Lovey-Dovey

-Chapter 10-

DUCKY – DOKI

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Female Character

Hinata Hyuuga

Male Character

Nara Shikamaru

Sabaku Gaara

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Genre

Romance, Drama, Humor, School

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

"aku tak menyangka jika si cantik ini yang menghubungiku duluan" ujar suara lelaki dari telfon sebrang. Kentara sekali suaranya sedikit girang.

"Yahiko... kau bilang kau akan melakukan apa saja kan untuk ku?" nada Ino dibuat dingin, namun tetap ada nada manja di dalamnya.

"khe....! Jangan bercanda, untuk apa aku melakukan apa yang kau mau jika kau saja tidak mau jadi pacarku!" mendengarnya membuat Ino sedikit berdecak kesal. Yahiko adalah satu-satunya orang yang tau bagaimana sifat seorang Yamanaka Ino sebenarnya. Dulu mereka satu SMP. Sudah puluhan kali dalam 3 tahun mereka di SMP Yahiko menyatakan cinta pada Ino. Namun Ino menolaknya. Bukan karena Yahiko tidak tampan... Yahiko sangat tampan, sama seperti Gaara, Naruto, Sasuke ataupun Shikamaru. Meski Sasuke lah yang paling tampan. Sayangnya ketampanan Yahiko harus luntur karena tingkahnya yang sedikit tengil. Bahkan Yahiko berani menindik telinganya, padahal saat itu masih SMP. Uh..... kelakuan preman sepertinya hanya akan menghancurkan nama baik seorang Yamanaka Ino saja. Ino lebih memilih mundur... perempuan yang cocok dengan Yahiko tentu saja perempuan yang berlagak seperti preman juga. Contoh saja seperti Konan senpai yang menindik tepat di bawah bibirnya. Itu mengerikan.

Ino tidak tau jika sampai sekarang pun Yahiko masih menyukainya. Ah, memiliki wajah cantik adalah sebuah dosa. pikir Ino.

Ino tidak akan membiarkan kesempatan ini terlewat begitu saja.

"aku akan menjadi pacarmu jika kau berhasil melakukannya..... bagaimana?" tanya Ino. Ino tidak serius mengatakannya. Tentu saja, disini masih ada 4 stok pangeran yang siap pakai kapan saja..... kenapa Ino harus repot-repot untuk berpacaran dengan Yahiko preman itu?

"waaah beneran? Apa yang harus kulakukan?" suaranya lebih cerah.

'dasar harimau bodoh!' pikir Ino. Mudah sekali membujuk rayu seorang Yahiko. Jika memang berhasil, Ino akan berpacaran dengannya,... tapi hanya 1 hari. Itu adalah hadiah yang paling pantas didapatkan oleh Yahiko.

"aku ingin kau memberi pelajaran pada salah satu siswi kenalanku" bebek. Tentu saja dia yang dimaksud Ino. Ino sudah geram dengan kelakuan si bebek. Makin kesini, si bebek makin berani saja. sungguh kejadian dua hari yang lalu membuat Ino marah. bebek dengan seenaknya mengelus punggung Sabaku Gaara dalam UKS. Ino tidak sengaja mempergoki mereka. Dasar bebek sialan.

"heeee?? Ada yang membuatmu kesal? Jadi bagaimana aku harus melakukannya?"

"terserah dirimu Yahiko.... Yang penting buat dia trauma dengan yang Namanya laki-laki" Ino sedikit menyeringai. "ah, tapi jangan sampai ada kekerasan seksual ya! Aku tak mau jika harus berurusan dengan pihak berwajib!"

"heeeee...... bagaimana caranya?"

"ya itu terserahmu bodoh! Buat kesan padanya jika semua lelaki itu brengsek! Kau bisa menggunakan bakat playboymu kan? Pokoknya harus berhasil..... minggu besok aku akan pertemukan dia dengan mu" dan telfon segera Ino tutup.

.

.

.

...

.

.

.

Hinata tersenyum senang. Beberapa kali dirinya menggores pensil pada buku kesayangannya. Tak lupa juga ponsel dengan Kamera beresolusi tinggi.

