Reject
-Chapter 2-
DUCKY – DOKI
Discalimer
Masashi Kishimoto
Story By
Lavendark
Female Character
Hinata Hyuuga
Male Character
Nara Shikamaru
Sabaku Gaara
Uchiha Sasuke
Uzumaki Naruto
Genre
Romance, Drama, Humor, School
.
.
.
.
.
Enjoy Reading!
Hinata melirik jam yang ada di depan kelas dengan tidak sabar. 30 detik lagi menuju istirahat. Ini hari jumat, ini adalah hari dimana para pangeran akan makan dikantin. Mereka punya singgasanahnya sendiri, dan itu membuat para siswi berbondong-bondong datang ke kantin. Hinata harus mendapatkan tempat yang strategis untuk mengamati para lelaki tampannya itu.
"10,. 9... 8.." Hinata menghitung mundur. Ancang-ancangnya sudah sangat siap, ini akan sulit.
"Baik Anak-anak... sampai disini dulu yaaa,... belajarlah yang rajin!" guru keluar.
Dan Hinata berlari menuju kantin.
.
.
.
...
.
.
.
.
"bebek sudah datang......" Ucap gaara berbisik. Mereka berempat baru saja sampai kantin. Dan si bebek sudah menempati tempat yang cukup strategis untuk dapat memandangi para idola dengan sangat puas. "Meja arah jam 10...." mendengar kalimat gaara Naruto menoleh kearah yang dimaksud.
Benar sekali. Disana bebek duduk dengan manis. Ametis dan saphire bersibobrok.... wajah Hinata langsung memerah, ah dia memerah karena melihat betapa dekatnya gaara dengan Naruto. Sedangkan Naruto... langsung terbelalak
"hiii....." tubuh Naruto merinding "dia benar-benar seorang penguntit!" sasuke memutar mata bosan. Sahabat dobenya ini terlalu ekspresif
"Ayo duduk.... kaki ku sudah pegal" Shikamaru dan kemalasannya.... pegal apanya? Mereka kan hanya berjalan dari kelas menuju kantin.... itu masih lingkup satu gedung! Lagipula shikamaru selama dikelas kerjaannya hanya tidur saja.
.
.
.
...
.
.
.
"jadi bagaimana?" kali ini Sasuke yang memulai obrolan. Mereka sudah duduk dan sudah memesan makanan. Bahkan Ramen milik Naruto sudah tiba dari 2 menit yang lalu.
"Bagaimana apanya?" Gaara mengernyit bingung.
"tentu saja dengan si bebek!" Sasuke jengah... sejak kapan sih si panda ini mulai lemot? Mereka itu tergolong siswa yang pintar.
"kau itu tidak sabaran sekali sih......" tentu saja,.... sasuke ingin Sekali mendapatkan tiket kesempatan jadian dengan Ino. sudah 12 bulan dia menunggu seperti orang bodoh.
"hei.. hei, lihat! Si bebek memerah dan tertawa sendiri...... aku geli sekali" Shikamaru yang diam-diam memperhatikan Hinata mulai risih dengan keberadaannya.
"Ka-kau benar shikamaru!! Lihat! Aku jadi tidak bernafsu memakan ramenku" Naruto menimpali. Semenjak mereka mencap Hyuuga Hinata sebagai penguntit. Entah mengapa Naruto selalu merasa ada yang memandanginya.
"Dekati dia.... sendiri-sendiri" rasa-rasanya gaara seperti pemimpin dalam taruhan ini. dia yang menentukan sistem taruhannya. Dan yang lainnya hanya menurut saja.
"kau begitu dimulai dari dirimu gaara"
Mendengar pernyataan Shikamaru membuat gaara terkejut. Apa-apaan si rusa pemalas ini! seenaknya menentukan jika Gaara menjadi yang pertama. Menjadi yang pertama sama saja dengan menjadi bahan uji coba. Dan gaara tidak sudi jadi kelinci percobaan.
"hei itu tidak adil... kenapa aku?"
Sasuke Naruto dan Shikamaru saling berpandangan..... kemudian menyeringai.
"karena kau yang mencetuskan ide ini... panda!" ucap mereka bertiga.
Gaara melongo mendengarnya. Sialan!
Di sisi lain, Hinata merasa hari ini dia kurang beruntung. Tidak ada interaksi fisik diantara ketiganya. Malah mereka bertiga terlihat sekali sedang membicarakan hal yang serius.
'Uuuughhhh ini tidak menarik' batin hinata. Mereka itu sedang apa sih... biasanya mereka akan bercanda dan tertawa kemudian saling meninju pundak, merangkul.... dan kontak fisik lainnya. Bahkan Naruto yang biasanya sangat aktif menjadi sangat pendiam. Bahkan yang hinata lihat, Naruto seperti dalam keadaan Tegang.
