CHAPTER 14

Title: BANGTAN BLOODY SCHOOL

Cast: Jin, Namjoon, Jungkook, Taehyung, Jimin, Hoseok, Yoongi - #NamJin #YoonMin #VHope FF

Lenght: Mini Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

CHAPTER 14

.

17 OKTOBER 2016

Tak terasa seminggu sudah berlalu.

Senin pagi itu cuaca sangat tidak mendukung untuk belajar.

Hujan sejak Minggu malam tidak juga kunjung berhenti sampai Senin pagi, membuat para siswa merasa sangat mengantuk dan malas untuk belajar.

Selama seminggu itu, keadaan Bangtan School berjalan dengan cukup aman dan tidak ada lagi kejadian bunuh diri selama seminggu itu.

Namun, tetap saja keenam bocah itu sering melihat penampakan-penampakan mengerikan setiap mereka ke toilet sendirian pada jam pelajaran.

"Monday is my day!" sahut Namjoon dengan penuh semangat sambil membawa nampan berisi sarapannya pagi itu.

"Cih... I hate monday..." gerutu Taehyung yang sudah terlebih dulu duduk di meja dan bersiap menyantap sarapannya.

"Eric-ssaem... Entah mengapa aku masih saja curiga padanya... Mengenai gosip yang beredar.. Mengenai semua kejadian bunuh diri yang ada..." sahut Jimin sambil mulai menyendok makanan di nampannya untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Aku rasa aku harus segera membunuhmu, hyeong.." gerutu Hoseok sambil menendangi betis Yoongi. Kedua tangan Hoseok dan Yoongi juga tengah memegang nampan berisi sarapan mereka.

Yoongi tertawa sambil menarik kursi dan duduk disamping Jimin.

"Waeyo, Hoseok ah?" tanya Namjoon yang sudah duduk disamping Taehyung.

"Yoongi meletakkan kecoa karet itu di samping nampan Hoseok ketika Hoseok sedang ingin mengambil nasi barusan... Hahaha..." sahut Jin yang ikut bergabung di meja itu, tentu saja ia menarik kursi yang ada disamping kanan Namjoon, karena kursi disamping kiri Namjoon sudah diduduki Taehyung.

"Kalian harus melihat reaksinya! Reaksi terkejutnya selalu menjadi pembuka hari yang indah.." sahut Yoongi sambil tertawa kecil, mengejek Hoseok.

"Yaishhhh..." gerutu Hoseok sambil duduk di sebelah kanan Jimin, di kursi yang ada tepat berseberangan dengan kursi Taehyung.

"Aku belum mengerjakan tugas sastra inggrisku..." sahut Taehyung dengan ekspresi tanpa rasa bersalah.

"Yaaa~ Jinjja? Bagaimana jika kau dihukum Eric-ssaem?" tanya Hoseok.

"Jimin tidak memberikanku contekan.." sahut Taehyung dengan santainya.

"Cih.. Aku saja kesulitan mengerjakannya, imma.." gerutu Jimin.

"Mana tugasmu? Aku rasa aku hanya butuh waktu sepuluh menit untuk menyelesaikannya.." sahut Namjoon sambil menatap Taehyung.

"Neo jinjja jjang, hyeong!" sahut Taehyung sambil mengacungkan ibu jari kanannya ke arah Namjoon, lalu ia segera mengeluarkan bukunya dari dalam tas dan menyerahkan buku itu kepada Namjoon.

"Habiskan dulu makananmu.." sahut Jin kepada Namjoon.

Yoongi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat-sahabatnya.

.

.

.

Jam pelajaran pagi itu dimulai.

Eric-ssaem berjalan masuk ke dalam kelas 1-1, membuat Jimin mulai menggerutu karena pelajaran menyebalkan itu akan dimulai, sementara perhatian Taehyung kembali fokus, bukan ke pelajaran yang diajarkan, namun ia terus memperhatikan semua gerak gerik Eric-ssaem.

Dan tiba-tiba Taehyung teringat semua kejadian di lab kimia waktu itu.

Ketika hantu bernama Jeon Jungkook itu menemuinya, dan tiba-tiba menghilang karena kedatangan Eric-ssaem yang sangat tiba-tiba.

