Ngojek

"Loh, Anu Gerah, masih kerja tugas? Tadi Bapak lihat kamu sudah tidur."

"Hehe. Masih ada setengah, Pak. Tugasku banyak." Padahal baru dua paragraf yang kutulis.

"Jangan tidur terlalu larut, ya." Setelah aku mengiyakan, Bapak menutup pintu.

Aku menghela napas. Meletakkan pulpen di atas meja.

Bapakku seorang tukang ojek daring.

Terkadang aku kasihan. Demi menyekolahkan kami, Bapak rela pergi pagi pulang malam. Berapapun yang kuminta pasti selalu ada.

Bapak selalu menanggung bebannya sendiri. Padahal anak-anak lelakinya sudah dewasa.

Jadi, satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanya mendengar dan tidak pernah membantah Bapak.

Aku bertekad menjadi farmasis yang sukses dan andal.

Tunggu saja ....

100 kata

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top