Curse


-Chapter 4-

DUCKY – DOKI

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Female Character

Hinata Hyuuga

Male Character

Nara Shikamaru

Sabaku Gaara

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Genre

Romance, Drama, Humor, School

Enjoy Reading!

Sasuke berjalan melewati lorong sekolah yang sudah sepi. Ini waktunya pulang sekolah, dan kemana para sahabatnya?? Seharusnya mereka kan pulang bersama.... Ini aneh, kenapa dia malah sendirian di sini. Apa yang terjadi? Mungkin kah persahabatan mereka hancur karena kemarin Shikamaru sudah memenangkan taruhannya?

Ah tidak! Tidak! Ini tidak benar.... Ayo kita berpikiran positif. Mungkin saja teman-temannya sedang menunggunya di parkiran. Ah benar! Pasti begitu...

Sasuke berjalan melewati lorong. Satu tikungan lagi maka dia akan sampai di halaman sekolah, dan lahan parkir akan tertangkap oleh mata hitamnya.

Baru saja memikirkan mengenai lahan parkir, tiba tiba saja saat mencapai kelokan lorong, Sasuke melihat siluet seorang gadis. Rambut itu..... Rambut yang sering dikuncir kepang bodoh. Dan badan yang gemuk itu..... tidak salah lagi! Gadis yang memunggungi Sasuke sekarang adalah si bebek! Sedang apa si bebek sendirian disini? Ah lupakan! Si bebek memang selalu sendirian.... Halah masa bodoh dengan si bebek. Sasuke kesal dengannya! Gara-gara dia kesempatannya bersama Yamanaka hilang sudah. Sasuke akan berjalan tidak acuh saja padanya.. Pura-pura tidak kenal saja dengan si bebek. Maka masalah akan selesai! Lupakan jika kemarin dirinya sok akrab saat di perpustakaan, semua dia lakukan untuk gadisnya Yamanaka Ino yang sebentar lagi akan menjadi milik Shikamaru.

Baru saja selangkah, Sasuke dikejutkan dengan pergerakan tiba tiba si bebek. Si bebek memutar badannya. Kali ini wajahnya berhadapan dengan Sasuke. Wajahnya terlihat sama... seperti bebek! Tak lama, tangan si bebek terangkat, jari telunjuknya berdiri, kemudian mengarah pada bibir warna merahnya.

"Uchiha-san.....Ssssstttt," sambil memajukan bibirnya. Membentuk kerucut. Dan sekilas nampak lucu di mata Sasuke.

'DEG'

Mata Sasuke terbuka. Dia tidak melihat halaman. Kali ini Sasuke hanya melihat langit langit kamarnya. Sasuke sadar jika sekarang posisinya sedang terbaring. Dan dia mecoba mendudukan dirinya. Ini kasurnya, dia berada di kamarnya. Melirik ke jam diatas meja belajarnya.

02.00 am

Ah, jadi Sasuke bermimpi.

Mimpi tentang si bebek.

Ini adalah pertama kalinya

"Aku...... Pasti sudah gila!"

.

.

.

...

.

.

.

"Hooaaaammm~" Gaara mengernyit saat melihat Naruto menguap. Dirinya heran, Naruto mengantuk? Seperti Shikamaru saja.... Tidak seperti biasanya.

Naruto itu adalah yang terkenal paling energik diantara ke empatnya! Lalu ada apa ini?? Tidak mungkin kan Naruto bergadang untuk belajar?? Mengingat siang ini akan ada kuis fisika.

"Kau kenapa, baka?" tanya Gaara. Dibanding harus perang pikiran, lebih baik langsung diutarakan saja. Shikamaru dan Sasuke yang juga sedang bersama mereka mengalihkan perhatiannya masing–masing. Sasuke yang sibuk dengan ponselnya. Dan Shikamaru yang sibuk dengan bukunya.

"Aku tidak bisa tidur!" Gaara yang mendengarnya hanya ber oh ria saja. Sedangkan Shikamaru agak tidak peduli. Dan Sasuke? Dia sedikit terkejut. Karena dirinya juga tidak bisa tidur semalam! Untungnya Sasuke memiliki jangka kesadaran yang lebih lama daripada Naruto, sehingga dia tidak menguap seperti Naruto.

