Perfect Body
-Chapter 9-
DUCKY – DOKI
Discalimer
Masashi Kishimoto
Story By
Lavendark
Female Character
Hinata Hyuuga
Male Character
Nara Shikamaru
Sabaku Gaara
Uchiha Sasuke
Uzumaki Naruto
Genre
Romance, Drama, Humor, School
.
.
.
.
.
Enjoy Reading!
Jade bertemu ametis.
Jade dengan sorot kemarahan dan ametis dengan sorot ketakutan.
Tangan gaara yang berkeringat menjadi licin. Ponsel hinata terlepas begitu saja, disisi lain... hinata yang menariknya dengan kuat harus terjelembab kebelakang. Menabrak beberapa kursi.
Hinata merasa perih dibibirnya. Lidahnya mengecap rasa asinnya darah.
.
***
.
Semua orang terkejut, terlebih Gaara. Dirinya tidak menyangka akan membuat seorang gadis, eh ralat.... Unggas terluka. Gaara hanya melepaskan ponsel si bebek... dirinya tidak tau jika si bebek menariknya terlalu keras dan membuatnya terjelembab. Ah, sekarang dirinya harus bagaimana?
Membawanya kedokter hewan? Ah tidak mungkin.
"maaf!" bukan,..... itu bukan suara Gaara yang meminta maaf. Itu adalah suara si bebek. Dan yang membuat terkejut lagi adalah si bebek yang bersujud di depannya.
Apa-apaan gadis ini? Apa dia tidak punya harga diri??
"ma-maafkan a-aku.... Sa-sabaku-san. A-aku bersumpah ji-jika a-aku tidak me-melakukan mata-mata seperti ya-yang sa-sabaku-san tu-tu-tuduhkan" biasanya orang yang berbicara gugup adalah orang yang berbohong. Tapi untuk si bebek, Gaara tidak bisa menilai apa dia berbohong atau tidak. Wajar saja... si bebek selalu berbicara gugup dan gagap.
"lalu untuk apa kau mengambil gambar kami?" tanya Gaara dingin.
Disisi lain, hinata sudah kehabisan akal. Hinata sudah rela bersimpuh di kaki gaara asal rahasianya aman. Perempuan dan segala rahasianya, tidak bisa dianggap remeh.
Hinata masih ingin melihat interaksi yang sexy antara para pemain karate. Dirinya tidak mau dipecat... apalagi jika rahasianya akan terbongkar. Persetan dengan harga diri,.. semenjak hinata menjadi fujoshi... dirinya sudah membuang harga dirinya jauh-jauh.
Ini hobby yang menyenangkan.
Sekarang Hinata bingung harus menjawab apa? Mengapa dia mengambil gambar? Ah, Hinata tidak terlalu pandai berbohong. Akhir-akhir ini juga dirinya sudah sering membohongi Shikamaru dan Gaara. Apa Hinata jawab jujur saja? tapi..... bagaimana jika semua orang tau?
Lalu semua laki-laki disekolah tidak akan saling berinteraksi jika melihat Hinata....
Lalu darimana Hinata dapat asupan hobbynya??? Aaaaah.... Memikirkannya membuat Hinata frustasi! Tidak! Tidak ada yang boleh tau! rahasia ini harus di bawa sampai mati!
Gaara melihat Hinata mulai mundur dari kakinya. Lalu berjongkok, wajahnya memerah. Dan kedua jari telunjuk Hinata saling bertautan. Itu pose yang imut, tapi jika bebek yang melakukannya... terlihat lebih...... aneh?
"eum..... a-ano, i-tu karena ka-kalian se-semua tampan. A-aku me-menyukainya" Hinata mejawab jujur. Dan semua bola mata terbelalak.
Ketakutan menyelimuti para anggota klub karate.
Peringatan bencana satu.
Mereka memilih mundur, begitu juga dengan Gaara.
Menyukai? Menyukai katanya?? Ah menakutkan sekali sih!!!
"hei,... Gaara, kau harus mengantarnya ke UKS!" lee bersuara. Semua bernafas lega, merasa tertolong dengan ucapan lee. Benar sekali.... Sekarang yang terpenting adalah menjauhkan bebek dari zona ini. Mereka tidak mau bebek benar-benar menyukai mereka.
Saat semua sedang berlega ria.... Gaara justru terbelalak mendengar ucapan lee. "apa?" hei! Kenapa harus dirinya...
"em...a-aku a-akan ke UKS na-nanti.... La-lanjutkan sa-saja pertandingannya" ujar bebek 'aku belum puas menikmati' lanjutnya dalam hati.
"hei Gaara! Kau kan yang menyebabkan bebek terluka....~! kau harus bertanggung jawab" kali ini kawaki -salah satu anggota menyuarai pendapatnya. Mata Gaara memincing. Gaara sangat tau akal-akalan para teman-temannya ini. Pasti mereka ingin menyingkirkan bebek. dengan menjadikan Gaara sebagai tumbalnya.
