Baka-Prince 2

-Chapter 16-

DUCKY – DOKI

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

Female Character

Hinata Hyuuga

Male Character

Nara Shikamaru

Sabaku Gaara

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Genre

Romance, Drama, Humor, School

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

Yah... mendengar Bebek akan berganti pakaian... entah mengapa membuat mata mereka menjadi lebih tajam seperti mata elang. Bahkan mereka berempat merasa bisa melihat pori-pori kulit Bebek dari radius tiga meter, lihat! Sangat tajam bukan....

Dan, saat si Bebek mulai melepaskan kancingnya...

Mereka berempat dibuat diam membisu.

.

.

.

Mata Onyx, mata kopi, mata shapire dan mata jade itu diam tak berkedip.

Diameter matanya bertambah dua kali lipat.

Bahkan mereka cukup puas hanya melihat dari sela-sela loker yang terbilang sempit.

Mulut Shikamaru menganga, hidung Gaara mengembang, telinga Sasuke memerah, dan lidah Naruto bergoyang.

Tak lupa junior masing-masing yang tumbuh merekah.

Bebek itu pendek. Orang-orang melabelinya sebagai orang bantet.

Bantet adalah kombinasi dari pendek dan gemuk. Tapi... saat ini, sepertinya kata bantet kurang cocok melabeli si Bebek.

Mungil nan membusung. Kata itu yang paling cocok di sematkan kepada Bebek saat ini.

Ada sesuatu hal yang membuat air liur mereka berontak ingin keluar. Kombinasi pas dari pahatan Kami-sama. Bebek memunggungi mereka, dan dengan brengseknya.. mereka berharap Bebek berbalik badan.

Pinggangnya ramping. Sasuke menyesal saat itu yang tertiban Bebek haruslah si rubah mesum. Pantas saja Naruto sangat penasaran dengan bagian dalam dari baju lusuh itu. mengatakan pada para sahabatnya jika Bebek menyembunyikan asetnya... bahkan Naruto sudah memeluknya.

Brengsek.

Kulit Putih bersih.

Pinggang kecil.

Bagian bokongnya besar.

Dan mengembang di dada. Bahkan pundaknya ideal.

Gaara sedikit menjilat bibir bawahnya. Jika seperti ini, Bebek sangat cocok menjadi nyonya Sabaku selanjutnya. Bukankah sempurna? Gaara tampan, kaya, pintar, manly, dan kuat. Meskipun Bebek mungkin berasal dari kalangan bawah, tapi setidaknya tubuh dan tingkah lakunya bisa membahagiakan Gaara. Apa Gaara harus menculiknya saja? toh dirinya cukup bisa berkelahi dengan baik. Mengurung Bebek hingga Bebek tergila-gila padanya.

Lain halnya dengan Naruto. Oh Naruto pernah membayangkan mengenai tubuh Bebek yang menurut Naruto bagus. Tapi ini diluar dugaannya. Ini melebihi ekspetasinya..... terlalu indah dan pas. Meski dari belakang, Naruto tau jika badan itu adalah badan terindah yang pernah dirinya lihat, mengalahkan semua model-model wanita dewasa koleksi Naruto ataupun ketiga temannya. jika sudah begini,... Naruto jadi tidak yakin apakah badan atletisnya bisa menggoda si Bebek. Oh lihat saja badannya Bebek, terlalu ideal. Bisakah Naruto menyekapnya saja dirumahnya?