"Jeon.. Jung.. Kook... Yaish! Aku nyaris melupakan nama hantu bocah SMP itu! Aku harus mulai mencari tahu mengenai siapa Jeon Jungkook sebenarnya..." gumam batin Taehyung sambil terus menatap Eric-ssaem yang tengah menerangkan pelajaran di depan kelas.

Jimin berusaha menutupi mulutnya. Ini sudah keenam kalinya ia menguap karena mengantuk.

"Jimin-haksaeng... Apa kau kurang tidur?" sahut Eric-ssaem yang menyadari bahwa Jimin sudah berkali-kali menguap di kelasnya.

"Mianhae, ssaem.." sahut Jimin.

Eric-ssaem meletakkan buku yang dipegangnya di meja, lalu menatap semua murid di kelas 1-1.

"Apa pelajaran yang kuajarkan membosankan? Apa caraku mengajar membuat kalian mengantuk?" tanya Eric-ssaem tiba-tiba.

"Aniya, ssaem..." sahut seluruh siswa di kelas 1-1 itu.

"Aku hanya ingin membuat kalian lebih cerdas lagi... Jadi, walau aku tahu pelajaran sastra inggris ini cukup sulit, belajarlah dengan sebaik-baiknya... Ini semua demi masa depan kalian, araseo?" sahut Eric-ssaem.

"Ne, saaem!" sahut seluruh siswa di kelas 1-1 itu serentak.

Dan tiba-tiba saja, Taehyung bisa melihat sosok itu... Hanya Taehyung yang bisa melihatnya kali ini...

Sang hantu bernama Jeon Jungkook, dengan wajah yang dipenuhi darah dan sayatan luka di sekujur tubuhnya.

Berdiri, tepat di samping Eric-ssaem, dengan ekspresi wajah yang tak bisa dijelaskan apa artinya.

Hantu bernama Jungkook itu menatap ke arah Eric-ssaem dengan tatapan menyedihkan, seolah ingin menangis.

Dan hanya Taehyung yang bisa melihatnya saat itu.

Sementara Jimin hanya bisa merasakan auranya.

"Taehyung ah, kenapa sekujur tubuhku tiba-tiba terasa sangat dingin?" bisik Jimin kepada Taehyung.

"Kau tak melihatnya? Di samping Eric-ssaem..." bisik Taehyung.

"Ada apa? Aku tak melihat apa-apa.." bisik Jimin.

"Hantu SMP itu... Berdiri disana... Tepat disamping Eric-ssaem.." bisik Taehyung.

Muka Jimin pucat seketika. "Jinjja, Taehyung ah?" bisik Jimin.

Taehyung menganggukan kepalanya, membuat Jimin merasa sangat ketakutan.

Dan bel tanda pelajaran berakhir pun berbunyi.

Sosok Jungkook ikut menghilang bersamaan dengan berderingnya bel.

"Ia sudah menghilang.." sahut Taehyung, membuat Jimin menghembuskan nafasnya.

"Untunglah aku tak melihatnya.." sahut Jimin.

.

.

.

Namjoon segera berjalan ke toilet ketika bel pergantian mata pelajaran berbunyi.

Ketika Namjoon berjalan masuk, dua siswa berjalan keluar dari dalam toilet.

Namjoon masuk ke dalam toilet, dan toilet itu dalam keadaan kosong.

Namjoon masuk ke bilik toilet yang berada di tengah, dan tiba-tiba saja suara keran air dibuka terdengar.

"Apa ada yang masuk?" gumam Namjoon sambil menurunkan resleting celananya.

Dan tiba-tiba saja lampu toilet berkedip-kedip.

Nyala.

Mati.

Nyala.

Mati.

"Yaish... Mereka mulai mengganggu lagi?" gerutu Namjoon.

Namjoon segera meresleting celananya setelah selesai buang air, dan ia membuka pintu bilik kamar mandi.

Dan benar saja, tak lama kemudian sesosok hantu yang cukup mengerikan muncul tepat dihadapannya.

Sesosok hantu mengenakan seragam SMA Bangtan School.

Wajahnya penuh dengan luka bakar, seperti habis disundut oleh ujung puntung rokok berkali-kali.

Kedua pipinya juga lebam kebiruan seperti habis dihajar tanpa ampun.

Sementara darah mengalir keluar dari perutnya, dan sebilah pisau yang cukup besar masih menancap di perut hantu itu.

