-' ── quatre ᭡࿔

ꪶ┊Oyasumi  ݇-

▬▭▬▭▬▭▬▭▬

Malam kembali datang. Sang rembulan telah merangkak naik ke atas. Menjajakan dirinya di tengah kegelapan. Bersamaan dengan orang-orang yang memilih untuk menutup mata dan mulai beristirahat.

Seharusnya memang demikian.

Namun, apa yang wanita itu lakukan saat ini jelas sekali berbeda. Ia hanya duduk di sebuah kursi beralas bantal. Kursi itu menghadap ke luar jendela. Bersitatap dengan pemandangan di luar sana. Jumantara malam yang ditaburi ratusan bintang.

"Kau tidak bisa tertidur lagi?"

Menyadari adanya keberadaan orang lain di belakangnya karena suara itu, (Y/n) sontak menoleh. Ia mendapati Wakasa dalam balutan piyamanya. Sudah terlihat dengan jelas jika pria itu berniat untuk tidur.

"Um, seperti biasanya," sahut (Y/n) dengan wajah yang tampak biasa saja.

Wakasa mendudukan dirinya di atas tempat tidur. Bersandar pada sandaran tempat tidur mereka. "Kemarilah," kata pria itu.

Tanpa membantah, (Y/n) pun bangkit dari duduknya. Mendekati Wakasa dan segera duduk di sebelah pria itu. Mereka duduk saling berhimpitan. Dengan perlahan, (Y/n) menyandarkan kepalanya pada bahu Wakasa.

"Apa kau ingin membaca buku agar bisa tertidur?"

Tawaran Wakasa itu tentu saja tidak ditolak oleh (Y/n). Wanita itu pun mengangguk. "Tetapi, kau yang membacakannya untukku, Anata," pinta (Y/n) sembari memandang lawan bicaranya.

"Baiklah."

(Y/n) memposisikan kepalanya agar menjadi lebih nyaman daripada sebelumnya. Sementara kedua kakinya diluruskan.

Ia mendengarkan suara milik suaminya itu. Membacakan setiap kata yang tertera pada buku novel tersebut. Sebenarnya (Y/n) tidak terlalu memahami kisah yang ditulis di novel itu. Yang ia perhatikan sesekali hanyalah wajah milik Wakasa serta suaranya yang menjadi pengiring tidurnya.

Secara perlahan, matanya mulai terpejam. Bersamaan dengan suara Wakasa yang kini terdengar sayup-sayup. (Y/n) pun tertidur sambil bersandar pada bahu pria itu. Diiringi oleh suara milik Wakasa.

Mendapati deru napas yang terdengar teratur di sebelahnya, Wakasa pun menoleh. Ia melihat (Y/n) yang sudah jatuh tertidur dengan wajah yang tenang. Sebuah senyum samar terbentuk.

Wakasa pun memposisikan tubuh (Y/n) hingga menjadi posisi berbaring di atas tempat tidur. Sejenak, tatapannya tertuju ke arah wanita itu. Perlahan-lahan, ia mendekati wajahnya dan mencium kening (Y/n).

"Oyasumi, (Y/n)."

Lampu pun dipadamkan. Bertepatan dengan selimut yang sama ditarik hingga ke bagian leher. Sekali lagi, Wakasa menatap ke arah (Y/n). Di dalam hatinya, ia berjanji untuk selalu ada untuk wanita itu.

***

Mmf baru update. Aku abis mit ap sm temen online awoakwoakaoak—

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top