CHAPTER 2
Title: BANGTAN BLOODY SCHOOL
Cast: Jin, Namjoon, Jungkook, Taehyung, Jimin, Hoseok, Yoongi - #NamJin #YoonMin #VHope FF
Lenght: Mini Chapter
Rating: 15+
Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]
CHAPTER 2
.
OKTOBER 2016
"Pagi..." sahut Yoongi dengan wajah masih mengantuknya ketika ikut bergabung dengan kelima sahabatnya di kantin dorm.
Bangtan School adalah sebuah sekolahan elit yang memiliki kualitas terbaik di Korea Selatan.
Satu-satunya kekurangannya adalah tidak adanya CCTV di sekolah itu, dengan alasan bahwa privacy setiap siswa harus terjaga dengan baik dan tidak boleh ada CCTV yang membebankan para siswa dengan pengawasan ketat.
Mereka mewajibkan semua siswanya tinggal di dorm agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sangat efektif.
Mereka hanya diijinkan mendapat kunjungan orang tua di hari Minggu pagi hingga sore.
Sementara mereka hanya diijinkan pulang ke rumah untuk berlibur selama satu minggu hanya pada perayaan Chuseok.
Untuk tanggal merah perayaan hari besar lainnya mereka hanya diijinkan pulang ke rumah dari pagi sampai sore dan sebelum jam enam sore sudah harus kembali ke dorm.
"Kau tidur jam berapa semalam, hyeong?" tanya Jimin.
"Jam dua pagi... Hoahhhhmmm..." sahut Yoongi sambil menguap.
"Nonton yadong? Makanya kau tidur selarut itu?" tanya Namjoon.
TOK!
Pukulan mendarat di kepala Namjoon.
"Yoongi hyeong tidak suka menonton begituan, Namjoon ah~ Memangnya kau? Aigoo~" sahut Hoseok setelah memukul kepala Namjoon.
"Kau juga sering ikut nonton denganku, yaishhh~" gerutu Namjoon.
Membuat keempat sahabatnya tertawa.
"Lalu mengapa kau tidur terlambat semalam, hyeong?" tanya Taehyung.
Yoongi menatap Taehyung. "Bukan urusanmu..."
Taehyung mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan jawaban Yoongi.
"Jangan galak-galak padanya.. Bagaimana jika sifat bipolarnya kambuh? Aigoo~ Aku malas meladeninya jika fase depresinya kumat..." sahut Jin sambil menatap Yoongi.
"Hyeooooong..." gerutu Taehyung sambil menatap Jin, membuat kelima sahabatnya tertawa melihat ekspresi di wajah Taehyung.
"Pasti kau habis menelpon saudara kembar kesayanganmu itu hingga larut malam, ya kan? Min Yoonji noona..." sahut Jimin sambil tersenyum menatap Yoongi.
"Mengapa kau bisa tahu?" tanya Yoongi.
"Kau kan selalu berkata, satu-satunya yang kau rindukan setelah tinggal di dorm ini hanyalah Yoonji, kembaranmu itu..." sahut Jin.
"Aku hanya terbiasa selalu bersamanya... Jadi aneh rasanya tinggal terpisah begini.." sahut Yoongi.
"Yoonji noona sangat manis, dan kalian kembar.. Tapi mengapa kau sama sekali tidak ada manis-manisnya, hyeong?" tanya Namjoon.
"Majjayo! Yoonji noona sangat manis, lalu mengapa kau sama sekali tidak ada manis-manisnya?" sahut Taehyung.
"Yaishhh... Tutup mulut kalian.." gerutu Yoongi sambil berpura-pura kesal.
Keenam sahabat ini memang terkenal sebagai kelompok paling solid di Bangtan School, padahal mereka baru saling mengenal dua bulan yang lalu.
Mereka berenam sama-sama siswa pindahan dari luar kota dan menjadi siswa baru di Bangtan School dua bulan yang lalu.
Awal mereka menjadi sangat dekat adalah, karena mereka sama-sama ditempatkan di kelas unggulan. 3-1, 2-1, dan 1-1. Dan mereka mendapatkan kamar berdampingan di dorm.
Mereka menempati kamar yang berada di lantai enam dorm.
Jin sekamar dengan Yoongi di kamar 1306, Namjoon sekamar dengan Hoseok di kamar 1307 yang letaknya tepat berhadapan dengan kamar Jin dan Yoongi, sementara Taehyung sekamar dengan Jimin di kamar 1308 yang letaknya tepat di sebelah kanan kamar Jin dan Yoongi.
Dan pertama kali mereka menjadi sangat dekat adalah...
Karena mereka...
Sama - sama menyaksikan penampakan sosok itu disana.
Di lorong yang berada di depan kamar mereka.
.
.
.
2 MONTHS AGO, AGUSTUS 2016
"Namaku Kim Seokjin.. Panggil saja Jin... Aku rasa aku setahun lebih tua darimu, karena aku pernah sakit parah dan tinggal kelas selama setahun..." sahut Jin ketika ia masuk ke dalam kamarnya dan menemui Yoongi sedang merapikan pakaiannya ke dalam lemari di kamar dorm.