Ada apa sih? Atau jangan-jangan mereka sedang bertengkar? Uhhhhh tidak asik.
Usaha Hinata dalam memperebutkan lokasi meja di kantin benar-benar tidak membuahkan hasil. Dan sekarang Hinata merasa dirinya merugi. "Jika tau seperti ini, lebih baik aku keperpustakaan untuk membaca komiku" hinata mencibir dirinya sendiri.
Ketika Hinata sedang asik mengeluh, dirinya tidak menyadari jika gaara mulai berdiri dan berjalan ke arahnya.
Wajah gaara sedikit pucat, dia berharap hinata menyukainya sehingga dia yang akan memenangkan tiket jadian dengan Ino,... tapi disisi lain, Gaara tidak rela jika si bebek menyukainya. Ini perang batin yang cukup memusingkan. Antara sudi dengan tidak sudi.
.
.
Gaara diabaikan
Gaara sudah sampai didepan si bebek.... dan apa yang dia dapat? Si bebek aneh ini malah mendumel sendiri? Bukankah seharusnya gaara mendapatkan hal yang seperti 'eh.... gaara-kun~' dengan wajah malu-malu khas bebek. Tapi apa ini? si bebek sama sekali tidak menyadari atensinya.
"heh bebek!" gaara memulai obrolan. Panggilan itupun berhasil menarik atensi Hinata. Mata yang dibingkai kacamata itu terbelalak. 'eh sejak kapan sabaku-san ada disini?' inner hinata. Hinata mulai panik. Apa yang dilakukan sabaku-san disini? Hinata buru buru merapikan ponsel stalkernya dan buku catatan fantasinya. Sabaku-san tidak boleh tau!
Kedatangan Sabaku Gaara ke meja Hinata membuat banyak orang bertanya-tanya.... apa yang dilakukan idolanya dengan si bebek? Apa mungkin si bebek punya hutang? Atau malah mencari perkara? Mengingat gaara senang berkelahi. Tapi si bebek itu kan perempuan..
Hinata menyadarinya.... banyak pasang mata yang sekarang tertuju padanya. Wajah Hinata menjadi pucat.... Hinata benci menjadi bahan tontonan atau pusat perhatian.
"Y-y-ya?" Hinata sungguh pemalu... dia jarang berbicara dengan orang lain selain orang tuanya dan para guru. Oh dan mungkin para penjual toko di pasar.
Ya? Kenapa si bebek merespon seperti itu? Gaara jadi bingung harus meneruskan pembicaraan ini kemana..... bagaimana caranya agar Gaara tau Hinata menyukainya atau tidak. Kenyataannya, saat ini Wajah Hinata sama sekali tidak merona seperti biasanya! Malahan sekarang wajahnya pucat pasi, Gaara sedikit tersinggung. Tentu saja. Memangnya hinata pikir gaara semenyeramkan itu....?? bebek ini benar-benar membuat emosi. Emosi tanpa sebab yang jelas.
'apa kau menyukaiku?' 'kau mau jadi pacarku?'
Mana yang akan gaara pilih. Jika pertanyaan pertama, itu terlalu riskan.... bisa saja hinata menjawab tidak karena dia malu.... perempuan itu banyak yang munafik. Tapi opsi kedua itu....terlalu beresiko. Bagaimana jika Hinata menjawab iya? Tidak mungkin kan gaara yang notabenenya laki-laki yang di incar harus berpacaran dengan si bebek? Seperti tidak ada perempuan lain saja.... setelah berperang batin, akhirnya gaara memilih opsi kedua. ah, pertanyaan kedua lebih menguntungkan daripada pertanyaan pertama. Persetan dengan Hati si bebek, jika memang Hinata menerima pernyataan cintanya maka gaara akan memutuskannya malam ini. dan dia akan mendapatkan tiket yamanaka inonya.
Disisi lain Hinata berdebar tidak karuan. Kenapa si sabaku san diam saja? Dia terlihat seperti orang bingung. mungkinkah Sabakusan menyadari perilaku Hinata? Apakah sifat Fujoshi hinata sudah di sadari oleh sabaku san? Hinata menggeleng mengenyahkan pemikiran mengerikan itu.
Tidak boleh! tidak ada yang boleh tau.... jika mereka tau, maka kesempatan hinata untuk mendapatkan potret kebersamaan mereka akan kandas. Huhuhuhu hinata tidak mau itu terjadi. Hinata ingin sekali menanyakan ada apa?... tapi bagaimana pun mulutnya seperti terkunci dengan rapat. Hinata benar-benar sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Aaarghhh hidup dengan karakter 2D membuat hinata mengabaikan kehidupan nyata dan menjadi introvert.
