Batu batuan
huhh.. Sudah lah kalian, jadi.. Apa informasi dari mu? " tanya Raja ayon mengalihkam topik, karna lelah di buly
"Ohh.. Simple aja si, Herobrine akan mulai the Reborn lagi" Ujar [Name] santai sembari mengupil
"HAH APA!? "
...
.....
== |
== |
== |
== |
.....
...
Suara Raja Ayon memekik keras di sertai dengan suaranya yang menggema di tempat tertutup itu
Ia tersentak mendengar penjelasan singkat dari [Name], walau penjelasan singkat, namun informasi yang begitu penting itu bisa bisanya di ucapkan dengan santai
Hal itu membuat Raja Ayon menjadi kebingungan dan panik sendiri, bahkan ia sampai menceritakan asal muasal perkara masalah Herobrine itu
"Mon maap, sedari tadi kek ayon cuma cerita, terus kesimpulan nya Dimana?? " Ujar [Name] yang sudah bosan mendengarkan sejarah itu, ya menurut nya hal itu lumayan membuatnya kesal
Karna SI CALON IKAN BAKAR itu menceritakan kisah sepanjang rasa cinta ku padamu //Plak
Canda
Karna Raja Ayon ini, mencertikan kisah sepanjang itu, bahkan menghabiskan waktu hampir setengah jam, namun [Name] hanya di biarkan berdiri
Sungguh lawak bukan
"Apa maksudmu memanggil ku dengan sebutan itu hah! " Kesal Ayon karna.. Karna di panggil kakek
"Salah kah? Kan kek Ayon umurnya emang dah tua" Jawab [Name] santai tanpa tau letak keberadaan nyawanya, bisa saja jika Ayon marah, kepala dengan badan itu akan terpisah
"[Name], Jaga bicaramu disini.. Ya aku tau kau hanya sekedar bercanda, namun kau harus tau dimana waktu yang tepat untuk serius dan dimana waktu untuk bercanda! " Tegas Raja Gm menatap Tajam pada [Name]
'emang gw bercanda?' Batin [Name] dengan tambahan wajah datar
"Iya iya pak, gak lagi lagi" Pasrah [Name] karna sudah mendapat tatapan tajam dari Raja Gm
Raja Gm hanya dapat menghela nafas menghadapi tingkah laku bocah bocah ini, tapi disini.. Raja Ayon lah yang lebih parah, sudah kena buli, sama bocah lagi
Raja Ayon mulai mengatur nafasnya dan kembali mengumpulkan kesabaran "Sudah cukup perdebatan ini, sekarang.. Marvel serahkan saja batu itu padaku, aku tidak yakin bahwa bocah ingusan seperti mu bisa menjaga tanggung jawab besar seperti menjaga batu itu! " Celetuk Ayon dengan serius
Genah menggeleng tidak setuju dengan ucapan Ayon barusan "Tidak.. Akan lebih baik Marvel yang menjaga batu ini, tanpa batu ini.. Energi gelap dalam tubuh Marvel tidak akan stabil dan itu akan lebih bahaya" Balas Genah tak kalah serius
"Apa maksudmu Clover, akan lebih baik jika aku yang menjaga batu itu, karna tiga batu yang ada sudah berada dalam genggaman Herobrine, jika aku percayakan batu itu pada bocah ingusan ini, bisa bisa Herobrine dengan mudah mengambil Emerald! " Pekik Ayon yang berdiri dari tempat duduk nya, menatap tajam Genah
"Hah!! Akik ikan, lu bener bener gak Sadar diri ya, Sapphire aja yang berada dalam lindungan Raja Elheims, Bisa di ambil dengan mudah loh ama Herobrine.. Apa lo? butuh kaca biar sadar!! " cibir [Name] yang ikut tak terima dengan Hinaan Ayon pada Marvel
"Kau kesini mencari gara gara! " Pekik Ayon tak terima kalau dihujat
Raja Gm jujur sangat frustasi saat mendengar nada bicara tidak sopan dari [Name], tapi perkataan [Name] kali ini ada benarnya, saat ini perkataan gadis itu tak dapat disalahkan