Yoongi menoleh ke arah Jin dan menganggukan kepalanya untuk menyapa.
"Kenalkan, aku Min Yoongi, panggil saja Yoongi..." sahut Yoongi.
"Kau juga siswa baru disini kan? Kudengar ada empat siswa baru lainnya..." sahut Jin.
"Aku tadi berpapasan dengan dua siswa baru yang akan menempati kamar di depan kamar kita... Mereka siswa kelas dua..." sahut Yoongi.
Dan tak lama kemudian terdengar suara ribut-ribut di depan kamar mereka.
"Mengapa aku harus bertemu denganmu lagi, imma?" gerutu Jimin sambil membawa dua buah koper.
Satu koper miliknya, satu koper milik Taehyung, teman sekamarnya.
"Apa kita memang ditakdirkan berjodoh? Hehehe~" sahut Taehyung dengan nada cerianya, bahagia karena bertemu teman lamanya, dan bahagia karena Jimin kalah adu suit dengannya sampai Jimin harus membawakan koper milik Taehyung juga.
Jimin dan Taehyung ternyata sudah saling mengenal sejak kecil, karena mereka sama-sama siswa pindahan dari Daegu dan Busan ke sebuah sekolah dasar swasta di Seoul.
Namun, ketika mereka lulus dari sekolah dasar, Jimin melanjutkan ke sebuah SMP ternama di Seoul, sementara Taehyung harus melanjutkan pelajarannya di sebuah SMP ternama di Daegu, dan mereka pun akhirnya berpisah.
Dan pagi itu mereka dengan ajaibnya bertemu di ruang tata usaha Bangtan School sebagai siswa baru kelas 1 SMA disana.
Jin keluar dari kamarnya untuk melihat siapa yang berisik di depan kamarnya, dan berpapasan dengan Jimin dan Taehyung.
"Ah.. Kalian siswa baru lainnya?" tanya Jin, menyapa kedua bocah dihadapannya itu.
"Iya... Kurasa kau juga baru pindah kesini ya? Karena tadi aku melihatmu di ruang tata usaha juga..." sahut Jimin.
"Betul.. Aku dan teman sekamarku siswa pindahan dan baru saja pindah kesini..." sahut Jin.
"Salam kenal kalau begitu.." sahut Taehyung.
"Kalian di kamar nomor berapa?" tanya Jin.
"1308... Tepat disebelahmu..." sahut Jimin sambil tersenyum.
"Ah, jinjja? Baguslah kalau aku dikelilingi para siswa baru juga... Aku agak takut menjadi siswa pindahan, takut sulit mendapat teman dan beradaptasi, jadi aku bersyukur punya beberapa teman siswa pindahan juga..." sahut Jin sambil tersenyum.
Jimin dan Taehyung tersenyum.
"Kalian kelas berapa ngomong-ngomong?" tanya Yoongi, yang baru saja keluar dari kamarnya dan ikut menghampiri ketiga bocah itu.
"Ah.. Ini teman sekamarku yang kubilang barusan..." sahut Jin berusaha memperkenalkan Yoongi kepada Jimin dan Taehyung.
"Ah... Salam kenal..." sahut Jimin menyapa Yoongi.
"Kami kelas 1-1... Kalian?" tanya Taehyung.
"1-1? Whoaaaa~ Kalian masih kecil rupanya? Kami kelas 3-1..." sahut Yoongi dengan gaya coolnya.
"3-1? Ah... Sunbaenim..." Jimin langsung membungkukan badannya dan menepuk bahu Taehyung agar ikut membungkuk dengannya memberi salam kepada sunbae mereka.
"Ada apa ini?" tanya Namjoon dan Hoseok yang keluar dari kamar mereka karena mendengar suara ramai di depan kamar mereka.
Mereka berenam pun akhirnya berkenalan semua.
Seminggu berlalu dengan cepat dan tenang.
Jin dan Yoongi mulai semakin dekat, begitupun dengan Namjoon dan Hoseok.
Jimin dan Taehyung? Tak usah ditanya! Mereka terus bernostalgia akan masa kecil mereka dan selalu membuat suasana di lantai enam dorm itu menjadi ramai karena mereka berdua sangat berisik.
Lantai enam dorm itu terbilang cukup sepi.
Dari sepuluh kamar yang ada disana, hanya ada lima kamar yang ditempati.
Tiga kamar yang ditempati keenam bocah itu, dan 2 kamar lainnya yang ditempati oleh siswa kelas 2-3 dan 2-4 yang berada di ujung lorong.
Kamar 1301 dihuni oleh dua siswa kelas 3-3 bernama Do Kyungsoo dan Gong Chansik, sementara kamar 1302 dihuni oleh dua siswa kelas 2-4 bernama Kim Jongin dan Im Jaebum.