"hehehehehehe" terkekeh seperti orang gila, Hinata menyamankan diri duduk disebelah pohon sakura yang belum berbunga. Ini hal yang menjadi favorit Hinata. Melihat para pangeran yang sedang latihan bola.

Baju olahraga yang ketat membuat para pria menampilkan dada bidangnya. Ah, sempurna,... fantasi Hinata bisa sampai pada tahap kedewasaan. Hinata ingin sekali melihat berakhirnya latihan (pertandingan) ini. Bukan karena Hinata penasaran dengan siapa yang menang. Hinata tidak peduli dengan itu.... Sejatinya, Hinata itu benci dengan olahraga. Yang Hinata tunggu tentu saja kontak fisik antar pria. Biasanya, jika pertandingan berakhir, yang menang akan saling berpelukan, saling bergotong, dan melompat-lompat. Hinata sudah bisa membayangkan keringat keringat itu akan menyatu saat mereka berpelukan nanti. Membayangkannya membuat wajah Hinata memerah. Dalam hati, Hinata ingin sekali melihat Sasuke, Shikamaru dan Naruto membuka pakaian mereka. Meski hal itu tidak pernah dilakukan. Sebelumnya Hinata tidak pernah peduli bagaimana bentuk tubuh mereka, namun setelah insiden di UKS Bersama Gaara, membuat Hinata lebih termotivasi dan tergugah selera Mature nya!

"10 menit lagi!" Hinata bergumam sambil meneguk ludahnya. Dirinya sudah siap mengabadikan potret sang pemenang. Semoga saja yang menang adalah tim Nara-san. Hinata sampai sekarang belum pernah melihat Nara-san berpelukan.

Namun, impian hanyalah impian. Ketika Hinata sedang membayangkan adegan hot Nara-san, dirinya tidak sadar saat bola melambung kearahnya.

Dan bingo! Hinata tersungkur dengan hidung yang berdarah. Bukannya merasa iba, para penonton wanita malah tertawa dengan nasib yang dialami oleh Hinata.

"aaah! Sial!" Naruto sedikit mengumpat. Ini salahnya, tidak sengaja menendang bola keluar arena. Dan sialnya, harus mengenai si bebek. Naruto berlari dan mengambil bolanya yang berada tepat di sebelah si bebek. Tanpa peduli, Naruto berlari kembali menuju lapangan. Meninggalkan Hinata yang masih pingsan.

"hei Naruto! Kau bodoh.... Disana ada si bebek yang terkena tendanganmu!" mendengarnya membuat alis Naruto terangkat. Tidak mengerti ucapan Shikamaru

"lalu? Apa masalahnya?" tanya Naruto dengan wajah tanpa dosanya.

"bertanggung jawablah sedikit! Kau harus mengantarnya ke UKS" Shikamaru sedikit membentak. Jangan salah paham,... Shikamaru tidak peduli dengan si bebek.

"heeee...!! Tapi aku kan masih mau bertanding! Tinggal sepuluh menit lagi!" Naruto berdecak kesal.

"berarti kau harus digantikan untuk sementara!" Shikamaru menyeringai. Inilah tujuan Shikamaru yang sebenarnya. Dirinya tidak peduli dengan keadaan si bebek... tujuannya adalah menyingkirkan Naruto dari lapangan. Naruto adalah lawan yang Tangguh dalam olahraga. Sialnya dia harus menjadi tim musuh Naruto kali ini. Dan Shikamaru tidak mau kalah untuk kesekian kalinya dari tim Naruto.

melihat kesempatan Naruto yang membuat bebek pingsan, membuat ide untuk menang dalam kepala Shikamaru muncul.

"benar kan... Sasuke?" Shikamaru sedikit menyenggol pinggang Sasuke. meminta bantuan. Sekarang Sasuke dan Shikamaru satu tim. Sedangkang Gaara dan Naruto berada di tim yang sama.

"ya, benar! Kau harus mengantarnya ke UKS dobe!" dengan kecerdasannya, Sasuke mengerti maksud dari Shikamaru.