"Kenapa?" Entah kenapa sasuke penasaran dengan alasan Naruto yang tidak bisa tidur.

Tidak mungkin kan penyebabnya sama?

Digentayangi oleh bayang-bayang si bebek.

Melihat Naruto dengan ekspresi seperti menimbang-nimbang jawaban membuat Shikamaru dan Gaara sedikit tertarik. Naruto itu ceplas-ceplos.. Jarang sekali Naruto memikirkan jawabannya.

"Emm... Tapi kalian jangan tertawa." Naruto sedikit was-was jika teman-temannya akan mengejeknya kalau dia menceritakan yang sebenarnya. Shikamaru, Gaara dan Sasuke mengangguk.

'Memangnya kenapa sih?? Bikin tambah penasaran saja....' Batin ketiganya.

"Ta...tadi malam si bebek datang kemimpiku! Uhhhh! Itu mengerikan sekali!" Perkataan Naruto membuat Shikamaru dan Gaara tertawa. Persetan dengan janjinya pada Naruto yang tidak akan tertawa. Lain halnya dengan Sasuke yang malah terbelalak. Naruto mengalami hal yang sama dengan dirinya.

"Kau itu bodoh sekali sih, Naruto." Shikamaru yang sudah berhenti tertawa malah mengejek Naruto. Membuat sang empunya tambah kesal. Merekakan sudah janji tidak akan tertawa... Dasar penghianat!

"Urusai! Shikamaru." dan respon Naruto malah dibalas dengan suara tawa lagi dari Gaara dan Shikamaru. Naruto itu memang bodoh akut!

"Apa yang si bebek katakan di mimpimu, dobe?" pertanyaan yang meluncur dari mulut Sasuke membuat ketiga temannya diam membisu. Gaara dan Shikamaru baru sadar jika Sasuke diam saja dengan pernyataan bodoh si Naruto. Mereka tau jika Sasuke itu tipikal yang pendiam, tapi biasanya Sasuke akan tertawa jika menyangkut tingkah konyol Naruto, jika tidak tertawa setidaknya dia akan terkekeh pelan.

Ada apa dengan si bungsu Uchiha ini? Apalagi dengan tanggapan seriusnya. Oh ayolah.... Itukan hanya mimpi saja..! Untuk apa ditanyakan. Lagipula pertanyaan Sasuke juga sangat aneh!

"Kau kenapa, Sasuke??" Shikamaru dan otak cerdasnya. Shikamaru merasa curiga jika sasuke juga memimpikan si bebek. Meski presentasenya sangat kecil.

Sasuke bimbang. Apa dia juga harus menceritakannya? Lalu terlihat bodoh seperti Naruto? Tentu saja Sasuke tidak mau!... Tapi, melihat mata Shikamaru yang menyipit curiga membuatnya mau tidak mau harus berkata jujur. Shikamaru adalah orang yang sulit di bohongi. Matanya tajam dalam melihat ekspresi. Meski ekspresi itu sedatar Sasuke. Matanya setajam elang.

"Haaaaah...... Si bebek juga mampir kemimpiku."

Hening, tidak ada suara tertawa dari Gaara dan Shikamaru. Sebenarnya itu lucu, jika Naruto yang mengatakannya sudah dipastikan responnya akan tertawa terbahak-bahak. Tapi ini Sasuke, bahkan dia bilang dengan nada yang datar. Tidak ada bakat melawak sama sekali...

"Li....lihat kan?! Ini pasti kutukan!!" Naruto dan segala tingkah laku berlebihannya.

"Ck! Baka dobe.....! Kau serius Sasuke?" Gaara bertanya pada Sasuke. Entah mengapa Gaara merasa tidak adil. Kenapa hanya Sasuke dan Naruto saja yang didatangi?? Kenapa Gaara tidak? Uhhhh seharusnya Gaara bernyukur! Mengingat bagaimana mereka berempat terhadap si bebek.

Geli.

