Curse 4

-Chapter 7-

DUCKY – DOKI

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Female Character

Hinata Hyuuga

Male Character

Nara Shikamaru

Sabaku Gaara

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Genre

Romance, Drama, Humor, School

Enjoy Reading!

Hinata berjalan sedikit melompat kecil saat menuju UKS. Hinata berniat untuk mengembalikan kotak P3Knya yang tadi sudah diambilnya. Sabaku-san sangat baik menurut Hinata..... Sepertinya dia ingin mempermudah Hinata dengan tidak memberinya pekerjaan yang cukup berat. Lihat saja.... Hinata hanya harus duduk menonton dipojok gelap yang mana disana Hinata memiliki ruang kebebasan!

Ah, Hinata tidak sabar...

Baru saja Hinata memasuki ruang UKS, dirinya harus dikejutkan dengan suara seorang pria.

"Di mana sih kotak obatnya."

Hinata melongok sedikit. Disana berdiri seorang pria dengan rambut raven... Sedang asik mengotak atik lemari UKS.

Eh, kotak obat??

Apa yang dimaksud Uchiha-san adalah ini?? Pikir Hinata sambil memandangi kotak P3K yang dibawanya. Setau Hinata, di UKS tidak hanya ada satu kotak P3K saja..... Ah, mungkinkah klub yang lain juga sedang memakainya?? Kalau begitu.... Beruntung Hinata tidak jadi bertugas hari ini....

Sabaku-san memang pria yang baik!

Hinata jadi merasa bersalah suka menguntit mereka.

"A-ano.... U-Uchiha-san." Sasuke menghentikan gerakannya. Bulir keringat tumbuh di keningnya.

'Tidak! Jangaaaan,' inner Sasuke. Sasuke sangat kenal dengan suara ini. Suara mencicit kecil dan gagap. Suara yang masih suka hinggap di bunga tidurnya.

BEBEK!

Sasuke menoleh dengan cepat. Dan benar... Perempuan dengan kaos lusuh sedang menunduk di depannya. Sasuke benar-benar sial! Baru saja dirinya lecet karena bermain futsal dengan Naruto.... Dan apa yang dilakukan si bebek di sini??? Bukankah si bebek sedang sibuk dengan Gaara??

Sasuke menyesal menolak tawaran Naruto untuk menemaninya.

"Apa yang kau lakukan disini?" suara dingin yang mengintimidasi. Hinata bergetar.... Entah mengapa Hinata takut dengan Sasuke.

Pertemuan terakhir mereka memang terbilang tidak baik. Yup.... Hinata berpikir pasti Uchiha-san masih marah padanya karena berani bersentuhan dengan Narutonya...

Uhhhh, itukan tidak sengaja!

"Em... a-ano, aku ingin me-mengembalikan i-ini." Hinata menyodorkan kotak P3Knya pada Sasuke. Hinata sungguh gugup dan kegugupan itu membuatnya menjatuhkan kotak P3Knya. Menghaburkan segala isinya.

"Go-gomen!" Hinata menunduk dan mulai mulai membenahi segala peralatan dengan tergesa-gesa. Dan saat itulah, mata Hinata menangkap luka di lutut Sasuke. Sasuke yang paham kemana arah mata Hinata... mulai mendengus.

"Apa yang kau lihat bebek! Minggir"

"E-eh" hinata refleks menyingkir dari kaki Sasuke. Menggeser sedikit badannya. Sasuke memilih untuk pergi saja dari UKS. Berlama-lama dengan si bebek hanya akan membawa petaka saja...

Baru saja Sasuke akan melenggang keluar, pintu dibuka dengan cukup keras membuat Sasuke sedikit terjungkal ke belakang. Punggungnya mendarat di tempat yang kenyal.

Eh? Kenyal?

Sasuke menoleh..... Dan matanya terbelalak ketika wajah si bebek sangat dekat dengannya. Sasuke menabrak si bebek....

