-' ── un ᭡࿔
ꪶ┊Yes, Serve Yourself ݇-
▬▭▬▭▬▭▬▭▬
Dibukanya pintu apartemen itu membuat sang wanita menoleh. Suara langkah kaki seseorang sayup-sayup terdengar. Bersamaan dengan dehaman di belakang wanita itu.
Ia pun menoleh. Mendapati pria yang ia tunggu sejak tadi hingga lupa jika ia menunggunya berdiri tepat di belakangnya. Wanita itu pun berdiri dari atas sofa yang ia duduki.
"Tadaima, (Y/n)."
"Um, okaeri."
Diambilnya jas yang sebelumnya melekat pada tubuh sang pria. (Y/n) pun melangkah ke dapur. Yang sedetika setelahnya pun disusul oleh pria itu.
"Kau memasak apa untuk makan malam?" tanyanya ketika mereka baru saja tiba di dapur.
(Y/n) bergerak membuka tudung saji yang menutupi meja makan. Beberapa lauk pauk terpampang di hadapan mereka. Asap masih mengepul ke udara. Menandakan jika masakan tersebut baru saja dibuat.
"Seperti biasa. Makanan kesukaanmu, Koko."
Keduanya pun bergerak untuk duduk. Saling berhadapan antara satu sama lainnya. Kedua pasang netra saling menatap sebelum (Y/n) memutuskan kontak mata dengan tujuannya mengambil nasi untuk Kokonoi.
"Terima kasih," Kokonoi berucap setelah (Y/n) memberikan semangkuk penuh berisi nasi putih.
"Makanlah."
Suara sumpit yang beradu dengan mangkuk pun terdengar. Mereka makan dalam diam. Kedua insan saling memikirkan topik apa yang paling tepat untuk dibicarakan saat ini.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"
Pada akhirnya, hanya pertanyaan klasik yang (Y/n) lontarkan. Wanita itu tidak sempat memikirkan pertanyaan lain yang setidaknya akan menarik dan membentuk sebuah percakapan di antara mereka.
"Cukup lancar," sahut Kokonoi. "Kau sendiri? Apa saja yang kau lakukan seharian ini?" tanyanya balik.
(Y/n) pun memasang gestur berpikir. Memikirkan kegiatan apa saja yang ia lakukan kala Kokonoi pergi bekerja.
"Memasak, merapikan rumah, menonton televisi. Hanya itu. Ya, kurasa hanya itu," jawab wanita itu sedikit kurang yakin. Tetapi, setidaknya memang hal-hal itulah yang ia lakukan sejak menyapa pagi hari.
"Kau tidak melakukan hal yang kau suka?"
Pertanyaan Kokonoi menghentikan gerakan (Y/n). Dilemparkan tatapannya ke arah pria itu. Alih-alih menjawab, ia hanya menyunggingkan senyumannya. Membuat Kokonoi bertanya-tanya dalam benaknya.
"Aku akan melakukannya nanti," ujar (Y/n) menjawab pemikiran Kokonoi. Namun, tidak sepenuhnya juga terjawab.
Makan malam itu pun berakhir dengan jawaban (Y/n) yang cukup membuatnya berpikir banyak hal. Dilangkahkan tungkai kakinya yang panjang mendekati sofa. Pria itu menghempaskan bokongnya ke atas sana. Setelahnya salah satu tangannya memijat keningnya.
Sebuah tangan yang terasa lembut tiba-tiba menangkup tangannya yang sedang bergerak. (Y/n)-lah pelakunya. Kemudian, wanita itu menggantikan perannya. Memijat keningnya dengan lembut namun terasa cukup nikmat. Sementara mata pria itu terpejam.
"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, (Y/n)."
Masih sambil melakukan kegiatannya—memijat kening milik Kokonoi—wanita itu pun menjawab, "Tentang kegiatan yang aku sukai?"
Kokonoi pun hanya bergumam, "Hm."
"Aku sedang melakukannya saat ini," jawab (Y/n) lugas.
Mendengar penuturan (Y/n), Kokonoi sontak membuka matanya. Menatap lurus ke arah manik (e/c) yang rupanya juga tengah menatapnya.
"Saat ini?"
"Ya, melayani dirimu."
"Termasuk hal itu?"
Tersentak, wanita itu pun terdiam. Bahkan tangannya pun berhenti bergerak. Ia paham hal apa yang dimaksud oleh suaminya itu. Bibirnya kemudian berkata, "Ya."
Apa yang terjadi selanjutnya, sesuai dengan apa yang (Y/n) perkirakan.
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top