"Maukah kau menjadi pacarku" bukan hinata saja yang terkejut mendengarnya.... seisi kantin juga sangat terkejut mendengarnya. Bahkan naruto shikamaru dan Sasuke harus tersedak mendengarnya. Apa si panda itu sudah gila? Menyatakan cinta??? Yang benar saja! Itu terlalu beresiko!
"eh?" hinata mencoba untuk memastikannya lagi. Berharap pendengaran Hinata sedikit tuli.... tapi melihat reaksi orang-orang dikantin... sepertinya hinata tidak mendengar sesuatu yang salah.
Mungkinkah sabaku-san sedang di ancam? Atau dia sedang dalam taraf yang tidak waras? Hinata berfikir dengan banyak kemungkinan.
Hening.
Bahkan semua siswa-siswi menghentikan kegiatan makan mereka. Mereka lebih tertarik dengan obrolan si pangeran merah dengan si bebek. Ini berita besar!! Tidak boleh sampai terlewat.
Hari ini benar-benar buruk untuk Hinata. Sabaku-san sepertinya mulai tidak waras. Padahal hinata sangat berharap jika sabaku-san berpacaran dengan Uzumaki.... bahkan dia sudah menuliskan cerita cinta mereka berdua dalam catatan kecil fujoshinya.
Kenapa dunia ini tidak adil sih? Pikir Hinata gila.
Gaara mulai jengkel. Dia sudah berdiri di sini lebih dari 10 menit, dan belum ada tanggapan dari si bebek. Bahkan gaara yakin siswa siswi yang memesan mie, pasti sudah melar semua.... lihatlah mereka terlalu terpaku padanya.
Tidak ada perasaan berdebar sama sekali untuk Gaara. Gaara sendiri mengasihani dirinya, kenapa pernyataan cinta pertamanya harus tidak normal begini sih? Seharusnya pernyataan cinta pertamanya itu romantis dan indah... menimbulkan debaran-debaran asing yang meninggalkan kesan istimewa. Tapi... Aaarggghhhh gaara sedikit menyesal dengan kondisi saat ini. ini semua salah teman-temannya yang mengorbankan dia sebagai kelinci percobaan.
"jadi apa jawabanmu?!" terang sekali nadanya sangat jengkel. Apa si bebek sedang jual mahal?. Mendengar suara jengkel gaara membuat hinata sedikit tersentak dan sadar dengan fantasi liarnya. Benar,... tiba-tiba saja fikiran hinata melayang kepada gaara dan Naruto, dan hinata adalah perusak hubungan keduanya.
Apa yang harus Hinata jawab? Wajah Hinata pucat pasi. Dan tanpa sadar Hinata menggeleng dengan keras. Membuat Gaara terbelalak.
Ketika gaara masih dalam keadaan syoknya..... Hinata memilih lari dan bersembunyi. Ah nanti saja lah mengambil potret cinta ke empat pangeran. Hinata mau cari aman saja.
.
.
.
.
.
"aku.... di tolak?" Gaara masih setia dengan kondisi yang sedikit kaget. Dibelakangnya Naruto dan Shikamaru menertawakannya. Sasuke juga sebenarnya ingin tertawa, namun dia masih menjaga image nya sebagai serigala es. Mereka sekarang berada di atap sekolah. Disini mereka tidak akan pusing akan pantauan gadis-gadis genit. Termasuk Hyuuga Hinata. Hanya para guru dan mereka saja yang memiliki kunci atap gedung.
"ahahahaha.... gaara, kau lihat tidak wajah pucat si bebek. Kau benar-benar sukses menakutinya! Wkwkwkwk" mendengarnya gaara menjadi kesal.
"Diamlah rubah mesum! Lagipula siapa juga yang mau berpacaran dengan si bebek! Itu tandanya aku beruntung... si bebek bukanlah stalker ku!" gaara mencoba menyemangati dirinya sendiri. Si bebek itu sudah mempermalukan dirinya.
"kau benar panda... berarti kau tidak punya kesempatan untuk tiket kencan ino" mendengar perkataan shikamaru, gaara terbelalak. Benar juga.... dia melupakan taruhannya. Ughhh Gaara jadi menyesal telah mencetuskan ide yang merugikannya. Lebih baik keempatnya tidak mendapatkan Ino Yamanaka.
"selanjutnya siapa yang akan maju?" sasuke bertanya.... ada perasaan lega ketika Si bebek tidak menyukai gaara. Saingannya untuk mendapatkan Ino jadi berkurang.