"Hei, Sasu-pyon..... Eh?" dan Sasuke terbelalak melihat siapa yang datang. "Sepertinya aku mengganggu...." Tentu saja Itachi berpikir demikian. Dua orang dengan kelamin berbeda berada di UKS dengan posisi lelaki yang bersandar pada dada perempuan??Itcahi tidak tau jika adiknya semesum ini.... Yang Itachi ingat adalah kalimat Naruto yang bilang Sasuke cedera dan ingin mengambil obat di UKS.

Ah, jadi cidera sang adik hanya dibuat-buat agar bisa berduaan dengans seorang gadis?? Ck..ck... Keterlaluan sekali.

"Ba..baka aniki.... Apa yang kau lakukan disini??" Sasuke dengan refleks menjauhkan tubuhnya dari si bebek. Begitupula si bebek yang perlahan lahan berdiri. Wajahnya memerah.... Hinata menunduk. Melihat itu Itachi menyeringai.

Tertangkap basah, eh?? Itachi pikir.... Hinata malu karena tertangkap basah sedang mesum dengan sang pacar alias adiknya.... Tapi tentu saja Itachi salah.

Hinata terkejut saat melihat seorang lelaki tampan masuk dalam ruangnya. Dan terkejut lagi jika lelaki yang ketampanannya melebih Sasuke ini merupakan kakak dari Uchiha-san.

Dan apa tadi panggilannya? Sasu-pyon?? Apa itu panggilan sayang??? Apa ini cinta terlarang antara saudara...... Uuhh.... Ditambah keduanya sangat tampan. Cinta sekandung memang cukup menantang. Eh, tapi bagaimana dengan Uzumaki-san?? Apakah Uchiha Sasuke itu tipikal yang suka dengan banyak pasangan? Pikir Hinata gila.

Memikirkan hubungan Itachi-Sasuke-Naruto membuat Hinata menjadi semangat sendiri. Karakter tambahan dalam buku fantasinya. Tanpa sadar Hinata tersenyum dibalik poninya.

Sasuke was-was.... Si bebek dengan mode menunduk dan wajah memerah adalah hal yang harus diwaspadai. Jujur saja Sasuke masih sempat melihat Hinata sedikit tersenyum tadi. Entah tersenyum untuk apa.... Atau jangan-jangan si bebek mulai menyebar bibit kutukannya??

Tidak! Tidak dengan sang kakak... Cukup teman-teman Sasuke saja yang jadi korbannya! Dengan gerakan cepat, Sasuke mendorong Itachi keluar ruangan. "Ki-kita pergi dari sini!" ucapan Sasuke membuat Itachi makin menyeringai.

Apa adiknya sedang malu....... Ah, Itachi harus menceritakan ini pada kaasannya nanti.

Hinata mengintip dari pintu. Di sana masih terlihat dua bersaudara masih berjalan ke ujung lorong.

'Cekrik!'satu jepretan foto didapatkan Hinata

"Koleksi tambahan!" pekiknya girang.

.

.

.

...

.

.

.

Sasuke menghela napas panjang ketika sudah masuk kedalam mobil. Misi menyelamatkan aniki-nya sukses.

"pa yang kau lakukan sih di sekolahku?" Lihat... Gara-gara si bebek, Sasuke tidak jadi mengobati lukanya. Dia memang membawa petaka.

"ku ingin menemui kawan lama ku.... Kakashi. Lagipula ini juga tempat sekolahku dulu... Dan karena kebetulan adikku berada di sekolah, jadi aku hanya ingin menyapanya sebentar."

"Kakashi-sensei?? Ada urusan apa dengannya?" Sasuke heran dengan kakaknya.... Sasuke tau jika kakaknya ini satu angkatan dengan senseinya itu... Tapi ada urusan apa seorang pebisnis seperti kakanya ini menemui seorang senseinya. Tidak mungkin hanya sebatas mengenang masa lalu saja kan?

"Eeehhh... Sejak kapan adiku yang cuek ini ingin tau urusanku???" mendengarnya membuat Sasuke berdecak kesal. Bicara dengan kakaknya adalah hal yang membuang waktu. Mendengar cekikikan sang kakak membuat Sasuke membuang muka.