Sasuke mendecih dalam hati. Selera itachi benar-benar tinggi. Insting terhadap wanita sexy sangat kuat. Bahkan dengan baju kumal sekalipun. Sial.... Bahkan Yamanaka kalah dengan badan yang tersaji di depan mata onyxnya ini. Sekarang Sasuke tau, perjuangannya selama dua minggu ini sepadan dengan apa yang akan didapatkannya nanti. Bebeknya nakal! Pintar sekali dia menyembunyikan apa yang disenangi oleh semua laki-laki.... Uhhhh Sasuke bersyukur karena tidak banyak orang yang tau, meski Sasuke tau... siswa-siswa biasa bukanlah saingannya. Sekarang yang menjadi permasalahannya adalah sahabat-sahabatnya yang sama sempurnanya dengan dirinya, dan lebih buruk lagi sang kakak yang lebih unggul darinya. Bagaimana jika Bebek dia guna-guna saja? itu akan lebih mudah.

Terjawab sudah pertanyaan Shikamaru akhir-akhir ini. Tubuh Bebek pasti sama nikmatnya dengan masakannya. Istri idaman. Shikamaru merasa seperti itu. meski wajah Bebeknya pas-pasan, tapi tubuhnya cukup bisa mengenyangkan kebutuhannya nanti,... pun dengan masakannya. Oh sial! Mengingat kaasannya tidak menyetujuinya menikah muda membuat Shikamaru kali ini merutuk dalam hati. Ini adalah kali pertama Shikamaru ngebet nikah, apa kaasannya tidak ingin cepat-cepat punya cucu? Lupakan sekolah, Shikamaru sudah pintar dari sananya, jadi tidak perlu sekolahpun Shikamaru merasa bisa menjadi orang sukses. Toh dia putra tunggal keluarga Nara yang kekayaanya juga tidak akan habis tujuh turunan.

Bebek berbalik badan. Namun mereka harus kecewa ketika kaos olahraga sudah membalut tubuh Bebek. Pengalaman beberapa menit yang pasti tak akan mereka lupakan. Mereka yakin setelah ini, masing-masingnya semakin gila, dan persaingan semakin ketat.

Setelahnya Bebek langsung berjalan ke pintu keluar dengan nyanyian sumbangnya.

Dirasa sepi, akhirnya mereka keluar.

"Sialan Naruto! Apa saja yang telah kau lakukan saat kau menggedong Bebek ke UKS? kau menyembunyikan ini dari kami ya?" Shikamaru mulai kalap, ini hal yang paling dia takutkan. Kesucian Bebek.

"tenanglah... dia hampir menyosornya, untungnya aku menghentikannya" Gaara sedikit berbangga merasa seperti pahlawan. Mereka berempat mulai membuka kancing kemeja mereka, mereka sudah telat untuk ke lapangan, dan memutuskan untuk berganti pakaian diruangan ini. Toh ruangan ini juga sudah tidak ada anak perempuannya.

"jangan hakimi aku! Aku juga tidak tau jika tubuhnya se-sexy itu. oh Kami-sama.... Kuharap kau tidak lupa dengan doa ku" Naruto sudah sempurna bertelanjang dada, di susul oleh Gaara, Sasuke dan terakhir Shikamaru. Mendengar kata sexy dari Naruto, entah kenapa Gaara mulai membayangkan lagi menit-menit surganya tadi.

"ah tapi sungguh! aku tidak bisa berkonsentrasi.... Shikamaru keterlaluan, bagian belakangku serasa di tekan... dia tidak bisa mengendalikkan juniornya... kalian tau, aku berasa sedang digagahi tadi!" ini adalah kalimat terpanjang yang diucapkan oleh Sasuke, sebenarnya Sasuke sangat berkonsentrasi tadi, namun setelah Bebek selelai berganti baju, barulah dirinya sadar... ada benda keras yang menekan bagian bokongnya, otaknya sangat tau benda keras apa itu, berharap Shikamaru bisa menyingkirkan area selangkangannya, namun Shikamaru hanya terbengong-bengong menatap Bebek, membuat Sasuke benar-benar terlecehkan.