Dengan menelan pil kecewa, Naruto berjalan menuju arah tempat bebek pingsan. Banyak perempuan yang iri saat melihat bebek di gendong oleh salah satu pangeran sekolah. Mereka berharap kena sepakan bola sama seperti si bebek.

.

.

.

...

.

.

.

Dalam perjalanan menuju UKS, Naruto terus mengumpati si bebek. Naruto pikir ini adalah salah satu benih-benih kesialan yang ditebarkan oleh bebek padanya. Naruto yakin tim nya akan kalah. Sasuke adalah lawan yang cukup Tangguh dalam permainan sepak bola. Memikirkannya membuat Naruto sedikit berlari ke UKS. Ingin cepat-cepat kembali ke lapangan.

"sensei! Ada binatang yang perlu di obati!" masuk ke UKS, Naruto berteriak keras dan membuat shizune alias sensei yang bertugas di bagian kesehatan sedikit memegang telinga.

"berisik Naruto! Aku tidak menerima pasien binatang!" baru saja Shizune berdiri, dan akan protes lebih lanjut namun dirinya dikejutkan oleh Naruto yang menggendong seorang gadis. Jadi dimana binatang yang dimaksud Naruto?

Melihat yang digendong adalah Hyuuga, maka Shizune mengerti maksud dari Naruto. Semua guru sudah tau bagaimana para murid memanggil Hyuuga-san. Ya, dia dipanggil dengan sebutan bebek. Dan melihat Hinata yang tidak sedih ataupun keberatan atas panggilan tersebut, membuat para sensei menjadi santai dan tidak menganggap itu sebagai bullyan.

"dia manusia Naruto baka!"

"terserah sensei..." dengan mengatakannya Naruto segera membaringkan tubuh Hinata ke Kasur UKS. "ah ya! Maaf..... aku buru-buru sensei" setelah mengatakan itu, Naruto segera berlari ke luar UKS.

"Dasar!" Shizune sedikit mendengus kesal. Bahkan Naruto sama sekali tidak menjelaskan padanya penyebab Hyuuga-san pingsan.

.

.

.

...

.

.

.

Ditengah Lorong, Naruto berhenti. Dirinya merutuki kebodohannya. Buku catatan (buku fantasi) dan ponsel si bebek masih digenggamannya. Apa Naruto simpan dulu saja bukunya dan ponselnya?

Kemudian melihat kearah buku milik si bebek. Buku apa ini?

Ah masa bodoh! Naruto akan mengembalikannya.... Dirinya tidak mau terlibat lebih jauh dengan si bebek. Naruto segera berbalik dan menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Naruto segera masuk dan melihat jika tidak ada seorangpun. Hanya ada si bebek yang berbaring dibalik tirai. Kemana shizune-sensei?

Naruto membuka tirai dan menaruh buku dan ponsel si bebek pada nakas disamping tempat tidurnya. Saat Naruto ingin berbalik... dirinya sedikit tertegun.

Kancing atas milik si bebek telah terbuka dan juga kacamata yang sudah tidak bertengger lagi diwajahnya.

Ah pasti ini perbuatan hizune. Tentu saja, seseorang yang pingsan, tidak boleh dibuat terlalu sesak.

Melihat bagian leher Hinata yang putih mulus membuat Naruto sedikit tertegun. Ah dirinya sampai tidak sadar, jika akhir-akhir ini Naruto selalu dibayang-banyangi si bebek. Pertandingan membuat Naruto sedikit masa bodo.

Mengabaikan pertandingan, Naruto memilih duduk di kursi samping tempat tidur dan mulai memandangi wajah si bebek. Naruto dapat mencium wangi lavender yang menguar dari tubuh si bebek.

Ini adalah kedua kalinya Naruto bisa mencium harum si bebek dengan jelas. Pertama saat insiden di tangga, dan ini yang kedua. Naruto pernah mencari harum ini saat pergi ke toko parfum dan dia tidak menemukannya, lalu saat pergi ke toko sabun dan dirinya juga tidak menemukannya.