Sasuke menanggapinya hanya mengangguk. Kemudian melirik lagi Naruto, dia masih penasaran apa yang dilakukan bebek di mimpi Naruto.

"Mungkin kalian sudah jatuh cinta pada si bebek." Ucapan shikamaru selalu membawa hawa buruk bagi ketiga temannya. Tapi kali ini Gaara selamat dari hawa tersebut.

"Kau gila?!" Sasuke sedikit berteriak. Membuat ketiga temannya berjengit kaget. Seorang Uchiha Sasuke dengan nada seperti itu adalah kejadian yang langka. "Ekhem.... Jadi bagaimana Naruto? Apa yang dia katakannya?" Nadanya kembali seperti semula. Datar.

"Eummm dia bilang seperti ini 'Jangan sentuh barangku, kulit tan-mu menjijikkan.'" Mengingatnya membuat mood Naruto memburuk. Ini semua salah Shikamaru! Kenapa dia harus menyangkut pautkan dengan kulit tan-nya Naruto sih?? Tidak adil. Sasuke mengangguk mendengar perkataan Naruto. Berarti kurang lebih sama seperti dirinya. Hanya saja dirinya dibilang berisik. "Uh.... Pasti si bebek benci kita menganggunya kemarin. Rumor yang bilang dia keturunan penyihir sepertinya benar! Lihat saja, kadang tersenyum sendiri... kadang berbicara sendiri.... Sudah pasti dia sedang berinteraksi dengan roh halus!!" Naruto dengan segala ocehannya yang tidak berbobot. "Ini semua salahmu... Panda bodoh! Kau harus bertanggung jawab!" Naruto pikir, gara-gara Gaara mencetuskan ide bodoh membuat mereka berempat harus berinteraksi dengan si bebek. Dan lihat hasilnya sekarang? Naruto merasa sudah di kutuk!

Gaara memutar matanya malas. Yang bodoh itu Naruto... Penyihir? Ah yang benar sajaa!! "Kau yang bodoh Naruto!" Gaara melirik Shikamaru "Jadi kapan kau akan menyatakan cinta pada Ino??" Gaara berusaha mengalihkan pembicaraan tentang si bebek. Pembicaraan yang tidak berbobot.

"Nanti saat istirahat." Bahkan Shikamaru menyuruh sang ibu untuk membuat masakan kesukaan Yamanaka Ino. Pudding mangga. Shikamaru ingin meninggalkan kesan bagus saat menyatakan perasaannya. Yang menurut Shikamaru 100% akan diterima oleh si barbie. Makan di atap sekolah berdua sepertinya tidak buruk.

"Ck.." Sasuek berdecak kecil. Kesal dengan tingkah Shikamaru. Sasuke melihat Shikamaru membawa sesuatu dalam tasnya. Kotak bento. Sasuke menduga isinya adalah pudding mangga kesukaan barbie-nya

.

.

.

...

.

.

.

Ino terkejut melihat surat berwarna violet di lokernya. Violet adalah warna kesukaan Ino. Dan lebih terkejut lagi ketika surat itu dari Shikamaru Nara. Pesannya berbunyi untuk bertemu di atap sekolah saat istirat. Membacanya membuat bibir Ino merekah senyum.

'Akhirnya!! Akhirnya!! Akhirnya!!.....aku sudah menunggu ini dari satu setengah tahun yang lalu! Memang seharusnya barbie sepertiku tidak terlalu lama menjomblo...' teriak dalam hati Ino. Shikamaru tidak terlalu buruk... Dia cerdas, tampan dan kalem. Akan cocok dengan Ino yang memiliki kesempurnaan tiada tara. Kalau begini Ino tidak perlu khawatir dengan masa SMAnya.

"Ino..!" Khayalan Ino berhenti ketika mendengar suara yang sangat dia kenali memanggilnya. Tenten si sumber gossip Ino.

'Ck... Mengganggu saja!!' batin ino. "Ada apa Tenten chan?" Ino bertanya dengan nada yang lembut, membuat Tenten tersenyum mendengarnya.

