Day 13 :

=======
Tenggelam dalam perasaan bersalah tanpa kesudahan....

Perasaan itu terus menghantui setiap ia melihat kedua orang tuanya cengcok karena membicarakannya.

Perasaan itu terus menghantui setiap adiknya memilih menjauh setiap ia memulai pembicaraan.

Perasaan itu terus menghantuinya setiap pamannya datang, menatapnya dengan sinis.

Perasaan itu terus muncul.

Haruto terus menyelami mimpinya. Alih-alih berjalan menuju Krabby Patty sebagai Spongebob bekerja sebagai koki, ia memilih pergi. Pergi sejauhnya keluar dari Bikini Bottom.

Berjalan tak tentu arah hingga sampai di tepi palung. Menatap kedalaman bawah palung dengan ekspresi gelap.

Kalau ia jatuh kedalam bagaimana rasanya? Apa ia akan bangun dari mimpinya? Atau tidak?

Kaki dengan sepatu kebesaran Spongebob itu melangkah ke depan. Memijak angin. Terperosok jatuh dengan pikiran kosong.

Ia menatap laut diatasnya. Teringat langit di dunia nyata. Sama-sama biru. Sama-sama tak tergapai.

Ditengah jatuhnya ia dapat melihat sesuatu dipinggir palung. Sosok gurita biru ketus yang menjauh darinya sebelumnya...

Yang entah kenapa sekali lagi yang ia lihat justru seperti adiknya. Hanya diam menonton seperti sebelumnya. Tanpa komentar.

Lalu pergi.

Ia terus jatuh, jatuh semakin dalam. Lalu semuanya menggelap tanpa ada apa-apa.

Dingin.

Suram.

Sendirian.

Buk

Tubuhnya mendarat di dasar gelap. Tak bisa bergerak. Lagipula tak ada juga yang bisa ia lakukan dalam gelap ini.

Sekarang apa?

Kriiiiinggg

Haruto akhirnya terbangun dari mimpinya. Mematikan jam wekernya. Menghela nafas panjang mengingat mimpinya barusan.

Itu adalah mimpi yang sama untuk kesembilan kalinya dalam bulan ini