"Untuk saat ini, jujur.. Aku setuju dengan [Name], batu itu adalah hak Marvel, biarkan Genah dan Marvel menjaga batu itu sebisa mungkin.. Berikan sedikit kepercayaan pada Marvel yon" Ujar Raja Gm mendukung keputusan dari Genah juga setuju dengan perkataan [Name]
Mendengar penuturan dari Raja Gm, Raja Ayon hanya dapat menghela nafas gusar "Huhh.. Baiklah, tapi jika ada suatu hal yang tak diinginkan terjadi, itu semua tanggung jawabmu" Ujar Ayon pasrah
Tak menghiraukan perdebatan, Marvel saat ini hanya melamun. Ia tengah memikirkan suatu hal
[Name] yang menyadari sedari tadi Marvel tidak memperhatikan perkelahian tadi pun mulai menatap bingung, lalu berjalan mendekati Marvel "Lu kenapa ngelamun gitu cuk, kesambet mampus beneran lu! " Ujar [Name] dengan candaannya, membuat Marvel tersadar dan menatap [Name] yang sekarang berada di sebelahnya
"Ohh.. Gak papa, cuman. Aku kasihan aja sama Herobrine itu, dia sebenarnya orang baik, tapi karna dia gk tau jalan lain, akhirnya dia jadi jahat" Ujar Marvel setelah mendengar kisah panjang lebar Ayon, dia jistru mengasihani si senter
"Lu gak salah si Vel, tapi.. Kayak omongan lu tadi, si senter itu akhirnya jadi jahat, nahh.. Dia dendam ama siapa? Dia jadi Herobrine karna kesalahan dia, banyak orang yang hilang karna dia.. Dan, dia dendamnya sama kita? Gak manuk akal btw :v " Ujar [Name], mengelurkan seluruh unek unek dalam batinnya saat ini
"lu juga bener, Tapi.. Apa gak bisa kita nyadarin dia dan gak perlu perang gini!! " Pekik Marvel, kembali menyarankan ide yang sia sia
Raja Gm yang mendengar perbincangan kedua anak muda di sebelahnya pun mulai berpikir, ya.. Marvel gak salah, dari dulu setiap pemikiran saat mendengar kisah Herobrine pasti memikirkan hal yang sama
Namun.. Apa bisa mereka berbuat lain, seperti halnya yang di sarankan Marvel?
"Ya aku tau Marvel, apa yang kita lakukan kepada Herobrine itu tampak kejam, tapi.. Pada akhirmya inilah yang harus kita lakukan, Kalau sudah ada cara yang lebih baik pasti akan kami lakukan Marvel, Tapi saat ini tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan selain berperang! " Ungkap Raja Gm menatap lelah Marvel
Mendengar penjelasan Raja Gm, sontak Marvel menunduk, ya.. Semua tentang teorinya memang dapat si benarkan, tapi ia juga salah dengan membenarkan semua prilaku jahat Si Herobrine itu
Setelah semua itu, tampak semua di buat heran denagn suara berat langkah kaki yang mendekat
Namun, tanpa sopan.. Pintu ruang Rapat di buka oleh seseorang
"Kalian.. Punya kursi untuk satu orang lagi? " Tanya pria itu tanpa rasa sopan sama sekali, lalu dengan entengnya ia memasuki ruangan
"Malik? Bagaimana kau bisa sampai ke tempat ini? " Heran raja Gm
"Ohh.. Pak tua, kau tenyata sudah sampai lebih dahulu ya di tempat ini" Ujarnya dengan angkuh
"Anjir gk sopan banget abang Malik ini" Bisik [Name] pada Marvel, mereka agak menjauh agar bisik bisik mereka tak di dengar
"Entahlah.. Biasa Raja Malik" Jawab Marvel sepontan saat mulai dengan acara di depannya
Kembali lagi kedalam topik pembahasan para raja itu, Raja Ayon hanya dapat menatap bingung.. Ia saja heran bahkan tidak mengenali siapa manusia lancang ini.
