Sekarang kita udah di Mobil Junkyu.

Gue duduk di samping Junkyu dan Ryujin di jok belakang.

Tadinya, tanpa persetujuan gue, Junkyu nawarin Ryujin buat duduk di depan, tapi Ryujin nolak dengan alasan gak enak sama gue.

Tau diri rupanya.

Sekarang kita lagi ngobrol-ngobrol, mostly Ryujin sama Junkyu sih yang ngobrol. Gue kayak dikacangin walaupun gue duduk di samping Junkyu.

“ oh iya hubungan kalian gimana? ”

Itu Ryujin yang nanya.

Dia tau soal gue yang jadian sama Junkyu kayaknya sih dari Instagram. Karena pernah sekali Junkyu post foto gue berdua sama dia. Untuk formalitas orang yang berstatus?

Tapi, maksud dia nanya kayak gitu apa ya?

“ baik-baik aja, udah gak usah bahas hubungan gue sama Jina, sekarang kan kita mau seneng-seneng” balas Junkyu dengan singkat dan dengan nada yang cukup tidak enak didengar, membuat atmosfer di mobil ini jadi gak enak.

Jadi, hubungan gue sama Junkyu itu gak nyenengin ya sampai dia ngomong kayak gitu?

Setelah Junkyu ngomong kayak gitu, kita semua jadi diem-dieman. Gak ada yang mulai pembicaraan.

Sampai akhirnya gue nyadarin kalau daritadi kita jalan kearah rumah gue.

“ loh ini kok jalan ke arah rumah aku, Jun? ”

“ iya, kamu aku anterin duluan ya, aku mau jalan-jalan sama Ryujin, gak papa kan? ”

Jleb.

Jadi, daritadi gue disini dianggap sebagai pengganggu momen mereka?

“ e-eh gak papa kok, ajak Jina aja”

Kayaknya sih si Ryujin gaenak sama gue.

“ gak apa-apa, kalian jalan berdua aja, gue emang ada tugas kuliah kok, Ryujin. Tenang aja, gak usah gak enak gitu mukanya haha”

Gue ngomong sambil senyum terpaksa.

Cuma ini kan yang bisa gue lakuin? Gue cuma mau Junkyu seneng. Soal perasaan gue, itu urusan belakang.

Akhirnya, sampailah kita di depan rumah gue.

“ aku pulang ya, Jun. Ryujin welcome back. Have fun kalian! ”

Biarkan si pengganggu ini pergi, selamat bersenang-senang.