datangnya ke dunia awal
"Hah!! Gelap amat ni tempat, tempat apaan bahh beginian.. Atauuu.. Apa jangan jangan gw dah mati? " gumam gadis itu yang tidak tau dia dimana
"Duhh.. Bagus deh kalau udah mati, hidup gw gak semenyenangkan itu"
Sibuk dengan pemikirannya sendiri, tanpa sadar.. Suatu cahaya perlahan mendekat, dan menyeliuti tubuh gadis itu
{keinginan lu.. Bakalan terkabul}
CTIK
[Name] : eh hah, rumput.. Loh loh, gw kok turu di rumput
{lu gak tidur di rumput, tapi daun}
[name] : heh you siapa si, oraang lagi kepo keponya malah di cuekin, beeh
Gadis itu bergumam tidak jelas, lalu dia menyadari bahwa hari mulai malam
Dia takut apalagi tidak ada desa di tempat itu
Lalu dia mulai menyadari sesuatu, dia melihat ke sekeliling, dari mulai benda hidup, maupun mati semua nya berbeda, dan dia mulai tersadar di manakah dia sekarang
Dia mulai takut, dia mulai memanjat pohon yang ada di dekatnya dan mulai memikirkan sesuatu
[name] : tempat ini, wait aku apakah aku ada di, DUNIA VIVA FANTASY
dia mulai menyadarinya dia tau kalau di dunia ini mungkin ada beberapa mob yang akan menyerang
Dia memanjat pohon lebih atas, berkat hobinya yang sering mencuri buah tetangga, dia pun bisa memanjat pohon besar itu
[name] : jujur.. Gw ngantuk banget, dulu betah begadang karna ada Hape, sekarang gw gk megang hp.. Ah tauk lah
[Name] : aduhh.. Ni mata knp kgk bisa melek si, gw mau tidur, tapi.. Takut balik ke dunia semula.. Cok pilihan yang syulit
Dia mencoba untuk tidak tertidur, tapi karna matanya sangat berat
Ya, turu
Paginyaaa
[name] : uhnmm.. Hahhhh, eh. Gw dirumah? Eh enggak dong, berati ini gak mimpi
Lalu dia mulai turun dari pohon, dia tidak tau dia mau kemana
{jalan lah ke utara}
[name] : eh lu lagii, emmmm bentar btw utara tu yang mana
{(kek nya ni bocah emang radak radak tolol)}
{lewat arah di sampingmu itu}
[name] : ohhh jadi itu utara nghoogey
[name] mulai berjalan ke arah itu dia berjalan cepat dan agak melompat lalu gadis itu pun menabrak seseorang
Orang itu berambut coklat, dengan warna mata biru, juga berkacamata
Pemuda itu meringis kesakitan, ia mengusap punggung nya yang terbentur oleh tanah
[Name] yang melihat hal itu pun panik, ia tanpa sadar memperhatikan wajah pemuda yang menurutnya.. Sering ia lihat
[Name] : (Hah.. Ini mata gw yang radak burem apa gimana, gw.. I ini ini nyata kah?? )
[Name] Gelagapan melihat idola nya yang berada di layar hp, sekarang dapat ia lihat dengan mata telanjang
[Name] : eh.. Emm maaf
Ujar [Name] seraya menjulurkan tangannya untuk membantu pemuda itu berdiri, awalnya pemuda itu hanya menatap [Name] aneh, namun ia pun segera meraih tangan yang ingin membantunya
[Name] : se.. Sekali lagi, gw minta maaf ya, please
Pemuda itu pun mulai tersenyum kecil dan mengangguk santai melihat kelakuan [Name]
"Haha.. Iya, gpp kok, oiya.. Kok bisa ada cewek di hutan ini, hutan ini lumayan bahaya lo, siapa nama lu? Nama gw Samsul" Ujarnya yang menatap heran [Name]
"emm.. Nama gw ya, [Name] aja si, simple " Jawab [Name] sedikit kikuk
Samsul pun hanya ber oh ria mendengar ucapan [Name] "Oiya.. Lu kok bisa sampai Disini, rumah lu deket sini kah? "
"ee.. Gw nyasar aja si, lagian gw juga udah gak punya rumah gak punya keluarga, merantau doang" Jawab [Name], mengingat ia berada di dunia lain, dunia yang berada di tempat yang mungkin tidak bisa terjamah manusia luar
Mendengar [Name] samsul merasa iba, ia melihat pakaian [Name] yang agak kusut
Mungkin karna tadinya [Name] tiduran di rumput kali?
