33

Alee terlelap saat Ell meninggalkan wanita itu. Sebelum pergi Ell memakaikan pakaian di tubuh Alee dengan hati-hati.

Ell sangat ingin tinggal, tapi ia masih harus menyelesaikan masalahnya dengan Ansell. Pria bajingan itu tidak akan bisa pergi begitu saja setelah hampir memperkosa Alee.

Ell kembali ke aula. Yang pertama kali ia temui adalah Estella yang menghampirinya.

"Dari mana saja kau, Ell? Aku mencarimu hampir satu jam," keluh Estella. Ia merasa kesal karena Ell meninggalkannya begitu saja tanpa mengatakan apapun. Ell juga tidak menjawab panggilannya, membuat ia merasa semakin jengkel.

Estella menduga Ell bersama dengan Alee, sebab Alee juga tidak ada lagi di aula.

Ell mengabaikan Estella. Ia melangkah menuju ke ayahnya. "Ada yang harus aku bicarakan dengan Daddy," serunya.

Damian meninggalkan kolega bisnisnya, pergi dengan Ell ke tempat yang lebih sepi.

"Ada apa?' tanya Damian.

"Ansell mencoba memperkosa Alee. Bajingan sialan itu memasukan afrodisiak ke minuman Alee. Dia datang ke kamar Alee dengan pakaian pelayan."

Damian terkejut mendengar apa yang putranya katakan, tapi ia yakin putranya tidak akan mengatakan sebuah omong kosong. "Bagaimana keadaan Alee sekarang?" tanya Damian.

"Alee sedang tidur sekarang," jawab Ell. "Dia sangat ketakutan."

"Daddy akan mengurus Ansell. Pria bajingan itu sudah terlalu berani," geram Damian. Perbuatan Ansell ini tidak bisa dimaafkan. Pria itu harus tahu dengan siapa dia berurusan.

"Aku sudah meminta manager tempat ini untuk melihat rekaman kamera pengintai. Orang-orang yang terlibat dengan kejadian ini harus membayarnya."

"Kau sudah melakukannya dengan tepat. Sisanya biar Daddy yang mengurusnya," seru Damian. Ia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Alee. Jika ia bisa menjaga Alee lebih baik maka Alee tidak perlu mengalami hal seperti ini. "Terima kasih karena sudah menolong Alee."

Ell tidak tahu harus menjawab apa. Ia memang membantu Alee, tapi dengan itu ia juga mengkhianati ayahnya.

Pembicaraan Ell dan ayahnya selesai. Damian kembali ke tengah kerumunan orang-orang. Ia tidak bisa meninggalkan pesta karena itu tidak sopan. Jadi, ia akan mengurus Ansell setelah pesta usai.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, Ell. Ke mana kau menghilang tadi? Apa kau menemui Alee?" Estella menatap Ell menuduh.

"Aku tidak harus melapor padamu ke mana aku akan pergi." Ell menjawab acuh tidak acuh.

"Aku calon istrimu, Ell. Kau tidak bisa pergi meninggalkanku begitu saja."

"Aku bisa, dan aku sudah melakukannya."

"Kau semakin membuatku yakin bahwa kau menemui Alee. Lihat apa yang akan terjadi jika aku memberitahu Mommy bahwa kau masih menemui jalang itu!" ancam Estella.

Ell mencengkram tangan Estella kuat. Ia benar-benar ingin mengubur Estella di dalam tanah. Wanita di depannya benar-benar memuakan. "Jika kau berani melakukannya, jangan pernah berharap hidupmu bisa tenang!"

Tubuh Estella menggigil karena takut. Ia merasa lemas melihat tatapan marah Ell yang kali ini seperti lingkaran api yang siap memenjarakannya.

Ell melepaskan cengkramannya, lalu ia melangkah keluar dari aula. Pergi menemiui manager hotel yang ia minta untuk mendapatkan rekaman kamera pengintai di beberapa tempat.

"Ini yang Anda minta, Pak." Pria berpakaian rapi itu menyerahkan apa yang Ell minta. Ia sendiri sudah melihat isi video itu, ia terkejut ketika mendapati seorang pelayan menerima bayaran dari Ansell untuk mengantarkan minuman yang sudah diberi obat pada Alee.

Selain itu ia juga melihat video di lorong menuju ke kamar Alee. Di sana ada seorang pria mengenakan pakaian pelayan hotel berdiri di depan pintu kamar Alee, kemudian pria itu masuk dengan paksa ketika pintu hendak ditutup oleh pengguna kamar yang berada di dalam. Apa yang terjadi di hotelnya jelas sebuah kejahatan.

"Terima kasih." Ell mengambil drive penyimpanan yang diberikan oleh manager hotel lalu membawa pergi.

Semua bukti sudah terkumpul, orang-orang yang terlibat dalam kejahatan terhadap Alee sudah ditangkap, tapi hanya Ansell yang belum berhasil ditangkap karena pria itu sudah melarikan diri.

Saat ini Darren dan Samuel sedang mencari di mana Ansell bersembunyi. Sedangkan Damian, pria itu menekan orangtua Ansell untuk menyerahkan Ansell. Namun, orangtua Ansell tidak mengetahui keberadaan putranya.

Pagi ini berita tentang betapa tidak bermoralnya Ansell telah tersebar di artikel dan surat kabar. Apa yang telah Ansell lakukan membuat pria itu dikecam begitu juga dengan orangtuanya yang gagal mendidik Ansell.