"Apa ini Gm, siapa dia?" Tanya Raja Ayon sarkas
"Dia adalah Malik, Raja dari Vermillion " Jawab Raja Gm yang juga kebingungan atas kedatangan tamu tak di undang ini
"Jadi kau membocorkan lokasi kerajaan ku kepada orang asing Gm? Ku pikir untuk masalah ini kau dapat dipercaya! " Pekik Raja Ayon yang terlihat begitu marah
"Tidak ayon, Aku sama sekali tidak pernah membocorkan lokasi Elheims ke siapapun! Bahkan aku sendirk bingung kenapa Malik bisa sampai ke sini" Tegas Raja Gm
Malik memutar malas kedua bola matanya, ia pun berdecak malas melihat pertikaian kedua Raja itu
"Hei.. Raja ikan, santai saja. Aku menemukan lokasi tempat ini sendirian, lebih tepatnya aku di bantu oleh sesuatu" Ujar Raja Malik dengan santai
Raja Ayon kembali di buat marah saat ini, tadi ia di panggil aki aki oleh gadis berusia 14 tahun, sekarang. Ia dipanggil Raja Ikan oleh manusia tak beradap itu
"Jaga bicaramu, namaku Ayon! Raja dari kerajaan Elheims, dan menurutmu.. Aku bisa percaya dengan perkataan mu jika kau menemukan kerajaan ku sendirian?" Sarkas Raja Ayon menatap tajam Malik
"Yaa... Tidak sendirian, seperti kataku tadi, aku di bantu oleh sesuatu, sebuah bongkahan batu raksasa, yang terletak di dalam lokasi penyegelan Herobrine, dan dekat dengan Vermillion! " Ujar Malik jujur dan yakin dengan perkataannya
Mendengar hal itu, sontak Raja Gm, Raja Ayon bahkan Genah sendiri pun saling menatap "Jangan jangan.."
"Malik! Bisa kau deskripsi kan bentuk dari bongkahan batu besar yang kau temui itu" Tanya raja Gm
"Bentuknya kotak besar, dan di permukaan batunya terdapat ukiran ukiran aneh" Ujar Malik, mencoba mengingat kembali batu itu
[Name] pun yang mendengar pendeskripsian Malik pun ikut terkejut..
Pasalnya, ia juga pernah menemukan batu itu, dimana saat [Name] berlari dari kejaran para sekelompok Enderman, ia ingat betul, ia bersembunyi di belakang batu itu
Terlebih lagi, saat ia mengingat batu itu memberikannya ilusi aneh, ilusi tentang masa kanak kanak seseorang
"Hah.. Terus itu batu kek ngasih ilusi ilusi gitu gak?? " Ujar [Name] antusias mengingat kejadian beberapa minggu lalu
"Ya.. Kau benar, batu itu memberikan ilusi padaku"
"hah.. Kau juga menemukannya [Name]" tanya Raja Gm menyerngit, menatap heran [Name]
"Iya"
"kenapa kau tidak memberitahu ku saat kita mengadakan rapat di olvia " Geram Raja Gm, tentang informasi setengah setengah
"Gak ada yang nanya kok! " Ujar [Name] jujur.. Menurutnya, jika ada yang bertanya pasti ia jawab, karna jujur ia juga sempat lupa dengan kejadian itu
Maklum, sihir sendiri aja lupa
"Jadi.. Kau ini informan yang di beritahu Gm? Tak ku sangka, kaulah orangnya " Ujar Malik dengan senyuman aneh menatap sinis [Name]
"Ee.. Lu napa si bang, aneh " Balas [Name] merasa risih
Raja Gm menatap datar kedua manusia yang kini saling berdebat
"Huh.. Sudah cukup! Kita disini untuk membahas tentang Herobrine, bukan pertengkaran seperti ini! " Lerai Raja Gm dengan mengacak acak surai putihnya
"Emang dari tadi ribut? " Heran [Name] dengan tatapan polos, ya.. Sudah biasa ia menggunakan nada keras seperti ini, entah bercanda, berbicara atau hal lain, mengapa semua mengaggap [Name] bertengkar?
