22. Diluent
Padahal Randu yang getol sekali meyakinkan Lidya untuk ikut pada acara Gathering Gezonde Pharma ke Bandung, tapi justru pria itu sendiri yang tidak datang. Hingga 5 menit sebelum jadwal keberangkatan bis dari kantor Gezonde Pharma, tidak terlihat sosok Randu dimanapun. Yudha akhirnya baru berhasil menghubungi Randu di menit-menit terakhir, hanya untuk mendengar kalimat konyol, "Saya ketiduran, Mas. Belum mandi."
Mendengar jawaban konyol Randu dari loudspeaker ponsel Yudha, penumpang bis ramai-ramai menyorakinya, kesal. Sementara itu, di seberang sana Randu malah tertawa-tawa.
"Saya nyusul aja ke Bandung, Mas. Pakai mobil sendiri," kata Randu, sambil menguap lalu kembali cengengesan.
Jadi dengan pernyataan itu, bis pun berangkat dari Jakarta tanpa Randu.
"Mbak Lidya duduk sendiri?" tanya Asti, yang masuk ke bis sesaat sebelum pintu bis ditutup.
Lidya yang semula duduk sendirian di salah satu kursi bis di aisle, menggeser duduknya ke sisi jendela.
"Sendiri. Mbak Asti duduk sini aja," kata Lidya, dengan senyum ramah, mempersilakan rekan kerjanya duduk di sampingnya.
* * *
Perusahaan, termasuk perusahaan farmasi, yang baik, biasanya tidak hanya berfokus pada apa saja yang bisa personel berikan kepada perusahaan, namun secara timbal balik perusahaan akan memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan personelnya. Kebutuhan personel tersebut bukan hanya kebutuhan finansial, namun juga termasuk kebutuhan akan pelatihan untuk peningkatan skill dan kompetensi, dan kebutuhan akan jenjang karir yang jelas. Oleh karena itu, jika kita bekerja di perusahaan yang hanya menuntut target kerja kita, tanpa memperhatikan apalagi mengijinkan kita mengikuti pelatihan atau course yang dapat meningkatkan skill kita, serta tidak ada kesempatan peningkatan karir selama bertahun-tahun, barangkali sudah waktunya kita mempertimbangkan untuk pindah ke perusahaan lain.
Office gathering sering juga dikombinasikan dengan kegiatan capacity building merupakan salah satu program HRD dalam mengelola personel. Dengan kegiatan semacam office gathering atau capacity building, diharapkan kinerja individu dapat meningkat dan tim kerja dapat lebih solid. Karena tujuan tersebutlah, maka biasanya dalam suatu kegiatan capacity building dilakukan games/permainan yang membutuhkan kerjasama tim. Dari filosofi game tersebut, diharapkan setiap personel perusahaan memahami bahwa semua orang di dalam tim harus memiliki tujuan yang sama, bahwa semua orang dalam tim berperan penting dalam mencapai tujuan bersama, dan bahwa dibutuhkan kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama.
Lidya sudah membentuk tim yang terdiri dari 5 orang, ketika tiba-tiba 1 orang menyusup masuk ke dalam timnya sambil cengengesan.
"Nyempil ya Mbak, hehehe," kata pria itu, mendesakkan dirinya diantara Lidya dan Taras, salah seorang staf QA.
Lidya mendelik memandang penyusup yang datang tiba-tiba. Tapi pria itu makin melebarkan cengirannya kepada Lidya, Taras dan anggota tim lainnya. Hal itu membuat anggota tim tersebut langsung menerimanya.
"Yeay! Pak Randu di tim kita!" terdengar keempat anggota tim lain bersorak menyambut pria itu.
Jadi, demi mendengar sorak sorai anggota timnya dan melihat cengiran pria itu, Lidya tidak punya pilihan selain menerima Randu menyusup ke dalam timnya.
"Katanya tadi belum mandi? Kok nyusulnya cepet amat. Udah mandi belum, Mas?" sindir Lidya.
Randu tidak menjawab. Hanya saja cengirannya makin lebar.
Permainan-permainan yang biasanya dilakukan pada kegiatan capacity building atau office gathering seperti ini biasanya selain untuk memberi kesempatan pada para karyawan untuk refreshing dan bersenang-senang, namun juga sekaligus melatih kolaborasi tim. Jadi, untuk memenangkan permainan-permainan tersebut memang dibutuhkan kerjasama tim.
Secara spontan Lidya memberikan instruksi dan mengarahkan kerjasama tim untuk menyelesaikan game demi game yang ditugaskan. Bahkan dalam suasana permainan santai seperti inipun, tanpa aklamasi atau seleksi, seluruh anggota tim langsung menganggap Lidya sebagai ketua tim dan mengikuti arahannya.