"Ck, lihat siapa yang bicara? Memangnya yang menonjol di aera bawahmu yang sekarang itu apa? Baling-baling bambu? Jangan menghakimi orang jika kau juga sama bejatnya Sasuke"

Sangat jarang Shikamaru membalas perkataan ejekan dari teman-temannya, itu karena Shikamaru terlalu malas. Hanya saja, saat ini Shikamaru menjadi tersangka pria mesum yang langsung teransang saat melihat punggung perempuan, Shikamaru tidak terima... mereka berempat sama saja. "lagipula.... Kau lebih beruntung Bersama ku, coba kau bayangkan Gaara,... dia Bersama si Naruto mesum, sudah dipastikan bagaimana Gaara menahan siksaannya" Shikamaru mengambil baju olahraga, sambil melirik kearah Gaara yang masing bengong.

Tunggu, apa Gaara sedang membayangkan yang tidak-tidak?

Naruto baru saja akan memakai kaos olahraga, namun diurungkannya karena mendapat tuduhan tak berdasar dari Shikamaru. Padahal Naruto sudah menjadi kalem dan tidak masuk ke obrolan mesum Sasuke dan Shikamaru. Sialan Shikamaru, dirinya selalu di seret jika sudah berkaitan tentang kedewasaan. "a-apa? Aku yakin milikmu juga sama besarnya!" Naruto menghampiri Shikamaru dan berusaha membuka celananya dengan paksa dari belakang. Dada bidang Naruto dan punggung Shikamaru saling bersentuhan.

"hei apa yang kalukan bodoh! Minggir!!" teriak Shikamaru kalap. Sedangkan Naruto terus saja memaksa membuka celana Shikamaru yang masih di pegang kuat oleh sang empunya.

"tidak, aku harus membuktikannya!"

Sasuke memandang malas keduanya. Mereka berdua sama bodohnya. Lalu mata obsidian itu melirik kearah Gaara. "Gaara.... Kau mimisan"

"a-apa?" Gaara yang mendengar kata mimisan langsung tersadar dari fantasinya. Bukannya apa, hanya saja, Gaara bisa membayangkan bagaimana tubuh sexy itu berpadu dengan wajah imut Bebek yang pernah dibuat di halaman belakang. Kombinasi pas untuk para pecinta loli dewasa.

"biar ku bantu, mendongkak lah" Sasuke berjalan sambil membawa beberapa kertas untuk menyumbat hidungnya, sedangkan Gaara menurut dengan perkataan Sasuke.

'krieeet'

Suara pintu terbuka, menghentikan kegiatan empat pangeran, mereka langsung menoleh ke sumber suara. Dan saat itu mata keempatnya membola.

"Be-Bebek?"

.

.

.

...

.

.

.

Hinata yang niatnya ingin mengambil ponselnya yang tertinggal harus menelan banyak ludah saat menatap pemandang tak biasa di depannya. Wajahnya langsung memerah, ada sesuatu yang membeludak ingin keluar lewat lubang hidungnya, dan perutnya bergejolak mual. Hinata segera menutup mulut dan hidungnya.

Hinata pikir, fantasinya adalah hal paling liar, tapi... ternyata objek fantasinya lebih liar lagi. Oh lihat saja, Uzumaki-san yang memeluk Nara-san dari belakang sambil memegang area pribadinya... kemudian Uchiha san yang sedang mengendusi leher Sabaku-san, terlebih Sabaku-san sangat menikmatinya, lihat saja wajah yang mendongkak menahan nikmat itu.

Ini kejutan hebat untuk Hinata, dan Hinata belum siap. Oh sial... Hinata mual dan ingin muntah. Kakinya lemas, Hinata rasa dirinya akan pingsan.... Hinata berjongkok, dan itu membuat empat pemuda di depannya khawatir.

Apa ini yang disebut syok terapi? Hinata tidak menyangka hubungan ke empatnya sudah sejauh itu. dan..... apa mereka tidak bisa menahan nafsunya sebentar? Ini masih di area sekolah, terlebih di ruang ganti perempuan.