Di tempat persembunyiannya, Ansell telah melihat berita tentang dirinya. Wajahnya ketika menjadi seorang pelayan tertangkap jelas di kamera. Ia tidak memperhitungkan hal ini sebelumnya. Ia kira semuanya akan berjalan lancar. Ia juga yakin Alee tidak akan berani membuka mulut tentang apa yang sudah terjadi.

Akan tetapi, sialan Ell telah mengacau. Bukan saja ia gagal meniduri Alee, tapi juga ia kehilangan reputasi. Apa yang sudah ia lakukan mencemari nama baiknya sendiri dan juga nama baik orangtuanya.

"Sial! Sial! Sial!" Ansell meninju meja di depannya.

Ansell berdiri menatap ke luar jendela villa nya yang terletak di tepi kota. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Jika ia kembali orangtuanya pasti akan memakinya habis-habisan. Ia juga akan menghadapi tuntutan hukum dari Damian Ingelbert.

Tidak, Ansell tidak ingin di penjara. Hidupnya akan berakhir jika sampai ia memiliki catatan hitam itu. Orang-orang akan memandangnya dengan tatapan hina.

Namun, jika ia tidak kembali maka Damian pasti akan menekan orangtuanya. Yang artinya bisnis keluarga mereka akan berada di ambang kehancuran. Ansell lebih tidak siap hidup tanpa apa-apa.

"Aku baik-baik saja, Leonna. Tidak perlu mencemaskanku." Alee meyakinkan sahabatnya. Sepertinya Leonna memiliki mata-mata di dekatnya, wanita itu selalu tahu apa yang terjadi padanya.

"Terlalu banyak yang terjadi selama kau berada di sana, Alee. Bagaimana mungkin aku tidak mencemaskanmu," balas Leonna. Ia tidak habis pikir, kenapa orang-orang masih saja mencari masalah dengan Alee padahal Alee tidak melakuan apapun terhadap mereka. "Sekarang bagaimana dengan Ansell? Penjahat kelamin itu harus segera ditangkap jika tidak dia mungkin akan melakukan hal yang menjijikan lagi terhadap dirimu." Leonna ingin sekali menendang kejantanan Ansell dengan sangat keras. Hidup Ansell pasti akan sangat menderita jika kejantanannya tidak bisa berfungsi dengan baik lagi.

"Tuan Ingelbert masih melakukan pencarian. Aku yakin Ansell pasti akan ditemukan. Pria itu tidak akan bisa hidup tanpa uang. Orangtuanya berjanji akan membekukan rekening Ansell agar pria itu keluar dari persembunyiannya."

"Itu bagus, setidaknya orangtua Ansell masih memiliki otak dengan tidak melindungi Ansell." Leonna bersuara puas.

Apa yang dilakukan orangtua Ansell, semata-mata karena ingin menyelamatkan bisnis mereka. Ansell masih bisa bebas dari penjara, tapi jika perusahaan mereka hancur akan sulit untuk membangunnya lagi hingga seperti saat ini.

Mengorbankan putra demi kebaikan perusahaan jelas menjadi pilihan orangtua Ansell. Lagipula mereka masih memiliki putra bungsu yang bisa mereka jadikan penerus. Ansell memang tidak bisa diharapkan, terlalu banyak masalah yang harus mereka selesaikan karena ulah Ansell.

"Kau harus lebih berhati-hati, Alee. Jika terjadi sesuatu yang buruk padamu maka aku tidak akan bisa menjelaskannya pada Sky."

"Aku mengerti, Leonna. Percayalah, aku akan lebih berhati-hati mulai dari sekarang."

Leonna mendesah pasrah. Ia tidak bisa menemani Alee di sana, ia yakin Alee pasti sangat terpukul karena tindakan Ansell.

"Baiklah, kalau begitu aku tutup panggilannya. Jika terjadi sesuatu kau harus segera memberitahuku!"

"Akan aku lakukan."

"Selamat malam, Alee."

"Malam, Leonna."

Alee meletakan kembali ponselnya ke nakas setelah Leonna memutuskan panggilan.

Kejadian kemarin benar-benar di luar dugaannya. Alee meringis pelan, jika saja Ell datang terlambat maka hal buruk pasti menimpanya.

Alee bersyukur ia selalu memiliki Ell yang entah bagaimana selalu datang menolongnya. Namun, ia merasa kecewa karena ketika ia terjaga, Ell sudah tidak ada lagi di sampingnya. Alee tahu Ell sedang mencoba menjauh dari dirinya.

Mungkin juga Ell sudah menyerah terhadapnya. Kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka memang rumit. Haruskah ia menjelaskan pada Ell tentang segalanya agar mereka bisa kembali bersama? Haruskah saat ini ia yang memperjuangkan Ell?

Alee sudah sangat yakin, ia tidak salah mengartikan sikap Ell. Pria itu mencintainya. Hanya saja terlalu sulit bagi Ell untuk mengucapkannya pada situasi mereka saat ini. Seperti dirinya yang membohongi Ell tentang perasaannya.

Jujur. Itu adalah langkah terbaik untuk saat ini. Namun, sebelum itu Alee harus membuat Ell mengetahui semua kesalahpahaman yang terjadi. Bahwa ia bukan simpanan ayahnya atau ibu tiri Ell .







tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top