Benar, Naruto tidak sadar jika akhir-akhir ini dirinya sangat mempedulikan si bebek. Meski dengan cara yang tidak langsung. Seperti membeli boneka bebek tanpa sadar, mengukur pinggang kaachannya hanya untuk memastikan perbandingan ukuran pinggang. Dan banyak lagi.

Apa yang terjadi dengan dirinya? Apakah ini benar-benar kutukan si bebek?? Tapi.... Jika ini kutukan, kenapa bagi Naruto ini terasa menyenangkan.

Melirik bibir Hinata yang merah merekah, membuat Naruto tanpa sadar mendekatkan wajahnya. Warna merah itu,... apakah alami? Atau polesan lipstik?... Naruto akan memastikannya. Memastikan dengan menggunakan bibirnya.

.

.

.

...

.

.

.

"apa yang kau lakukan Naruto?" suara tegas dan dingin membuat Naruto yang hampir mencium Hinata segera tersadar dan tersentak. Naruto segera berdiri dan berbalik. Naruto dikejutkan dengan keberadaan Gaara diseberang pintu.

Apa yang dilakukan Gaara disini? Bukankah pertandingannya belum selesai?

"eh Gaara....." Naruto sedikit tertawa canggung. Namun saat mata shapirenya bertemu dengan jade milik garaa, senyuman Naruto segera luntur. Wajah Naruto yang terlihat bodoh, langsung berubah menjadi wajah yang serius dan tegas. Naruto sering melihat kilatan mata seperti itu, pada Gaara, Sasuke maupun Shikamaru. Naruto sangat hafal dengan sorot jade yang sedang ditunjukan padanya saat ini. Sorot ini sering Naruto lihat pada Gaara, Shikamaru ataupun Sasuke saat Naruto sedang berbicara dengan Yamanaka Ino.

Kemarahan dan kecemburuan.

Naruto tidak bodoh untuk mengartikan itu. Sayangnya disini tidak ada Yamanaka Ino. Dan Naruto masih sadar jika bebek adalah satu-satu nya perempuan di sini. Melihat Gaara yang terlihat protektif kepada si bebek, entah mengapa membuat Naruto juga menjadi marah.

Gaara tidak ada hak untuk menghakimi Naruto. Sepertinya Naruto mengerti alur kisah ini nantinya. Dan Gaara juga demikian.

"apa yang kulakukan eh? Tentu saja mengantar bebek ke UKS" nada Naruto sedikit menyindir. Kentara sekali jika Naruto juga dalam posisi emosi. Gaara bisa merasakan itu.

"benarkah Naruto? Kurasa aku melihat yang lain disini" suara Gaara tidak kalah dingin.

"bernarkah? Lalu apa yang kau lakukan disini, Gaara? Kurasa pertandingannya belum berakhir" pertanyaan Naruto membuat Gaara berfikir. Apa yang dilakukannya disini? Entahlah, Gaara juga tidak tau. melihat Naruto yang menggendong Hinata, membuat dirinya sedikit risih. Ditambah lagi, Naruto tidak kembali ke lapangan membuat sesuatu dalam dirinya menjadi was-was. Dengan mengikuti insting dan mengabaikan logika, dirinya memilih izin dari lapangan dan menyusul Naruto ke UKS. Dan apa yang didapatkannya? Naruto sedang melakukan hal yang mesum. Sebelumnya Gaara tidak peduli dengan kemesuman Naruto, tapi entah mengapa saat ini membuat Gaara sangat marah. "sejak kapan kau khawatir dengan seorang wanita selain YamanakaIno, Gaara?"Naruto bertanya, lebih tepatnya memancing tanggapan seorang Sabaku Gaara.

"dia anggota klubku, Naruto" mendengar pernyataan Gaara membuat Naruto mengangkat alisnya. Dirinya maju beberapa langkah dan berhenti tepat didepan Gaara. Mata sapphire dan jade saling beradu ketajaman.

"seingatku, terakhir kali kau bilang pada kami, kau keberatan jika dia masuk ke klubmu"

.

.

.

...

.

.

.