"Kau malu yaaaa... Sasu-pyon" mata Itachi menggerling nakal.

"Malu??" Sasuke tidak mengerti arah pembicaraan sang kakak. Dan Itachi hanya membalas dengan siulan sambil menyolek lengan Sasuke. Membuat Sasuke terlihat semakin bodoh

"Kau kenapa sih? Sudah gila ya?" Sasuke mulai geram dengan aksi idiot sang kakak.

"Kupikir kau menyukai gadis berambut pirang yang ada di kamarmu" ujar Itachi. Sasuke tau yang dimaksud Itachi adalah Yamanaka Ino.... Sasuke memang memajang potret wajah si barbie dikamarnya. Tapi... Kupikir? Apa maksud anikinya ini?

"Apasih, bodoh!" Sasuke makin kesal dengan aksi kode-kodean sang kakak. Tidak bisa saja apa langsung ke intinya. "Kenalkan padaku gadis yang di UKS tadi.... Dia pacarmu kan??" mendengarnya membuat Sasuke melotot.

Gadis UKS....?? Apa yang dimaksud anikinya itu si bebek? Dan apa?? Pacar??

"Maksudmu si bebek?? Kau sudah gila?!"

"Si bebek??" Itachi mengernyit bingung. Si bebek? Siapa itu si bebek?

"Aku masih waras untuk tidak memacarinya aniki..... Mataku masih bagus untuk membedakan mana manusia mana bukan!" Sasuke tersinggung ketika sang kakak dengan seenaknya mengklaim bahwa ia dan bebek pacaran. Apa anikinya tidak bisa lihat perbedaan kastanya?

"Eh??? Kenapa?? Menurutku dia sangat manis kok! Matanya bulat dan pipinya tembem! Jarang-jarang ada perempuan Jepang yang seperti itu..." mendengarnya membuat Sasuke menatap sang kakak horror. Apa Sasuke terlambat untuk menjauhkan kutukan bebek pada kakaknya???

Si bebek sialan. Dia tega sekali sih! Tidak cukupkah dia menghantui mimpi Sasuke??

"Hei Sasuke... Kalau dia bukan pacarmu.... Kenalkan dia padaku!" Sasuke melongo mendengar pernyataan sang kakak. Kakaknya ini pandai sekali bersandiwara sih.

"Leluconmu garing baka aniki!"

"Eh..... Aku serius, Sasu-pyon!"

.

.

.

...

.

.

.

Gaara menatap kotak makanan ditangannya. Mau diapakan bekal ini?? Sepertinya hari ini Gaara tertiban sial lagi. Pagi tadi saat diparkiran bebek menghampirinya. Seperti memang sengaja menunggunya disana. Terlalu niat.

Gaara pikir Hinata ingin memberi tau jika dia tidak bisa ikut klub karate hari ini. Itu adalah berita yang baguuus.....

Tapi Gaara malah dikagetkan dengan bebek yang memberinya bekal makan siang. Kenapa? Si bebek benar-benar terlihat seperti menyukainya... Tapi apa-apaan penolakannya di kantin itu?? Apa dia sengaja ingin jual mahal?? Cih! Yang benar saja!!! Gara-gara itu Gaara jadi tidak bisa pacarana dengan barbienya.

Ini sudah seminggu dari kejadian gaara menyuruh si bebek pulang dan tidak perlu mengikuti klub. Apa si bebek tidak merasakan jika si Gaara itu ingin dia enyah saja? Atau bebek merasa bersalah makanya memberinya makan siang ini?

Kimbab. Apa sebaiknya gaara buang saja?? Pasti bebek sudah menaburi matra-mantra pada kimbab ini. Lagipula Gaara sudah berencana untuk makan di kantin dengan teman-temannya.

Baru saja Gaara akan membuangnya ke tempat sampah ketika ada suara lain yang menyapainya.

"Yo, Gaara.... Hoaaam~ sedang apa?"

"Hn... Shika, ingin membuang racun," mendengar kalimat racun membuat Shikamaru mengernyit heran. Dan malas menanggapi. Shikamaru memilih untuk berjalan pergi. Dia ingin menumpukan kepalanya di meja. Dia masih mengantuk.

