Awal mula + prolog
Perkenalan
Nama : [Surename] [Name].
Umur : 15 tahun.
Sifat : •Ceria, Baik, kepedean, radak miring, gampang marah, goblok + anak gak peka.
(F/F) Favorit food: Apel manis, Martabak Olvia, jajanan Vermillion, ikan bakar di Elheims.
(F/D) Favorit drink: (Isi sendiri)
Sihir :
- Mengetahui masa depan
- Teleportasi
- Tecepatan serangan angin
- Mengendalikan waktu
- Telekinesis
••START••
Drap
Drap
Brak!
"Huhhh"
Kaki jenjang itu terduduk lemas, menyenderkan tubuh letih dan lemah itu di balik pintu kamarnya, deruan nafas tak beraturan mengisi suara dalam ruangan yang ia tempati saat ini.
Wajah pucatnya tertunduk, surai coklat alami nya menutupi seluruh wajahnya yang tertunduk.
Tangannya bergerak membersihkan darah yang kembali keluar dari hidungnya, perlahan.. Rasa sakit merambat menuju sekujur tubuhnya.
Ia kembali menghembuskan nafas panjang, senyum miris terpampang samar di wajah pucatnya, kepalanya yang berdenyut membuatnya meringis kesakitan, sembari memegangi surai tipisnya.
"Gini lagi?"
Hening..
Suaranya gemetaran, ia menenggelamkan wajahnya di balik lipatan lututnya.
Ingin berkata bahwa ia lelah dengan dunia fana' ini, tapi siapa dirinya yang seakan merasa paling lelah, ingin mengatakan bahwa ia merasa gagal dalam hidupnya, namun. Ia tau, dia hanyalah manusia biasa dan bukan penentu takdir.
Netranya menatap sebuah figura, dua anak yang tampak bermain dengan raut wajah yang ceria.. Memandang wajah di balik kaca itu saja, kita bisa merasakan aura kebahagiaan yang terpancar.
Namun, dunia itu berputar. Dimana ada kebahagiaan, disana juga ada yang namanya kesedihan.
Cukup.
Foto itu semakin membuat kepala gadis itu berdenyut semakin kencang, rasanya semakin menyakitkan. Ia selalu ingin hidup tenang, sangat!
"Kapan semuanya selesai? Gw juga mau kali hidup gak ada beban. Tapi apa? Itu cuma kata kata buat manusia lemah!-" Ujarnya.. Kata kata terjeda, ia berdiri menuju ranjangnya. Menurunkan tas ransel yang ia bawa dan meletakkan di ranjang.
Gadis itu duduk di tepi ranjang, dengan tatapan kosong, namun senyuman tanpa arti itu tetap terlukis di wajahnya yang begitu pucat.
"Dunia pasti ada aja ujiannya, buat apa? Buat kita lah! Kita bisa apa kalo gk ada yang namanya susah, hidup tuh jadi hampa, ya kan? " Ia melanjutkan kata katanya yang tadinya menggantung, bertanya dan menjawabnya sendiri. Tak perlu heran.
Ini kebiasaan sehari hari, berbicara sendiri.
"Oke [Name], Hidup hanyalah sebuah mimpi. Anggap semuanya hanyalah mimpi buruk yang mewarnai tidur lu! Lu cuma harus ngikuti mimpi ini dan nyari jalan buat keluar" Ujarnya, wajahnya kembali berseri dengan kata kata penyemangat untuk dirinya sendiri.
Tatapan nya beralih pada sudut kamarnya, netranya menangkap banyaknya kertas yang sudah tak berbentuk. Gambar gambar yang mengisi kertas itu tampak tak karuan.
Senyum miris kembali menghias wajahnya, ia kembali mengingat. Setiap kali ia menuangkan isi pikirannya, setiap kali ia mengembangkan bakatnya, hal sama selalu terjadi.
Kertas dengan berbagai gambaran itu terkoyakkan oleh seseorang, ucapan dan hinaan pahit itu menyakitkan di benaknya.
Gadis itu merebahkan tubuhnya, tangannya di rentangkan memenuhi ranjangnya. Netranya tertutup menikmati dinginnya ranjang yang ia tempati.
Belum beberapa menit menenangkan dirinya, pintu kamar itu di buka kasar oleh seseorang.
BRAK
Gadis itu membuka matanya kasar, jantungnya berdetak tak karuan mendengar suara keras itu, tubuhnya bergetar. Dengab segera gadis itu bangkit, menatap seseorang yang berdiri tegap di depannya.
Menatap wajah di depannya, gadis itu meneguk salivanya kasar.