"Be-Bebek!" Naruto berlari kearah Bebek, saat Bebek mulai tumbang, teman-temannya ikut menyusul. Ketiganya berhenti saat mendengar suara cicitan Bebek.

"ja-jangan men-mendekat" ya, Hinata memperingatkan keempatnya jangan mendekat, Hinata masih berusaha mengontrol agar dirinya tidak mimisan dan pingsan... tapi jika keempatnya tetap mendekat, yang ada Hinata benar-benar akan pingsan.

Sasuke tidak peduli, dirinya tetap mendekat, tentu saja ini kesempatan bagus dirinya untuk menyentuh si Bebek. Naruto sudah terlalu menang banyak dengan pernah tertiban dan menggendongnya. Melihat itu, ketiga lainnya mengikutnya,. Berjongkok dan mengelilingi si Bebek.

Mata amethis itu mulai memburam. Aroma pinus, citrus, musk dan kopi langsung menyapa hidungnya. Hinata tau citrus adalah milik Uzumaki-san, sedangkan pinus adalah milik Sabaku-san. Hinata pernah mengendus keduanya, tapi untuk musk dan kopi, Hinata tidak tau.... yang jelas itu pastilah milik Uchiha-san dan Nara-san. Mencium aromanya membuat fantasi Bebek makin menjadi.

Naruto dan Shikamaru

Gaara dan Sasuke

Naruto dan Sasuke

Gaara dan Shikamaru

Naruto dan Gaara

Sasuke dan Shikamaru

Hinata merasakan cairan hangat keluar dari hidungya, dan pandangannya mulai menggelap. Yang Hinata ingat adalah suara terakhir dari Sabaku-san.

"Bebek!" si Bebek benar-benar pingsan. Kepalanya jatuh ke dada bidang Shikamaru, dan membuat sang empunya reflek memeluk kepala si Bebek. Senyumnya melebar, Kesempatan yang langka.

"Sialan! Aku juga mau!" Sasuke langsung menarik tangan Bebek. Membuat Shikamaru harus melepaskan pelukannya. Bebek pindah kepelukan Sasuke. Gaara dan Naruto juga tidak tinggal diam. dan terjadilah aksi Tarik-menarik keempatnya. Mengabaikan darah dari hidung Bebek yang sudah menempel pada dada masing-masingnya.

"dia milikku brengsek!" Gaara menarik lengan yang satunya. Bebek pindah kepelukan Gaara

"tidak! Dia Bebekku" Naruto menarik kepalanya, Bebek pindah kepelukan Naruto

"minggir" Shikamaru menahan lengan Naruto.

"Kyaaaa!!! A-apa yang kalian lakukan??" bukan suara pria, melainkan suara wanita yang sangat mereka kenali. Mereka menghentikan kegiatannya. Tidak sadar bagaimana kondisi mereka saat ini.

Tubuh Bebek yang berada di tengah keempatnya dengan bagian-bagian yang ditarik, dan jangan lupakan ceceran darah di lantai ataupun di tubuh topless mereka.

Yamanaka Ino tercengang. Kenyataan pahit yang menampar dirinya. Apa para pangerannya serendah itu? Ino hanyalah manusia biasa.... Melihat keempat pemuda bertelanjang dada, dengan satu orang perempuan yang sedang direbutkan.... Terlebih ada darah disana. Oh dan jangan lupakan gundukan diaerah pribadi masing-masing pria, membuat Ino menyimpulkan satu hal.

Para pangeran berusaha memperkosa Bebek.

Itulah alasan paling logis sekarang.

"I-Ino?" Shikamaru yang pertama kali sadar dan mulai memanggil Ino yang matanya masih membola.

Keadaannya sangat kacau.

.

.

.

...

.

.

.

Kakashi menatap empat pria yang memandangnya malas. Mereka tertangkap basah melakukan tindakan criminal dan lihat wajahnya,.... Sama sekali tidak ada rasa penyesalan. Dasar murid pembangkang. Lalu matanya beralih kepada satu-satunya wanita diruangan.