Hantu dengan sosok menyeramkan itu menatap ke arah Namjoon, membuat Namjoon berteriak kecil karena terkejut. "Kyaaa!"

Hawa dalam toilet itu seketika sangat dingin. Sekujur tubuh Namjoon terasa menggigil dan membeku.

Hantu itu terus menatapnya dan menghampirinya.

Kedua kaki Namjoon rasanya kaku dan tidak bisa digerakan.

Namjoon ingin meminta tolong namun suaranya tidak bisa keluar.

Hantu itu semakin mendekat ke arah Namjoon dengan tatapan seolah ingin membunuh Namjoon, dan tiba-tiba saja dari kejauhan terdengar suara Woobin-ssaem tengah berbincang-bincang dengan Eric-ssaem.

Dan sosok itu segera menghilang. Kaki Namjoon kembali dapat digerakan.

Namjoon menghela nafas dan tak lama kemudian Woobin-ssaem dan Eric-ssaem berjalan masuk ke dalam toilet.

"Annyeong, haksaeng!" sapa Woobin-ssaem dengan gaya coolnya, menyapa Namjoon yang masih berdiri tercengang di depan bilik tengah toilet.

Eric-ssaem menatap dengan tatapan sedikit bingung melihat ekspresi kaget di wajah Namjoon. "Kau kenapa, haksaeng?"

Namjoon segera menggelengkan kepalanya. "A.. Aniya... Gwenchana, ssaem..."

Woobin-ssaem juga menatap ke arah Namjoon sambil memiringkan kepalanya.

Namjoon segera mencuci tangannya di wastafel lalu segera berjalan menuju kelasnya karena sebentar lagi pelajaran Eric-ssaem di kelasnya akan dimulai.

.

.

.

Kelas sastra inggris di kelas 2-1 dimulai.

Namjoon tentu saja sudah sangat bersemangat untuk memulai pelajaran favoritnya, sementara Hoseok mulai merasa hawa mengantuk menjalari tubuhnya.

Eric-ssaem mulai menerangkan mata pelajaran di depan kelas, dan tentu saja hanya Namjoon yang serius mendengarkan apa yang dijelaskan Eric-ssaem di kelas itu, karena para siswa lainnya juga membenci mata pelajaran sastra inggris karena mata pelajaran itu dianggap cukup sulit untuk dipelajari.

Di tengah pelajaran, Namjoon tiba-tiba bisa melihat sosok bocah SMP bernama Jungkook itu, berdiri tepat disamping Eric-ssaem!

Dengan wajahnya yang berlumuran darah, dan sekujur tubuhnya yang dipenuhi sayatan dan luka.

Tengah menatap dengan tatapan yang aneh ke arah Eric-ssaem..

Dan kali ini hanya Namjoon yang bisa melihatnya!

"Hoseok ah.. Apa kau melihat hantu bocah SMP itu disamping Eric-ssaem?" bisik Namjoon.

Hoseok melihat ke arah papan tulis dan tidak melihat apapun disana selain sosok Eric-ssaem yang sedang menerangkan.

"Tidak ada apa-apa, Namjoon ah~ Memang kau melihat ada sosok hantu menyeramkan itu?" tanya Hoseok sambil berbisik.

Namjoon menganggukan kepalanya.

Dan wajah Hoseok menjadi sangat pucat, ketakutan.

"Apa... Yang dilakukannya disana?" bisik Hoseok sambil ketakutan.

"Molla..." bisik Namjoon.

"Kau.. Tidak takut, Namjoon ah?" bisik Hoseok lagi.

Namjoon menggelengkan kepalanya. 'Tidak... Dan kali ini aku bisa melihat nama yang tertera di bajunya..."

"Jin.. Jinjja?" bisik Hoseok.

Namjoon menganggukan kepalanya. "Jeon.. Jung... Kook..."

Wajah Hoseok semakin pucat. "Siapa hantu itu sebenarnya? Mengapa ia yang bukan siswa Bangtan School justru menghantui sekolah kita ini?"

"Kalian berdua disana.. Apa yang kalian bicarakan di tengah pelajaranku?" tegur Eric-ssaem ketika menyadari bahwa Namjoon dan Hoseok tengah berbisik-bisik.

"Uh?" Hoseok semakin pucat, karena masalah penampakan Jungkook, dan juga teguran Eric-ssaem.

