CHAPTER 13

Title: BANGTAN BLOODY SCHOOL

Cast: Jin, Namjoon, Jungkook, Taehyung, Jimin, Hoseok, Yoongi - #NamJin #YoonMin #VHope FF

Lenght: Mini Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

CHAPTER 13

.

9 OKTOBER 2016

Dan Yoongi langsung menahan nafas melihat apa yang kini ada dihadapannya.

Kerumunan para siswa yang tengah menangis dan menutup mata mereka.

Firasat Yoongi mulai tidak enak.

Yoongi berjalan menyusup diantara kerumunan para siswa itu.

Dan kini tepat dihadapannya.

Terlihat sangat jelas.

Tubuh Gong Chansik... Terkapar di aspal yang ada di tepi lapangan sepak bola itu.

Dengan darah membanjiri sekujur tubuhnya.

Dan kepalanya hancur...

Yoongi membelalakan kedua bola matanya.

Dan terdengar tak jauh dari tempat Yoongi berdiri, suara tangisan Jin dan Hoseok.

Yoongi segera berjalan menuju kelima sahabatnya yang berada tak jauh dari tempat mayat Chansik terkapar.

Jin tengah menangis dalam pelukan Namjoon, begitu juga Hoseok yang tengah menangis dalam pelukan Taehyung.

Jimin terlihat tengah menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk menahan tangisnya.

Yoongi segera menggenggam tangan Jimin, membuat Jimin sedikit terkejut dengan kehadiran Yoongi yang tiba-tiba itu disampingnya.

"Ada apa?" tanya Yoongi.

"Barusan saja Chansik sunbae terlihat loncat dari atap gedung utama..." sahut Taehyung sambil menatap Yoongi.

"Loncat dari atap gedung utama?" Yoongi memicingkan matanya.

Namjoon menganggukan kepalanya.

Dan tak lama kemudian pihak kepolisian kembali mendatangi gedung Bangtan School untuk melakukan penyelidikan.

.

.

.

Do Kyungsoo, teman sekamar Gong Chansik, terus menangis.

Ketakutan karena melihat roommatenya meninggal dengan tragis seperti itu, dan juga tidak menyangka bahwa roommatenya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Lee Hongbin, salah satu sahabat dekat Gong Chansik, juga terus menangis, tidak bisa menerima kenyataan sahabat baiknya meninggal dengan mengenaskan seperti itu.

Sementara aura wajah Taehyung kembali berubah.

Keenam bocah itu dan semua siswa dikumpulkan untuk menunggu di dalam gedung olahraga indoor selama penyelidikan dari pihak kepolisian berlangsung.

Jin dan Hoseok masih terus menangis dalam pelukan kekasih mereka masing-masing, dan Jimin juga mulai tidak tahan menahan air matanya dan mulai menangis, sementara tangan Yoongi terus menggenggam tangan Jimin untuk menguatkannya.

"Ada yang tidak masuk akal... Mengapa satu per satu siswa disini mulai menjadi korban juga?" sahut Taehyung.

"Apa memang kejadian seperti ini sudah dari dulu ada? Atau baru akhir-akhir ini saja?" tanya Namjoon.

"Kita sama-sama baru pindah kesini dua bulan yang lalu jadi kita sama sekali tidak tahu apa-apa.." sahut Yoongi.

"Akan kutanyakan pada Sungjae, mungkin ia tahu sesuatu..." sahut Taehyung.

"Kau bodoh atau apa? Sungjae kan sekelas denganmu, sama-sama kelas satu, jadi ia baru masuk kesini di bulan juli kemarin, imma..." sahut Yoongi.

"Ah! Majjayo..." Taehyung lupa bahwa semua siswa kelas 1 baru bergabung di Bangtan School sejak empat bulan yang lalu.

"Haruskah kutanyakan pada Taemin atau Minho atau Daehyun? Setahuku mereka sudah bersekolah disini sejak kelas 1 SMA..." sahut Yoongi.

"Ide bagus, hyeong! Coba kau tanyakan pada mereka, ada apa sebenarnya dengan sekolah kita ini.." sahut Namjoon.

Yoongi melepaskan genggamannya di tangan Jimin dan berjalan menuju tempat Lee Taemin, Song Minho, dan Jung Daehyun tengah duduk bertiga di sudut ruangan.

"Oh.. Yoongi ah... Waeyo?" tanya Minho.

Yoongi duduk diantara mereka. "Kalian... Ada yang ingin kutanyakan..."

"Katakan saja, waeyo?" tanya Daehyun.

Yoongi terlihat berpikir sejenak, lalu bertanya, "Kalian sudah bersekolah disini sejak kelas 1 kan? Lalu, apa memang kejadian bunuh diri begini sering terjadi di sekolah kita?"