"Oh iya.... Kau kan beberapa hari ini suka bertanya tentang tempat penjual kimbab kan....?" Shikamaru berhenti. Ya memang benar... Akhir-akhir ini shikamaru memang suka mencari kimbab yang entah kenapa dia jadi sangat menyukainya. Tapi Shikamaru selalu menyesal karena kimbab yang dibelinya tak seenak milik si bebek.

Si bebek itu beli dimana sih? Shikamaru jadi suka uring-uringan sendiri. Shikamaru terlalu enggan untuk berinteraksi dengan si bebek dan menanyakan toko tempat dia membeli kimbabnya.

"Ini kimbab...." ujar Gaara sambil menggoyang-goyangkan kotak bekal berwarna biru tua itu. "Tapi kau tidak boleh memakannya! Aku diberi oleh si bebek!" mendengar jika kimbab itu milik si bebek membuat kantuk Shikamaru hilang seketika. Itulah yang selama ini Shikamaru mau.

Melihat Shikamaru kaget membuat Gaara bertanya-tanya. "Kau kenapa?"

"Hn... Tidak apa-apa, buang saja makanannya." Shikamaru berjalan menuju pergi ke arah parkiran. Membuat Gaara mengernyit bingung.... Gaara pikir Shikamaru mau pergi ke kelas. "Ada yang tertinggal," ujar Shikamaru yang mengerti raut wajah Gaara. Mengendikan bahu... Gaara tidak peduli dan berjalan ke kelas.

Ah.... Sayangnya Gaara tidak curiga sama sekali. Tepat saat Gaara sudah menghilang dari pandangan Shikamaru, saat itu juga Shikamaru mulai mengais tempat sampah.

'Sialan! Aku seperti gembel kelaparan saja sih!' batin Shikamaru. Untung si panda itu membuangnya Bersama dengan kotak bekalnya. Jadi kimbabnya masih higienis. Bebek sialan itu membuat Shikamaru menjadi pecandu kimbab. Dan Shikamaru terlalu gengsi untuk menanyakan tempatnya membeli kimbab.

Shikamaru bisa gila... Bagaimana caranya mendapatkan informasi toko yang menjual makanan seenak ini?? Karena tidak mungkinkan si bebek membuatnya sendiri??

Apa Shikamaru harus menguntit si bebek? Ah tidak! Itu terlalu rendahan.

.

.

.

...

.

.

.

"Mana Shikamaru??" tanya Naruto yang baru saja mengambil pesanan ramennya.

"Dia bilang, dia ingin tidur saja...." jawab Gaara sambil memakan roti sandwichnya. Kemudian pandangan Naruto beralih pada Sasuke. Akhir-akhir ini Sasuke suka menghilang dan suka bengong.... Naruto cukup khawatir dengan kondisi sahabat temenya ini.

"Kau ada masalah, teme?" tanya Naruto. Mendengar ucapan Naruto, sasuke hanya menggelengkan kepala sambil berujar tidak apa apa.

Bohong. Sasuke tidak mungkin menceritakan hal ini pada teman-temannya. semenjak sang kakak bilang Hinata manis, membuat Sasuke sedikit penasaran. Apalagi saat malam itu, sang kakak merengek meminta nomor si bebek yang untungnya Sasuke tidak punya.

Kakaknya serius tertarik pada si bebek. Dan itu membuat Sasuke sedikit khawatir. Apasih yang diliat kakaknya terhadap bebek? Dan Sasuke mulai mencari tau. Mencari tau bagaimana si bebek menjalankan kutukannya. Mungkin saja Sasuke masih bisa tertolong.

Tapi apa yang Sasuke dapat??

Uh..... akhir-akhir ini Sasuke semakin mengiyakan perkataan anikinya. Jika Sasuke perhatikan dengan detail... si bebek benar-benar memiliki mata bulat yang lucu! Meski harus tertutup oleh kacamata besar buramnya. Dan pipinya juga....... Pipinya bulat dan terkadang memerah. Terlihat seperti tomat. Dan Sasuke menyukai tomat.