"Siapa yang nyuruh istirahat? Berani membangkang? " Suara berat pria itu mengguncang mental [Name] sesaat. [Name] menunduk tanpa berani menatap pria tersebut, tanpa memberi respon.
Pria itu mendecih, kemudian berjalan mendekati gadis yang dulunya terdiam itu, tangan kekarnya mencengkram dagu gadis itu, mengangkatnya kasar dengan tatapannya yang menajam, "Kalau ada yang berbicara.. Tatap dia!"
Gadis itu masih terdiam, [Name] mengagguk perlahan, menatap sayu lawan bicaranya itu.
"Muak! Wajah mu itu buat saya muak! Sialan! " Tangan pria itu menghempaskan wajah [Name] kasar.
[Name] tetap diam tak bergeming, membiarkan hal yang baru saja terjadi padanya, tatapan kosong itu menatap sang pria yang baru saja menghempas wajahnya secara kasar.
Pria itu menampakkan raut wajah kesalnya, kemudian melemparkan secarik kertas, yang memiliki catatan, "Ambil itu, beli barang itu pakai uang hasil kerjamu"
[Name] mengambil kertas itu, membaca sekilas catatan yang tertera di kertas yang berada di tangan gadis itu, Alkohol? Rokok?
[Name] mengagguk kecil, tanpa banyak berbicara gadis itu berjalan melewati orang tersebut yang tampak menatapnya dengan penuh amarah, seakan akan [Name] hanyalah benda tak berguna di kehidupan pria itu.
Terus berjalan dengan banyaknya orang orang yang berlalu lalang, tak jauh dari kediaman gadis itu. Netranya memperhatikan jalan raya yang akan ia sebrangi nantinya.
Pikirannya masih kosong.
Entah mengapa ia mengingat sesuatu, sehingga ia tidak memperhatikan sekitarnya.
Entah ada apa, tanpa ia sadari. tiba tiba tubuhnya terdorong. Membuatnya terjatuh dalam banyaknya mobil yang melintas, seperti ada orang yang mendorongnya.
Sekarang telinganya serasa mendenging keras, dan muncul sebuah bayangan hitam di pikirannya, dia berfikir itu hanyalah imajinasi nya..
Dia memegang erat rambutnya dan sesekali menarik kencang rambut nya itu, di dalam imajinasi nya, ia melihat ada sebuah pisau yang menancap di tanah kasar yang sekarang ia pijaki.. Dan banyak darah bercucuran di mana mana
Masih tidak sadar gadis itu belum terbangun dari duduknya di jalan tersebuta
"hati hati nak ada truk di belakang "
Tiba tiba ada orang yang meneriaki nya, membuat lamunan dan khayalan nya atau bisa di bilang potongan memori di masalalu nya terbuyar, dan benar saja ada truk di belakang yang hanya tinggal beberapa CM lagi dari arahnya
Dia tidak bisa melakukan apapun kacau sudah pikirannya, tiba tiba
Brak!!!
Gadis itu terhempas jauh banyak orang berdatangan
Gadis itu ingin menangis tapi rasanya berkedip pun susah
'Sakit.. Sakit cok!! Gw sumpahin itu truk kecebur jurang! ' Sumpah sarapah ia ucapkan dalam batinnya, nafas nya tersengal sengal dengan tubuhnya yang semakin kesakitan.
[name] hanya bisa meringis kesakitan
Dia tak bisa apa semuanya tampak berbeda
Mata gadis itu mulai memburam semua anggota tubuhnya sakit bagai sedang di kuliti hidup hidup, pandangan nya menjadi hitam, dan benar saja gadis itu sekarang mungkin sudah tiada, sebelum ia di bawa ke rumah sakit terdekat
Banyak orang yang mendatangi gadis itu, terlihat gadis itu terkapar dan darah yang mengalir deras dari kepalanya.
Matanya terpejam, dengan nafas panjang yang telah ia hembuskan.
•
•
•
•
•
•
Δ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤Δ
TBC..
NAON?
Gajelas prolognya? Nguahahhah.. maap gak ada ide ini boss!!
Cringe?
Ya maap, cerita pertama.. Makanya bro jangan dihujat, sakit ini batin kalo di hujat men
Vote? Komen?
WAJIB LAHH.. YOK YOK, BIAR DAKU MAKIN SEMANGAT NGETIK!
Author bersabda:
"Jikalau engkau memberikan Vote juga komen yang membuat seseorang senang, Niscaya candaannya tidak lagi garing, dan akan dapat husbu baru"
SEKIAN!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top