Episode 3 || Kebenaran


Aku pun berbalik dan melangkah untuk membuka pagar rumah. Setelah itu aku pun membuka pintu, tidak lupa untuk membuka sepatu lalu menyimpannya di rak sepatu.

" Aku pulang." ujar ku

Tanpa basa-basi aku pun berjalan menaiki tangga menuju ke kamarku untuk
menyimpan barang-barang ku di kamar,
lagi pula nenek sekarang ini pasti sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sesampainya di depan pintu kamar, aku membuka pintu kamar dan langsung menyimpan barang-barang ku, seperti headphone yang ku cas di meja belajar dan tas kecil aku simpan di lemari tas, dan juga headset yang ku simpan di meja belajar. Kemudian bersiap untuk mandi lagi.

Beberapa menit kemudian, setelah aku beres mandi dan berpakaian sekolah. Aku pun menyiapkan buku tulis dan alat tulis kedalam tas, lalu aku keluar dari kamar untuk sarapan pagi.

Saat aku menuruni tangga terlihat sesosok wanita tua awet muda yang sedang menyiapkan sarapan, lalu setelah itu si wanita tua awet muda, duduk di kursi dan menungguku di meja makan

" Keiza, ayo makan." ujar nenek sambil mengambilkan nasi untukku.

Ketika di bawah aku pun berjalan ke meja makan dan aku menarik kursi meja makan, lalu duduk di kursi itu.

Nenekku memberikan mangkuk yang berisi nasi putih kepadaku, lalu aku menggambil mangkuk itu dari tangan nenek.

" Itadakimasu." ujarku sambil memegang sumpit ditanganku. Lalu nenek dan aku melahap makanan yang nenek masak.

"Keiza, apakah kamu sudah mempersiapkan semuanya?" tanya nenek kepada ku.

aku menelan makanan. "Iya nek semuanya sudah ada di tas, nenek tidak usah khawatir." jawabku sambil mengambil daging sapi ke mangkuk yang berisi nasi.

" Lagi pula pelajaran bahasa ditukar jam pelajarannya dengan pelajaran biologi, jadi ulangannya lebih awal."

" Keiza, apakah kamu lupa dengan adegan selanjutnya di dalam buku cerita itu?" tanya nenek yang menyudahi sarapannya, lalu menatap tajam ke arahku.

Aku menelan makanan yang aku makan. "Cerita itu lagi.... cerita itu lagi, apa untungnya sih nek?"

Meletakkan sumpitnya. "Karena buku itu bukan buku cerita atau buku novel biasa, semua cerita dan alurnya adalah nyata." jawab nenek.

"Terus apa hubungannya denganku?"

" Karena, kamu adalah keturunan dari suku petir. Inazuma Keiza, arti dari kata inazuma sendiri yakni suku petir."

Dengan sengaja aku tidak mendengarkan perkataan nenek dan sibuk dengan sarapanku saja.



.....

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top