Kado, Rumah, dan Chuuya
Char : Dazai Osamu, Nakahara Chuuya.
Rating : K
Oneshoot, End.
-0-
Jam yang berada di atas tiang dekat taman berdenteng. Pukul tujuh malam. Chuuya masih berdiri di depan sebuah toko boneka seraya mengunyah dorayakinya.
Dia sedang menunggu seseorang dari waktu lampau untuk menyerahkan hadiah ulang tahun. Menurut firasatnya, pria kurang ajar itu akan lewat sebentar lagi. Chuuya sangat percaya pada firasatnya.
"Menungguku?"
Chuuya hampir saja melayangkan tinju jika tidak mengenal wajah si brengsek itu. Oh salah, dia malah semakin ingin menonjoknya.
"Siapa yang menunggu siapa?" berhubung wajah itu sungguh menyebalkan, Chuuya jadi hilang minat, mengurungkan niat, dan memilih berbohong agar bisa langsung pulang.
"Bukan?"
"Bodoh sekali."
Chuuya mengibas tangan sombong lalu berjalan melewati si jangkung. "Ngapain pula kau disini? Seperti dunia sangat sempit saja."
"Aku yang seharusnya tanya, ini kan jalan aku pulang ke rumah."
Iya juga. Chuuya berusaha mengabaikan.
"Tunggu dulu, Chuuya. Aku yakin kau punya sesuatu untukku?"
"Kalau yang kau maksud keinginan membunuh, yah aku punya banyak. Aku sudah membuat catatan dan detail untuk menghajarmu."
"Wah, baik sekali..." Chuuya tidak mengerti kenapa si bodoh ini berjalan di sampingnya, nempel nempel pula. Kan Chuuya jadi deg-deg-an!
"Kau mau kemana?" ia menyikut.
"Pulang."
"Rumahmu ke arah sana bodoh!"
"Rumahku ada dimana Chuuya berada.."
Chuuya merona. Tidak menyangka kalimat jujur yang diucap seorang playboy bisa menyentil hatinya. "Pulang sana.." kukuhnya mengusir.
"Tapi aku yakin kau punya sesuatu untukku. Ini sembilan belas juni."
"Kalau kau tetap mengikuti, aku akan memberimu tendangan di tulang betis."
Pemuda itu mengerjap, "praktis sekali. Tapi bukannya ini yang ingin kau beri?"
Chuuya berhenti melangkah, menoleh, dan mendapati bungkusan merah berpita biru yang tadi ada disakunya sudah berada di tangan pria itu.
"Ka-" ia merogoh-rogoh kantung dan mendapati celah kosong. Itu miliknya, benda itu miliknya. "Berikan padaku, sialan!!"
Ia meraih, namun tangan yang diincarnya lebih panjang sampai Chuuya hampir terjungkal. Pria itu menampung Chuuya di dada, lalu tersenyum menang. Chuuya benar-benar akan membakarnya hidup-hidup. Sungguh!
"Untukku?"
"Siapa yang bilang?!!" Tentu saja itu untuknya. Memang siapa lagi kenalan Chuuya yang berulang tahun di sembilan belas juni?
"Bukan aku?? Apa ada lagi orang yang ingin kau beri kado, Chuuya??"
"Idiot!" Chuuya menggeram, tapi menarik napas dan memaksa emosinya redam. "Cih," ia berpaling. "Kan normal kalau aku mau memberi kado ke orang."
Si brunette mengerjap, bingung juga sebenarnya.
"Untukmu sajalah.." makin bingung.
Yah walau dia yakin Chuuya membawa kado dan menunggu di sini memang untuk menghadiahkan padanya, tapi ini diluar ekspetasi. Dia mengharap Chuuya akan merona dan mengatakan dengan terbata-bata, "i.. itu untuk-mu.." dan dia akan ber-kyaaa-kyaaa ria di dalan hati.
"Memang benar untukku kan?" jadi ragu juga.
"Iya bodoh! Sudahlah pulang kau sana!! Jangan ikut-ikut aku!!" Chuuya emosi lagi. Jujur saja emosi meledak-ledak itu yang membuat si brunette suka mengganggunya.
Chuuya meninggalkan pria resek itu dengan wajah merona. Pergi dan mengibaskan tangannya seperti konglomerat paling tersohor sejagad raya, "besok jangan menagih."
Oh, percaya dirinya manis sekali sampai mengundang senyum di wajah si jangkung. Tapi konyol. Mana mungkin dia mengabaikan kesempatan untuk pulang ke rumah kesayangannya, rumah Chuuya.
"Bodoh! Kubilang jangan ikuti aku!!!"
END
.
.
Anyway, telat sih emang kalo tentang ultah Dazai, ga apa apa deh yaaa..
Happy Birthday Dazai ~~ ><
//btw, cerita ini terinspirasi dari art ini walau saya ubah ngehehe.. Terimakasih kepada artis.
source:pinterest
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top