"Sudahlah.. Aku lelah, Sekarang aku mohon untuk semuanya meninggalkan ruangan ini, ada yang harus aku dan Ayon bahas bersama Malik disini! " Titah Raja Gm, meminta sedikit privasi untuk pembicaraan khusus ini
Yang mendengarkan pun mengikuti perintah, dan mulai pergi satu persatu dari ruangan
[Name] pun sama, yang ia dengar perintah itu, hanyalah membicarakan antara para Raja, dia pun hanya menggedikan pundaknya lalu mulai berjalan santai keluar ruangan
"Eh.. [Name] kau mau kemana? Kita juga harus membahas ini! " Pekik Raja Gm seraya menepuk pelan dahinya
[Name] yang mendengar suara Raja gm yang memanggilnya pun berbalik badan, menampilkan wajah polos seakan tak tau apapun "Lahh.. Katanya bahasnya ama Raja Malik"
"Iya memang, tapi kehadiranmu di rapat ini juga penting!" Ujar Raja Ayon, ikut menyadarkan si bocah tengil ini
"Ohh.. Gitu, yaudah gitu aja kok repot, jangan es mochi gitu dong! " Gurau [Name], lalu berjalan kembali menuju ruang rapat dan Menutup pintu ruangan itu perlahan
"Udah.. Di jamin aman! " Pekik [Name] lalu berjalan dan berhenti tepat di samping Raja Malik
"[Name]! Tadi.. Kau sempat bilang bukan kalau kau pernah menemui batu itu, bahkan terkena ilusi batu itu? Apa ada hal yang disampaikan batu itu? " Ujar Raja Gm yang cukup serius
"Ee.. Itu batu, gimana yak, yaa.. Waktu aku baru dateng di kawasan spadia, yak aku tersesat gak tau arah, terus dikejar kejar sama enderman si item item ilang itu loh, nahh.. Aku sembunyi di batu gede itu, terus.. Ya, aku akhirnya aku nemu segel si mata katarak itu, terus ngeliat hal semacam ilusi begitu! " Ungkap [Name] mencoba menceritakan kisahnya secara singkat, namun malah susah untuk dipahami
"Jadi? Maksudnya, kamu mengenai ilusi saat melihat ukiran itu? " Tanya Raja Gm dan dibalaa anggukan singkat dari [Name]
"Lalu.. Apakah ada suatu pesan dari batu itu dan.. Ceritakan secara rinci ilusi pada dirimu" Ujar Raja Ayon, mengalihkan pandangannya pada [Name]
"Ya.. Aku nemuin ilusi kayak.. Anak anak, lagi main terus batuk batuk, ya... Buat batunya sendiri ya.. Aku gak terlalu inget, suaranya gema, terus udah masuk ke ilusinya aja" Ujar [Name] dengan menggaruk pelipisnya
"Intinya yang sempet ku denger itu.. Bukan berarti yang pergi, selamanya pergi gitu sih.. Ee aing gk tau apa apa, intinya suaranya itu gajelass" Lanjut [Name] ikut Frustasi
"Kau tidak salah, bahkan aku pun begitu" Ceketuk Raja Malik
"Benarkah malik? Kau paham dengan ucapan dari batu itu? " Tanya Raja Gm dengan sesikit cibiran
Raja Malik mengagguk, ia pasti mengingat semua bukan
Raja Malik menceritakan, dimana dirinya yang diberikan saran untuk mencari sebuah petunjuk di dalam penyegelan Herobrine, Malik Sempat berpikir, apakah itu terlalu berbahaya
Namun akhirnya Malik seruju karna semi mengumpukan banyaknya pertunjuk lagi yang akan disampaikan.
Disaat itu, Raja Malik akhirnya dapat mencapai inti Goa di tempat penyegelan Herobrine itu, tempatnya Gelap, sunyi dan juga damai
Ia menatap kesekitarnya, berharap menemukan sebuah petunjuk yang lebih efisien dalam menyusun rangkaian rencana
Namun bukannya mendapat hal menarik, ia dipertemukan dengan ilusi, berbentuk menyerupai wajah Malik saat berada di tempat itu
Si peniru itu terus berceloteh tentang diri Malik yang sesungguhnya, menghina Malik dan sebagainya, memberi pesan kepada Malik tentang kerajaannya
"Ya.. Dia bilang, bahwa sudah saatnya Vermilion memegang sihir kembali " Ujar raja Malik, sebagai penutup ceritanya
"kau serius Malik? Hanya itu yang kau dengar" Heran Raja Gm kebingungan sendiri
"Hei pak tua, aku ingat betul kejadian itu, bukan seperti dirimu yang pikun!"