Yamanaka Ino, saksi pertama yang melihat kejadian. Ino masih memandang nanar keempatnya. Dalam hati berucap 'bagaimana mungkin si Bebek bisa merubah para idola sekolah yang sempurna menjadi laki-laki bernafsu binatang??' jawabannya hanya satu. Mereka sudah melihat tubuh sempurna Bebek, Ino saja yang perempuan dibuat iri dan jatuh cinta diwaktu bersamaan, apalagi mereka. Jika begini, Kesempatannya berpacaran dengan pangeran pupus sudah.

Mereka berada di ruang BK, keempatnya sudah membnersihkan darah ditubuhnya dan memakai lagi kemeja sekolahnya. Olahraga diberhentikan karena tragedi ini. Ino sudah terlanjur berteriak kencang dan membuat banyak orang berdatangan.

Kabar pemerkosaanpun langsung merambah disekolahan. Meski begitu, bukan merasa iba ataupun takut, para murid justru kebanyakan merasa senang.

Para siswa berfikir jika para pangeran dengan kelakuan bejat seperti itu akan membuat para siswi ilfeel dan menjauhi pangeran. mereka punya kesempatan mendapat pacar satu sekolah. Diam-diam, mereka berterimakasih pada si buruk rupa.

Sedangkan para siswi berfikir jika Bebek saja bisa membuat para pangeran bernafsu, maka mereka yang lebih cantik dan sexy dari Bebek memiliki kesempatan yang bagus. Oh ayolah... Bebek itu di nobatkan sebagai perempuan terjelek satu sekolahan.

Lain halnya dengan Ino, justru dia khawatir.. oh ayolah,.... Ino sudah liat bagaimana tubuh si Bebek.... Jika pangeran benar-benar sudah melihat, sudah dipastikan Ino akan kesulitan membuat mereka berpaling.

"haaaaaaah..... bagaimana kalian berbuat hal seperti itu?" Kakashi yang mendengar kesaksian dari Ino cukup terkejut. Ditambah lagi Kakashi tau perihal perasaan Naruto pada Hyuuga, membuat Kakashi tidak bisa menampik fakta kalau Hyuuga hampir di lecehkan.

"kami tidak berbuat apa-apa" Gaara dengan nada datarnya mulai melipat tangannya. Dia sudah jengah berada di ruang BK, dirinya khawatir bagaimana kondisi Bebeknya di UKS sekarang. Tidak hanya Gaara, pun dengan Naruto, Sasuke dan Shikamaru.

"kami sudah menceritakan semua kejadiannya... dirinya pingsan dan kami hanya mencoba membantu" kali ini Sasuke angkat bicara, meski datar, Kakashi bisa melihat wajah khawatir dari keempatnya. Entah mereka khawatir tentang apa. Ini mencurigakan. "bisakah kami pergi?" lanjut Sasuke.

"diamlah... kami harus menentukan kebijakan yang tepat untuk perbuatan kalian" Kakashi memijit keningnya, penyesalannya memilih berprofesi menjadi guru semakin menumpuk. Yah... Kakashi akui, Hyuuga-san memiliki wajah yang manis dan tingkah yang lucu, jujur saja Hyuuga-san adalah tipe idealnya untuk dijadikan istri. Kakashi cukup berpengalaman menilai seseorang. Jika kacamata itu dilepas dan wajahnya dipoles, Kakashi yakin Hyuuga-san akan menjadi cantik. Banyak perempuan cantik, hanya saja wajah yang dimiliki Hyuuga-san itu langka.... Wajah yang tidak membosankan alias 'ngangenin'.

Kakashi berkedip dua kali. Kenapa dirinya malah membayangkan si Hyuuga itu? sial. Kakashi menggeleng.