Hinata tersadar. Dirinya sadar saat mendengar suara Uzumaki yang sedang berdebat dengan seseorang. Membuka matanya sedikit dan melirik kearah pintu.

"seingatku, terakhir kali kau bilang pada kami, kau keberatan jika dia masuk ke klubmu"

Ucapan Uzumaki-san membuat Hinata sedikit berfikir. Apalagi dengan posisi Uzumaki-san dengan Sabaku-san yang terlihat sangat dekat. Ada apa ini?

Tak lama, mata Hinata membola. Dia sepertinya mengerti kondisi saat ini. Dan Hinata lebih memilih menutup mata kembali berpura-pura.

Nada yang diucapkan keduanya terasa sekali oleh Hinata. Nada kemarahan dan kecemburuan.

'mereka berdua ada affair' pikir Hinata. Nada marah Uzumaki-san ditelinga Hinata seperti nada cemburu. Apa yang membuat Uzumaki-san cemburu pada Sabaku-san? Apakah Nara-san penyebabnya?

"bukan urusanmu, Naruto! ayo pergi... pertandingan di jeda karena aku butuh dirimu untuk menang" dan suara Gaara dibarengi dengan langkah kaki. Sepertinya mereka berdua telah pergi. Dengan begitu, Hinata segera bangkit dan memegangi kepalanya yang sakit. Ah itu tidak penting. Yang lebih penting adalah kejadian barusan.

Ah,.... Ternyata semua yang dituliskan dalam buka fantasi Hinata sedikit melenceng. Hinata pikir hubungan mereka berempat adalah hubungan yang sehat. Tapi ternyata mereka berempat seperti menyimpan skandal masing masing.

"Uzumaki-san dan Sabaku-san?" Hinata tidak pernah berfikir dengan kejadian yang seperti ini. Ternyata mereka berempat tidak puas jika hanya memiliki satu pasangan. Jika memang begitu.... Mereka berempat sangat tidak waras!

Jika dibuat skema, maka hubungannya cukup rumit. "Uchiha-san dengan Uzumaki-san, namun Uchiha-san bermain api dengan sang kakak tanpa sepengetahuan Uzumaki-san. Lalu Uzumaki-san sendiri memiliki affair dengan Sabaku-san, padahal Sabaku-san sudah Bersama dengan Nara-san. Lalu apakah Nara-san juga punya affair yang lain tanpa sepengetahuanku?" Hinata berfikir keras "ah! Aku tidak menyangka jika bisa serumit dan semenarik ini" Hinata segera bangkit dari kasurnya, entah mengapa sakit di kepalanya hilang entah kemana. Segera mengambil ponselnya... dan berjalan kearah pintu.

Melihat Uzumaki-san dan Sabaku san yang masih berjalan beriringan di Lorong dengan aura yang menyeramkan.

Hinata sedikit tersenyum dan Mengangkat ponselnya lalu....

CKRIK!

"Barang bukti!"

.

.

.

...

.

.

.

"ya ya ya ya... Hinata chan! Kumohon....." mendengar nada merajuk Ino membuat Hinata sedikit tidak enak. Tapi sebenarnya Hinata tidak mau. Yamanaka dengan seenaknya ingin mengenalkannya dengan temannya yang katanya tampan.

Hinata memang menyukai lelaki tampan. Tapi dirinya lebih suka menjadi seorang pengamat. Lelaki tampan lebih cocok dengan lelaki tampan lainnya, atau wanita cantik juga tak apa. Hinata lebih suka hidup di balik pohon dan mengintip hubungan antara lelaki tampan.

"ta-tapi.. Yamanaka-san... a-aku...."

"hei sudah kubilang panggil aku Ino-chan oke?" nada Ino dibuat sedikit manja dan lembut. Meski dalam hati, Ino sedikit mendecih dan gatal. Si bebek ini sok jual mahal! Masih untung Ino mau mengenalkannya dengan lelaki lain yang cukup tampan. Ino hanya ingin menjauhkan si bebek dengan para pangerannya. Dan jalan satu-satunya adalah membuat Hinata menyukai Yahiko. Meski Ino tidak tau bagaimana standar laki-laki pujaan si bebek.... Tapi tidak ada salahnya kan mencoba?

