六 | ROKU

〈2025年 02月 06日〉

「DAY 6」
Buat cerita yang mengandung tiga kata berikut: kunci, prasasti, popok. Maksimal 500 kata.

◉◉◉

Aku menatap jalan buntu di depan, rekan petualanganku semuanya mengeluh di belakang. Aku memaklumi reaksi mereka. Kami sudah menjelajahi dungeons ini selama berjam-jam.

Meski diselingi istirahat yang cukup dan korban minimal, tetapi kami tak kunjung tiba di ruangan bos atau harta karun. Kami masih belum mendapatkan apa-apa selain membunuh monster dan monster! Hal itu berhasil menguras energi mental kami.

Aku juga nyaris mengeluarkan keluhan, tetapi berhasil kutahan, karena sebagai pemimpin, aku harus menjadi tiang penopang rekan timku. Meski tidak terlalu optimis, setidaknya aku berusaha untuk menjadi pragmatis.

Akhirnya, dengan ragu aku mengeluarkan kunci perak yang ku-looting dari drop monster. Sejak awal dungeons ini memang aneh, nyaris tidak ada ruangan harta dan denahnya selalu berubah-ubah. Tetapi, para petualang percaya bahwa dungeons ini menyimpan harta paling berharga daripada dungeons lainnya, sehingga para petualang berbondong-bondong menantang dungeons ini karena penasaran, dan semua yang pernah menjelajahi tempat ini dinyatakan hilang.

Kami, sekumpulan petualang miskin dari negeri yang jauh, tertarik untuk menantang dungeons unik ini. Kami tidak punya keluarga, teman, apalagi kampung halaman. Jadi, mati di sini pun tidak akan rugi.

Setelah memantapkan niat, aku mengarahkan kunci pada tembok di depan tanpa berharap banyak. Tak disangka, kunci itu tembus ke dalam tembok seakan memasuki lubang kunci yang pas. Rekan petualanganku terkesiap kagum, menatapku penuh harap tanpa berani menganggu.

Aku pun memutar kuncinya.

Klek!

Suara seperti pintu kunci yang terbuka menggema di lorong. Aku menelan ludah, mendorong tembok yang perlahan terbuka lebar.

"... Tempat apa ini?"

Salah satu rekanku tak kuasa untuk berkomentar setelah melihat ruangan di balik tembok. Sebuah aula raksasa yang megah dengan pilar-pilar gendut nan tinggi, sudah berlumut tapi masih terlihat kokoh. Di bawah pilar, di sekitar aula, tersebar ratusan--atau mungkin ribuan prasasti emas dan perak.

Setelah kami semua berada di dalam, pintu di belakang kami kembali tertutup rapat. Sepertinya kami harus mencari jalan keluar yang lain.

Krak!

"S-suara apa itu?"

Belum sempat bereaksi, tiba-tiba dari berbagai arah muncul monster golem raksasa dengan mata merah. Kami semua mematung, wajahku memucat.

"A-apakah kita akan melawan mereka ...?"

"Tidak, kita akan menunggu mereka mempersilakan kita keluar. Tentu saja kita lawan!"

"Ta-tapi sebanyak ini--"

"Heh, sebaiknya kau memakai popok sambil minum botol susu jika merasa takut--!"

"Semuanya, tenang!" seruku memotong perdebatan mereka, "Kekuatan tim kita masih bisa mengalahkan semua golem ini, asal kalian dengarkan perintahku. Kita akan membagi tugas."

"Baik!" Seluruh rekan petualang merespons dengan kompak.

Aku memasang ekspresi serius mengangguk. Tak lama, ujung mulutku tertarik ke atas. Adrenalin seperti inilah yang selalu kusuka dari menjelajahi dungeons misterius.

◉◉◉

DAY 6 END

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top