"Oh maap maap, gw gak tau "
"Udahh sans aja, gw juga gak betah idup sama keluarga gw, lebih baik gini lebih tenang" Ujar [Name] santai sembari menghirup udara segar di sore hari ini
Samsul pun hanya mengaguk kecil dan menggaaruk pelipisnya 'Entah perasaan gw doang atau gimana, gw ngerasa kalau udah kenal banget sama cewek ini' Batin Samsul yang merasa Familiar dengan wajah [Name]
"Ohh.. Oke, maaf banget loh ya, oiya kamu--" Belum selesai dengan perkataan nya sendiri, suara seseorang terdengar sangat nyaring
Sfx : Suara semak semak
"Huhhh.. Huhhh, sul! Lu kemana aja si" tampak, pemuda lain ini yang meneriaki Samsul, penampilannya acak acakan, rambutnya berantakan dan pakaiannya sesikit kusut karna menabraki dedaunan
Samsul hanya menatap datar pemuda dengan surai rambut ungunya dan manik mata hijau emerald itu
"Lu kenapa teriak teriak si Vel?" Pekik Samsul yang heran dengan kelakuan bocah ini
"Huhh.. Lagian lu sendiri si, tadi berburu gw malah ditinggalin sendiri, terus gk balik balik lagi! " Celetuk Marvel dengan melipat kedua tangannya di dada
"Hahaha.. Maaf Vel, gw lupa kalau bareng lu, keasikan ngobrol" Ujar Samsul dengan melirik sekilas [Name]
[Name] masih terpelongo, tak percaya kalau memang karakter Fav nya menjadi nyata saat ini
Marvel yang mendengar perkataan Samsul pun sontak menengok pada [Name] yang masih berada di belakang Samsul "Eh.. Siapa itu sul? "
"Ohh.. Kenalin nih, dia tu [Name] dia baru kenalan ama gw tadi" Ujar Samsul menjelaskan
[Name] yang merasa harus memperkenalkan diri pun langsung berjalan lebih maju dan mendekati Marvel " Haii... Kenalinn, a akuu.. Aku [Name]" Ujar [Name], jujur ia gerogi berkenalan seperti ini
"Ohh.. Aku Marvel salam kenal" Jawab Marvel dengan membalas jabat tangan itu
'Gw ngerasa aneh ama dia, kayak udah kenal sama dia, apa jangan jagan gw udah pernah ketemu sama [Name] ini' Batin Marvel melihat dengan seksama wajah [Name] sebelum melepaskan jabatan tangan itu
"oiya [Name], lu Disini sendirian, rumah lu dimana, hutan ini lumayan bahaya soalnya" Ujar Marvel yang kembali memperhatikan hutan lebat itu
"Ohh.. Sans aja, gw udah gk ada rumah ama keluarga jadinyaa gw bebas keluyurann!!! " Ujar [Name] yang tanpa sadar membuat Marvel terkejut
Lantas Samsul pun menarik lengan Marvel sedikit menjauh "Vel.. Jangan bahas keluarga ama [Name] dulu, gw takut dia punya masalah" Bisik Samsul
"Iya sul, tadi gw gk tau"
Setelahnya Mereka kembali, dengan raut wajah kebingungan saat mau berbicara
"ee.. Kalian knp dah, oiya bentar lagi malam, kalian gak ada niatan buat pulang, kalian pasti di cariin sama ayah kalian?? " ucapan [Name] seketika membuat Marvel dan Samsul memperhatikan matahari yang hampir terbenam itu
"Lah iya, gw lupa lagi.. Iya [Name] kita harus balik, Gimana kalau kamu ikut kita aja? " Tanya Samsul mengingat jika [Name] hanyalah pengelana sebatang kara
"Iya Samsul bener tu"
[Name] hanya menatap dengan penuh keraguan, ya jujur gadis ini takut berhadapan dengan Genah
" Ee.. Gak usah lahh" Tolak [Name] dengan lembut
"Ayolahh.. Ada kamar kosong kok buat kamu" Ujar Samsul kembali dengan penuh harapan
"emang boleh? "
"Ya di coba dulu lahhh" Ujar Marvel dengan senyuman lebar
Melihat ekspresi mereka, membuat [Name ] seketika ingin pingsan, menurut [Name] hal itu lucu, terlebih lagi ini Ril lep ia lihat
"yaudah lh"
"Okee.. Ayoooo"
....