"Hoseok menanyakan beberapa hal yang tidak dimengertinya dan aku berusaha menjelaskan padanya, ssaem.." sahut Namjoon dengan penuh percaya diri.

"Araseo... Mari kita lanjutkan pelajaran kita..." sahut Eric-ssaem. "Hoseok-haksaeng, kalau ada yang tidak kau megerti, kau bisa bertanya langsung padaku, araseo?"

"Ne, ssaem.." sahut Hoseok.

Eric-ssaem kembali fokus menerangkan pelajaran yang sedang diajarkannya itu.

"Huft..." sahut Hoseok dan Namjoon berbarengan.

Dan saat itu juga sosok Jungkook menghilang dari samping Eric-ssaem.

"Apa yang ingin disampaikannya padaku sebenarnya? Apa ia mengganggu kami... Karena ada yang ingin disampaikannya?" gumam batin Namjoon.

.

.

.

Jam makan siang tiba.

Keenam bocah itu sudah berkumpul di meja kantin untuk memulai makan siang mereka.

"Yaaaa, apa kalian tahu? Tadi di kelas Eric-ssaem, Namjoon bilang ia melihat penampakan hantu bocah SMP itu!" sahut Hoseok.

"Ah jinjja?" Jimin membelalakan kedua bola matanya.

Hoseok menganggukan kepalanya. "Aku tak melihatnya, tapi Namjoon bilang ia melihatnya..."

"Masalahnya, tadi di kelasku, Taehyung juga melihatnya! Tapi aku tidak melihat apa-apa... Ya kan, Taehyung ah?" sahut Jimin.

Taehyung menganggukan kepalanya sambil mengunyah makanan yang memenuhi mulutnya.

"Kau juga melihatnya?" tanya Namjoon kepada Taehyung.

"Yaishhhhhhhh~ Mengapa siang-siang begini kalian menceritakan hal menyeramkan lagi?" gerutu Jin, yang paling penakut diantara mereka berenam.

"Mengapa kalian bisa melihatnya sementara yang lain tidak?" sahut Yoongi sambil mengernyitkan keningnya.

"Molla..." sahut Taehyung sambil memotong sosis di nampannya dan bersiap memasukkan sosis itu ke mulutnya.

"Aku bahkan melihat penampakan yang mengerikan juga tadi di toilet.. Ketika pergantian jam pelajaran..." sahut Namjoon lagi.

"Jinjja?" Jin menatap Namjoon.

Namjoon menganggukan kepalanya dan menceritakan mengenai penampakan mengerikan yang dilihatnya di kamar mandi tadi.

"Dan sosok itu tiba-tiba menghilang ketika suara Eric-ssaem dan Woobin-ssaem terdengar..." sahut Namjoon.

"Aku akan pingsan jika aku yang melihatnya, Namjoon ah..." sahut Jin dan Hoseok berbarengan.

"Dan Namjoon bilang ia kali ini ia bisa membaca dengan jelas nama yang terrtera di baju seragam itu..." sahut Hoseok.

"Jeon.. Jung... Kook..." sahut Yoongi dengan ekspresi datar di wajahnya.

Namjoon dan Hoseok menatap Yoongi dengan penuh keterkejutan.

Sementara Taehyung mengernyitkan keningnya sambil menatap Yoongi.

"Kau sudah mengetahuinya, hyeong?" tanya Hoseok dan Namjoon berbarengan.

Yoongi menganggukan kepalanya. "Sudah sejak beberapa hari yang lalu..."

Jimin menatap dengan penuh tanda tanya ke arah Yoongi, sementara Jin terus terbatuk, tersedak makanan yang ada di tenggorokannya.

"Gwenchana?" tanya Namjoon sambil menyodorkan segelas air minum kepada Jin.

"Hyeong... Kalau kau tahu sejak lama, mengapa kau baru menceritakannya pada kami?" tanya Jimin.

"Ada alasan yang kuat mengapa aku belum memberitahu pada kalian.." sahut Yoongi.

"Karena kau... Ingin mencari tahu mengenai peristiwa kematian bocah SMP itu.. Secara diam-diam?" tanya Taehyung sambil menatap tajam ke arah Yoongi.

"Mengapa harus secara diam-diam?" tanya Jin sambil menatap Yoongi.

Dan ternyata, pembicaraan mereka didengar oleh seseorang yang duduk di meja yang ada tepat di belakang meja keenam bocah itu.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top