"Ada berita besar.... Ini mengenai Naruto dan Sasuke!" tenten berbicara sedikit berbisik pada Ino. Sebenarnya Ino sudah tidak peduli lagi dengan Naruto ataupun Sasuke, karena Shikamaru sudah ada di genggamannya sekarang, namun image Ino harus tetap cantik dimata teman-temannya, terlebih Tenten si sumber informasinya.

"Ada apa Tenten? Tidak baik jika kita membicarakan orang lain." Tenten yang mendengarnya merasa tidak enak. Tapi mulut Tenten sudah gatal ingin memberitahukan perihal para pangeran pada Ino.

Dari dulu Tenten sangat berharap adanya pasangan ideal yang terbentuk di SMA nya ini... Sebenarnya Tenten adalah penggila drama romansa. Dan kegilaan Tenten itu dapat di tutupi dengan apik oleh hobi karatenya. Semua orang mengira Tenten adalah perempuan yang tomboy.

Ino dan para pangeran terlihat sangat cocok di mata Tenten. Tentu saja dia jadi sangat berapi-api saat membayangkan adanya intrik cinta diantara ke limanya. Bahkan Tenten bersabar menunggu mekarnya cinta mereka selama satu setengah tahun! Namun, angan-angannya berubah saat si bebek mulai berulah. Membuat segala skenario yang di buat Tenten hancur semua!

Bebek aneh!

"Hmm.... Aku tau, tapi kurasa kau harus mendengarnya juga." Ino mengangguk sebagai tanda menyutujui usulan Tenten. "Kelihatannya Sasuke dan Naruto juga menyukai si bebek! Kemarin ada yang melihat Naruto dan bebek di lorong sekolah... Lalu siangnya Sasuke dan bebek di perpustakaan. Bukankah ini aneh? Kenapa harus si bebek??? Tidak pantas sekali"

Tidak pantas?? Tentu saja tidak pantas!! Orang buta juga tau jika Naruto, Sasuke ataupun Gaara sangat jauh berbeda levelnya dengan si bebek. Mereka sedang membuat lelucon ya? Pikir Ino. Ino jadi jengkel sendiri mendengarnya... Apa bagusnya sih si bebek itu? Apa yang tidak dimiliki Ino tapi di miliki bebek?? Perasaan Ino, semua hal positif sudah ada dalam dirinya.. Sedangkan bebek? Hanya ada hal-hal yang berbau negatif padanya.

Ini menyebalkan.

Untung saja, dia sudah mendapatkan surat Shikamaru.. Jadi dia masih bisa mengontrol kekesalannya di depan Tenten. "Tenten-chan... Tidak baik jika kau berbicara jelek pada Hyuuga-san, mungkin hatinya yang cantik.. Sehingga disukai anak laki-laki."

'Mereka bertiga sudah tidak waras. Tidak bisa membedakan barang berkelas dan barang rongsok!' inner Ino.

Mendengar perkataan Ino, Tenten tetap tidak peduli. Dilihat dari sisi manapun, si bebek tidak cocok dengan para pangerannya! Harapan Tenten hanya Shikamaru! Jika Shikamaru juga menyukai si bebek.. maka Tenten akan mencari perhitungan dengannya!!!

'Persetan dengan mereka bertiga..... Sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Nara di sekolah ini....' Inner gila Ino. "Kalau begitu, aku masuk ke kelas dulu ya, Tenten-chan," ucap Ino pergi meninggalkan tenten.

.

.

.

...

.

.

.

Gaara sedang duduk termenung di belakang sekolah. Gaara keluar lebih dulu sebelum istirahat. Dengan alasan ingin ke toilet. Gaara tidak akan kuat jika harus melihat wajah menggebu-gebunya Shikamaru. Meskipun itu tidak mungkin. Shikamaru itu pemalas. Aaah.... Ini menjengkelkan!

"Haaaah.... Akhirnya selesai permainan cinta kami berempat. Kurasa aku tidak akan memiliki pasangan saat SMA sekarang."

Bunyi bel terdengar di telinga Gaara. Inilah saatnya. Saat Shikamaru Nara menyatakan cintanya pada sang pujaan hati..... Ah, Yamanaka itu miliknya! Gaara masih tidak rela sebenarnya. Tapi dia berusaha menjadi jantan dengan bersikap sportif.