==
==
"Papaaaaaa!!!!!!!!! "
Teriakan itu membuat seseorang yang di panggil papa tersentak, membuatnya yang tadinya memindahkan beberapa kayu pun, terbentur oleh kayu yang ia bawa di punggungnya sendiri
Berkali kali orang dengan jenggot tebal itu mengusap kepalanya, dan anak yang sekiranya berusia 15 tahun pun ikut meringis, mendatangi papanya
"eh.. Pa papa gak kena apa apa kan? Maaf PepPey ngagetin tadi" Ujar nya yang bernama Peppey, remaja dengan ciri khas Rambut coklatnya dan mata hijau miliknya
"aduh.. Kenapa si Pey kok teriak teriak, ngagetin papa tau gak?" Ujar Pria itu dengan gelengan kepala, da. Hanya dibalas dengan senyuman jahil
"Oh iya, kamu kok pulang sendiri, adik adik kamu mana? "
Pertanyaan dari lelaki yang di sebut papa oleh PepPey atau lelaki dengan nama Genah itu membuat Peppey teringat tujuannya tadi berteriak
"Oh iya!! Aku mau kasih tau papa tadi, pas aku, samsul, ama Marvel berburu.. Mereka berdua udah gaada di sebelah ku lagi, aku panik, terus ngadu ke papa deh" Dengan polosnya PepPey mengatakan tanpa sedikit kebohongan dan sisanya, membuat genah semakin dag dig dug
"Hah!? Kok bisa? Terakhir kamu lihat mereka dimana? "
"Gak tau pa, seingetku mereka di belakang ku"
Alasan Peppey semakim membuat Genah panik ia bingung harus berbuat apa
Saat bingung berpikir, terdengarlah suara langkah kaki masuk kedalam indra pendengaran, pemilik suara pun hanya menatap heran Genah yang tengah panik
"Oi Gen, lu knp panik gitu si? " Ujarnya, seorang pria dengan netra biru cyan dan senada dengan warna rambutnya itu hanya menatap aneh genah.
"Peppey bilang Samsul sama Marvel hilang Zre" Ujar Genah menatap Kawannya itu
"Ha!? Kok bisa ilang? " Azre pun hanya dapat menanyakan balik, Azre tak tau apapun, hanya memancing
"Gak tau, PepPey kamu cerita sama kak Azre, papa mau cari adik kamu" Ujar Genah dan dengan segera merapikan pakaian yang tadinya kotor karna terkena sisa sisa remahan kayu
Belum sempat mengambil langkah lebih jauh, ia di kejutkan dengan tiga remaja yang tengah asik mengobrol ria
"Eh.. Marvel, Samsul"
"eh.. Papaaaaaa!!! " Mereka berdua yang tadinya mengobrol sedikit di kagetkan oleh sang ayah yang memanggil
Genah pun akhirnya dapat bernafas lega saat melihat kedua putranya aman sekarang
"Huhh.. Kalian dari mana aja sih, papa khawatir tau"
"Ee.. Hehe, kami cuma ketinggalan jejak aja kok pa" Jawab Marvel yang masih tersenyum
Genah hanya bisa menggelengkan kepalanya karna lelahh.. Lalu atensi nya teralihkan kepada Gadis yang seumuran dengan putranya yang hanya menatap dengan canggung
"Eh.. Dia siapa? " tanya Genah saat melihat wajah [Name]
"Ohh.. Dia [Name] pa, dia temen aku" Jawab Samsul santai
"Teman? Sejak kapan? "
"Sejak tadi" Ujar Marvel mengingat ingat kembali
Genah hanya bisa kembali menggeleng, lalu menatap [Name] yang hanya kebingungan, lantas Genah pun mulai melangkah mendekati arah [Name]
"[Name]? Sejak kapan kamu ada disini, tempat ini jarang ada yang tau, lalu apa tujuan mu" Ujar Genah dengan nada biasa
Namun.. Bagi [Name] itu tampak mengintimidasi, membuat [Name] sidikit bergidik ngeri
"Emm.. Aku cuma pengelana, aku merantau di seluruh tempat, walau gak semuanya si" Jawab [Name] yang mencoba menstabilkan ekspresi gugup nya
