29
Hari-hari berlalu, berita tentang Jennifer terus berada di posisi paling atas topik pembicaraan minggu ini. Setelah itu di bawahnya ada kasus perselingkuhan ibu Jennifer dan Maleec.
Apa yang terjadi saat ini merugikan Jennifer dan orangtuanya. Brand-brand terkenal memutus kerja sama dengan Jennifer. Setelah itu Jennifer juga dikeluarkan dari agensi milik Justin.
Di berbagai media, Justin telah membuat klarifikasi bahwa ia memutuskan hubungan dengan Jennifer karena ia mengetahui bahwa Jennifer tidur dengan adiknya sendiri. Justin tidak bisa menyembunyikan itu lagi, semua sudah terbuka. Ia juga harus menyelamatkan namanya sendiri agar tidak hancur. Karena sebelumnya di beberapa artikel Jennifer yang menuduhnya berselingkuh.
Sementara untuk Maleec, saham perusahaan pria itu terjun bebas. Maleec menderita kerugian yang besar. Artikel-artikel yang telah tersebar membuat ia kehilangan banyak proyek besar.
Wartawan masih terus mengejar Jennifer dan keluarganya. Menjadikan orang-orang itu sebagai sumber utama gosip mereka.
"Kebodohan apa yang sudah kau lakukan ini, Jennifer! Karena dirimu perusahaan ikut mengalami masalah." Maleec memarahi putri tirinya. Ia sudah tidak tahan lagi, ia mencoba mengatasi masalah yang ditimbullkan oleh Jennifer, tapi tidak ada yang membuahkan hasil.
Satu artikel berhasil dihapus, lalu sepuluh artikel lain timbul. Maleec tidak bisa tidak menyalahkan Jennifer, karena semua bermula dari kesalahan Jennifer hingga aib masa lalu ikut terbuka.
"Ayah, ini bukan salahku. Alee yang telah melakukan semua ini. Dia sangat membenciku hingga melakukan hal seperti ini. Ia juga ingin balas dendam pada ayah yang sudah meninggalkannya." Jennifer menyalahkan Alee.
Selama beberapa hari ini, Jennifer bersembunyi di luar negeri. Ia baru saja kembali karena semua akses keuangannya dibekukan oleh Maleec.
Ia juga tidak menyimpan banyak uang dari hasil kerjanya karena gaya hidupnya yang mewah.
"Jika kau tidak menyimpan video menjijikan itu, semuanya tidak akan seperti ini! Alee tidak akan memiliki sesuatu yang bisa menjatuhkanmu. Ini semua karena kecerobohanmu dan kau menyeretku ikut serta!" geram Maleec.
"Suamiku, Jennifer adalah korban. Kau seharusnya memarahi Alee yang sudah tega melakukan ini pada kita, keluarganya." Cathleen membela putrinya, ikut menyalahkan Alee atas apa yang terjadi saat ini.
Maleec menatap istrinya tajam. "Kau seharusnya bisa mendidik putrimu dengan baik. Bagaimana bisa seorang wanita tidur dengan begitu banyak pria!"
Wajah Cathleen tertampar, begitu juga dengan Jennifer. Cathleen mengutuk Jennifer dalam hatinya, bisa-bisanya putrinya itu menyimpan begitu banyak video. Untuk apa semua video itu. Jika ia ingin bercinta, lakukan saja tanpa mengabadikannya. Pada akhirnya video kebanggaannya itu menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.
"Suami, aku memang salah. Sebagai seorang ibu aku tidak begitu memperhatikan Jennifer." Cathleen tidak ingin membantah Maleec lagi. "Aku terlalu sibuk mengurusmu, maafkan kau."
Maleec mendengus kesal. Ia benar-benar marah sekarang. Perusahaan yang sudah ia bangun mengalami krisis seperti ini karena kebodohan Jennifer. Namun, ia jelas mengerti ini tidak sepenuhnya karena Jennifer. Ada orang lain yang menekan perusahaannya. Dan ia pikir itu pasti Damian.
Alee mungkin meminta Damian untuk melakukan hal itu. Sekarang yang perlu ia lakukan adalah bicara dengan Alee, agar Alee segera berhenti.
"Kau benar-benar mengecewakanku, Jennifer." Maleec berdiri dari tempat duduknya.
Cathleen menatap Jennifer tajam. "Kau sangat bodoh, Jennifer." Setelah itu ia menyusul suaminya.