Baru saja otaknya sedang memikirkan betapa bencinya dia pada si bebek, entah kenapa netranya menangkap si bebek yg berada di rerumputan. Bagaimana Gaara tau? Tentu saja dia tau,... Rambut indigo seperti itu hanya si bebek saja yang punya di sekolah ini. Bahkan hawanya saja sudah sangat terasa! Hawa yang membuat merinding.

Sejak kapan si bebek disana? Apa dia mendengar semua ucapan Gaara?... Ah, kalau iya, Gaara malu sekali!

Gaara memutuskan berdiri dan menghampiri semak-semak. Sepertinya si bebek bolos kelas.

"Heh! Bebek!!" Gaara memanggilnya dengan sedikit keras dan kasar. Membuat sang empunya sedikit berjengit kaget. Melihat respon kagetnya, membuat Gaara menyimpulkan jika si bebek tidak mengetahui keberadaannya. Itu artinya si bebek tidak mendengar celotehan Gaara.

Ah syukurlah..

Gaara kesal saat si bebek seperti mengabaikannya dan sibuk dengan urusannya sendiri. Terlanjur sangat kesal membuat Gaara sedikit menyentak bahu si bebek agar berbalik badan.

Mata jade itu membola.

Si bebek tanpa kacamata, dengan mata yang sudah banjir.

Si bebek menangis....

Mata berairnya, pipi gembilnya yang memerah.

Dia terlihat seperti anak bebek.

Lucu.

Gaara menggelengkan kepalanya ketika pemikiran lucu terlintas. 'Jangan gila, Gaara!' batinnya. Lagipula kenapa si bebek menangis? Apa dia juga mengalami patah hati seperti Gaara?

Ah patah hati.... Ini semua gara-gara si bebek! Persetan dengan bebek yang sedang bersedih.... Gaara ingin sekali bertanya alasan si bebek menyukai rusa pemalas.... Apa karena hanya pintar?

"Heh bebek! Kenapa kau menyukai si Shikamaru sih?? Apa bagusnya dia??" Gaara bertanya sedikit tidak enak pada si bebek. Tidak berbicara kasar seperti biasanya,... Meskipun dirinya kesal setengah mati pada si bebek, tapi dia juga sedikit kasihan dengan si bebek yang menangis. 'Apa dia kena bully?' batin Gaara. Pasti sulit ya menjadi orang yang terbelakang seperti si bebek. Batin Gaara lagi.

Hinata mengernyit bingung dengan perkataan Gaara. Dia mencoba menghapus air dengan baju kebesaraanya, dan menggosok hidung kecilnya yang memerah, yang entah mengapa terlihat lucu di mata Gaara.

Gaara menggeleng mengenyahkan pemikiran nistanya.

"Nara-san?" Hinata mencoba untuk memastikan lagi. Takut-takut dia salah mendengar nama. Melihat Gaara mengangguk membuat Hinata bingung.... Sejak kapan dirinya menyukai Nara-san?? Siapa yang menyebarkan gossip aneh itu? "Ma-maaf... Sabaku-san, a-a-aku tidak menyukai Na-Nara-san..." jawab Hinata dengan tersendat-sendat. Berharap Sabaku segera enyah.... Hinata sedang patah hati, jadi dia ingin sendiri.

Mendengar suara tersendat-sendat si bebek membuat Gaara membola. Bukan! Bukan karena sendat-sendatnya... Tapi karena apa yang dikatakan oleh si bebeklah yang membuat Gaara terkejut. Jadi siapa yang di sukai si bebek?

"Jadi siapa yang kau sukai dari kami berempat?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Gaara. Gaara sedang tidak bisa berpikir.

Hinata terkejut dengan pernyataan Gaara. Apakah mereka berempat tau jika Hinata sangat menyukai mereka??? Apakah rahasianya sudah terbongkar. Aahhh!! Hinata baru saja patah hati! Kenapa sekarang rahasia menguntitnya juga terbongkar. Apa yang harus Hinata jawab?? Hinata sudah berbohong dengan mengatakan jika dia tidak menyukai Shikamaru. Tentu saja Hinata menyukai Shikamaru, pun dengan Naruto, Gaara dan Sasuke. Mereka berempat sangat tampan... Dan cocok dijadikan objek fantasi. Lagipula siapa yang tidak menyukai mereka berempat??

