itu dan menguping sejenak.

Ternyata benar, Yoongi hyeong bermaksud merahasiakan hal ini dari yang lainnya.

Dan saat itu juga, aku bisa merasakan aura V yang begitu kuat dari dalam tubuhku.

Aku tersenyum. "Saatnya permainan kita mulai, V" sahutku kepada diriku sendiri.

Siapa bilang Yoongi hyeong bisa merebut Jimin dariku?

Dan malam itu, aku tahu V akan melakukan hal itu kepada Jimin dengan sendirinya, tanpa perlu lewat mimpi kali ini.

V mendatangi kamar Jimin tepat pukul 00.01 AM, memunculkan sosok bersayapnya di kamar Jimin, sementara aku bisa melihat semua yang V lakukan hanya dengan memejamkan kedua bola mataku.

V mendatangi Jimin.

Aku bisa melihat ekspresi Jimin yang begitu terkejut dengan kehadiran V yang sangat tiba-tiba dihadapannya.

V, yang sudah terbakar nafsu dan emosi karena Jimin menjadi kekasih Yoongi hyeong, segera menindih tubuh Jimin tanpa basa basi.

V segera mencumbu Jimin dengan ganasnya, sementara Jimin berusaha meronta dan memberontak.

Jimin berkali-kali berusaha mendorong tubuh V, namun kekuatan V tidak akan sanggup diatasi Jimin!

V terus mencumbu Jimin, lidahnya menjalar dari wajah ke leher Jimin, kemudian tangannya mulai menelanjangi tubuh Jimin, dan lidahnya mulai bermain di area tubuh Jimin.

Jimin semakin meronta, dan V semakin terbakar nafsu melihat Jimin meronta seperti itu.

Dan malam itu juga Jimin habis dalam genggaman V yang dipenuhi hawa nafsu dan emosinya itu.

Bukan hanya malam itu, bahkan malam-malam selanjutnya pun V terus meniduri Jimin..

Awalnya, Jimin terus berusaha meronta dan memberontak..

Namun, lama kelamaan, Jimin rasanya mulai tergoda dengan pesona dan aura V.

Karena ketika V berusaha menidurinya untuk keenam kalinya, Jimin dengan pasrah melakukannya. Tidak ada lagi perlawanan, tidak ada pemberontakan...

Dan aku bahkan bisa merasakan, bahwa Jimin mulai merasakan kenikmatan itu!

Kenikmatan ketika berhubungan dengan V.

Cih! Dasar pria munafik...

Awalnya kau begitu keras menolak V karena merasa tubuhmu kini hanya milik Yoongi hyeong seorang, tapi toh akhirnya kau justru sangat menikmati ketika bercinta dengan V...

Dasar si bodoh Park Jimin...

.

.

.

JIMIN POV

Aku terbaring lelah malam itu di atas kasurku.

Tubuhku masih telanjang bulat, tanpa busana sama sekali, tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuhku.

Tubuhku dibasahi keringat, namun entah mengapa aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.. Sangat luar biasa...

Sebuah kenikmatan yang memabukkanku... Kenikmatan yang tak pernah kurasakan sebelumnya..

Dan kenikmatan itu justru kudapatkan setelah bercinta dengan sosok yang tak kumengerti itu apa ataupun itu siapa...

Sosok bersayap yang menyeramkan itu, awalnya membuatku begitu takut ketika ia memaksaku berhubungan dengannya.

Namun entah mengapa, semakin kesini aku justru merasakan kenikmatan ketika berhubungan dengannya.

Dan ini sudah kedelapan kalinya aku berhubungan dengan sosok bersayap hitam itu.

Dan tentu saja! Aku merahasiakan ini semua dari Yoongi hyeong!

Mana mungkin aku mengatakan kepada kekasihku bahwa aku menikmati bercinta dengan sosok itu?

Aku akan melukai perasaan Yoongi hyeong!

Namun, aku tidak bisa menolak sosok itu.. Aku tidak bisa menolak jika ia mengajakku bercinta... Aku selalu berusaha lari dan menghindarinya, namun aku tidak bisa menolaknya...

Dan aku merasa... Aku mulai terjebak dalam sebuah kebohongan.

I'm caught in a lie..

Dan tiba-tiba sebuah lagu seolah terputar di telingaku.

Sebuah lagu dengan suaraku yang menyanyikan lagu itu.

Mengapa bisa suaraku yang terdengar sementara aku bahkan tidak tahu lagu apa itu!

Apakah suara itu, suara isi hatiku? Batinku kah yang menyanyikannya?

"Tell me
With your sweet smile
Tell me
Tell me like you're whispering into my ears
Don't be like a prey
Be Smooth like a like a snake
I want to escape but

Ah woo woo
Get away away away from me
Get away away from me
Ah woo woo
Whatever it takes, save me, me
Save me

It keeps happening even though I run away
I'm caught in a lie

Caught in a lie
Find the me that was innocent
I can't free myself from this lie
Give me back my laughter

Caught in a lie
Take me out of his hell
I can't free myself from this pain
Save the me who's being punished

Want me
The me who has lost the way
Want me
Like always, I

I feel so far away
You always come my way
I repeat again

Ah woo woo
Get away away away from me
Get away away from me
Ah woo woo
Whatever it takes, save me, me
Save me

It keeps happening even though I run away
I'm caught in a lie

Caught in a lie
Find the me that was innocent
I can't free myself from this lie
Give me back my laughter

Caught in a lie
Take me out of his hell
I can't free myself from this pain
Save the me who's being punished

I'm still the same me
The me from before is still here but
The lie that's gotten too big
Is trying to swallow me up

Caught in a lie
Find the me that was innocent
I can't free myself from this lie
Give me back my laughter

Caught in a lie
Take me out of his hell
I can't free myself from this pain
Save the me who's being punished
"

Dan aku tersentak mendengar liriknya!

Seolah menggambarkan betapa aku terjebak dalam semua kebohonganku kepada Yoongi hyeong... Menggambarkan diriku yang tak bisa lepas dari nafsu berhubungan dengan sosok bersayap itu dan terus membohongi Yoongi hyeong mengenai hal ini...

It keeps happening even though I run away... I'm caught in a lie...

Caught in a lie... Find the me that was innocent... I can't free myself from this lie... Give me back my laughter...

Caught in a lie... Take me out of his hell... I can't free myself from this pain... Save the me who's being punished...

.

-TBC-


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top