Jennifer mendengus geram. "Ini semua karena Alee. Jalang sialan itu! Kali ini aku pasti akan membunuhnya. Lihat saja, kau pasti melakukannya!" Ia bersumpah penuh dendam.
Saat ini hidupnya sudah berakhir. Karirnya yang ia bangun selama bertahun-tahun hancur karena Alee. Orang-orang memakinya tanpa henti. Semua kebanggaannya lenyap.
Alee, hanya satu orang itu yang bertanggung jawab atas semua kehancurannya. Jennifer tidak akan pernah melepaskan Alee. Tidak akan pernah.
Sementara itu di tempat lain, saat ini Alee baru saja kembali dari kantornya. Hari ini ia tidak pulang terlalu larut tidak seperti biasanya.
Setelah kejadian di villa, Alee tidak melihat keberadaan Ell di kantornya. Ia mendengar dari anggota tim Ell, bahwa pria itu telah mengundurkan diri.
Alee tidak tahu kenapa Ell melakukan itu, tapi ia tidak begitu memikirkannya. Bukankah seperti ini lebih baik? Ia tidak perlu bertemu dengan Ell tiap hari.
Beberapa saat setelah Alee sampai, Maleec dan Cathleen juga sampai ke tempat itu. Mereka dibiarkan masuk oleh penjaga rumah Damian berdasarkan persetujuan Alee.
Jika Alee tidak mengizinkan dua orang itu masuk, maka mereka hanya akan berada di depan gerbang tanpa bisa melihat Alee.
"Kenapa kalian ingin bertemu denganku?" Alee bertanya tanpa basa-basi. Ia juga tidak menunjukan wajah ramah.
"Kau benar-benar anak tidak tahu diri, Alee. Bagaimana bisa kau melakukan hal itu pada ayahmu sendiri!" Maleec bersuara marah.
Alee mengerti apa yang Maleec katakan, tapi sayangnya bukan ia yang menyebarkan artikel tentang perselingkuhan Maleec dan Cathleen. Ia benar-benar tidak ada kaitannya dengan artikel itu.
Ia tidak berniat mencari tahu karena itu tidak begitu penting untuknya. Serapat apapun bangkai disembunyikan, baunya pasti akan tercium juga.
"Hentikan semuanya sekarang juga! Perusahaan mengalami banyak masalah karena artikel-artikel sampah itu!" tekan Maleec. Ia telah menjadi lelucon untuk banyak orang. Setiap saat orang-orang membicarakan bagaimana tingkahnya dahulu. Itu sangat membuatnya muak.
"Anda salah datang padaku, Tuan Maleec. Bukan aku orang yang menyebarkan artikel itu." Alee menjawab seadanya.
"Jangan berbohong, Alee. Aku tahu kau masih menaruh kemarahan padaku karena kejadian di masa lalu!" tuduh Maleec. "Kau pasti meminta Damian Ingelbert untuk menekan perusahaanku!"
Alee tersenyum kecil. "Aku rasa mungkin kau sudah menyinggung orang lain, Tuan Maleec. Aku tidak akan menghabiskan tenagaku hanya untuk mengenang masa lalu. Dan ingat, perusahaan itu juga dibangun oleh ibuku, bagaimana mungkin aku menghancurkan kerja keras ibuku sendiri!"
"Berhenti membuat ayahmu marah, Alee. Jika kau membenciku dan Jennifer, arahkan saja kemarahanmu pada kami. Jangan membawa ayahmu serta." Cathleen buka suara. Wanita ini sangat benci sikap angkuh Alee saat ini.
Alee mendengus jijik. "Berhenti menggiring opini, Nyonya Cathleen. Aku memang sangat membenci Tuan Maleec dan kau, tapi aku tidak akan membuang tenagaku untuk melakukan hal-hal seperti yang kalian tuduhkan. Bagiku kalian hanya orang asing." Pembalasan yang Alee lakukan pada Maleec bukan berbentuk penghancuran seperti ini, ia membalas pria itu dengan mengabaikan pria itu selamanya. Alee tidak akan pernah menganggap Maleec sebagai ayahnya lagi.
"Lalu bagaimana dengan Jennifer! Kau adalah dalang dari yang terjadi pada Jennifer!" seru Cathleen yang tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Aku hanya membuatnya merasakan rasa dari obatnya sendiri," balas Alee acuh tak acuh.