Tapi ternyata, dalam kerjasama tim, bukan hanya kepemimpinan yang efektif yang mempengaruhi keberhasilan tim, namun juga kreativitas.
Pada game terakhir yang mereka mainkan, human knot, contohnya. Di awal permainan, sang trainer meminta tangan kanan seluruh anggota tim untuk menggenggam tangan salah satu anggota tim. Kemudian tangan kiri diminta untuk menggenggam tangan anggota lainnya. Kedua instruksi tersebut disampaikan mendadak dan harus diselesaikan dalam waktu 3 detik, sehingga semua anggota tim tanpa perencanaan secara refleks saja meraih tangan siapapun diantara mereka. Setelah seluruh tangan anggota tim saling terbelit, sang trainer menginstruksikan seluruh kelompok untuk mengurai belitan tersebut tanpa melepaskan tangan rekannya.
Lidya menatap tangan kanannya yang menggenggam tangan Nindy, salah seorang staf QA, dan tangan kirinya yang ternyata menggenggam tangan Randu. Tangan anggota tim lainnya terlihat saling terbelit satu sama lain. Bagaimana mengurai simpul ini tanpa saling melepaskan tangan?
Mata Lidya kemudian bersirobok dengan mata Randu yang sama-sama barusan menatap genggaman tangan mereka. Bedanya, kalau Lidya menatap Randu dengan dahi berkerut, karena sambil memikirkan cara menyelesaikan game ini, namun Randu malah menatap Lidya sambil senyum-senyum jenaka. Membuat Lidya jadi heran sendiri, apa yang lucu dari game yang membuat tangan mereka saling terbelit begini sampai membuat senyum-senyum nggak jelas.
Kalau Lidya otomatis menjadi ketua tim melalui kesepakatan tanpa kata seluruh anggota, maka Randu secara alamiah langsung saja menjadi yang paling diandalkan dalam hal kreativitas memecahkan trik pada tiap games yang mereka lakukan. Pun dengan game human knot tersebut. Berkat ide-idenya, meski terlihat cengengesan mulu, Randu berhasil membawa tim mereka menyelesaikan tiga group-games dan bahkan menjadi juara kedua.
"Yeay! Kita juara dua!" sorak Nindy dan Taras sambil jejingkrakan dan berpelukan heboh.
"Asik! Makan-makan gratis!" Fajar dan Doni, anggota tim lainnya, ikut menimpali dengan ceria. Salah satu hadiah games tersebut memang adalah voucher makan gratis di restoran all-you-can-eat.
Sementara itu Lidya justru diam saja, karena terlalu kaget saat menyadari Randu masih terus menggenggam tangannya sambil cengengesan, bahkan meski game human knot telah berakhir.
* * *
Ada banyak alasan kenapa cerita kali ini updatenya lama. Karena selain perkuliahan yang sudah 100% luring kembali, tahun ini saya mengemban lumayan banyak tugas. Jadi nulis cerita ini beneran cuma bisa di sela waktu kerja pas nggak bisa pegang laptop doang (pas ngawas ujian misalnya).
Salah satu kesibukan saya adalah mengembangkan pembelajaran online untuk kalangan yang lebih luas, bukan hanya untuk mahasiswa Farmasi UI. Jaman jigeum, katanya belajar itu bisa dari mana aja. Makanya, UI juga menyediakan wadah buat teman2 yang berada di mana saja untuk belajar bareng kami. Nah oleh karena itu, saya mau sekalian promosi ah hahaha.
Tahun lalu, saat novel ini pertama kali saya tulis, bersamaan dengan saya yang sedang sibuk membuat program Pre-University Farmasetika. Program ini dapat diikuti oleh teman-teman siswa/siswi SMA/SMK Farmasi, atau alumni SMA/SMK yang sedang gap year, atau Kakak2 yang punya adik/ponakan yang siswa/alumni SMA/SMK Farmasi, yang ingin tahu pengetahuan dasar tentang obat-obatan, berminat tahun depan kuliah di Fakultas Farmasi UI, atau tertarik pengen nyobain gimana sih rasanya belajar di atmosfer Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Nah tahun ini, pas repost cerita ini, bersamaan dengan saya yang sedang menyiapkan e-learning yang berjudul "Fakta dan Mitos Obat". Karena topiknya general, jadi materi ini nantinya bukan hanya bisa diikuti oleh siswa SMA atau sederajat, tapi juga oleh seluruh masyarakat yang berminat untuk tahu tentang jawaban sebenarnya atas mitos-mitos seputar obat yang beredar di masyarakat.
Kalau ada yang berminat mengakses materi program Pre-U Farmasetika maupun e-learning tentang Mitos Obat tsb, Kakak2 bisa mampir ke cil.ui.ac.id dan ikutin step-by-step utk mendaftar.
* * *
Sampai ketemu di bab berikutnya, very soon, Kak! 😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top