"aku saja" naruto bersuara lantang. Sambil menyisir rambut dengan jari-jarinya naruto berlagak sok keren. "biar aku perlihatkan pada gaara bagaimana menjadi laki-laki sexy yang menggoda"
Mendengarnya gaara mau muntah.
"bukannya malah menyatakan cinta seperti orang bodoh" dan satu pukulan mendarat di perut Naruto.
Insiden pernyataan cinta gaara pada si bebek menyebar luas. Bahkan banyak yang mengumpati si bebek karena tidak tau di untung. Bisa-bisanya dia menolak gaara yang sangat tampan... tapi baguslah, mungkin si bebek sadar diri tidak bisa disandingkan dengan Gaara.
Ino menghentikan kegiatan membaca bukunya ketika Tenten mengucapkan kalimat yang cukup mengejutkan. 'Gaara menyukai si bebek'
Ino terkejut, tentu saja....! setau ino, mereka berempat menyukainya. Bagaimana mungkin?
"jangan bercanda tenten-san"
"aku serius.. bahkan ada yang memvidiokan gaara menyatakan cintanya pada si bebek" dan mata ino terbelalak.
Apa? Gaara menyatakan cinta? Hei! Ino sudah menunggu-nunggu untuk di tembak salah satunya.... dia sudah bersabar selama satu setengah tahun. Dan apa sekarang? gaara dengan mudahnya menyatakan cinta pada si bebek. Ino tidak bisa di sandingkan dengan si bebek. Ini tidak adil!
Ino cantik, Tinggi, berdagu lancip dan fashionable. Sedangkan si bebek? Dia itu gemuk dan siap dipotong! Jangan lupakan muka tebalnya!! Apa-apaan gaara? Apa dia sudah frustasi?
Gaara benar-benar tidak waras.
Ah biarlah... siapa peduli! Masih ada Naruto, Sasuke dan Shikamaru yang berpotensi jadi pacarnya. Ino yakin salah satunya akan menyatakan cinta padanya.
'Ambil si merah itu bebek.... aku masih punya tiga' inner Ino
"Ino... dan hebohnya, si bebek menolak Gaara"
"APA??" tanpa sadar ino berteriak. Tenten jangan ditanya.... dia sangat terkejut mendengar teriakan ino. tidak seperti biasanya.
"ekhem...." sialan. Image princess nya tidak boleh hancur karena dia adalah seorang gadis yang bar bar. Dia harus tetap jadi idola di sekolah ini. perempuan yang kalem dan anggun. "Kau yakin?"
Tenten langsung mengangguk
'itulah fungsinya kacamata tebal... dia bisa melihat bagaimana tidak pantasnya dirinya bersanding dengan gaara. Baguslah jika si bebek itu sadar diri' ino akan memprediksi gaara akan kembali lagi padanya. Berarti Ino masih punya empat cadangan. Memikirkannya membuat ino tersenyum.
"Tenten-san, mungkin si beb... ekhem, Hinata memiliki sisi yang disukai gaara-kun. Lagipula, Hinata Hyuuga itu cantik.... jadi wajar saja jika Gaara-kun menyukainya"
"ah itu tidak benar.... Kupikir dia hanya main-main saja Ino. Kupikir Gaara itu menyukaimu. Lagipulaaa kau 100 kali lebih cantik daripada Hinata!" mendengarnya membuat ino sedikit menyeringai
"Ah tenten-san.... jangan berkata seperti itu... aku jadi malu..." Ino membuat nadanya menjadi selembut mungkin. 'Tentu saja dirikulah yang paling cantik. Bahkan jika aku laki-laki... si bebek tetap kalah cantik dariku' Inner Ino.
"Uh... perilaku dan wajahmu benar benar seimbang. Kau itu seperti malaikat saja sih..... aku jadi iri" tenten menggenggam tangan Ino. Ino adalah wanita yang baik juga rendah diri menurut Tenten.
'Tangannya kasar sekali sih. Dia ini laki-laki atau perempuan? Heh!' inner ino. ino tersenyum ramah membalas pujian tenten
"Kau terlalu memuji.... tenten-san" ucapnya Ino.
Ah... sepertinya ino harus menemui gaara nanti. Ino harus segera menyadarkannya, jika wanita yang paling cocok bersanding dengan lelaki sejenis dia,... itu adalah wanita yang seperti Ino.
Ino tersinggung... tentu saja, bagaimana bisa bebek itu menjadi pelarian Gaara.... Ino dan bebek sangat beda jauh!
apa Gaara sedang mengejeknya?
.
.
.
TBC
Silakan koreksi jika terdapat Typo
Thanks~ semoga menikmati
signature (Lavendark)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top