"lalu bagaimana dengan darahnya?" Kakashi bertanya. Membuat Shikamaru mendengus.

"bukankah kami sudah menjelaskan.... Kami tidak tau, tiba-tiba saja si Bebek mimisan lalu pingsan" Kakashi masih menatap curiga. Banyak laki-laki tidak bisa dipercaya, pun dengan dirinya.

"kurasa dia terpesona pada tubuh kami" ucapan narsis Naruto sedikit bisa diterima oleh Kakashi untuk saat ini. Itulah alasan logisnya. Bebek pinsang dengan banyak darah karena terpesona pada tubuh para pria didepannya, mengingat Kakashi sangat tau bagaimana para siswi sangat memuja keempat siswa didepannya ini. Apalagi mereka berempat berasal dari keluarga terhormat dan memiliki prestasi yang bagus disekolah, tidak mungkin mereka akan berbuat serendah itu. tapi, entahlah... Kakashi kurang yakin jika alasan Hyuuga-san pingsan adalah karena tertarik pada tubuh para siswanya. Entah bagaimana Kakashi selalu merasa adanya aura perbedaan Hyuuga-san dengan siswi lainnya. Terkadang Kakashi dibuat merinding saat si Hyuuga memandangnya dengan pandangan yang aneh.

Apa tidak perlu ada hukuman bagi mereka?

"eum... Kakashi sensei" si cantik Ino mulai berbicara, memandang ragu kearah mereka berempat. "bo-bolehkah aku bertanya pada mereka?" Kakashi mengangguk, sedangkan para pangeran mendengus Lelah. Para pangeran benar-benar Sudah melupakan Ino Yamanaka.

Ingat, gara-gara Ino, mereka kehilangan kesempatan untuk menyentuh bebek sampai puas.

"a-apa kalian mengintip Bebek saat berganti pakaian?" mata pangeran membola. Mereka tidak menceritakan ini,.... Ah sialan, sejak kapan yamakana ini menjadi pintar seperti ini?

Kakashi membelalak. Benar,... Kakashi lupa jika kejadiannya ada di ruang ganti perempuan. "pertanyaan bagus, Yamanaka-san... selepas kalian salah atau tidak, apa yang kalian lakukan di loker ganti perempuan?"

"shi-Shikamaru... je-jelaskan!" Naruto langsung menyuruh Shikamaru menjelaskan. Gaara Sasuke mengangguk setuju, berharap Shikamaru bisa mendapat alasan logis.

"kami sedang bersembunyi dari para siswi yang gila.... Lalu, tak sengaja mengintip si Bebek" dengan santai Shikamaru memberi alasan. Naruto menganga tidak percaya. Sedangkan Gaara dan Sasuke sudah mengumpat karena jawaban Shikamaru yang terlalu jujur.

Impian Ino runtuh seketika. Lihat! Mereka sungguh sudah melihatnya,.... Sekarang Ino harus apa? Suntik silikon untuk menyaingi Bebek? Ah itu tidak akan dia lakukan. Tanpa sadar, Ino menunduk sedih.

Pangeran telah pergi.

Yahiko juga pergi....

Lalu siapa kandidat yang cocok untuk menjadi kekasihnya? Uhhhhh kenapa takdirnya miris begini sih?

"haaaah..... kalau begitu, kalian tetap bersalah. Aku akan memanggil orang tua kalian ke sekolah sebagai bentuk peringatan" ucapan mutlak kakasih membuat para pangeran tetap terlihat santai.

"jadi, bisakah kami pergi sekarang?

.

.

.

...

.

.

.

"jadi kenapa kami tidak boleh masuk, shizune sensei?" Sasuke menggeram marah. tadi Kakashi, sekarang shizune. Oh apa sesulit ini Sasuke untuk bertemu jodohnya? Pikir Sasuke gila.