Minho menganggukan kepalanya. "Waktu kami baru masuk di sekolah ini, kami juga awalnya sangat terkejut..."

"Pertama kali kita melihat adegan bunuh diri begini kapan ya? Kelas satu, awal semester dua rasanya..." sahut Taemin sambil terlihat tengah berpikir.

"Majjayo! Kakak kelas kita waktu itu.. Jung Jinyoung... Ia kelas 3-2 ketika kami bertiga masih di kelas 1-2..." sahut Daehyun.

"Ah! Majjayo! Aku ingat sekarang kapan pertama kali kita melihat kejadian begini! Jinyoung sunbae! Ia lompat dari atap gedung ini.. Gedung olahraga indoor ini.. Kudengar ia depresi sejak naik ke kelas tiga karena ia masuk ke kelas 3-2 bukan kelas 3-1... Dan ketika nilai semester satu diumumkan, nilanya menurun drastis, sehingga ia semakin depresi dan melakukan upaya bunuh diri di awal semester dua..." sahut Taemin.

"Katanya, Jinyoung sunbae selalu meraih peringkat pertama di kelas 1-1 dan 2-1, namun entah kenapa nilai akhirnya di kelas 2-1 turun drastis sampai-sampai ia dimasukkan ke kelas 3-2 bukan kelas 3-1..." sahut Minho.

"Katanya ia ada masalah di rumahnya, kalau tidak salah perceraian orang tuanya, makanya nilainya menurun drastis di akhir semester dua kelas 2-1... Dan ia semakin depresi karena nilainya tidak juga membaik di kelas 3-2.." sahut Daehyun.

"Seperti Jongin? Kudengar hasil penyelidikan kepolisian mengenai kematian Jongin juga adalah upaya bunuh diri karena depresi nilai-nilainya turun drastis di ujian tengah semester akhir agustus kemarin kan?" sahut Yoongi.

"Rata-rata semua siswa yang bunuh diri di sekolah kita karena nilai-nilai mereka turun drastis.." sahut Daehyun.

"Aku hanya heran, mengapa sekolah kita tidak pernah mau memasang CCTV! Padahal kasus bunuh diri begini sudah sering terjadi..." sahut Taemin.

"Apa nilai Chansik... Juga menurun di ujian tengah semester kemarin? Mengapa ia juga.. Bunuh diri hari ini?" sahut Yoongi sambil memicingkan kedua matanya.

"Tadi sempat kudengar, Kyungsoo bilang memang Chansik akhir-akhir ini sering mengeluh karena tidak bisa fokus belajar dengan baik.. Hasil ujian tengah semesternya kemarin juga kurang bagus..." sahut Daehyun.

Yoongi terlihat tengah berpikir.

"Tapi, kudengar sempat ada kasus yang aneh juga, waktu kita di akhir kelas 1-2 ... Apa kalian ingat? Lee Jungshin sunbae... Siswa kelas 3-4 waktu itu..." sahut Daehyun.

"Ah! Majjayo! Jungshin sunbae!" sahut Minho.

"Ada apa dengannya?" tanya Yoongi.

"Ia bunuh diri tepat sehari sebelum ujian akhir semester dua berlangsung.. Padahal, ia selalu meraih nilai tertinggi di kelas 3-4.." sahut Taemin.

"Ada info yang beredar, bahwa Shin Dongwoo sunbae, rivalnya di kelas 3-4, yang membunuh Jungshin sunbae karena kesal nilai-nilainya selalu berada tepat di bawah Jungshin sunbae..." sahut Minho.

"Lalu? Apa yang terjadi dengan Dongwoo sunbae?" tanya Yoongi.

"Dongwoo sunbae juga ditemukan bunuh diri dalam kamar mandi di lantai empat...Tepat sehari sebelum pengumuman kelulusan diumumkan..." sahut Daehyun.

"Dengar-dengar katanya arwah Jungshin sunbae menghantuinya terus-menerus, meminta pertanggungjawaban karena telah membunuhnya, sehingga Dongwoo sunbae ketakutan serta merasa bersalah dan akhirnya memilih untuk bunuh diri, tepat sebelum pengumuman nilai dan kelulusan diumumkan..." sahut Taemin.

"Dan esoknya ketika nilai diumumkan, Shin Dongwoo sunbae memang mendapatkan posisi sebagai pemegang nilai tertinggi di ujian akhir semester kelas 3-4 karena Jungshin sunbae tidak berpartisipasi dalam ujian akhir itu..." sahut Daehyun.

"Dan Kim Junmyeon sunbae, yang tadinya selalu berada di posisi ketiga setelah Jungshin sunbae dan Dongwoo sunbae, akhirnya mendapatkan penghargaan sebagai siswa dengan nilai ujian tertinggi di kelas 3-4, karena nilainya berada persis di bawah Dongwoo sunbae, namun Dongwoo sunbae sudah meninggal jadi penghargaan itu diberikan pada Junmyeon sunbae.." sahut Minho.