"iya? Dimana keluarga mu"
'shit.. Tanya beginian lagi' Batin [Name] yang merasa dejavu
"Ohh.. Aing dah kagak ada keluarga"
Ucapan itu membuat Genah terkejut, jujur melihat wajah gadis ini ia tampak begitu polos, namun.. Tampang saja tak dapat membuktikan sifatnya bukan
"[Name] aku mohon maaf, bukannya aku tidak menerima mu, tapi.. Aku masih belum bisa percaya kepada beberapa orang asing, sekali lagi aku mohon maaf" Ujar Genah, jujur saat ini ia takut untuk mempercayai seseorang, Genah hanya tersenyum simpul dan mengusap lembut pucuk kepala [Name] lembut
[Name] yang tau perasaan genah saat ini pun hanya bisa menggangguk seraya tersenyum "Iya.. Gaapa kok, aku juga tau, maaf kalo semisal aku menggagu"
"Eh.. Pa, masak gk percaya si sama [Name]" Ujar Samsul yang tak terima hal itu
"Iya paa.. [Name] itu orangnya baik"
Kedua bocah itu hanya bisa mencoba membujuk ayahnya
Namun saat [Name] akan melenggang untuk pergi, dirinya di tahan oleh tangan seseorang yang memegang pundaknya, membuat [Name] menatap si pelaku
"lu.. Lu [Name?]" Tanya Azrealon dengan tatapam yang sulit di artikan
"ee.. Iya, aku [Name]"
Ucapan itu membuat Azre tersentak, ia pun menggeleng lalu segera pergi meninggalkan [Name] yang kebingungan
"ituu.. Kak nya knp y? " Heran [Name] yang mencoba memproses hal tersebut
Namun setelahnya ada seseorang anak lelaki, kembali menghapirinya
"eh.. Hai, lu yang namanya [Name] tadi kan, kenalin gw PepPey.. Gw kakaknya Samsul dan Marvel" Ujar Peppey tersenyum Simpul dengan tangan yang terulur
"Ohh.. hai Pey, iya. Aku [Name]"
"ee.. Maaf ya, kalau kamu gk bisa tinggal disini, kita Sebenernya suka sama keluarga baru, cuman ya.. Papa aja yang sering takut takut sendiri " Ujar Peppey
"Iya.. Udah ah gpp, aku juga tau kok maksud papa kamu, yaudah.. Aku mau lanjutin perjalanan dulu" Ujar [Name] yang melambaikan tangannya
"eh tunggu, kamu sementara ini bakalan tinggal dimana?" Tanya Peppey yang cukup Khawatir tentang [Name]
"ohh aku bakalan di deket deket sini dulu kok, kayaknya bakalan deket dimana tempat kalian berburu tadi" Jawab [Name], ya walaupun kurang pasti, tapi mungkin memang benar [Name] sementara akan berada di sana
"Yaudah.. Dada pey, mau lanjut perjalanan, titip salam ke keluarga kamu" Ujar [Name] sebelum kembali melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan kediaman Genah
"iya.. Hati hati"
Tanpa sepengetahuan mereka berdua, seseorang tampak memperhatikan mereka secara diam diam, lalu memegang erat telapak tangan itu.
"Kau hidup kembali?.. Tapi, agar Mereka tidak terlalu bersedih.. Huhh maafin gw, gw terpaksa hapus memori kalian setengahnya, hanya itu lah yang bisa gw lakuin sebagai dewa personifikasi takdir " Gumam lelaki itu, menatap sendu tanah yang ia pijaki sendiri dan mengacak acak surai biru nya
«‘’‘’‘’‘’‘’»
TBC
EYYOOIIII
WHATS UP MENNN
Bagaimanakan awal cerita ini, apakah menarik, atau cuma awuran aja, ending pun belum pasti
maaf kalau malah up ulang ini cerita, biar lebih nyambung aja si
Sekiann..
Kalau kaliam anjoy jan lupa kalean Vote dan komentar..
Oke see you, lope deh
2035 words
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top