Curse 2
-Chapter 5-
DUCKY – DOKI
Discalimer
Masashi Kishimoto
Story By
Lavendark
Female Character
Hinata Hyuuga
Male Character
Nara Shikamaru
Sabaku Gaara
Uchiha Sasuke
Uzumaki Naruto
Genre
Romance, Drama, Humor, School
.
.
.
.
Enjoy Reading!
.
.
.
Beberapa siswa menahan sebal ketika pundaknya menjadi korban dari tabrakan Sabaku Gaara. Tapi tidak untuk para siswi, mereka semua akan memilih untuk tidak membasuh pundaknya karena bisa bersentuhan dengan salah satu pria tampan disekolah ini.
Oh ayolah... Semua anak laki-laki ingin sekali mengeluh dan menonjok muka Gaara. Ini adalah lorong sekolah, apalagi pada jam istirahat... Lorong ini satu-satunya jalan menuju kantin sekolah... Lalu ada apa dengan pria berambut merah itu?? Berlari berlawanan arah dan menabrak beberapa orang yang lalu lalang?? Bahkan ada yang tersungkur karenanya.
Terimakasih pada julukan Gaara si monster karena sangat mahir dalam berkelahi... jadi semua siswa hanya bisa memaki dalam hati. Mana bisa mereka menang lawan Gaara...
Lupakan. Pundaknya saja sangat keras..... Bagaimana dengan tinjunya?? Ah, mereka lebih memilih untuk diam memaki dalam hati saja.
Gaara sama sekali tidak peduli dengan beberapa orang yang dia tabrak.. Toh, dia disegani di sekolah ini. Apa yang membuat seorang Sabaku kalap berlarian di lorong seperti orang gila? Jawabannya adalah karena si bebek.
Benar. Perkataan bebek yang menyatakan jika dia tidak menyukai mereka berempat membuat secercah cahaya cinta Gaara muncul kembali. Harapannya untuk menklaim Ino sebagai kekasihnya masih ada. Dan Shikamaru tidak berhak untuk mendapatkan Ino. Setidaknya tidak untuk saat ini.
Bukan berarti Gaara egois atau tidak peduli tema.. Hey! Mereka berempat memiliki cinta yang sama pada si barbie.... Jadi, lebih baik tidak ada yang mendapatkannya dari pada harus melihat kawan baik menggandeng tangan Yamanaka.
Memikirkannya saja membuat hati Gaara cukup panas.
Tujuan Gaara hanya satu... atap sekolah! Jangan sampai si rusa pemalas menyatakan cinta. Ah, Gaara akan menyuruh Shikamaru untuk putus dengan Ino jika sudah terlanjur. Meski hubungan itu belum genap satu hari!
Persetan... Ini tidak adil!
.
.
.
...
.
.
.
Hinata berjalan lunglai menuju kelasnya. Karena pelajaran sebelumnya kosong... dia meninggalkan bekalnya di kelas. Ah, memikirkan tentang bekal... sebenarnya Hinata sangat tidak nafsu makan. Ini semua karena kematian laksamana Yuka. Membuat Hinata mual seketika ditambah lagi dengan kebohongannya pada Sabaku Gaara...
Uughhh!! Hinata itu paling jujur... Setidaknya itulah janjinya pada sang kaasan yang sudah tenang di langit.
'Kami-sama.... Maafkan aku!'
Untung saja Hinata tidak suka hal-hal yang berbau dosa! Jadi Hinata tidak akan membuang makanannya. Meski tidak nafsu sekalipun, Hinata akan tetap memakannya. Ah bicara tentang dosa.... Jika menjadi seorang fujoshi dan stalker adalah dosa... Maka itu pengecualian untuk Hinata. Ini sudah bawaan dari lahir! Lagipula, yang mengingatkan Hinata untuk mensyukuri hidup adalah adegan-adegan para pria-pria tampan.