Pasti mereka masih menegang takjub. Jujur saja, Gaara juga masih syok mendengar pujian hinata. Bahkan dia bilang semua anggota klub tampan. Hei... si bebek seperti tidak punya standar untuk laki-laki tampan? Ini menakutkan.
Seperti..... bebek haus akan laki-laki (?)
"berdiri!" Gaara dengan nada dinginya. Dirinya sudah sangat marah dengan teman-temannya. baik! Gaara akan menuruti kemauan teman-temannya. tapi jangan harap setelah ini berakhir.... Dia akan membiarkan teman-temannya tertawa. Dia adalah ketua di klub ini! Sudah pasti dia bisa melakukan semaunya terhadap para anggotanya.
"Ha-hai!" mendengar nada dingin Sabaku-san membuat Hinata refleks berdiri.
"ayo ke UKS!"
"ta-tapi....."
"jangan membantah" bentak Gaara sambil berjalan duluan. Hinata mengangguk takut dan berjalan mengikutinya. Uh..... Sabaku-san adalah orang yang menakutkan
Hinata jadi sedih harus berhenti menonton. Padahal masih tersisa satu jam untuk latihan mereka.....
.
.
.
...
.
.
.
"Cepat obati luka mu... setelah itu, kau boleh pulang dan beristirahat." Gaara memilih duduk di kursi.... Sedangkan si bebek duduk di Kasur. Tentunya setelah mengambil kotak obat di lemari.
Hinata mulai mengoleskan obat merah pada bagian sudut bibirnya yang berdarah. Hinata tidak bisa menampik rasa perih saat bersentuhan dengan lukanya. Ini adalah pertama kalinya bibir hinata berdarah. Ayah dan kakaknya adalah orang yang protektif akut saat dirinya masih kecil.... Benar-benar dijaga bak putri raja.
"Aakh....." suara kesakitan itu lolos begitu saja.
Suara kesakitan? Ah itu tidak berlaku bagi Gaara. Gaara yang mendengarnya terkejut dan menegang..... suara apa tadi?
"ka-kau mendesah?" tanya gaara bodoh.
Hinata yang tidak mengerti maksud dari Sabaku-san hanya memiringkan kepalanya imut. Mendesah? Apa maksudnya?
"lupakan" ujar gaara sambil membuang wajahnya. 'kenapa suara bebek terdengar seksi sekali?' batin gaara nista. Gaara buru-buru menggelengkan kepalanya keras.
'Sabaku Gaara..... kau sudah gila!'
"emh... sa-sabaku-san juga le-lebih ba-baik mengobati lu-lukamu"
Gaara mengernyit mendengar ucapan bebek. Luka?
"di pung-punggung ki-kirimu" mendengarnya membuat Gaara terbelalak. Bagaimana mungkin si bebek tau? punggungnya ini kan tertutup oleh pakaiannya. Luka nya itu didapatkan hasil dari berkelahinya dia kemarin. Bagaimana si bebek tau? apa mungkin si bebek ini stalker kelas kakap???
Bahaya!
"kau menguntitku!" gaara dan segala tuduhan yang tidak berdasar.
"eh! Ti-tidak...."
"bagaimana kau tau?!"
"em... a-ano, i-tu saat la-latihan tadi.... ge-gerakan sa-sabaku-san ti-tidak seimbang, dibagian kiri. Ge-gerakan le-lengan juga terlalu menjorok ke-kebelakang. Se-seperti melindungi se-sesuatu." Gaara terperangah mendengarnya. Ucapan si bebek benar adanya. Bagamana mungkin?
"kau sungguh bukan mata-mata dari sekolah lain kan? Bagaimana mungkin kau tau banyak tentang ilmu beladiri?" kecurigaan gaara muncul kembali.
"eh bu-bukan.... Ke-keluarga besarku menjunjung seni bela di-diri. A-aku dan ka-kakakku sering dipaksa untuk bisa be-bela diri. A-aku sudah biasa melihat gerakan-gerakan ti—titik lemah" gaara mengangguk ragu. Gaara baru menyadari, ini adalah kali pertama mereka seperti mengobrol santai. Entahlah..... mungkin ada tekanan juga didalamnya. Jujur gaara sedikit nyaman.
Lalu apa katanya? Seni bela diri? Keluarga besar?..... gaara tidak tau jika si bebek mengerti perihal ilmu seni bela diri. Apa mungkin itu alasannya masuk ke grup seni bela diri.... Tapi jika dilihat dari penampilannya, si bebek ini tipikal unggas yang tidak suka berkelahi atau sesuatu yang berbau kekerasan. Gaara jadi merasa bersalah telah menuduh macam-macam.