"Jinjja? Whoaaaaa, itu terlihat sangat mengerikan!" sahut Yoongi. Ia tak habis pikir bagaimana bisa hanya karena masalah nilai, mereka terpikirkan untuk bunuh diri, apalagi saling membunuh diantara sesama siswa!

"Dan ketika kami berada di kelas 2-1, ada empat siswa juga yang bunuh diri, dengan alasan yang cukup tidak masuk akal..." sahut Taemin.

"Alasan yang... Tidak masuk akal?" tanya Yoongi.

"Hingga tahun lalu, sekolah kita ini masih memperkerjakan beberapa ahjumma yang bertugas membersihkan gedung dorm, dan juga beberapa guru wanita untuk mengajar... Tapi tahun lalu ada satu siswa kelas 3-1 yang bunuh diri dengan alasan patah hati melihat Moon Geunyoung-ssaem, guru tercantik di sekolah kita, mengajar mata pelajaran seni musik, berpacaran dengan Kim Woobin-ssaem..." sahut Daehyun.

"Majjayo... Cha Sunwoo sunbae... Ia peraih nilai tertinggi di kelas 3-1, dan tiba-tiba saja ia bunuh diri dengan menggantung dirinya di dalam toilet yang ada di lantai satu gedung utama.. Di meja kamar dormnya ditemukan sebuah surat yang mengatakan betapa ia sangat mengagumi sosok Geunyoung-ssaem sejak ia duduk di kelas dua, dan merasa sangat terpukul karena Geunyoung-ssaem menolaknya saat ia mengutarakan perasaannya, dan setelah Sunwoo sunbae ditolak oleh Geunyong-ssaem, keesokan harinya berita beredar bahwa Geunyoung-ssaem dan Woobin-ssaem resmi berkencan.." sahut Taemin.

"Tak lama kemudian, dua mayat ditemukan lagi di dalam toilet di dekat kantin... Mayat yang mengenaskan... Kim Myungsoo sunbae, siswa kelas 3-2 dan juga Lee Junghwan sunbae, yang sekelas dengan Myungsoo sunbae..." sahut Minho.

"Mengenaskan? Maksudnya?" tanya Yoongi.

"Semua siswa di Bangtan School tahu betul mereka berdua selalu berebut untuk mendapatkan perhatian Han Hyojoo-ssaem, salah satu guru wanita yang sangat manis, mengajar mata pelajaran biologi... Myungsoo sunbae memang jauh lebih tampan dibanding Junghwan sunbae, makanya ia selalu sombong dengan ketampanannya, namun Hyojoo-ssaem justru lebih sering memperhatikan Junghwan sunbae entah karena apa..." sahut Daehyun.

"Lalu, Myungsoo sunbae seolah kesal karena Hyojoo-ssaem terus memperhatikan Junghwan sunbae, jadi ia sepertinya membunuh dan memutilasi Junghwan sunbae dalam toilet malam itu... Kau tahu? Kepala Junghwan sunbae sampai putus dari lehernya ketika mayatnya ditemukan!" sahut Minho sambil bergidik ketakutan mengingat kejadian tahun lalu itu

"Yaiks! Jinjja? Putus kepalanya?" tanya Yoongi dengan ekspresi jijik mendengar cerita mengerikan itu.

"Iya, kepalanya putus... Dan mayat Myungsoo sunbae juga ditemukan disana, tepat disamping sunbae... Dalam posisi duduk menyadar ke tembok toilet.. Tangannya penuh dengan sayatan... Sepertinya setelah membunuh Junghwan sunbae, ia ketakutan dan memilih untuk bunuh diri dengan menyayat-nyayat urat nadi di tangannya..." sahut Taemin.

"Makanya sejak saat itu tidak ada satupun wanita boleh mengajar disini, dan itu berdampak juga pada semua ahjumma yang bertugas membersihkan dorm..." sahut Daehyun.

"Tapi, seingatku ada satu ahjumma yang menghilang tepat ketika pengumuman pemecatan mereka diumumkan...Na Younghee ahjumma, yang bertugas membersihkan dorm lantai empat... Kudengar ia menghilang begitu saja... Tapi entahlah, ada yang bilang juga ia kembali ke kampung halamannya tanpa berpamitan karena kesal dengan pemecatan tiba-tiba..." sahut Taemin.

"Lantai.. Empat? Ahjumma?" tanya Yoongi.

Daehyun dan Minho menganggukan kepala mereka.

.

.

.

Hasil penyelidikan kepolisian sudah selesai sekitar pukul enam sore.