Hinata juga menyukai shoujo.... Dimana wanita cantik akan dipasangkan dengan lelaki tampan.... Uhhhhh membayangkannya membuat Hinata sedikit gembira. Lupakan laksamana Yuko.... Hinata yakin kami-sama akan menggantinya nanti.
Saking asiknya melamun Hinata tidak sadar jika dia akan melewati tangga. Ketika tidak mendapatkan pijakan, Hinata hilang keseimbangan. Tersadar dan terkejut, tidak dapat di cegah... Hinata jatuh kebawah.
Sempat terpikir di otaknya jika dia akan menyusul laksamana Yuka...... Namun entah mengapa, lantai yang seharusnya keras dan dingin menjadi empuk dan hangat...
Tunggu... Apa perkeja sekolah mengganti pewangi lantai dengan harum citrus? Terakhir kali Hinata jatuh di lantai.... Hinata hanya menyium bau apek dan berdebu.....
Membuka mata, dan secepat kilat mata lavender itu membola.
'Uzumaki-san?!'
Naruto terkejut, begitu juga dengan Sasuke. Seingat mereka, mereka sedang berjalan dan mengobrol perihal wanita yang cocok dijadikan pacar selain Yamanaka.... Baru saja akan menaiki tangga, tiba-tiba Naruto merasa tertiban benda yang berat.
Dan kenyal(?)
Lain halnya dengan Sasuke.... Dia yang melihat Naruto jatuh tersungkur langsung terkejut..... Berfikir jika yang menubruk sahabatnya adalah seorang fans gila.
Saat menoleh.... Sasuke tau, Ini lebih buruk daripada fans gila!
Itu si bebek.
Bebek sama dengan sial.
Naruto ketiban sial.
Sasuke jadi berterimakasih kepada kakinya yang memilih berjalan di sisi kanan. Tapi, lihatlah! Naruto dan bebek terlihat intim sekali..... Tangan Naruto yang melingkar di pinggang si bebek. Dan ekspresi keduanya yang sama-sama terkejut... Apa ini dorama romantis picisan??
Lain halnya dengan Sasuke.... Naruto cukup terkejut.... Apalagi melihat wajah bebek dar idekat.
Apa itu porselin?? Tanya dalam hati Naruto. Naruto sama sekali tidak menyangka jika wajah si bebek sangat mulus. Dan lagi..... Bukannya bebek itu gendut ya? Cap mesum pada dirinya membuat Naruto cukup tau bagaimana pinggang ideal seorang wanita. Dan.... Sepertinya bebek salah satunya. Hei!! Kemana perut si bebek yang berlipat-lipat?? Tidak mungkinkan si bebek mengikat perutnya dengan kencang menggunakan kain??
Dan lagi.... Wanginya! Bagaimana Naruto mengatakannya ya.... Ini bukan wangi parfum... Seperti wangi sabun? Atau memang wangi alamiah keringat si bebek?
Bunga lavender.
Naruto tetap diam. Hinata sudah canggung sekali!! Melihat ada Sasuke di sampingnya membuat Hinata merasa bersalah. Apalagi wajah Sasuke yang pucat seperti terkejut. Pasti Uchiha-san cemburu pada Hinata!!
'Maafkan telah mengambil posisimu, Uchiha-san!!" pikir Hinata nista. Seharusnya Uchiha lah yang berada di posisi Hinata kini. Dan hinata dengan senang hati memotretnya. Hinata mencoba berdiri... Hinata tidak mau membuat Uchiha makin cemburu.
'Eh?' Hinata merasakan sesuatu yang mengganjal di pinggangnya.
Ah itu tangan Uzumaki-san!!
Hinata mencoba berdiri lagi. Tapi nihil... Entah mengapa Hinata merasa Uzumaki sedang memeluknya erat.
'Apa dia marah?' tanya hinata dalam hati. Ah Hinata tau! Pasti Uzumaki-san sedang membuat skenario agar Uchiha-san cemburu. Jika demikian... Hinata akan dengan senang hati mengikuti skenarionya. Dia juga tidak sabar melihat wajah merajuk Uchiha!
