Ketika senyummu tidak lagi terpatri

•°•°•°•
Aku seorang gadis yang sedang marah
Tapi tidak aku temukan satu pun arah
Jadilah aku muak tanpa darah
Tidak bisa aku tanya di depan cermin
Untuk siapa belati di sudut mataku
Untuk apa racauan najis di lisanku
Mengapa aku menjadi iblis
Di pembiasan yang berbohong

Aku seorang gadis yang bahagia
Tapi tidak aku temukan alasan bercanda
Jadilah aku tertawa tanpa rasa
Tidak bisa aku tanya di depanmu
Mengapa ada bening di sudut mataku
Mengapa ada partitur di lisanku
Mengapa aku menjadi jenaka
Di depan matamu yang nestapa

Aku seorang gadis yang bersedih
Tapi tidak aku temukan satu pun lirih
Jadilah aku menangis dengan perih
Tidak bisa aku tanya di depan kertas
Apa piluku tidak terbayang di sudut mataku?
Apa senyumku tidak melengkung oleh lisanku?
Mengapa aku menjadi lemah
Di depan neraca penghitung dusta

Kamu adalah yang tidak bisa aku terka
Dan tidak aku temukan satu pun pertanda
Tetapi kamu tetap tersenyum dengan lara
Jadilah kamu tersimpan di dalam hati
Tidak bisakah kau tanyakan kepadaku?
Tentang sendu di matamu
Dan matahari di sudut bibirmu
Mengapa kau begitu kuat
Memikul seisi dunia
°•°•°•°

Setengah jiwaku berubah mati