Semua siswa dikumpulkan ke kantin untuk makan malam bersama, namun tentu saja situasinya masih sangat berduka.

Kyungsoo, teman sekamar Chansik, masih terus menangis karena trauma dan syok melihat nasib roommatenya yang meninggal dengan sangat mengenaskan begitu.

Hongbin dan Sungjong terlihat terus berusaha menenangkan Kyungsoo.

Yoongi belum memiliki kesempatan untuk menceritakan kepada kelima sahabatnya mengenai pembicaraannya tadi dengan ketiga teman sekelasnya.

"Kapan kau akan menceritakan pada kami mengenai apa yang kau dengar dari mereka?" tanya Jin sambil menatap Yoongi.

"Setelah makan, kita berkumpul di kamar siapa? Aku akan menceritakan semua yang kudengar dari mereka bertiga.." sahut Yoongi.

"Bagaimana kalau berkumpul di kamarku dan Yoongi saja?" tanya Jin.

"Call!" sahut Namjoon.

"Me too, call!" sahut Hoseok.

"Oke, call!" sahut Jimin dan Taehyung berbarengan.

Dan ketika sedang memakan makanan mereka, dengan suasana yang jauh lebih tenang dari biasanya karena mereka masih syok melihat mayat Chansik tadi, Yoongi teringat sesuatu.

"Ah! Ada satu hal lagi yang ingin kuceritakan pada kalian..." sahut Yoongi.

"Apa itu, hyeong?" tanya Jimin.

"Nanti saja kuceritakan sekalian di kamar..." sahut Yoongi.

.

.

.

Setelah selesai makan malam, para guru dikumpulkan di ruang meeting yang berada disamping ruangan Eric-ssaem.

"Padahal acara perkemahan ini sengaja diadakan untuk membuat perasaan para siswa kembali tenang setelah melihat Jongin dan Jaebum meninggal dengan mengenaskan begitu... Mengapa justru di akhir acara, kejadian ini terjadi lagi?" sahut Woobin-ssaem.

"Entahlah.." sahut Donghae-ssaem sambil menghela nafas. Keningnya agak berkerut, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ini ketiga kalinya ada siswa bunuh diri dalam minggu ini..." gumam Eric-ssaem sambil memicingkan matanya.

Woobin-ssaem memperhatikan Eric-ssaem.

"Apa nilai sebegitu pentingnya bagi mereka sampai-sampai nyawa mereka seolah tak berarti seperti ini?" sahut Taehyun-ssaem.

"Apa cara mengajar kita ada yang harus diperbaiki? Kurasa kita sudah mengajar dengan sebaik mungkin.." sahut Dongwan-ssaem.

"Apa ini semua benar ada hubungannya dengan semua berita mengenai hantu-hantu yang beredar di sekolahan kita?" tanya Jisung-ssaem sambil menatap ke arah Eric-ssaem.

.

.

.

Keenam bocah itu sudah berkumpul di kamar Jin dan Yoongi.

Yoongi mulai menceritakan semua yang didengarnya dari ketiga teman sekelasnya tadi siang, membuat kelima sahabatnya merinding mendengar semua cerita Yoongi.

Jin dan Hoseok sudah hampir menangis, sementara Jimin mulai menggigit bibir bawahnya, menandakan bahwa ia mulai ketakutan namun berusaha menutupinya.

"Berarti, kepala yang kulihat di toilet waktu itu... Kepala korban bernama Lee Junghwan itu?" tanya Taehyung.

"Bisa jadi... Entahlah..." sahut Yoongi.

"Apakah masalah nilai saja bisa begitu membuat kita tidak menyayangi nyawa kita?" sahut Namjoon, masih tidak habis pikir dengan semua siswa yang memilih bunuh diri hanya karena nilai mereka dibawah rata-rata atau tidak memuaskan.

"Pantas saja tidak boleh ada wanita di sekolah kita..." sahut Jin.

"Tapi... Apa kau yakin, ini semua benar kasus bunuh diri?" sahut Taehyung tiba-tiba dengan senyuman mengerikan di wajahnya.

"Jiwa psikopatnya kumat..." sahut Hoseok sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu, hal lain yang ingin kau katakan tadi, apa itu, hyeong?" tanya Jimin sambil menatap Yoongi.

"Ah, majjayo! Ada satu hal!" sahut Yoongi.

"Apa itu?" sahut Hoseok.

Yoongi memejamkan matanya sejenak, lalu menatap kelima sahabatnya.

"Sebelum kejadian Chansik bunuh diri tadi... Aku berjalan sendirian ke toilet kan? Aku melihat... Donghae-ssaem dan Eric-ssaem... Berjalan masuk berduaan ke dalam gedung utama..." sahut Yoongi.

Kelima sahabatnya tercengang mendengar ucapan Yoongi.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top