'Ah! Ini paket kompliiit!!!' teriak Hinata dalam hati.
.
.
.
...
.
.
.
Gaara tersenyum lebar saat melihat hanya adaShikamaru sendirian diatap. Lain halnya dengan Gaara yang tersenyum, maka Shikamaru memilih untuk mengernyit heran.
"Ada apa? Kau tidak sedang mencoba menghentikanku kan??" Shikamaru bukanlah tipikal orang yang suka mencurigai... Tapi jika ini menyangkut tentang Ino dan teman-temannya... Maka banyak hal yang patut di curigai.
"Tentu saja...." jawab Gaara sambil tersenyum. Mendengar jawaban enteng Gaara membuat Shikamaru mendengus lelah.
'Apa lagi ini??' Lagipula dimana Yamanaka Ino?? Shikamaru sudah menunggu selama sepuluh menit disini.... Shikamaru sudah lapar ingin menyantap pudding mangga!
"Shikamaru... Aku bukannya tidak sportif! Hanya saja... kau belum membuktikan pada kami jika si bebek menyukaimu. Jadi tidak adil jika kau menembak barbie kita." ucap Gaara. Shikamaru kembali mendengus.
"Apa? Bukankah sudah jelas jika bebek menyukaiku dari kita berempat. Dia sudah menolak kalian bertiga," mendengarnya membuat Gaara menggeleng...
"Bebek bilang dia tidak menyukai kita berempat. Jadi... perjanjian kita batal!" Shikamaru membelalak? Apa Gaara sedang bergurau.... Shikamaru jadi curiga.
"Itu tidak mungkin, Gaara.... Bebek selalu berwajah merah dan malu saat bertemu kita! Jadi pasti dia menyukai salah satu kita."
"Aku tidak peduli dengan itu, Shika! Jika kau tidak percaya... Setidaknya kau harus membuktikan jika bebek menyukaimu."
Mendengarnya membuat Shikamaru mengernyit.
.
.
.
...
.
.
.
Sasuke mulai was-was. Naruto masih diam tidak bergeming. Begitu juga dengan si bebek! Sampai kapan mereka mau berposisi intim seperti itu? Untung saja sekarang istirahat, tangga belakang menjadi sepi.... Jika ada yang menonton, pasti akan sangat berbahaya.
Tiba-tiba perkataan kutukan Naruto terlintas di otaknya. Sasuke yang biasanya pintar... entah mengapa menjadi bodoh jika menyangkut bebek.
Tidak ada pemikiran logis lagi! Yang ada diotaknya sekarang adalah... Naruto sedang di mantrai oleh si bebek!
Bahaya!!
"Ekhem!!" Sasuke berdehem cukup keras. Membuat Naruto tersadar.
Naruto itu sedang berusaha menggambarkan bentuk tubuh si bebek di otaknya. Sangat berbeda... Setau Naruto, bebek itu gendut! Namun Naruto masih waras. Mendengar dehaman Sasuke membuat Naruto tersadar dan mulai melepaskan pelukannya.
Sementara di sisi lain, Hinata tersenyum kecil. Dehaman Sasuke membuat Hinata berpikir jika Sasuke benar-benar cemburu. 'Uh...... Hubungan keduanya manis sekali!!' teriak inner Hinata. Hinata berterimakasih sekali pada kami-sama, dia mengganti kematian laksamana Yuka dengan sesuatu yang lebih wow lagi! Yaitu terungkapnya perasaan sasuke dan Naruto.
Ini PAKET JUMBO!!
Hinata segera menyingkir! Dia tidak mau membuat sasuke salah paham lebih dari ini. Wajah hinata mulai memerah. Dan melihat uluran tangan sasuke pada Naruto membuat mata Hinata melotot senang.
Ini DOUBLE JUMBO!