Rafel yang merasa ingin mengungkapkan sesuatu pun, perlahan lahan maju dengan sedikit gerogi "Mohon Maaf yang mulia, atas kelancangan saya yang tiba tiba ikut perbincangan kalian" Ujar Rafel seraya memberikan kode untuk ikut campur
"Ada apa Rafel? " Tanya Malik bingung
"Maafkan hamba yang mulia, tapi.. Bukan hanya anda yang menemui batu itu, namun saya juga. Batu itu tampak memberitahukan sesuatu, yang tidak hamba ketahui maknanya" Ujar Rafel dengan menundukan kepalanya Hormat
"Jadi.. Apa yang kau ketahui Rafel" Ujar Raja Gm
"Hamba juga bingung untuk menjelaskannya namun, hamba mendengar suara itu berbicara seperti ini Dengarlah perintah ku ini manusia, Dunia yang kalian kenal akan berubah, dan badai dasyat akan datang, tidak ada satupun makhluk yang dapat selamat dari genggaman maut, sudah saatnya pejuang di masa lalu mengangkat pedang dan perisai mereka.. Sekali lagi, karna sumpah yang telah dibuat adalah janji yang harus ditepati itulah pesan yang saya dengar " Jelas Rafel, menceritakan semua hal yang ia dengarka. Dari batu prasasti itu
"Kenapa? Kenapa kau tidak memberitahuku soal itu Rafel " Ujar Raja Malik yang tampak kesal dengan panglimanya
"saya mohon maaf yang mulia, namun jika saya beritahukan ini kepada anda, apakah yang mulia akan mengerti maksud dari batu itu? Karna jujur saja saya tidak mengerti" Ujar Rafel, tak berani menatap wajah tegas tuannya
"Walaupun Aku tidak mengerti, tapi sudah kewajibanmu untuk memberitahuku terlebih dahulu! Apapun informasi yang kau dapat, kau faham? " Ujar Malik yang mencoba meredam amarahnya
Panglima Rafel semakin tertunduk lesu, ia mengagguk patuh "Baik yang mulia "
"Bagus"
[Name] yang melihat Malik begitu sensi pun menatap aneh pada Malik "Baperan amat lu bang, perkara gini aja jadi masalah" Sahut [Name]
"Itu sudah menjadi kewajibannya, kau anak kecil tidak tau apapun " Ujar Malik, balik menatap [Name]
"Iyain"
Menatap malas gadis itu, kini pandangan Malik terarahkan pada kedua Raja yang ada "Jadi, Ayon Gm.. Apa kalian tau arti dari pesan itu? "
"Aku tidak dapat menjelaskannya secara detail, hanya saja aku paham maksudnya, intinya disini, kita akan segera berperang! " Tegas Ayon, menekankan kata terakhir nya
"Berperang? Dengan siapa? " Heran Raja Malik
"Ya si mata senter itu lah! "
...
.....
== |
== |
== |
== |
.....
...
Angin malam berhembus kencang melewati samudra yang begitu luas
Pemandangan laut tampak indah dilihat pada malam hari ini, dengan pantulan sinar rembulan yang begitu terang, menambah kesan estetok dari mata memandang
"Tenang banget disini"
Seorang gadis menggumam, seraya menghirup udara segar pada malam hari di kerajaan Elheims ini
Ia menyandarkan punggung nya di kursi yang disediakan, ia berkali kali menghela nafasnya
"Huhh.. Gw kenapa selalu ngerasa gak tenang ya?" Gumamnya, menutup kedua netra Sapphire itu
{Ada yang ganjal? } suara itu kembali datang setelah seharian ini menghilang
Menurut [Name] si pemilik suara ini memang menyebalkan, namun.. Di balik hal itu, [Name] merasa kesepian tanpa hadirnya suara itu, tidak ada yang dapat ia jadikan cerita untuk melampiaskan unek unek dari batinnya
"Suara Gaje, lu habis dari mana aja woe, gw dari tadi ngerasa sendiri anj, kek kesepian, gak ada temen buat cerita" Ungkap [Name] jujur
{Gw gk kemana mana, cuman.. Ada kesalahan aja dikit}
"Kesalahan? Ada apa? " Tanya [Name] menyerngit lalu membuka mata yang tadinya tertutup