Ah, gaara tidak taukah jika alasan Hinata sebenarnya memilih klub mu??
"kau mahir bela diri?" entah mengapa gaara ingin terus mengobrol
"eh? Ti-tidak! Se-sejujurnya a-aku tidak me-menyukai be-bela diri. A-aku le-lemah di keluarga be-besarku. Aku hanya tau se-sebagian besar tek-tekniknya sa-saja"
Lalu untuk apa dia memilih klub karatenya? Ingin rasanya gaara menanyakan hal tersebut. Namun dirinya memilih tidak menanyakan itu. Gaara masih trauma jikalau bebek akan bilang karena menyukai anggota klub yang tampan.
"sa-sabaku-san tenang saja.... a-aku bukan ma-mata-mata... a-aku mengabdi penuh pada sa-sabaku-san" tanpa sadar hinata mengatakan hal yang lucu pada gaara.
"a-apa sih!" gaara membuang wajahnya. Rasa hangat menjalar pada pipinya.
.
.
.
...
.
.
.
"Ino... kau tidak fokus!"
"ah maaf..." tentu saja ino tidak fokus. Sekarang dirinya sedang berlatih cheerleader untuk event pertandingan basket yang akan dilaksakan bulan depan.
"ada apa? Setelah kembali dari toilet kau terlihat sedang memikirkan sesuatu" tanya megumi aka salah satu anggota cheerleader.
Benar. Saat ketoilet tadi, ino tidak sengaja melihat si bebek dan gaara-kun nya sedang berjalan menuju UKS. Apa yang akan mereka lakukan? Rasanya ino sangat ingin membuntuti mereka dan melihata apa yang akan dilakukan mereka. Uuuhhhhh klub sialan! Jika ino tidak ingat memiliki kewajiban pada klub ini.... Ino lebih memilih untuk pergi tidak peduli.
Sayangnya dia adalah ketua klub, yang tidak bisa menghilang seenak jidat.
Ah tenang saja.... setelah ini selesai, ino akan bertanya pada si bebek. Mereka kan sudah menjadi teman...
Teman? Cih... yang benar saja! ini hanya kepura-puraan ino untuk mencapai tujuan yang konkret. Lihat saja jika si bebek berani macam-macam!
"ah tidak ada apa apa.... Ayo kita lanjut latihan lagi" ucapnya sambil tersenyum manis
.
.
.
...
.
.
.
"obati aku..." ujar gaara.
"eh?" hinata merasa bingung. Obati? Maksudnya hinata harus mengobati sabaku-san?
"aku tidak bisa mengobati punggungku sendiri" ujar gaara yang mulai melepaskan baju latihannya. Melihatnya membuat hinata sedikit memerah. Tentu saja gaara tidak mungkin meminta ibu atau kakak perempuannya untuk mengobatinya. Yang ada dirinya kena ceramah Panjang karena berkelahi. Lalu teman-temannya? ah jangan harap! Mereka pasti akan menertawakan luka yang didapatnya. Opsi terbaik adalah si bebek. Toh dirinya juga sudah mengetahui perihal lukannya ini. Gaara tidak menyangka jika si bebek memiliki dasar pengetahuan seni bela diri yang hebat. Membuatnya semakin terlihat menarik.
Eh?! apa? Gaara mengenyahkan pemikiran bodohnya yang terakhir.
"u-um..." balas si bebek. Gaara rasa si bebek malu. Sebenarnya gaara sedikit takut untuk memperlihatkan tubuh bagian atasnya pada si bebek. Sangat sulit untuk membuat keputusan ini. Tapi, lukanya yang semakin perih membuatnya tidak bisa mengambil keputusan yang lain. Gaara rasa lukannya semakin membengkak. Jangan sampai dirinya terkena infeksi sebelum pergi pertandingan.
Gara sudah melepas pakaian atasnya. Memperlihatkan otot-otot yang sempurna. Gaara mulai duduk dan membelakangi si bebek. Memperlihatkan luka di punggung sebelah kirinya. Jujur saja, sekarang gaara sangat malu, takut dan berdebar. Gaara juga pernah malu terhadap Ino-nya, namun sekarang dirinya juga merasa malu,... bahkan rasanya agak berbeda.
Dan ketika merasakan jari jemari bebek menyentuh punggunyan. Wajah gaara memerah.
"ja-jangan curi-curi kesempatan" gaara merutuki dirinya yang gagap. Gaara bukanlah tipikal orang yang mudah bertelanjang dada dihadapan orang lain. Kecuali jika dirinya akan berenang. Itu kasus yang berbeda.
"u-um" lagi-lagi si bebek menjawab dengan nada yang sama. Gaara penasaran bagaimana muka si bebek sekarang... apakah wajah si bebek memerah seperti wajahnya? Ataukah lebih parah?