Ah andai posisi Hinata jauh dari mereka berdua, pasti Hinata akan mengambil foto momen ini. Ah tapi tak apa... Hinata bisa mengsketsa mereka di buku fantasinya nanti! Lagipula Hinata tidak pernah melihat dari jarak sedekat ini.
Tiba-tiba Hinata teringat Gaara... Ah, Hinata harus pergi... Jangan sampai mereka berempat curiga!
"Ma-maaf!" dan Hinata berlari berbelok.
Sementara Naruto dan Sasuke mengernyit heran. "Teme! Kau lihat.... Wajahnya memerah!"
Sasuke hanya mengangguk sebagai respon.
"Bukankah bebek menyukai Shikamaru?" Naruto bertanya heran. Kenapa si bebek wajahnya memerah? Seingat Naruto, terakhir kali bebek meneriakinya karena jijik pada kulit tan-nya.
Sasuke mulai berpikir. Si bebek itu tidak bisa dipecahkan dengan otak saja.... Jadi Sasuke memilih tidak peduli lagi! Sejujurnya Sasuke sudah tidak mau berhubungan lagi dengan si bebek.. Apalagi setelah Sasuke tau jika si bebek punya mantra. kutukan.
Lebih baik memilih menjauh dan kembali seperti semula seperti saat sebelum memulai taruhan konyol ini.
"Kau berhutang nyawa padaku karena aku sudah menghentikan kutukannya, dobe," ujar Sasuke sambil menaiki tangga. Naruto mengernyit bingung. Kutakan? Kutukan apa?? Naruto berjalan mengikuti Sasuke.
Tanpa sadar, di baliknya ada sepasang mata ametis yang masih mengawasi gerak gerik mereka berdua.
"Semoga kalian berdua berjodoh," bisik kecil Hinata
.
.
.
...
.
.
.
Ino bercermin di toilet.
Cantik maksimal!
Ino sengaja akan datang telat untuk menemui Shikamaru. Dia itu perempuan spesial... Jadi sudah seharusnya semua laki-laki itu menunggunya! Tanpa terkecuali para pangeran. Lagipula Ino juga dandan... Dia akan memberikan penampilan tercantiknya untuk Shikamaru.
Betapa bodohnya Gaara, Naruto, dan Sasuke yang malah menyukai si bebek.
Apa mereka tidak bisa membedakan antara pahatan seni dengan sisa buangan?
"Masa bodoh...... Nyonya Nara.. Aku datang...."
Ino berjalan santai sambal memikirkan banyak skenario romansa di otaknya. Setelah ini kehidupan SMA-nya akan di penuhi dengan cinta. Semua orang akan tau siapa Yamanaka Ino sebenarnya.
Ino tidak sabar untuk mendengar kabar seperti, 'Wah.... Shikamaru beruntung sekali bisa berpacaran dengan Ino-chan...' membayangkannya membuat Ino terkekeh.
Namun tak lama, kekehannya berhenti. Dia mendengar suara selain suara Shikamaru. Membuka pintu kecil dan melihat Sabaku Gaara berdiri disana. 'Apa yang mereka bicarakan?' tanya Ino dalam hati.
"Baiklah, aku akan menemui si bebek," mendengar kata-kata samar dari mulut Shikamaru membuat Ino terbelalak. 'Bebek?! Ah tidak!! Jangan lagii,' dengan secepat kilat Uno membuka pintu. Membuat Gaara dan Shikamaru tersentak terkejut.
"Ma-maaf menunggu lama, Shika-kun," ucap Ino manis. Dalam hati Ino was-was... Kenapa bebek sih? Ada apa?? Bukankah Shikamaru mau menjadikannya Nyonya Nara di sekolah ini?
Uhhhhh bebek sialan.
