20

Cinta? Apa menurutmu aku masih bisa mencintai orang lain setelah melihat bagaimana cinta orangtuaku berakhir? Itu terlalu konyol, Ell.

Kata-kata Alee terus berputar di kepala Ell tidak mau berhenti. Menyiksa Ell tanpa ampun. Dahulu ia pikir tatapan lembut Alee, adalah tatapan yang mengisyaratkan cinta untuknya. Ell mengejek dirinya sendiri yang terlalu naif. Pada kenyataannya Alee tidak pernah mencintainya sedikit pun.

Sekarang alasan apa lagi yang ia butuhkan untuk berhenti menjadi pria yang menyedihkan. Terus mencintai Alee hanya akan menyakiti dirinya sendiri.

Ell bisa saja terus mencintai Alee meski Alee tidak membalas perasaannya, tapi bagaimana mungkin ia bisa tahan jika melihat Alee terus bermain-main dengan pria. Hati Ell bukan terbuat dari batu, mungkin suatu hari ia akan gila karena kecemburuan yang ia rasakan.

Dan sebelum hal seperti itu terjadi, Ell harus mengatasi perasaannya sendiri. Tidak ada yang tidak mungkin jika terus berusaha, dan Ell akan mencoba sekali lagi untuk berhenti mencintai Alee.

Ponsel Ell berdering, menghentikan otaknya dari memikirkan Alee.

"Ya, Mom." Ell menjawab panggilan dari ibunya.

"Bisakah malam ini kau makan malam bersama Mom?" tanya Zara di seberang sana.

"Aku akan datang, Mom."

"Baiklah. Mom akan memasak makanan kesukaanmu."

"Ya, Mom."

"Sampai jumpa nanti malam, Sayang."

Ell memasuki ruang makan di kediaman ibunya. Ternyata ibunya tidak sendiri, melainkan ditemani oleh Estella.

"Kau sudah tiba, Ell." Zara melangkah menuju putranya, mengecup pipi Ell dengan lembut.

"Ayo duduklah. Mom sudah menyiapkan makanan lezat untukmu." Zara membawa putranya menuju ke meja makan.

"Sayang." Estella bangkit dari tempat duduknya lalu memeluk Ell.

Di depan Zara, Ell tidak bisa menolak pelukan Estella. Jadi ia membiarkan Estella memeluknya. Begitu juga dengan membiarkan Estella mencium pipinya.

Zara tersenyum melihat adegan manis di depannya, meskipun sebenarnya ia tahu bahwa putranya tidak mencintai Estella sedikit pun.

"Kalian benar-benar manis." Zara tersenyum sumringah.

Melihat senyuman bahagia Zara membuat Ell merasa lebih baik. Setidaknya ia masih memiliki Zara yang tidak pernah berhenti mencintainya.

"Nah, sekarang ayo duduk. Makanannya akan segera dingin. Kalian bisa lanjutkan kegiatan kalian nanti." Zara mengedipkan sebelah matanya pada Estella, menggoda calon menantu pilihannya itu.

Estella tersipu. Ia tampak malu-malu. "Mommy sangat suka menggodaku."

Zara tertawa geli. "Lihatlah pipi meronamu itu, Estella. Kau benar-benar lucu."

Estella memegangi pipinya sembari duduk di kursi. Sedang Ell, ia tidak begitu memperhatikan Estella. Pipi Estella yang merah saja ia tidak melihatnya.

Ketiga orang yang ada di ruang makan itu menyantap makan malam mereka dalam diam.

Ell tidak begitu berselera makan, jadi ia hanya makan sedikit saja. Hal itu membuat Zara membuka mulutnya.

"Apa kau sedang tidak enak badan, Ell?" tanya Zara.

"Tidak, Mom. Aku hanya tidak berselera saja." Ell berkata jujur. Ia tidak bisa memaksakan dirinya untuk makan lebih banyak dari yang ia makan tadi.

"Apakah pekerjaan di kantor Daddymu sangat menyakitkan kepala?" tanya Zara lagi.

"Tidak, Mom."

Zara mengerti, ini pasti ada kaitannya dengan Alee. Apa lagi yang sudah wanita itu lakukan pada putranya hingga putranya jadi seperti ini. Zara benar-benar geram, ia ingin Alee cepat lenyap dari muka bumi ini.

Ini semua salah pembunuh bayaran yang ia sewa, jika pria itu tidak gagal maka saat ini Alee pasti sudah mati. Dan sekarang untuk menyentuh Alee lagi, harus melewati penjagaan dari Damian.

Sejak percobaan pembunuhan beberapa waktu lalu, Alee dijaga oleh dua bodyguard yang mengikuti Alee ke mana pun wanita itu pergi.

Pembunuh yang Zara sewa tengah mencari celah agar bisa melenyapkan Alee, tapi penjagaan yang begitu ketat membuat pria itu tidak bisa mendekati Alee.

Pria itu juga tidak bisa membunuh Alee di tempat yang ramai, karena itu sama saja dengan bunuh diri. Sekarang Zara hanya bisa menunggu, pria itu berjanji padanya dalam waktu kurang dari dua bulan pria itu pasti akan menjalankan tugasnya tanpa kegagalan lagi.