"ya.... Dia ingin sekali dikenalkan dengan teman dekatku...... satu-satunya teman dekat ku adalah kamu Hinata-chan! Bantu aku ya!" mendengar penuturan Ino, membuat Hinata merasa terharu. Sebelumnya tidak ada yang pernah menganggap Hinata sebagai teman. Ah ternyata di anggap teman rasanya cukup menyenangkan. Dan tanpa sadar Hinata menganggukan kepalanya. Apalagi melihat wajah cantik milik Ino. Mana tahan Hinata.

'kena kau bebek bodoh!'

Hari ini mereka akan pulang Bersama.

Saat ingin menuju gerbang, Ino dan Hinata melihat Naruto sedang berjalan menuju gerbang juga.

Terbesit ide di kepala Ino. Ino tau bagaimana reaksi seorang Naruto padanya. Dan ini adalah saatnya Ino menunjukan pada si bebek jelek ini jika Naruto itu menyukai dirinya... bukan menyukai si bebek!

"Naruto-kun!" Ino memanggil dengan nada yang lembut.

Naruto yang merasa dipanggil, akhirnya menoleh kemudian matanya terbelalak. Tanpa sadar hatinya berdegup kencang.

Melihat respon Naruto, membuat Ino tersenyum bangga.

"kau tidak Bersama dengan teman-temanmu?"

"a-ah! I-iya.... Aku hanya sedang ingin mem-beli minuman dikantin" ujar Naruto yang sedikit gagap sambil menggaruk kepalanya.

"ah... souka? Kalau begitu, kami duluan...." Dan dibalas dengan anggukan Naruto. Sementara Hinata, hanya menunduk dengan wajah memerah.

Hinata sedang membayangkan betapa brengseknya seorang Uzumaki-san yang dengan tega menjalin hubungan dengan Sabaku-san dan menghianati Uchiha-san dan Nara-san.

Tapi meski terdengar brengsek.... Hinata tetap menyukai hubungan mereka berempat. NTR yang mereka lakukan sangat berbobot dan menarik.

Ino dan Hinata pergi. Dan tidak sadar jika Naruto sedang memandangi punggung mereka berdua.

Naruto jelas sangat tau degupan dadanya. Ini sering terjadi ketika Yamanaka Ino memanggilnya. Tapi kali ini rasanya berbeda.... Naruto tidak percaya jika dirinya harus sedikit bertengkar dengan Gaara hanya karena seorang bebek buruk rupa yang manis dan menggiurkan.

Sekarang degupannya terasa berbeda. Degupan dadanya bukan lagi milik Yamanaka Ino.

Naruto sadar, dirinya sudah terperangkap oleh si bebek.

Naruto merasakan cinta untuk kedua kalinya.

Dan dia khawatir......

Karena Naruto yakin, Gaara merasakan hal yang sama

TBC

*NTR dalam anime artinya seperti tikung menikung hehehehehe

.

.

.

hay.... maaf ya, updatenya lama,.....

duhhhh sayang sekali, Naruto gagal dapetin first kissnya bebek. ini semua gara-gara Gaara hahahahahaha

bagaimana? maaf ya aku menambah satu lagi bintang tamu

jreng! selamat kepada Yahiko alias pein yang berhasil masuk jadi bintang tamu hehehehe

adakah yang penasaran bagaimana nanti pertemuan antara yahiko dan hinata??

#krik-krik~

oh sepertinya tidak ada

 ingin menjawab beberapa request jika chapter depan adalah bagian sasuke. yup... chapter depan adalah bagian sasuke, hanya saja aku tidak bisa memenuhi chapter depan dengan sasuke saja. kurasa shikamaru juga akan masuk di chapter depan (Spoiler dikit).  

Oh iya.......karena GOD sudah chap 11, maka sepertinya untuk update selanjutnya bakalan Damn Heart atau justru Ducky-doki lagi,.... saya tidak tau, tergantung mood.

Silakan koreksi jika terdapat typo

Thanks~ semoga menikmati

Signature (Lavendark)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top