Ino melihat Gaara melirikan matanya pada Shikamaru. Seperti suatu kode yang Ino tidak tau entah apa artinya. "Ngh.... Maaf Ino, aku membatalkan suratku... Sebenarnya itu hanya pebicaraan tidak penting, aku ingin menanyai perihal data siswa di kelasmu," mendengarnya membuat Ino tersenyum. "Aku menundanya karena aku baru ingat ada urusan sekarang,"
'Alasan yang tidak masuk akal! Dasar bodoh!' dalam hati Ino sudah dongkol sekali. Tapi dia masih waras untuk tetap menjaga imagenya sebagai bidadari cantik. Ino menggangguk sebagai tanda persutujuan. Meski dia tidak rela....
Ketika Shikamaru dan Gaara melewati Ino, Ino berbalik dan bertanya, "Apakah urusanmu penting??" suaranya terdengar berbeda, Shikamaru tau jika Ino sedikit marah. mungkin karena dia lelah menaiki tangga menuju atap.
"Penting," ujar Shikamaru. Shikamaru terpaksa mengatakannya..... Matanya Gaara memaksanya untuk segera pergi dari sini sebelum Ino tau lebih banyak.
'Penting??? Jadi urusan si bebek lebih penting dari pada diriku?' Ino marah! Tentu saja.... Apa sih kelebihan si bebek?? Setau Ino, mereka berempat menyukainya. Itu sudah terlihat jelas bagaimana mereka meliriknya saat pertandingan olahraga. Lalu apa ini?? Tiga hari ini sikap mereka semua aneh....
Apakah kabar bahwa si bebek memiliki guna-guna itu adalah benar??
Ino melirik bungkusan yang isinya pudding manga.
Pudding kesukaannya. Ino yakin Shikamaru menyiapkan ini untuknya. Ino harus mencari tau apa yang dilakukan si bebek pada ke empatnya.
'Baiklah.... Jika aku ingin tau rahasianya, maka aku harus masuk kedalamnya,' Ino memutuskan untuk berteman dengan si bebek.... Pura-pura menjadi sahabatnya bukanlah hal yang sulit! Meski pamor Ino akan jatuh nantinya.
Jika si bebek benar-benar menggunakan sihir, maka Jno akan menyelamatkan para pangerannya.
.
.
.
...
.
.
.
Hinata kaget, sebelumnya ia sedang mengambil bekal di kelas namun tiba-tiba Nara-san menariknya ke taman. Terlihat sekali jika wajahnya sedang marah? Hinata tidak tau marah akan hal apa.
Oh tentu saja... Hanya gaara yang tau kenapa Shikamaru marah. tentu saja karena tidak jadi menembak si barbie.... Neskipun pemalas, Shikamaru bukanlah tipikal yang sabaran, sama seperti Gaara dan Sasuke.
Shikamaru hanya ingin membuktikan pada teman-temannya jika si bebek itu menyukainya. Bukankah sudah jelas? Wajahnya yang selalu memerah, sikap malu-malu dan sering menonton mereka bertanding. Sudah jelas si bebek adalah fans salah satu ke empatnya.
Bebek menolak Gaara
Bebek jijik dengan Naruto
Bebek tidak nyaman dengan Sasuke
Semua jawabannya sudah jelaskan? Bebek menyukai Shikamaru.
Shikamaru berbalik, dia sedikit terkejut melihat wajah Hinata.
Wajahnya pucat, seperti wajah saat Gaara menembaknya.
Entah mengapa Shikamaru jadi tidak yakin jika bebek benar-benar menyukainya. Ah, apakah perkataan si panda itu benar? Lalu bagaimana dia bisa menjelaskan sikap bebek pada mereka berempat selama ini??
Mencurigakan!!
Disisi lain, Hinata sudah ketakutan setengah mati. Wajahnya jadi pucat.
'Mungkinkah Nara-san sudah mengetahui kelakuan stalkernya?' Hinata mulai berpikiran hal-hal yang mungkin terjadi.
Rahasianya diambang batas.
Apalagi sebelumnya smSabaku-san juga menanyakan hal yang menjurus pada rahasia Hinata, mengingat Nara-san lebih pintar dari pada Sabaku-san, kemungkin Nara-san sudah menguaknya.