{Gak papa, masalah kecil doang.. Gw ada urusan bentaran. Emang lu mau minta apa? , kayak orang mau ngomong tapi ragu ragu}
Deg
'Gimana dia bisa tau apa yang gw pikirin, dia bisa nebak pikiran gw!?' Batin [Name], ya Gadis itu shock saat mendengar perkataan suara aneh itu, mengetahui hal yang ia pikirkan
{Enggak, gw gaada nebak pikiran lu}
Sekali lagi, [Name] tersentak oleh ucapan suara aneh itu, jujur.. Ia bingung, knp setiap hal yang ia pikirkan pasti bisa diketahui dengan mudah
"Lu.. Kok bisa, dari awal juga, logat suara lu kayak udah tau gw bakaln apa, dan tau gw mbatin apa aja"
{Ya Simple, kita bisa langsung komunikasi antar batin, gk perlu lu manggil manggil gw, emang udah dari sananya kita begini, lu ngomong dari batin aja dah langsung denger }
[Name] menghela nafas gusar, ia kembali bersandar dengan memejamkan manik mata Biru Sapphire itu "Gak.. Gaapa, lu aja yang Gr bilang gw mau minta" Ujar [Name] ketus
{Kalo mau ngomong tinggal ngomong bangsat, sebelum gw berubah pikiran} Ancam suara aneh itu dengan suara seraknya
[Name] yang mendengar hal itu, reflek mulai tersenyum tipis di balik kebingungannya "haha.. Kek nya iya, lu bener bener bisa dengerin batin gw dong"
{Basa basi mulu lu, lu mau apa tinggal ngomong}
Muncul Senyuman lebar dari [Name] setelah mendengar ucapan langsung dari suara aneh itu, ia pun mulai berdiri menatap langit langit
"permintaan gw mungkin lawak bagi lu, tapi.. Jujur permintaan inilah yang bener bener gw pengen.. Gw,, gw pengen jadi tinggi" Ujar [Name] penuh senyuman
{Tinggi? Bukannya dah cocok gini aja}
"Enggak! Ayolah.. Gw mohon, gw pengen banget jadi tinggi.. Capek tau gk si di bilang anak kecil mulu! " Mohon [Name] dengan bersungguh sungguh.
Terdengar helaan nafas dari pemilik suara itu, suara itu tampak tak ada cara lain, dari logat suaranya saja sudah dapat ditebak kalau ia tengah bingung
{Iyaudah dehh iya! Lu mau tinggi berapa? } Pasrah suara aneh itu
"Ee.. Gw mau tinggi gw 174 aja"
{emang pantes? Terlalu mencolok gak sih kalau langsung setinggi itu} Ragu sang pemilik suara
"Udahh.. Gaapa bahh.. Hidup ini hidup kita sendiri, gk usah peduliin orang lain dahh" Ujar [Name] dengan kebijakanya saat ini
Mau tak mau, suara itu hanya dapat mengiyakan permintaan [Name]
Seketika tubuh [Name] di selimuti Cahaya berwarna putih terang, [Name] tidak dapat melihat apapun lagi, ia kali ini hanya memejamkan mantanya yang tampak cahaya menyilaukan
Lalu.. Dalam hitungan detik, cahaya itu menghilang, menyisakan [Name] yang terduduk dengan mata yang masih terpejam
{Udah ege, gk usah merem merem lagi}
Mendengarnya, sontak [Name] membuka kedua kelopak matanya, ya.. Pertaman kalinya ia agak linglung, namun setelahnya ia mencoba untuk berdiri
Betapa terkejutnya dia, saat melihat postur tubuhnya berubah, ia yang tadinya duduk di kursi dengan kaki yang masih terangkat pun kini tidak lagi
Entah sihir dan sekuat apa sosok suara yang mendampingi [Name] Sehingga dapat membuat keajaiban seperti ini
{udah puas lu? }
[Name] Mengagguk, menjawab pertanyaan itu antusias, ia masih tak percaya dengan hal yang ia lihat ini "Anjrot beneran dong, gk mitos omongan lu"
{Siapa suruh Ragu ama gw}
"Hahahaaaa... Iya dahh, Makasih banyak suara gaje udah beneran ngabulin permintaan gw" Ujar [Name] penuh dramatis
{Iya iya iya.. Udah udah}
...
.....
== |
== |
== |
== |
.....
...