Namun, karena keempat siswa itu sudah bersekolah cukup lama disana, keenam bocah ini agak takut mendekati keempat teman selantai mereka itu.
Jadi, terkadang mereka hanya saling menyapa diantara mereka berenam saja, dan malam itu adalah malam yang membuat mereka jadi semakin akrab satu sama lain.
Karena mereka berenam.. Sama-sama melihat penampakan itu.
Malam itu mereka baru saja selesai makan malam bersama di kantin dorm, dan memutuskan mencari udara segar sejenak di kebun sekolah yang berada tepat di depan gedung dorm mereka.
Mereka bertukar cerita mengenai bagaimana rasanya menjadi siswa baru di kelas mereka selama seminggu yang telah berjalan, dan tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Kita harus segera ke kamar! Dengar-dengar setiap jam setengah sebelas malam, guru piket akan berkeliling untuk mengecek apa masih ada siwa yang belum tertidur..." sahut Namjoon.
"Ah, majjayo!" sahut Jin.
"Kajja... Saatnya kembali ke kamar..." sahut Hoseok.
Dan mereka berenam pun menaiki lift yang ada di lantai satu.
Namun anehnya, saat itu liftnya sama sekali tidak mau terbuka walau mereka sudah menekan tombol liftnya.
Jadi mereka memutuskan segera berlari menaiki tangga hingga ke lantai enam sebelum dipergoki sang guru piket.
Dan ketika mereka mulai menaiki anak-anak tangga, suasana terasa sangat sepi dan cukup gelap.
Memang sebenarnya paling lambat jam setengah sepuluh malam, semua siswa seharusnya sudah masuk ke dalam kamar mereka, karena jam sepuluh malam lampu lorong dorm semua akan dimatikan, dan semua siswa sudah wajb berada di kamarnya untuk tidur.
"Yoongi ah... Mengapa suasananya menyeramkan begini?" bisik Jin sambil mencengkram lengan Yoongi, meminta Yoongi menggandenganya karena Jin mulai merasa ketakutan.
"Namjoon ah~ Aku takut..." bisik Hoseok sambil bersembunyi di belakang punggung Namjoon dan mencengkram erat kaos yang dipakai Namjoon.
"Kau tidak takut, Jimin ah?" goda Taehyung.
Taehyung tahu betul Jimin juga sebenarnya penakut, tapi Jimin selalu berusaha terlihat kuat.
"Aku? Takut? Hah! Ada-ada saja..." sahut Jimin, padahal detak jantungnya sudah berdegup kencang karena ketakutan.
Mereka berjalan pelan-pelan agar suara langkah kaki mereka tidak terdengar.
Namun, di lantai empat, tiba-tiba saja terdengar sebuah suara wanita yang tengah menangis, padahal Bangtan School adalah sekolah khusus pria!
"Eomma!" Jin dan Hoseok berteriak karena ketakutan, sementara Jimin langsung mencengkram lengan Taehyung karena ketakutan.
Mereka berenam segera berlari agar bisa segera sampai ke lantai enam...
Dan tiba-tiba saja, tepat ketika mereka sampai di lantai enam.
Mereka melihat penampakan itu.
Tepat di depan kamar Jimin dan Taehyung.
Seorang pria yang menggunakan seragam SMP, tengah berdiri disana, membelakangi mereka berenam.
"Anak... SMP... Darimana? Mengapa ada anak SMP... Di dorm kita?" bisik Yoongi.
Mereka berenam kebingungan, dan Yoongi yang cuek dan tidak merasa takut itu terus berjalan, begitu juga dengan Taehyung, sementara keempat sahabatnya membeku di ujung tangga tidak berani mendekat.
Dan tiba-tiba saja anak SMP itu membalikkan tubuhnya menghadap ke mereka berenam.
Membuat Jin dan Hoseok berteriak sekencang-kencangnya.
Membuat Jimin merasa sesak nafas beberapa saat lamanya.
Membuat Namjoon, Yoongi, dan Taehyung membelalakan kedua bola mata mereka.
Wajah anak SMP itu terlihat sangat pucat. Darah mengalir dari ujung kepalanya, membasahi wajah sebelah kirinya dengan darah segar.
Air mata berwarna kehijauan menetes keluar dari mata kanannya.
Dan ia tersenyum dengan seringai mengerikan ke arah mereka berenam.
Sementara sekujur tubuhnya dipenuhi luka sayatan yang mengalirkan darah.
.
-TBC-
OKE, karena masih chapter pembuka, masih saya bikin agak singkat ya FF nya :)
Silakan ditunggu kelanjutannya :)
Btw, kenapa tiba-tiba Min Yoonji nongol disini? Cuma buat hiburan selingan gara2 nonton Run! BTS eps 11 wkwkw XD jadi kedepannya Yoonji tidak akan dibahas lagi ya XD anyway, saya ngerasa Yoonji noona/? cantik bgt, cocok jd member girlband tuh :*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top