"Jelaskan sikapmu pada kami selama ini..." mendengar pernyataan Shikamaru membuat ametis Hinata membola. Benar, dari pada Shikamaru menanyakan perihal Hinata suka padanya atau tidak, lebih baik dia bertanya perihal sikap Hinata. Karena itu yang menjadi pertanyaan di otaknya. Jujur, Shikamaru sangat bingung.
"Ta-tangan...k-ku.." cicit Hinata takut.
Shikamaru kaget. Ah... Shikamaru masih menggenggam tangan si bebek. Jangan salahkan Shikamaru.
Salahkan si bebek. Tangannya yang mungil dan lembut membuat Shikamaru lupa masih menggenggamnya. Shikamaru dengan cepat melepaskan tangannya. Dan memandang bebek meminta penjelasan.
'Kami-sama... Apa yang harus aku lakukan??? Aku masih ingin melihat kisah romantis mereka dengan tenang,' inner hinata
"Aku menunggu, Hyuuga," kaki Hinata gemetaran.
"Si-si..-sikap se...sep-seperti apa??" mendengar si bebek gagap membuat Shikamaru jengah.
Si bebek ini tolol atau apa sih?? Bukannya dia salah satu murid terpintar di sekolah ini?
"Seperti apa??? Seperti saat wajahmu memerah! Sikap malu-malumu..... Dan kau sering mengikuti kita kan??" Shikamaru sedikit membentak. "Katakan... Siapa di antara kami yang kau sukai. Jangan berbohong... Aku ingin ini cepat selesai."
'Aku menyukai kalian semua...' inner Hinata. Hinata tidak mungkin menjawab demikian. Maaf kami-sama.... Sepertinya Hinata harus berbohong lagi. "Ti-tidak adaa...!!" ucap hinata sambal menggeleng keras.
Shikamaru menyipit curiga. Wajah Hinata semakin pucat. Baru saja Shikamaru ingin membantah, namun suara perutnya berbunyi keras. Ah, benar... Shikamaru belum makan sama sekali dari pagi, bahkan dia meninggalkan pudding mangganya di atap.
Perut sialan. Wajah Shikamaru memerah. Dia malu, tentu saja... Siapa yang tidak malu jika perutmu berbunyi ketika sedang mengintimidasi orang.
"Sialan...." desis shikamaru.
'Kesempatan!' Hinata menubrukan bekalnya pada Shikamaru, memnbuat Shikamaru sedikit terhuyung kebelakang. "Ka-kau harus ma-makan, Na-nara-san!" hari ini Hinata membuat kimbab, lagi pula Hinata sedang tidak nafsu makan akibat insiden laksamana Yuka.
Shikamaru merasa terhina. Si bebek menghinanya ya??? Dia itu orang kaya yang masih bisa beli makan sendiri!!
"Apa?!" dan dengan bentakan Shikamaru membuat Hinata lari cepat. Tak lupa dengan kata kata maaf yang diucapkan si bebek. Shikamaru masih bisa mendengar itu
"Gadis aneh...." ucap shikamaru sambil mengambil kimbab dalam bungkusan tanpa sadar.
Memakannya dan matanya sedikit terbelalak.
"I...Ini enak sekali!"
TBC
Sedikit catatan, setting waktu diatas terjadi bersamaan yaa tiap partnya... Istirahat hanya berjalan 30 menit. Dan tiap part diatas terjadi dalam waktu yang bersamaan gitu, jadi keliatannya istirahatnya lama, padahal cepet.
Untuk Gaara, Naruto dan Sasuke tidak menonton Shikamaru dengan si bebek, karena ketiganya sedang makan.
....
Maafkan aku yang updatenya lama,... aku masih sibuk dengan dunia nyata.
Silakan koreksi jika terdapat typo
Thanks~ semoga menikmati
Signature (Lavendark)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top