TAP
TAP
TAP
TAP
"Sekarang gw dah tinggi, gak akan di panggil bocil lagi pastinya " Gumamnya dengan perasaan yang berbunga bunga
Ia berjalan tanpa memperhatikan jalur yang ia lewati, dan sibuk dengan pemikirannya sendiri
BRUK
Seperti dugaan, Gadis itu kembali menabrak seseorang, entah kapan kebiasaan ini dapat dihilangkan
"Hei.. Perhatikan langkah mu! " Pekik Seseorang yang masih berdiri tegak setelah Merek bertabrakan, yup! Dan [Name] lah yang tersungkur
[Name] mengusap Lengannya yang terkena benturan, ia menatap seseorang yang menatap kesal "Napa si kek ikan, jan marah marah lah.. Aku kan gak lihat"
"Karna itu, perhatikan langkahmu.. Jangan fokus pada hal lain saat berjalan! " Ujarnya, seraya menjulurkan tangannya untuk membantu [Name] berdiri
[Name] menatap uluran tangan itu lalu balik memegang nya, dan mulai berdiri "Hadehh.. Iya deh, maap maap" Ujar [Name] seraya mengibaskan pakaiannya yang kotor
Raja Ayon menatap [Name] dengan seksama setelah melihat hal aneh dari tubuh gadis ini, namun saat ini ia hiraukan
"Huhh.. Baiklah tidak masalah, sekarang ada yang harus kulakukan" Ujar Raja Ayon
"Ohh.. Buru buru ya? Emang mau kemana? "
"Aku akan mengajak kalian berlatih ke suatu tempat, ya.. Karna aku merasa mungkin kau tidak dapat menjaga keseimbangan mu, dan merasa kekuatan mu itu kurang meyakinkan, jadi aku akan mengajak mu berguru, pada seseorang yang menurutku benar benar kuat" Ujar Raja Ayon seraya mengingat ingat kenangan masa lalu
"Iyakah? Yoo saha itu? " Tanya [Name] dengan bersemangat
"Sudahlah.. Ikuti saja aku, aku juga akan membawa kedua teman mu" Ujar raja Ayon, lalu mulai berjalan santai
"Ohh gitu, ikut!! " Pekik [Name] saat melihat Ayon sudah berjalan terlebih dahulu, lalu mulai mengikuti nya
Mereka berdua berjalan beriringan, seraya menunggu sampai di kamar Marvel
☆
☆
☆ ☆
☆
"Bangunkan temanmu" Ujar Raja Ayon santai, mendorong kecil [Name]
[Name] hanya dapat menatap datar di kakek ikan itu, ia pun dengan kesabaran hanya menanggapi Ayon dengan anggukan "Iyadehh.. Gw capek debat"
[Name] mulai membuka pintu kamar Marvel dan Samsul, melihat kedua orang itu tidur dengan nyenyaknya dengan suara dengkuran keras
"Ngebo klean! " Gumam [Name ] menepuk kasar dahinya
"Ini masih tengah malam" Sahut Ayon dari belakang [Name] "Sudahlah.. Bangunkan mereka" Titah Ayon, membuat [Name] merasa menjadi babu
[Name] hanya menurut, lalu berjalan mendekati dua manusia yang sangat elite saat tidur "ayo.. [Name], lu bangunin orang harus santai" Ujar [Name] pada dirinya sendiri
"WOII TOLOL! BANGUN GOBLOK, BANGUN GAK KLEAN BERDUA, KALEAN GK BANGUN GUA LEMPAR SATU PERSATU KE LAUT!"
Suara lantang itu, membuat Marvel dan Samsul seketika terduduk dengan nafas nya yang tersengal sengal karna terkejut
Bahkan Ayon saja sampai menutup kedua telinganya dengan mata terpejam "Hei.. Tidak perlu kau berteriak seperti itu, apalagi mengguankan bahasa kotor seperti itu!" Ungkap Ayon, yang menahan emosi nya
"Ya.. Kalo gk gini, gak bakal bangun mereka entarr"
"Aduhh.. Kenapa si [Name], jangan teriak.. Aku Hoaammm masih ngantuk" Ujar Marvel letoy yang masih setengah sadar
"Tau nih.. Mimpi gw ilang kan" Saut Samsul mengagguk setuju pada Marvel
"Ee.. mwehehe.. Maap prend, kebiasaan guah" Ujar [Name] yang menggaruk pelan tengkuknya
Mendengar suara kekehan [Name] seketika mereka hanya ber sweetdrop ria
Namun pandangan Marvel sekarang teralihkan pada Raja Ayon yang menatap datar Mereka "Eh.. Ada ikan, eh sul sul, liat sul ada manusia ikan sul" Pekik Marvel mengguncangkan tubuh Samsul yang tidur dengan posisi duduk