"Seharusnya kau memaafkannya. Kalian adalah saudara." Cathleen menyalahkan Alee lagi.
Alee tertawa geli. "Kenapa aku harus memaafkan orang yang sudah menyakitiku? Jika Jennifer menyakitiku satu kali aku akan membalasnya seratus kali. Jangan membuat seolah aku yang bersalah padahal Jennifer yang memulai segalanya. Satu kali bisa aku biarkan, tapi Jennifer melakukannya dua kali. Kau pikir aku adalah ibuku yang akan memilih mati ketika terluka. Ckck, sayang sekali, kami berbeda." Kebencian nampak jelas di mata Alee sekarang.
Persetan dengan memaafkan dan melupakan. Itu adalah omong kosong yang menggelikan. Saat orang lain terus menyakitinya, Alee akan membalasnya lebih sakit. Dengan begitu orang lain akan takut dan berhenti menyakitinya.
Mendengar ucapan Alee, Maleec menatap Cathleen marah. Ia memang sudah melihat artikel yang berkaitan dengan Alee, tapi ia pikir itu bukan Alee. Saat ia menyelidikinya ia sudah terlambat, artikel tersebut sudah tidak ditemui lagi.
Namun, ia tidak menyangka sama sekali jika itu adalah Jennifer. Ia pikir mungkin saja orang lain tidak menyukai Alee, seperti Zara dan yang lainnya.
"Apapun itu, yang kau lakukan pada Jennifer sudah terlalu jauh. Kau menghancurkan karirnya. Sekarang kau harus memperbaiki semuanya!" Cathleen menekan Alee tanpa tahu malu.
Alee mendengus kasar. "Itu adalah balasan bagi Jennifer yang sudah menabur angin!"
"Jadi kau tahu apa yang Jennifer lakukan pada Alee, tapi kau tidak memberitahuku sama sekali!" Maleec sudah cukup mendengar. Ia mendapatkan kejelasan dari semua ucapan istrinya.
Cathleen terlalu emosi, hingga ia bertindak bodoh. Sekarang bagaimana ia menarik kembali ucapannya? Itu jelas tidak mungkin.
"Suamiku, Jennifer hanya melakukan kesalahan kecil. Dan ia menyesali itu." Cathleen mencoba beralasan.
Alee tertawa geli. "Kesalahan kecil? Kau memang luar biasa, Cathleen. Saat hidup orang lain dijadikan lelucon oleh semua orang, kau menganggap itu hanya masalah kecil. Tidak heran, jika putrimu menjadi wanita yang tidak tahu malu. Kalian bedua sama-sama menjijikan!"
"TUTUP MULUTMU!" bentak Cathleen. Alee terlalu banyak bicara. Ia ingin sekali membungkam mulut Alee dengan tangannya.
"Kau yang tutup mulutmu!" geram Maleec. "Kau benar-benar mengerikan! Kau dan Jennifer telah menganiaya Alee."
"Suamiku, tidak seperti itu. Ini benar-benar tidak seperti yang kau pikirkan." Cathleen mencoba untuk menjelaskan.
Alee muak pada sandiwara di depannya. Jika dua orang ini mau bertengkar maka lakukan saja, tapi jangan di depannya.
"Jika kalian sudah selesai, silahkan pergi dari tempat ini!" usir Alee dingin.
"Kau! Kau penyihir jahat! Kau pasti merencanakan semua ini agar ayahmu marah padaku dan Jennifer!" Lagi dan lagi Cathleen menyalahkan Alee.
"Berhenti mengarang cerita, dan enyah dari sini!" seru Alee tajam.
Maleec benar-benar tidak habis pikir. Ia ternyata telah memelihara dua ular di kediamannya. Ia pikir Cathleen dan Jennifer adalah wanita lembut. Akan tetapi, ia salah, dua orang ini telah bersekongkol menyakiti putrinya.
Benar, ia memang bukan ayah yang sempurna. Ia juga melakukan kesalahan dengan meninggalkan putrinya demi Cathleen dan Jennifer, tapi tetap saja ia seorang ayah yang tidak mengizinkan orang lain menyakiti putrinya.
"Ikut aku!" Maleec menyeret Cathleen keluar dari kediaman Damian. Hari ini jika ia tidak membuang Cathleen dan Jennifer ke jalanan, maka namanya bukan Maleec Demitrio.
tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top