Rasa-rasanya Sasuke ingin sekali menggigit pipi si bebek. Apa rasanya sama seperti tomat kesukaannya?

Sasuke tersadar. Menggelengkan kepala gusar.

"Tidak bisa! Ini tidak benar!!" ucap keras Sasuke sambil mengusap kasar wajahnya.

Membuat Gaara dan Naruto berjengit kaget.

Sasuke diambang batas kewarasannya.

.

.

.

...

.

.

.

Hinata sedang berjalan untuk menuju perpustakaan. Dia akan melanjutkan komik romansannya yang harus terputus tadi malam. Ah, apa Sabaku-san sedang memakan bekalnya?? Hinata tidak bermaksud apa-apa sebenarnya. Tapi Hinata amat sangat berterimakasih pada Sabaku, karenanya Hinata dapat banyak jackpot!

Pertama, bisa menonton anime kesukaannya,... Yang ternyata saat itu adalah episode puncak.

Kedua, bisa mengetahui hubungan terlarang antar Uchiha.

Dan terakhir.... Setelah ini Hinata akan bisa menonton para atlet karate saling beradegan intim.

Oleh karenanya Hinata membuatkan kimbab untuk Sabaku-san. Hinata kesiangan, sehingga Hinata hanya bisa membuat kimbab saja. semoga saja Sabaku-san menyukainya.

"Hinata-chan!" Hinata berhenti berjalan ketika mendengar ada yang menyerukan Namanya. Setau Hinata, satu sekolah memanggil dirinya bebek.... Sejak kapan ada yang memanggilnya Hinata? Bahkan dengan embel-embel chan?

Hinata berbalik. Dirinya terkejut dan gugup.

Salah satu idolanya datang menghampiri. Tentu saja Hinata sangat kenal dengan perempuan berambut pirang dan berwajah barbie ini. Hinata terkadang berfantasi tentang Yamanaka dengan pangeran.... Meski Hinata lebih menyukai percintaan antara pangeran dengan pangeran...

Hinata itu menyukai sesuatu yang indah. Seperti bunga atau manusia yang cantik dan tampan. Dan Yamakana-san adalah salah satunya.

"Eh... Ya-yamanaka-san?" Hinata menunduk malu.

"Kau mau kemana?" tanya Ino dengan suara yang lembut.

'Tu-tuan putri!!!' batin Hinata. Melihat Hinata yang hanya diam membuat Ino menggeram dalam hati.

'Dasar gadis introvert!'

"Em... Hinata-chan! Aku sudah lama memperhatikanmu, aku mengagumimu... Aku ingin dekat denganmu....." mendengarnya Hinata sangat terkejut.

Apa maksud dari Yamanaka-san ingin dekat dengannya?? Apa Yamanaka ingin mengajak Hinata pacaran?? Tapi, Hinata tidak menyukai hubungan antar perempuan. Hinata hanya menyukai hubungan antara laki-laki tampan dengan laki-laki tampan. Atau perempuan cantik dengan laki-laki tampan...

"Maukah kau berteman denganku?" tanya Ino sambil menyodorkan tangannya sambil memamerkan senyum cantiknya

.

.

TBC

episode ini lebih banyak menampilkan Sasuke... karena dari episode-episode yang lalu, sasuke masih kurang sering muncul.

Untuk gaara?? entahlah... sepertinya masih 1 atau 2 episode lagi hehehehe

tapi setiap episode akan selalu terselip mereka berempat kok :))

Untuk saat ini Itachi hanya peran tamu saja... karena pada dasarnya cerita ini berfokus pada bebek, srigala, rubah, panda dan rusa saja..... karena itachi hanya peran pendukung untuk sasuke juga....

apakah itachi akan muncul lagi di episode-episode selanjutnya?? entahlah... itu hanya kecil kemungkinannya. karena cerita ini akan lebih banyak terjadi di sekolah....

Silakan koreksi jika terdapat typo

Thanks~ semoga menikmati

Signature (Lavendark)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top