Samsul pun menoleh kesana kemari ling lung "Apa? Kenapa?? Eh!! Iya ada manusia ikan! "
"Anjer parah lo kalian ngehina dia.. IYA COK LIHAT DI BELAKANGKU ADA MANUSIA IKANN!!! " Ujar [Name] ikut menistahkan Raja ayon
Ayon mengusap dadanya.. Berharap mendapat kesabaran menghadapi bocah bocah ini "Kalian diam! Aku datang kesini untuk mengajak kalian berlatih! "
"Iyaa.. Si kakek ikan, mau ngajak kalian latihan"
"Huhh.. Lebih baik kau diam dulu [Name], dan untuk kalian berdua, ya.. Aku memang ragu dengan kalian bisa menjaga Emerald atau tidak, karna itu aku akan mengajak kalian ke suatu tempat untuk kalian berlatih" Ujar Raja Ayon dengan Suarany ia lirihkan
"gw diem selamanya malah nanti! " Celetuk [Name]
"Heh.. Jangan ngomong gitu! " Pekik Samsul membungkap mulut [Name] sekilas dengan telapak tangannya
"YA KATANYA TADI DI SURUH DIAM! "
"Bukan seperti itu juga maksudku! " Lelah Raja Ayon
"Huhh.. Sudah cukup, sekarang ayo kalian bangun, dan ikut aku menemui seseorang yang akan melatih kalian" Lanjut Raja Ayon mengganti pembicaraan nya
"Hah! Ku pikir kau yang akan melatih kami" Ujar Marvel seraya mengucek matanya
"Tidak, menurutku orang itulah yang lebih kuat dari ku, jadi sekarang.. Cepat bangun dan ikut aku, jangan berisik, dan ingat.. Jangan pernah beritahu yang lain tentang ini! " Ujar Raja Ayon jelas
Yang lain hanya dapat mengagguk tegas lalu berjalan mengikuti Raja Ayon ketempat itu
Namun.. Tanpa mereka sadari, sedari tadi Gizan menguping pembicaraan Mereka.
...
.....
== |
== |
== |
== |
.....
...
Mereka menyusuri jalan dengan pemandangan lautan luas, ada sebuah jalan alternatif yang di buat oleh ayon untuk menjadi jalur mereka untuk datang ke tempat itu, butuh waktu hampir dua jam untuk sampai di tempat itu
Memperhatikan sekitar mereka, dapat mereka lihat dari kejauhan, mereka melihat adanya sebuah tempat perguruan
Cahaya lentera menyinari gelap dadi tempat itu, tampat itu juga cukup luas, dengan berada di tengah tengah laut yang membendung tanah itu
"Oee.. Itu kah tempatnya? " Tanya [Name] berbinar melihat indahnya lentera lentera itu
"Ya! Ini tempatnya, ayo jangan buang buang waktu! " Ujar Raja Ayon dengan mempercepat jalannya
Mereka juga, mempercepat langkah mereka mengikuti Ayon, dengan penasaran tempat apa yang di kunjungi oleh Raja Ikan itu
Mulai menaiki anak tangga, dimana itu jalan masuk kedalam tempat perguruan yang mereka kunjungi, tiba tiba.. Seseorang keluar dari dalam dengan santai, tidak lupa dengan senyuman hangat
Ayon yang melihat sosok lelaki itu pun juga ikut tersenyum
Sementara [Name] menatap tak percaya kepada lelaki itu, sungguh ia melihat orang ini?
'HAH!! I INI.. YOO BENERAN KAH? BANG NEPIN!?' Jerit [Name] dalam batinnya
"Wahh.. Rupanya kau yang datang Ayon, kau sama sekali tidak bertambah tua ya" Ucap Orang itu dengan kekehan lembut
"Sudahlah "
"Haha.. Baiklah, jadi.. Apa tujuan mu kemari? "
...
.....
== |
== |
== |
== |
.....
...
EYYOOOOOOOOOO
ohoq.
Yoo prendddd.. Huahah gak jadi up sehari sekali gw, gak bisa ternyata 🗿
Palingan 2 hari sekali
..
Yak.. Bagimana pendapat klean tentang cerita tadi, entar kalo ada kesalahan kata benerin woe
Maap juga karna kebanyakan Typo, Kyboard ku terlalu elite mengkanya kagak bisa di ajak kompromi 🗿
Yak.. Kalo kalean enjoy, jangan lupa klean Vote + komen..
Kalo enggak nanti husbu lu jadi donat
4076 Words
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top