Dua bulan bukan waktu yang sebentar bagi Zara. Ia sangat tidak sabar untuk menyingkirkan Alee, tapi demi keinginannya itu ia akan mencoba bersabar.

"Jangan biasakan seperti ini, Ell. Kau harus makan yang cukup agar tidak sakit." Zara menasehati putranya.

"Aku mengerti, Mom."

Kemudian makan malam itu berlanjut. Zara dan Estella telah selesai.

"Ell, ada yang ingin Mom katakan padamu." Zara memiliki maksud lain dengan permintaannya agar Ell makan malam bersamanya.

"Apa itu, Mom?"

"Mom sangat kesepian di rumah ini. Mom ingin kau menikah segera dengan Estella. Dengan begitu Estella akan terus menemani Mom," seru Zara dengan tatapan meminta pada Ell.

Sebelum makan malam, Zara dan Estella sempat pergi bersama. Dan Estella bercerita pada Zara tentang yang ia takutkan. Estella meminta bantuan pada Zara untuk mempercepat pernikahannya dengan Ell.

Tentu saja Zara akan melakukan permintaan Estella. Ia juga tidak ingin putranya kembali berhubungan dengan Alee. Siapa yang tahu ke depannya akan seperti apa? Bisa saja jalang Alee kembali menggoda putranya setelah bosan dengan Damian.

"Saat ini aku sedang fokus bekerja, Mom." Ell mencoba mencari alasan. Ia belum ingin menikah dengan Estella. Berbagi kehidupan pribadi dengan Estella, itu belum terpikirkan olehnya hingga saat ini meski mereka sudah bertunangan selama tiga tahun.

"Ell, kau dan Estella sudah lama bertunangan. Jika terus memikirkan pekerjaan, mungkin sepuluh tahun lagi kau baru akan menikahi Estella," balas Zara. "Kau tidak ingin melihat Mom sedih lagi, bukan? Menikahlah dengan Estella. Mom akan sangat bahagia jika itu terjadi."

Suasana di ruang makan itu kemudian hening. Hari ini benar-benar buruk untuk Ell. Takdir benar-benar tahu cara bercanda dengannya.

"Beri aku waktu dua bulan lagi." Pada akhirnya Ell tetap mengikuti kemauan ibunya. Namun, ia tidak bisa menikah jika lebih cepat dari itu.

Zara tidak puas karena ia ingin Ell menikah lebih cepat, tapi ia tahu ia tidak bisa memaksa Ell lebih jauh. Senyum tampak di wajah wanita itu. "Baiklah. Dua bulan lagi."

Begitu juga dengan Estella, ia harus puas dengan waktu yang diminta oleh Ell. Dua bulan lebih baik dari pada harus menunggu bertahun-tahun.

Estella tersenyum dalam hatinya. Ia tahu Ell pasti akan mengikuti ucapan Zara. Sangat menguntungkan baginya memiliki Zara di sisinya.

Setelah makan malam usai, Ell ditinggal berdua saja dengan Estella oleh Zara. Tujuan Zara sangat jelas, wanita itu ingin memberikan waktu lebih banyak untuk Stella berdua saja dengan Ell.

"Aku benar-benar senang. Akhirnya kita akan segera menikah." Estella tersenyum bahagia. Matanya tampak berbinar sekarang.

Sementara Ell, pria itu hanya memasang wajah dingin. "Kau benar-benar tahu cara memanfaatkan Mommy, Estella." Ia bersuara pelan tapi menusuk.

Senyum di wajah Estella lenyap, berganti raut tidak sedap. "Aku tidak memanfaatkan Mommy, Ell. Aku hanya ingin membahagiakannya. Akan lebih baik jika aku bisa menemaninya setiap waktu. Dengan begitu Mommy tidak akan kesepian." Estella beralasan.

Ell tidak tersentuh sama sekali dengan alasan Estella. Bagaimana pun ia tahu Estella menggunakan ibunya untuk mendapatkan apa yang wanita itu inginkan.

"Kau dapatkan apa yang kau mau, Estella. Namun, ingat ini baik-baik. Ketika kau menjadi istriku, jangan pernah berpikir kau bisa mengatur hidupku, karena bagiku kau hanya orang asing!"

Wajah Estella menjadi kaku ketika ia mendengar ucapan Ell. Haruskah Ell berkata seperti itu padanya? Ell benar-benar tidak berperasaan.

Estella membisu, ia terlalu marah karena kata-kata Ell tadi. Hanya matanya yang terus mengikuti tubuh Ell yang kini sudah meninggalkannya.

"Suatu hari nanti kau pasti akan menyesali sikapmu, Ell." Estella mengepalkan kedua tangannya kuat.

Suatu hari nanti ia pasti akan membalas sikap Ell yang selalu merendahkannya. Apa kekurangan yang ia miliki hingga Ell tidak pernah melirik ke arahnya? Itu benar-benar sebuah penghinaan untuk dirinya.

Benar, ia memang mencintai Ell, tapi ia tidak terima hinaan yang selalu Ell arahkan padanya.





tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top