Untuk pemikiran yang terakhir membuat gaara bergidik ngeri.
Di sisi lain, hinata berfikir... sepertinya UKS adalah salah satu tempat favoritnya sekarang. Berkat UKS dirinya mendapat banyak inspirasi. Hinata masih ingat ketika dia berhasil mengungkapkan hubungan terlarang antara Uchiha bersaudara. Dan sekarang..... Hinata bisa melihat tubuh bagian atas seorang sabaku-san.
Tubuhnya seputih wajahnya, juga bersih... ada bau keringat yang menguar dari tubuh seorang sabaku. Baunya seperti ketika hinata jalan-jalan ke hutan pinus. sangat segar. Bahunya sangat lebar..... pantas saja jika dirinya sangat ahli bela diri.... Kondisi tubuhnya sangat mendukungnya. Ketika Hinata menyentuh Kulit sabaku... terang sekali jika sangat keras. Benar-benar tubuh atlet.
Melihat tubuh Sabaku-san yang menurut Hinata sempurna.... Membuat hinata jadi penasaran dengan tubuh Nara-san. Ah tak lupa Uzumaki-san dan Uchiha-san.
Apakah tubuh mereka sama sempurnanya seperti sabaku-san? Hinata sering mendengar jika tubuh Uzumaki-san adalah tubuh yang lebih sempurna dan seksi diantara mereka berempat. Uh.... Jika tubuh sabaku-san saja sudah sesempurna ini.... Bagaimana ya tubuh Uzumaki-san???
Hinata penasaran!
Ah.... Bagaimana jika keempat tubuh itu Saling bersentuhan??? Uh...... memikirkannya membuat hinata malu dan bersemangat.
Apa hinata harus mulai untuk menulis fantasi lebih dewasa lagi tentang keempatnya??
Ah... ide bagus!
Hinata sudah tidak sabar untuk pulang dan menulis scenarionya......
Ini adalah terobosan yang paling epic!!!
.
.
.
...
.
.
.
"Gaara.... Bebek sudah pulang?" tanya lee ketika gaara memasuki ruangan klub.
"ya... aku menyuruhnya pulang" ucap gaara cuek.
"Ah bagus! Gaara.... Bisakah kau mengganti si bebek?? Kau mendengarnya juga kan tadi?? Dia mengambil gambar kita hanya karena kita tampan" ucap lee narsis. Gaara hanya sedikit mengernyit mendengarnya "dia benar-benar menakutkan... aku tak bisa fokus berlatih jika dirinya disini terus! Ya... ya... ya.... Kami semua akan membantumu untuk bilang pada sensei~"
"cukup lee... Hinata tetap di klub kita" lee membelalak matanya. Dia pikir gaara akan setuju dengan usulannya.
"apa?? Kau gila!! Kenapa gaara?!"lee menghempaskan pundak gaara, agar mau menatap wajahnya. Ini menjadi pembicaraan yang serius. "sebentar lagi perlombaan gaara! Kita tidak bisa membiarkan fokus kita buyar!"
"ini keputusan ku lee.... Ayolah, kau tau? si bebek itu berasal dari keluarga yang mengerti seni bela diri..... kurasa akan bagus untuk kita. Lagipula, kalau bebek menghancurkan konsentrasimu, maka kau harus belajar lebih giat lagi meningkatkan konsentrasimu"
"ini diluar nalar" lee mendesis kesal.
"terserah... lee! Surat klub mu masih ditanganku"
"kau gila Gaara" lee pergi meninggalkan Gaara.
Gila? Ya sepertinya Gaara merasa jika dirinya sudah mulai gila. Hatinya mulai berharap. Ada setitik tempat yang ditempati oleh si bebek. Tempat apa itu?
Entahlah....... Gaara baru menyadarinya, akhir-akhir ini dirinya selalu dipenuhi oleh pikiran-pikiran si bebek.
Gaara takut, tentu saja.... tapi, dirinya merasa semua akan baik baik saja.
Gaara sadar, bebek juga adalah seorang perempuan.
Jadi untuk apa dirinya membeda-bedakan??
.
- ah Gaara~ kau tidak tau.... Si bebek memanglah seorang perempuan....... Tapi dia sedikit istimewa -
.
TBC
hai aku balik lagi.......... sepertinya Hime ku semakin tidak waras saja hehehehe
Baiklah... chapter ini full oleh Sabaku Gaara.
chapter depan kira-kira siapa ya??
entahlah..... kurasa sudah saatnya Uzumaki Naruto mendapatkan bagiannya.
terimakasih sudah menunggu.
segala kritik, saran dan dukungan kalian akan membuat aku sangat berterimakasih dan juga terharu... :))
Silakan koreksi jika terdapat typo
Thanks~ semoga menikmati
Signature (Lavendark)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top