Ah.... Hinata tidak tau saja maksud dari kata menyukai yang disebutkan Gaara. Arti menyukai yang berbeda di mata mereka berdua.

Melihat Gaara yang bertanya membuat Hinata berpikir, jika mereka berempat belum tau sepenuhnya. Hanya curiga saja! Sepertinya lain kali Hinata harus berhati-hati saat akan menguntit mereka.

Hinata terpaksa berbohong lagi. 'Maafkan aku kami-sama... Aku masih ingin menjadikan mereka karakter utama ceritaku.'

"Ti—tidak ada."

Ucapan Hinata membuat Gaara terbelalak.

Kalau begitu, seharusnya Shikamaru tidak memenangkan ini.

Shikamaru tidak boleh menyatakan perasaannya pada Ino.

Ini tidak adil!

TBC

Hai..... Sedikit informasi yaaa

- Ino sekelas dengan Tenten tapi tidak sekelas dengan Hinata dan 4 idola pria.

- Hinata dan 4 idola pria tidak sekelas juga.

Sisi Lain Cerita (Epilog)

Ini adalah kesempatan Hinata untuk membaca lagi lanjutan komik yang dibelinya tadi malam. Pertarungan Laksamana Yuka sang karakter idaman Hinata. Kebetulan sedang tidak ada guru, ini adalah kesempatan Hinata untuk membaca lagi komiknya. Tapi tentu saja tidak dikelas. Akan sangat bahaya jika ada yang melihatnya membawa komik. Komik dilarang dibawa ke sekolah. Tapi Hinata tidak peduli.

Halaman belakang sekolah, di balik semak-semak tempat sempurna untuk menyalurkan hobi tersembunyimu. Hinata asik membaca lagi petarungan sang tokoh tercinta. Cukup lama membaca... membuat Hinata asyik dengan dunianya sendiri.

"Tidaaak!" Hinata berteriak kecil. Ini tidak mungkin! Kenapa Laksamana Yuka mati??? Ini tidak adil. Tanpa sadar air mata jatuh darimata Hinata.

Padahal Hinata sangat menyukai karakter Yuka... Dia kuat dan berwibawa. Dan juga tampan. Padahal ini baru setengah episode tapi Hinata sudah tidak kuat membacanya. Apalagi Yuka mati di tangan prajurit berkepala botak yang entah siapa namanya. Hinata tidak peduli.

Melepas kacamatannya, menutup komiknya dan mulai menangis sesegukan. Menangisi kematian tokoh 2D idolanya. "Yu-Yuka—senpai~ hiks."

.

.

"Heh! Bebek!!" Hinata terbelalak. Dia sangat tau dengan suara ini. Salah satu karakter 3D kesukaannya. 'Sabaku-san?' Aah.... Hinata sedang banjir air mata!! Sabaku tidak boleh melihat keadaanya yang seperti ini!!! Itu memalukan! Lagipula sekarang Hinata sedang dalam kondisi yang kacau!

'Ga-Gawat!!'

(Epilog end)

....

Pengumuman!!!

aku sedang membuat cerita baru...

(Kok cerita baru lagi sih??? cerita yang lain gimana??kami lelah jika harus menunggu lama-lama..)*reader

maafkan aku, hanya saja... aku sangat senang menulis cerita, ketika aku mendapat konsep baru.. maka aku akan menyalurkannya dalam menulis.

terus gimana nasib GOD, Damn Heart dan Ducky Doki? *reader

tenang sajaaa... aku akan menyelesaikannya kok. mungkin satu minggu akan update 1 atau 2 kali... tergantung bagaimana kesibukanku.

Aku hanya ingin meminta saran kalian, lebih baik siapakah karakter pria yang akan bermain bersama Hinata??

Terimakasih...


Silakan koreksi jika terdapat typo

Thanks~ semoga menikmati

Signature (Lavendark)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top