"sensei... masalah kami sudah selesai, kami ingin menjenguk istri ku" ucapan bodoh Naruto membuat semua mata membola. Pun dengan shizune. Istri katanya?

"istri mu?" sambil menaikan alis, shizune menatap nyalang pada siswa tampannya.

"jangan gila, Naruto,... dia itu istriku" sekarang Gaara mulai berbicara. Dan shizune sudah memijit kepalanya. Jika begini shizune semakin percaya dengan rumor mereka yang akan memperkosa si Hyuuga. Terlihat sekali keempatanya terobsesi pada si manis hyuuga. Oh tuhan.... Kenapa gadis polosnya bisa bernasib seperti ini?

"kalian tidak di izinkan masuk!" shizune menutup pintu UKS itu dengan kasar. Membuat para pangeran berdecak kesal.

Ii-Ino chan" Bebek melihat Ino yang setia duduk disampinganya. Kepalanya masih pusing akibat kekurangan darah, sedangkan Ino menatap Bebek dengan pandangan yang sulit diartikan. Entahlah... Ino ingin membenci si Bebek tapi, kenapa hati kecilnya berkata tidak? Selama mengenalnya... Bebek itu punya sifat polos, lugu dan baik hati. Sebenarnya Ino jadi tidak tega untuk membenci perempuan ini.

Ino menghembuskan nafas Lelah.

"Ino-chan... aku sudah siap mati" yah... Hinata sudah tidak akan ada penyesalan lagi untuk mati. Mendapat kenyataan yang membuat hatinya senang sudah sangat membuat dia bahagia. Fantasinya selama ini tidaklah salah. Para pangeran benar-benar menyimpan rahasia besar, lebih besar dari rahasianya. Tentu Hinata sangat mendukung hubungan ke empatnya.

Sedangkan Ino? Mendengarnya membuat Ino membelalak. Siap mati? Jangan-jangan si Bebek ini benar-benar mendapatkan pelecehan? Ino jadi sedih mendengarnya,... yah, pemerkosaan memang adalah kenangan terburuk untuk diingat. Rasanya memang seperti ingin bunuh diri.

"jangan berkata seperti itu, Hinata chan..... kau harus bersabar" Ino berusaha menyemangati. Berbeda dengan Bebek yang ingin mati, jika Ino mungkin akan cukup senang jika harus diposisi si Bebek, toh Ino sangat menyukai dan tergila-gila pada keempatnya......ah mengingat gundukannya saja sudah membuat wajahnya memerah.

"eh?" dahi Hinata mengkerut. Bersabar? Bersabar untuk apa?

Ino memutar otak.... Tunggu dulu, jika si Bebek tidak menyukai perlakuan para pangeran,... itu bisa mencerminkan jika si Bebek tidak menyukai mereka kan? "Hinata chan.... Apa kau punya khayalan untuk berpacaran dengan salah satu pangeran?"

Dan gelengan polos kepala si Bebek membuat Ino senang. Benar juga... Ino tidak pernah terfikir ini, Gaara kan pernah ditolak oleh si Bebek..... jadi si Bebek bukanlah saingannya. Bebek sama sekali tidak menyukai para pangeran.

Satu rencana tiba-tiba terlintas di otaknya.

Jika para pangeran membuangnya seperti sampah... maka... pangeran juga tidak boleh mendapatkan cintanya.

"Eum... Hinata-chan, aku mau jujur padamu" Hinata memandang Ino dengan berkedip lucu. Jujur? Apakah mungkin ini yang disebut curhat dan saling mengerti isi hati satu sama lain? Inikah yang disebut persahabatan antar perempuan? Memikirkannya membuat Hinata merasa senang.

"A-aku menyukai para pangeran.... Aku ingin menjadi pacar dari salah satunya.... Bisakah kau membantuku Hinata-chan?"

.

.

.

.

.

TBC

Silakan koreksi jika terdapat typo

Thanks~ semoga menikmati

Signature (Lavendark)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top